Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sosialisasi politik merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem politik padaseseorang
dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksi-reaksinya terhadapgejala-gejala
politik. Hakikat sosialisasi politik adalah proses pembelajaran, penumbuhan, dan pewarisan nilai,
keyakinan, atau prinsip yang memiliki signifikasi dengan politik dari waktu kewaktu, dari generasi ke
generasi . Sosialisasi politik dalam beberapa hal merupakan konsep kuncisosiologi politik. Proses
sosialisasi politik terjadi di dalam masyarakat dengan melibatkan peranyang disebut agen-agen
sosialisasi (agents of socialization) diantaranya yaitu keluarga, teman,media massa, dan sekolah.Dalam
proses sosialisasi politik mereka juga berperan mentransimisikan nilai-nilai luhurPancasila maupun nilai-
nilai yang berkaitan dengan politik secara langsung serta berkaitandengan persoalan sosial dan budaya
dalam masyarakat. Sosialisasi politik secara khususmerupakan proses komunikasi. Proses sosialisasi
politik melibatkan pihak yang menyampaikanatau mentransmisikan pesan atau nilai-nilai (komunikator),
kemudian juga ada nilai-nilai yangsebagian besar adalah pesan yang disosialisasikan dan ada pihak
kepada siapa nilai-nilaidisampaikan (komunikan).Michael Rush dan Philip Althloff secara efektif
mengetengahkan beberapa segi pentingsosialisasi politik. Pertama, sosialisasi politik secara fundamental
merupakan hasil belajar dari pengalaman. Kedua, memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku
individu dalam batas- batas yang luas dan lebih khusus lagi berkenaan dengan pengetahuan atau
informasi, nilai-nilaidan sikap-sikap. Ketiga, sosialisasi politik itu tidak perlu dibatasi sampai pada usia
kanak-kanakdan masa remaja saja sekalipun pada usia tersebut merupakan periode-periode yang paling
penting dan berarti, akan tetapi sosialiasasi itu tetap berlanjut sepanjang kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang akan di bahas dalam makalah ini telah dirumuskan kedalam beberapakriteria masalah
yakni :

1.Apa itu pengertian sosialisasi?

2.Apa itu pengertian sosialisasi politik ?

3.Apa saja agen sosialisasi politik ?

4.Bagaimana mekanisme sosialisasi ?

5.Bagaimana perkembangan sosialisasi ?

1.3 Tujuan
Tujuan di susunnya makalah ini adalah sebagai bahan pembelajan sosiologi politik yang bertemakan
sosialisasi politik. Disusunnya makalah ini untuk menjelaskan kepada para pembacaapa itu sosialisasi
politik dan bagaimana mekanisme nya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuanmakalah ini juga adalah
untuk memantabkan pengetahuan kita tentang pentingnya sosialisasi politik untuk membentuk jiwa
partisipatif terhadap system politik, dan juga menumbuhkan jiwa patriotism, gotong royong dan
bertanggung jawab kepada Negara.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturandari satu
generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlahsosiolog menyebut
sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam prosessosialisasi diajarkan peran-
peran yang harus dijalankan oleh individu.

Menurut Paul B. Horton dan Chester

mengatakan bahwa sosialisasi adalah suatu proses dengan mana seseorang menghayati norma-norma
kelompok dimana ia hidup sehinggatimbul lah diri yang unik. Berbeda dengan Horton dan Hunt David B.
Brinkerhoff dan Lynn K.White menyatakan bahwa sosialisasi adalah suatu proses belajar peran , status
dan nilai yangdiperlukan untuk keikut sertaan dalam institusi sosial. Berbeda dengan pendapat
keduanya JamesW. Vander Zanden mengatakan bahwa sosialisasi adalah suatu proses interaksi sosial
denganmana orang memperoleh pengetahuan , sikap, nilai, dan perilaku esensial untuk
keikutsertaanefektif dalam masyarakat.Dari semua uraian pendapat mengenai sosialisasi dapat
disimpulkan bahwa sosialisasiadalah proses transmisi kemampuan individu untuk berinteraksi dengan
baik kepada lingkungansekitar dan memperoleh nilai-nilai dari lingkungannya .

2.2 Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Para Ahli

Miriam Budiardjo dalam bukunya Dasar-Dasar Ilmu Politik (2008:407) mengatakan bahwa sosialisasi
politik diartikan sebagai proses yang melaluinya seseorang memperoleh sikap danorientasi terhadap
fenomena politik, umumnya berlaku dalam masyarakat dimana ia berada. Iadimaksudkan adalah bagian
dari proses yang menentukan sikap politik seseorang , misalnyamengenai nasionalisme, kelas sosial,
suku bangsa, ideologi , hak dan kewajiban.

Rahman(2007:245) sosialisasi adalah permasyarakatan dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat ,


berbangsa , bernegara. Sementara dalam buku Pengantar Sosiologi Politik oleh

Michael Rush dan Philip Althoff (2003: 47) mengemukakansosialisasi politik adalah proses yang
berlangsung lama dan rumit yang dihasilkan dari usahasaling mempengaruhi di antar kepribadian
individu dengan pengalaman-pengalaman politiknyayang relevan.

Dalam buku Setiadi, Elly M dan Usman Kolip (2013:168) berikut ini beberapa pengertiansosialisasi politik
menurut para ahli:·

David F. Aberle
Sosialisasi politik adalah pola-pola mengenai aksi sosial atau aspek-aspek tingkah laku,
yangmenanamkan pada individu-individu keterampilan-keterampilan, motif-motif, dan sikap-sikapyang
perlu untuk menampilkan peranan-peranan yang sekarang atau yang tengah di antisipasikansepanjang
kehidupan manusia normal, sejauh peranan-peranan baru masih harus terus di pelajari.·

Gabriel A. Almond

Sosialisasi politik menunnjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkahlaku
politik diperoleh atau dibentuk, dan merupakan sarana bagi suatu generasi untukmenyampaikan
patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya atau generasi
selanjutnya.·

Irvin L. Child

Sosialisai politik adalah segenap proses dengan nama individu, yang dilahirkan dengan banyaksekali
jajaran potensi-potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingah laku aktualnyayang dibatasi
didalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuaidengan standar-
standar dari kelompoknya.·

Richard E. Dawson

Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewaris pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-
pandangan politik dari orangtua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnyakepada warga negara
baru dan mereka yang menginjak dewasa.·

S.N. Eisentadt

Sosialisasi politik adalah komunikasi dengan dan dipelajari oleh manusia lain, dengan siapaindividu-
individu yang secara bertahap memasuki beberapa jenis relasi-relasi umum.

Denis Kavanagh

Sosialisasi politik merupakan proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya
tentang politik dan seluk beluknnya.·

Alfian

Sosialisasi politik sama dengan pendidikan politik. Menurutnya pendidikan politik diartikansebagai
usaha yang sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat, sehinggamereka mengalami
dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak
dibangun.

2.3 Agen Sosial Politik

Sosialisasi politik merupakan cara masyarakat menyalurkan budaya politik dari satugenerasi ke generasi
lain dengan digerakkan oleh agen-agen masyarakat seperti keluarga,rakan sebaya, sekolah dan media
massa.
2.4 Mekanisme Sosialisasi Politik

Dalam melakukan sosialisasi politik ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu :

1.Imitasi

Imitasi Melalui imitasi, seorang individu meniru terhadap tingkah laku individu lainnya.Misalnya, Gus
Dur adalah anak dari K.H. Wahid Hasyim dan cucu dari pendiri NahdlatulUlama, K.H. Hasyim Asy’ari. Gus
Dur sejak kecil akrab dengan lingkungan pesantren dan budaya politik Nahdlatul Ulama, termasuk
dengan kiai-kiainya. Budaya tersebutmempengaruhi tindakan-tindakan politiknya yang cenderung
bercorak Islam moderat sepertiyang ditampakan oleh organisasi Nahdlatul Ulama secara umum.

2.Instruksi

Instruksi Cara melakukan sosialisasi politik yang kedua adalah instruksi. Gaya ini banyak berkembang di
lingkungan militer ataupun organisasi lain yang terstruktur secara rapimelalui rantai komando. Melalui
instruksi, seorang individu diberitahu oleh orang lainmengenai posisinya di dalam sistem politik, apa
yang harus mereka lakukan, bagaimana, danuntuk apa. Cara instruksi ini juga terjadi di sekolah-sekolah,
dalam mana guru mengajarkansiswa tentang sistem politik dan budaya politik yang ada di negara
mereka.

3.Motivasi

Cara melakukan sosialisasi politik yang terakhir adalah motivasi. Melaluicara ini, individu langsung
belajar dari pengalaman, membandingkan pendapat dan tingkahsendiri dengan tingkah orang lain.
Dapat saja seorang individu yang besar dari keluarga yang beragama secara puritan, ketika besar ia
bergabung dengan kelompok-kelompok politik yanglebih bercorak sekular. Misalnya ini terjadi di dalam
tokoh Tan Malaka. Tokoh politikIndonesia asal Minangkabau ini ketika kecil dibesarkan di dalam
lingkungan Islam pesantren,tetapi ketika besar ia merantau dan menimba aneka ilmu dan akhirnya
bergabung dengankomintern. Meskipun menjadi anggota dari organisasi komunis internasional, yang
tentu saja bercorak sekular, ia tetap tidak setuju dengan pendapat komintern yang menilai gerapak
panislamisme sebagai musuh. Namun, tetap saja tokoh Tan Malaka ini menempuh carasosialisasi politik
yang bercorak motivasi.

4.Desiminasi

Desiminasi politik sering dilakukan oleh anggota legislatif dan aparat birokrasi untukmemberitahu atau
menyebarluaskan informasi tentang suatu agenda politik. Desiminasi lebih bersifat penyebarluasan
informasi politik , sehingga kelompok sasaran memiliki pengetahuantentang apa yang didesiminasi.
5.Penataran

Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasia atau penataran P4merupakan suatu
bentuk sosialisasi politik untuk menanamkan nilai, pengetahuan,kepercayaan, sikap , dan perilaku yang
sesuai dengan pancasila.Untuk merestorasi Pancasila sebagai rujukan utama dalam kehidupan
bermasyarakatdan bernegara, maka perlu dikembangkan suatu rujukan good practices
pelaksanaanPancasila secara murni dan konsekuen.

2.5 Perkembangan Sosialisasi Politik

Masa anak-anak dan masa remaja adalah masa yang paling cenderung mudah utuk diajarkan mengenai
hal-hal baru seperti sosialisasi politik. Sosialisasi yang baik diperoleh darilingkungan yang baik pula itu
sebabnya bahwa lingkungan merupakan

4) Sosialisasi antisipatoriSosialisasi politik dengan cara belajar bersikap dan berperilaku seperti tokoh
politik yangdiidealkan. Misalnya, seorang anak belajar bersikap dan cara berbicara seperti presiden
karena ia memang mengidealkan peran itu.

2.10 Sosialisasi Politik Dalam Kehidupan Politik Masyarakat di Indonesia

Dalam konteks politik negara Indonesia dengan sistem demokrasi Indonesia yang berdasarkan kepada
demokrasi Pancasila. Secara langsung maupun tidak langsung arah politik Indonesia mengarah kepada
kandungan butir-butir yang terdapat dalam Pancasila Itusendiri. Kebudayaan Politik terbentuk sesuai
dengan Pancasaila sebagai bagian dari falsafahhidup pada masa orde baru. Sebagai ilustrasi di awal-awal
pendidikan pada tiap jenjangtertentu seperti sekolah menengah pertama, menengah atas dan
seterusnya, selalu dilakukan penataran P4 dan pendalaman/penghayatan terhadap pancasila itu sendiri.
Secara khususdalam kurikulum-kurikulum pendidikan diberikan pelajaran yang khusus berkaitan
denganitu.Dalam proses penyerapan nilai-nilai, harus terjadi komunikasi dua arah, antara pemerintah
dengan rakyat dan sebaliknya. Konsepnya, dalam penyerapan nilai yang terjadi diDemokrasi Indonesia
dilakukan dalam dua arah : Pertama, jalur komunikasi yang terjadisecara top down

komunikasi dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan penurunannilai-nilai politik kepada


masyarakat.Didalam sistem politik demokrasi maka proses sosialisasi yang terjadi adalah
penurunannilai-nilai pancasila kepada masyarakat dengan berbagai cara dan pola yang telah
ditetapkanoleh pemerintah. Dengan upaya tersebut masyarakat selanjutnya mengerti dan
memahamimaksud dan tujuan Pancasila itu sendiri, selanjutnya dengan pemahaman yang dimiliki
olehindividu atau masyarakat, akan diaktualisasikan dalam pola tingkah laku mereka sehari-
hari.Aktualisasi dan agregasi kepentingan yang dilakukan disesuaikan dengan nilai-nilai yangdiserap dan
difahami oleh masyarakat. Jadi dengan demikian proses penyerapan nilai-nilai poltik dalam politik
Idonesia dapat diamati sebagai berikut : terjadi proses penurunan nilai-nilai dari pemerintah dengan
system yang ada dan terjadi penyerapan nilai-nilai Pancasilaoleh masyarakat Indonesia. Disamping itu
terjadi pula proses pembelajaran sosial dengancara penyesuaian nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila yang dikaitkan dengan polatingkah laku politik individu atau masyarakat.

Adaptasi terhadap nilai-nilai tetap berlangsungselama ada upaya pembelajaran atau penurunan nilai-
nilai dari pemerintah atau darimasyarakat terhadap individu atau sebaliknya.Hal yang perlu diingat
bahwa sosialisasi politik amat terkait dengan kebudayaan politikyang juga pada akhirnya akan
mempengaruhi partisipasi politik. Demikian halnya partisispasi politik sangat dipengaruhi oleh Status
Sosial Ekonomi (SEE) seseorang. Bagi masyarakatIndonesia yang mayoritas masih berada dalam
kelompok SEE rendah dan kurang mampuuntuk membiayai pendidikan, tidak membawa pengaruh
banyak terhadap perkembanganterhadap orientasi politiknya kepada arah yang lebih baik. Dengan
Sistuasi demikian,kemungkinan yang akan terjadi adalah kebudayaan yang parokhial, dimana individu
tidak mengetahui sama sekali mengenai proses-proses politik dari struktur maupun fungsi politik.

Hal itulah yang sekarang juga masih terjadi di Indonesia.Dalam penyerapan nilai-nilai, adalah merupakan
hal yang wajar jika masih terdapatupaya penyerapan nilai-nilai dari genarasi ke generasi dengan cara-
cara yang konvensional.Penyerapan terhadap nilai-nilai dengan kondisi masyarakat yang demikian
dilakukan dengancara yang pelan-pelan serta memerlukan waktu yang sangat panjang. Bagaimana
mungkinseseorang dengan kebudayaan parokhial, dapat menyerap nilai-nilai dengan baik
tanpamengerti apa yang harus dilakukan dengan situasi yahg terjadi dalam perpolitikan
Indonesia.Terdapat dua bentuk pemikiran utama yang ingin disampaikan oleh nilai Pancasila
kepadamasyarakat Indonesia yang majemuk dengan kompleksitas permasalahan sebagai sebuah
bangsa, yaitu pengembangan konsep kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan/perwakilan
dan proses pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah danmufakat.

Dalam konsep yang pertama terkandung pemikiran bahwa tidak mungkin sebuah bangsayang demikian
besar memiliki keterwakilan masing-masing untuk memeberikan pendapatatau suara. Dengan jumlah
penduduk yang demikian besar ada kepentingan-kepentingan yangdiakomodir untuk merefleksikan
keinginan masyarakat melalui perwakilan-perwakilan yangakan melakukan agregasi kepentingan di
lembaga-lembaga perwakilan. Nilai politik yangterkandung dalam konsep diatas adalah bahwa
kedaulatan berada ditangan rakyat. Sedangkannilai politik yang terkandung dalam konsep yang kedua
adalah, pertimbangan/keputusandilakukan dengan melakukan pemufakatan dari berbagai golongan
masyarakat secaraminoritas maupun mayoritas yang hasilnya akan menjadi keputusan bersama.
Dengandemikian sistim politik demokrasi Indonesia berdasarkan kepada kedaulatan rakyat yang

disalurkan melalui badan konstitusiaoal rakyat tertinggi yakni MPR, didalamya terdapat DPRyang berisi
wakil-wakil rakyat dan badan-badan tinggi lainnya.Jika diamati, selama masa Orde baru sikap perwakilan
tak sempat terwujud bahkanmasih diperdebatkan oleh publik politik. Cukup beralasan jika banyak
kalangan justru mempertanyakan peran dan fungsi parlemen Orde Baru : Absahkan parlemen
mengklaim dirisebagai wakil rakyat? maklum proses pembentukan dan eksistensi Dewan itu selama
masaOrde Baru dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip keterwakilan.Kedua, jalur komunikasi secara
bottom up masyarakat dapat menyerap nilai-nilaikemudian menyumbangkan nilai-nilainya kepada
sistem politik atau kepada masayaratnyasendiri. Mungkin saja proses penyerapan tersebut tidak terjadi
secara langsung melainkanditampung kemudian diteruskan kembali pada saat terjadinya proses
sosialisasi. Dalam bagian ini ide yang akan disampaikan adalah bahwa terjadi penurunan nilai-nilai
akibatadanya keinginan masyarakat terhadap perubahan situasi yang kemudian dihimpun danmenjadi
kebudayaan politik bangsa Indonesia.

Perlu diperhatikan bahwa penurunan nilai-nilai juga terjadi secara horizontal, antara individu dan
individu, individu dan masyarakat yang berimplikasi terhadap penurunan nilai-nilai secara vertikal.Agen-
agen Sosialisasi Politik dalam Sistem Politik Indonesia adalah merupakan lembaga-lembaga yang sudah
terinternalisasi dalam masyarakat. lembaga-lembaga tersebut adalahkeluarga, kelompaok bemain (peer
group)/ kontak politik langsung, teman sekolah, danmedia masa. Seorang individu tersosialisasi di
bidang politik tidak hanya melalui satu saranasaja.

Seorang individu dapat tersosialisasi politik melalui berbagai macam sarana yang ada.Berbagai sarana
yang ada itu dapat dialami oleh seorang individu dalam proses sosialisasisecara bersama-sama. Hal
seperti ini sangatlah mungkin karena hidup seseorang tidak hanyadidalam suatu lingkungan yang
tertentu saja, tetapi yang bersangkutan juga hidup didalam berbagai lingkungan lainnya secara bersama-
sama.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sosialisasi politik merupakan satu proses untuk menanam sikap-sikap dan nilai-nilai politik dari peringkat
kanak-kanak sehingga peringkat dewasa dan setelah dewasa pulamereka direkrutkan dengan peranan-
peranan tertentu. Sosialisasi politik juga merupakanadalah proses yang berlangsung lama dan rumit
yang dihasilkan dari usaha salingmempengaruhi di antar kepribadian individu dengan pengalaman-
pengalaman politiknyayang relevan. Dalam sosiologi politik terdapat beberapa agen sosialisasi yaitu
keluarga,teman sebaya, sekolah, media massa , pemerintah, dan partai politik. mekanisme
pelaksanaansosialisasi ada lima yaitu Imitasi , Instruksi, Desiminasi , Motivasi dan Penataran.Masa
remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa iniseseorang akan
mengalami perubahan baik di dalam maupun di luar dirinya. Oleh karena itusosialisasi politik sangat
penting bagi remaja, dalam hal ini yaitu sosialisasi politik mengenainilai-nilai luhur Pancasila seperti
menghormati orangtua, gotong royong, kerukunan,musyawarah, dan tanggungjawab sebagai warga
negara. Sosialisasi politik bertujuan untukmenumbuhkan rasa patriotisme kepada masyarakat.sejak
masa anak-anak hingga dewasa dan menjadikan masyarakat lebih berpartisipasididalam sistem politik
sehingga sistem politik di dalam negara menjadi lebih baik. Melaluisosialisasi politik, individu-individu
diharapkan mau dan mampu berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam kehidupan politikOleh
karena itu hakikat sosialisasi politik adalah adalah proses pembelajaran, penumbuhan, dan pewarisan
nilai, keyakinan, atau prinsip yang memiliki signifikasi dengan politik dari waktu ke waktu, dari generasi
ke generasi

Anda mungkin juga menyukai