Anda di halaman 1dari 16

SOSIALISASI POLITIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK VIII :

NAMA : MULI ADIL ZENDRATO


MELFIN NUR OKTAVIANI GULO
MERCY ZALUKHU
MISTAR MARTAMAN SARI GULO
NAFTALI NOFRIAMAN HAREFA

KELAS :A
SEMESTER : VII
PRODI : PPKn
FAKULTAS : FKIP
MATA KULIAH : SOSIOLOGI POLITIK

DOSEN PENGAMPU :
Dr. ANUGRAH TATEMA HAREFA, S.H., M.A
A. PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau
nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau
masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai
peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang
harus dijalankan oleh individu.
Menurut Paul B. Horton dan Chester mengatakan bahwa sosialisasi
adalah suatu proses dengan mana seseorang menghayati norma-norma kelompok
dimana ia hidup sehingga timbul lah diri yang unik. Berbeda dengan Horton dan
Hunt David B. Brinkerhoff dan Lynn K. White menyatakan bahwa sosialisasi
adalah suatu proses belajar peran , status dan nilai yang diperlukan untuk keikut
sertaan dalam institusi sosial. Berbeda dengan pendapat keduanya James W. Vander
Zanden mengatakan bahwa sosialisasi adalah suatu proses interaksi sosial dengan
mana orang memperoleh pengetahuan , sikap, nilai, dan perilaku esensial untuk
keikutsertaan efektif dalam masyarakat.
B. PENGERTIAN SOSIALISASI POLITIK
MENURUT PARA AHLI
Miriam Budiardjo dalam bukunya Dasar-Dasar Ilmu Politik
(2008:407) mengatakan bahwa sosialisasi politik diartikan sebagai proses yang
melaluinya seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena
politik, umumnya berlaku dalam masyarakat dimana ia berada. Ia dimaksudkan
adalah bagian dari proses yang menentukan sikap politik seseorang , misalnya
mengenai nasionalisme, kelas sosial, suku bangsa, ideologi , hak dan kewajiban .

Rahman (2007:245) sosialisasi adalah permasyarakatan dalam semua


aspek kehidupan bermasyarakat , berbangsa , bernegara. Sementara dalam buku
Pengantar Sosiologi Politik oleh Michael Rush dan Philip Althoff (2003: 47)
mengemukakan sosialisasi politik adalah proses yang berlangsung lama dan
rumit yang dihasilkan dari usaha saling mempengaruhi di antar kepribadian
individu dengan pengalaman-pengalaman politiknya yang relevan.
Dalam buku Setiadi, Elly M dan Usman Kolip (2013:168) berikut ini
beberapa pengertian sosialisasi politik menurut para ahli:
 David F. Aberle
Sosialisasi politik adalah pola-pola mengenai aksi sosial atau aspek-
aspek tingkah laku, yang menanamkan pada individu-individu keterampilan-
keterampilan, motif-motif, dan sikap-sikap yang perlu untuk menampilkan
peranan-peranan yang sekarang atau yang tengah di antisipasikan sepanjang
kehidupan manusia normal, sejauh peranan-peranan baru masih harus terus di
pelajari.
 Gabriel A. Almond
Sosialisasi politik menunnjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik
dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan merupakan sarana
bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-
keyakinan politik kepada generasi berikutnya atau generasi selanjutnya.

 Irvin L. Child
Sosialisai politik adalah segenap proses dengan nama individu, yang
dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi-potensi tingkah laku, dituntut
untuk mengembangkan tingah laku aktualnya yang dibatasi didalam satu jajaran
yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-
standar dari kelompoknya.
 Richard E. Dawson
Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewaris
pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orangtua,
guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru
dan mereka yang menginjak dewasa.
 S.N. Eisentadt
Sosialisasi politik adalah komunikasi dengan dan dipelajari oleh
manusia lain, dengan siapa individu-individu yang secara bertahap
memasuki beberapa jenis relasi-relasi umum.
 Denis Kavanagh
Sosialisasi politik merupakan proses dimana seseorang mempelajari dan
menumbuhkan pandangannya tentang politik dan seluk beluknnya.
 Alfian
Sosialisasi politik sama dengan pendidikan politik. Menurutnya
pendidikan politik diartikan sebagai usaha yang sadar untuk mengubah
proses sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka mengalami dan
menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik
yang ideal yang hendak dibangun.
C. AGEN SOSIAL POLITIK
Sosialisasi politik merupakan cara masyarakat menyalurkan
budaya politik dari satu generasi ke generasi lain dengan digerakkan oleh
agen-agen masyarakat seperti keluarga, rakan sebaya, sekolah dan media
massa.
D. MEKANISME SOSIALISASI POLITIK
Dalam melakukan sosialisasi politik ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu :
 Imitasi
Melalui imitasi, seorang individu meniru terhadap tingkah laku
individu lainnya.
 Instruksi
Cara melakukan sosialisasi politik yang kedua adalah instruksi.
Gaya ini banyak berkembang di lingkungan militer ataupun organisasi lain
yang terstruktur secara rapi melalui rantai komando.
 Motivasi
Cara melakukan sosialisasi politik yang terakhir adalah motivasi.
Melalui cara ini, individu langsung belajar dari pengalaman,
membandingkan pendapat dan tingkah sendiri dengan tingkah orang lain.
 Desiminasi
Desiminasi politik sering dilakukan oleh anggota legislatif dan
aparat birokrasi untuk memberitahu atau menyebarluaskan informasi tentang
suatu agenda politik.
 Penataran
Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasia atau
penataran P4 merupakan suatu bentuk sosialisasi politik untuk menanamkan
nilai, pengetahuan, kepercayaan, sikap , dan perilaku yang sesuai dengan
pancasila.

B. PERKEMBANGAN SOSIALISASI POLITIK


Robert Lane dalam Buku Michael Rush Dan Pilliph Althof
(200360) menyatakan bahwa terdapat tiga kepercayaan politik yang dapat
diletakkan m elalui keluarga yaitu :
1. Dengan doktrinasi terbuka dan indoktrinasiter tutup
2. Dengan jalan menempatkan anak dalam konteks sosial khusus
3. Dengan jalan membentuk kepribadian anak.
Beberapa para ahli yaitu Easton dan Dennis menyatakan empat tahap
sosialisasi politik dari anak-anak , yaitu :

1. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu , seperti orang tua , anak-


anak , presiden dan polisi
2. Perkembangan pembedaan antara otoritas internaldan yang eksternal , yaitu
antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
3. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal , seperti
kongres, Mahkamah Agug dan pemilihan umum
4. Perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik .

E.TUJUAN SOSIALISASI POLITIK


Adapun tujuan sosialisasi adalah untuk menumbuhkembangkan serta
menguatkan sikap politik dikalangan masyarakat secara umum atau bagian-
bagian dari penduduk, melatih rakyat untuk menjalankan peranan-peranan
politik, administratif, judisial tertentu (Rahman 2007:246) Setiadi dan Kolip di
dalam buku Pengantar Soiologi Politik mengemukakan beberapa tujuan
sosialisasi politik yaitu :
1. Sosialisasi secara fundamental merupakan proses hasil belajar ,
belajar dari pengalaman atau pola-pola interaksi
2. Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu
dan kelompok dalam batas-batas yang luas.
3. Sosialisasi itu berangsung sepanjang hidup.
4. Sosialisasi politik merupakan prakondisi yang diperlukan bagi
aktifitas sosial baik secara implisit maupun eksplisit
memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial tersebut.
Michael Rush Dan Phillip Althof mengemukakan
bahwa fungsi sosialisasi politik yakni pertama melatih individu
dalam memasukkan nilai-nilai politik yang berlaku didalam
sebuah sistem politik. Kedua memelihara sistem politik dan
pemerintahan yang resmi.
F. PELAKSANAAN MEKANISME SOSIALISASI POLITIK
Dalam sosiologi politik terdapat beberapa agen sosialisasi yang
mendukung pelaksanaan sosialisasi politik yaitu yang akan diuraikan sebagai
berikut :
 Keluarga
Berdasarkan fenomena, mendidik anak bukan lah sesuatu hal yang
mudah, agar tidak ada penyesalan , sangat diperlukan kesadaran pada tiap orang
tuauntuk mengetahui bagaimana mendidik anak dengan benar dan seperti itu
juga dalam sosialisasi politik.
 Sekolah
Tujuan utama dari sekolah adalah untuk mengembangkan dan
mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Sekolah membantu anak
mendapatkan orientasi abstrak simbolis mengenai dunia, yang membuat
anakanak mampu mengembangkan kemampuan berpikir mengenai konsep
umum, peraturan, dan situasi tertentu.
 Kelompok Teman Sebaya
Kelompok teman sebaya merupakan suatu kelompok dari orang-orang
yang seusia dan memiliki status yang sama, dengan siapa seseorang umumnya
berhubungan atau bergaul.
 Media Massa
Pemanfaatan berita media massa dalam proses sosialisasi telah banyak
dilakukan . Media massa merupakan agen sosialisasi politik yang semakin
menguat perananya. Media massa baik media cetak, maupun media elektronik
seperti radio , televisi, dan internet semakin memegang peranan penting dalam
memengaruhi cara pandang, cara pikir, cara tindak , dan sikap seseorang.
 Pemerintah.
Pemerintah merupakan agen sosialisasi politik secondary group.
Pemerintah merupakan agen yang punya kepentingan langsung atas sosialisasi
politik. Pemerintah yang menjalankan sistem politik dan stabilitasnya.
Pemerintah biasanya melibatkan diri dalam politik pendidikan, di mana
beberapa mata pelajaran ditujukan untuk memperkenalkan siswa kepada sistem
politik negara, pemimpin, lagu kebangsaan, dan sejenisnya.
 Partai Politik.
Partai politik adalah agen sosialisasi politik secondary group. Partai
politik biasanya membawakan kepentingan nilai spesifik dari warga negara,
seperti agama, kebudayaan, keadilan, nasionalisme, dan sejenisnya.
 Peer Group
Agen sosialisasi politik lainnya adalah peer group. Peer group masuk
kategori agen sosialisasi politik Primary Group. Peer group adalah teman-
teman sebaya yang mengelilingi seorang individu.
G. PENGARUH SOSIALISASI POLITIK
Berdasarkan perkembangannya dunia politik sangat mempengaruhi
kehidupan kita sebagai makhluk sosial. Kehidupan politik yang begitu besar
pengaruhnya bagi kehidupan manusia membawa kepada ranah yang mengarah
akan adanya suatu sosialisasi politik yang harus dilakukan dan diberikan
kepada setiap masing-masing individu. Politik yang selalu berkaitan dengan
kekuasaan, kebijakan, kewenangan serta segala sesuatu yang menyangkut
pemerintahan di suatu negara, membawa kita sebagai makhluk sosial untuk
selalu peka terhadap hal tersebut.
Untuk mengetahui politik secara signifikan atau secara lebih jelas,
sudah seharusnya dilakukan suatu sosialisasi politik. Sosialisasi politik yang
dapat mempengaruhi kehidupan setiap manusianya, yang tidak memperdulikan
usia, dari anak-anak hingga kepada orang dewasa sekalipun sudah seharusnya
mengetahui dan ikut terlibat didalam dunia politik.
H. TIPE-TIPE SOSIALISASI POLITIK
Tipe sosialisasi yang dimaksud adalah bagaimana cara atau
mekanisme sosialisasi politik berlangsung. Ada dua tipe sosialisasi politik,
yakni sebagai berikut.
 Sosialisasi Politik Tidak Langsung
Sosialisasi politik tidak langsung dapat dilakukan melalui cara sebagai
berikut.
1. Magang
Magang merupakan bentuk aktivitas sebagai sarana belajar. Magang di
tempat-tempat tertentu atau organisasi nonpolitik dapat memengaruhi orang
ketika berhubungan dengan politik.
2. Pengalihan hubungan antarindividu
Hubungan antarindividu yang pada mulanya tidak berkaitan dengan
politik, akhirnya individu akan terpengaruh ketika berhubungan atau
berorientasi dengan kehidupan politik.
3. Generalisasi
Menurut tipe generalisasi, kepercayaan dan nilai-nilai yang diyakini
yang sebenarnya tidak berkaitan dengan politik dapat memengaruhi orang
untuk berorientasi pada objek politik tertentu
 Sosialisasi Politik Langsung
1. Pengalaman politik
Pengalaman politik adalah belajar langsung dalam kegiatan-
kegiatan politik atau kegiatan yang sifatnya publik
2. Pendidikan politik
Sosialisasi politik melalui pendidikan politik adalah upaya
yang secara sadar dan sengaja serta direncanakan untuk
menyampaikan, menanamkan, dan membelajarkan anak untuk
memiliki orientasi-orientasi politik tertentu.
3. Peniruan perilaku
Proses menyerap atau mendapatkan orientasi politik dengan
cara meniru orang lain.
4. Sosialisasi antisipatori
Sosialisasi politik dengan cara belajar bersikap dan
berperilaku seperti tokoh politik yang diidealkan.
I. SOSIALISASI POLITIK DALAM KEHIDUPAN POLITIK
MASYARAKAT DI INDONESIA
Dalam konteks politik negara Indonesia dengan sistem demokrasi
Indonesia yang berdasarkan kepada demokrasi Pancasila. Secara langsung
maupun tidak langsung arah politik Indonesia mengarah kepada kandungan
butir-butir yang terdapat dalam Pancasila Itu sendiri. Kebudayaan Politik
terbentuk sesuai dengan Pancasaila sebagai bagian dari falsafah hidup pada
masa orde baru.
Didalam sistem politik demokrasi maka proses sosialisasi yang terjadi
adalah penurunan nilai-nilai pancasila kepada masyarakat dengan berbagai cara
dan pola yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan upaya tersebut
masyarakat selanjutnya mengerti dan memahami maksud dan tujuan Pancasila
itu sendiri, selanjutnya dengan pemahaman yang dimiliki oleh individu atau
masyarakat, akan diaktualisasikan dalam pola tingkah laku mereka sehari-hari.
Didalam sistem politik demokrasi maka proses sosialisasi yang terjadi
adalah penurunan nilai-nilai pancasila kepada masyarakat dengan berbagai cara
dan pola yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan upaya tersebut
masyarakat selanjutnya mengerti dan memahami maksud dan tujuan Pancasila
itu sendiri, selanjutnya dengan pemahaman yang dimiliki oleh individu atau
masyarakat, akan diaktualisasikan dalam pola tingkah laku mereka sehari-hari.
TERIMAKASIH…..

Anda mungkin juga menyukai