Anda di halaman 1dari 6

BUDAYA POLITIK

Gabriel almond :
Budaya politik secara umum merupakan sebagai pola tingkah laku individu dan orientasinya
terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para angotanya sebagai sistem politik.
Larry diamond
Budaya politik merupakan seperangkat keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentiment, dan
evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negri mereka dan peran masing-masing
individu dalam sistem itu.
Budaya politik; mencerminkan pemikiran, sikap, prilaku baik individu maupun masyarakat.
Tipe budaya politik
 Budaya politik parokial: tingkt partisipasinya rendah (masyarakat terpencil/
tradisional) cenderung tidak peduli terhadap politik
 Budaya politik kaula: relative maju dari segi sosial maupun ekonomi, masih bersifat
pasif dalam hal partisipasi politik.
 Budaya politik partisipan: kesadaran politik yg tinggi (masyarakat perkotaan), ikut
turut serta dalam proses-proses politik.
Budaya politik Indonesia khususnya setelah era reformasi
Problem utama demokrasi Indonesia adalah budaya politik, budaya politik di Indonesia
belum terbangun dengan baik.
Contoh ; kenapa banyak konflik saat pilkada ? salah satunya karena budaya politik.

SOSIALISASI POLITIK
Dijadikan pijakan untuk mengkaji bagaimana pembelajaran politik seseorang.
Menurut David easten dan jack dennis sosialisasi politik adalah proses perkembangan
seseorang untuk mendapatkan orientasi politik dan pola-pola tingkah laku. Menurut fried I.
grenstein dalam ‘political socialization” sosialisasi politik adalah penanaman informasi
politik yang sengaja, nilai-nilai dan praktik-praktik politik yang oleh badan instruksional
secara formal ditugaskan untuk tanggung jawab ini.dapat disimpulkan bahwa dalam
membentuk sikap dan prilaku positif dilakukan melalui proses transformasi belajar. Pengaruh
lingkungan akan mempengaruhi sikap politik pemula. Sosialisasi dalam sistem politik disuatu
negara melingkupi keseluruhan kelompok politik, individu dan wilayah , etnis dan agama.
Tahapan sosialisasi politik;
1. Tahap anak-anak
Lebih menekankan membentuk loyalitas politik. Dilkukan oleh keluarga dan sekolah,
melalui pengenalan lagu kebangsaan. Atau bendera nasional sejak dini.
2. Tahap remaja
Menekankan upaya pengembangan emosional demi memperoleh pengetahuan
tentang Lembaga politik.. Kelompok pergaulan mempengaruhi.
3. Tahap dewasa
Ditandai adanya pengaruh kebijakan peristiwa tertentu pada individu yang menjadi
target sosialisasi. Pengalaman politik seseorang dapat pula memberi pengaruh kepada
mereka.
Proses sosialisasi politik dapat ditelaah dengan :
1. Teaching perspektif
Sikapnya pasif karena hanya menerima materi sosialisasi tanpa menunjukan
respon Kembali. Memeberi gambaran bahwa sosialisasi politik berjalan satu
searah.
2. Learning perspektif
Merujuk pada kondisi individu yang bersikap aktiv. Seseorang yg secara aktif
menerima materi sosialisasi, namun secara bersamaan diberi kesempatan untuk
menolak atau mengkritik mteri yg disampaikan melalui sosialisasi politik
tersebut.

Elemen sosialisasi politik (Langton);


1. Agen atau actor; sebagai pihak yg aktif memberikan materi sosialisasi
2. Materi stsu isi; harus mampu mempengaruhi sikap atau prilaku individu terhadap
politik
3. Interaksi antara agen dengan target sosialisasi; bisa mempengaruhi proses
penerimaan atau penolakan dari sosialisasi politik yang disampaikan.
Laswell memperkuat pendapat Langton bahwa dalam proses sosialisasi politik perlu
memperhatikan faktur who, learns what, from who, under what circumstances , and
with what effects. Menekankan proses sosialisasi melibatkan 2 pihak yaitu pemberi
dan penerima materi sosialisasi.
Agen sosialisasi politik
Tanpa agen sebagai penggerak sosialisasi sudah pasti proses tersebut tidak akan
berjalan.agen atau actor sosialisasi politik tidak dimaknai sebatas individu saja. Tidak
jarang actor atau agen merujuk pada subjek kondisi tertentu yang menjaga sosialisasi
poitik tetap terlaksana . merujuk pada hasil penelitian para ahli, agen atau actor tampil
dalam wujud keluarga, lembaga pendidikan baik tingkat rendah, menengah atau
tinggi, krlompok pergaulan, lingkungan pekerja, media masa. Proses sosialisasi
melebihi dari satu agen
1. Keluarga
Keluarga merupakan agen yang pertama kali ditemui dalam sosialisasi. Karena
secara sosiologis keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang dihadapi
seseorang dalam menjalin interaksi. Materi yang disosialisasikan keluarga
biasanya bersifat umum (tidak spesifik bermuatan politik). Tidak menutup
kemungkinan bahwa materi tersebut dapat mempengaruhi pandangan politik
seseorang. Hasilnya akan terlihat Ketika si anak dewasa dan tampil di pentas
politik.
2. Sekolah
Pendidikan sekolah mampu memberikan kompensasi bagi kegagalan sosialisasi
politik oleh keluarga. Study tersebut memberikan bukti bahwa kewaranegaraan di
sekolah mampu berkontrtibusi positif bagi orientasi dan pembentukan karakter
politik seseorang. Melalui kurikulum peran guru dan ekstrakulikuler.
3. Kelompok pergaulan
Malalui kelompok bermain Ketika remaja, kelompok persahbatan atau kelompok
sosial lainnyadisekitar tempat tinggal

PARTISIPASI POLITIK
Partisipasi politik berarti keterlibatan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
kegiatan poltik. Dalam keterlibatanyya itu dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah. Partisipasi dapat bersifat individual atau kilektif, teroranisisr atau
spontan, damai atau berdasarkan kekerasan, legal atau illegal, dan efektif atau tidak
efektif. Kesimpulannya ;
1. Kegiatan-keiatan nyata
2. Bersifat sukarela, berdasarkan kesadaran
3. Dilakukan oleh masyarakat biasa
4. Memiliki tujuan ikut serta dalam kegiatan politik
5. Memiliki tingkatan partisipasi politik.
Dengan demikian partisispasi politik adalah keiatan seseorang atau sekelompok
orang untuk ikut serta dalam kegiatan politik secara aktif sesuai aturan yg berlaku.
Stiap warga negara berhak berpartisipasi dalm kegiatan politik.

POLITIK
AWAL MULA BERDIRINYA NEGARA
Teori tentang asal mula terbentuknya suatu negara
1. Teori hukum alam
Merupakan teori awal terbentuknya suatu negara. Teori ini ada pada zaman plato
dan Aristoteles. Menurut teori ini terbentuknya negara merupakan suatu hal yang
natural/ alami dan segala sesuatu terjadi sesuai dengan hukum alam. Sebelum
negara terbentuk, manusia hidup sendiri dan berpindah-pindah tempat (nomaden).
Manusia berpindah tempat untuk mencari makanan dan tempat yang aman dari
gangguan manusia lain atau hewan buas. Akhirnya manusia yg awalnya hidup
sendiri-sendiri mulai bekerjasama dengan orang lain yang mempunyai visi dan
misi yg sama. Mereka berkumpul dan menyatu sehingga menjadi lebih kuat dan
siap dalam menghadapi segala ancaman . dari sanalah mereka mulai menetap dan
membuka lahan untuk dijadikan tempat tinggal dan semakin lama kelompok ini
bertambah banyak dan besar , maka mereka mulai mengatur siapa yg akan
menjadi pemimpin kelompok tersebut. Dengan begitu secara tidak sadar bahwa
mereka telah menciptakan sebuah negara, hal ini terjadi secara alami dan tanpa
rekayasa.
2. Ketuhanan
Teori ini muncul setelah agama-agama besar muncul di dunia, seperti Kristen dan
islam.tokoh yang berperan penting dalam teori ini adalah F.J Stahl, Thomas
Aquinas dan Augustinus. Menurut teori ini negara itu ada karena keinginan tuhan,
sebagaimana bumi, langit, dan segala isinya semuanya adalah ciptaan tuhan.
Ketika manusia diciptakan manusia dalam keadaan bingung dan tidak tahu cara
menjalani kehidupan di dunia. Kemudian tuhan memberikan petunjuk dan
mengirimkan utusannya untuk mengajari manusi cara hidup yang benar. Orang
yang dianggap sebagai utusan tuhan ini kemudian dianggap menjadi raja dan
memimpin manusia, ia memimpin atas nama tuhan. Jadi menurut teori ini raja
adalah penjelmaan dari kehendak tuhan yang bersifat mutlak , perintahnya harus
ditaati dan dipatuhi serta larangannya harus dijauhi dan ditingalkan. Masyarakat
yakin dengan mematuhi setiap perkataan raja maka hidupnya akan terjamin dan
masyarakat percaya bahwa negara itu muncul karena telah ditakdirkan oleh tuhan
dan tuhan bisa menghancurkan negara sewaktu-waktu dan manusia tidak bisa
berbuat apa-apa.
3. Perjanjian masyarakat
Teori ini dipelopori oleh para ahli seperti Thomas hobes, john locke, J.J
Rousseau, dan Montesqiueu. Teori ini muncul atas reaksi terhadap teori hukum
alam dan teori ketuhanan. Menurut teori ini tidak mungkin suatu negara terbentuk
secara alami, jika manusia tidak membentuk negara maka negara tidak akan
pernah ada. Hewan-hewan juga berkumpul dan membentuk suatu komunitas,
tetapi tidak bisa dikatakan sebagai negara karena tidak mempunyai kemampuan
berfikir dan menciptakan sistem. Hanya manusia yg bisa menciptakan negara
karena mempunyai akal dan perasaan. Untuk membentuk sebuah negara tidak
cukup hanya berkumpul saja. Manusia-manusia yg mempunyai tujuan yg sama
kemudian berkumpul dan mengadakan perjanjian untuk membntuk suatu negara.
Demikian juga dengan pemimpin dan hukum yg digunakan, semua berasal dari
hasil perjanjian yang telah disepakati. Jika masyarakat tidak sepakat maka tidak
akan berguna hukum tersebut. Teori ini juga menolak bahwa raja merupakan
jelmaan tuhan. Karena keberadan tuhan hanya bisa diyakini dan tidak bisa
dibuktikan secara langsung dengan akal manusia. Semua orang bisa menggaku
utusan tuhan bahakn tuhan itu sendiri. Jika semua orang bisa mengaku utusan
tuhan maka seharusnya raja-raja yg berkuasa itu akan selalu berbuat kebaikan.
Tetapi kenyataannya ada raja yg baik dan ada raja yg tidak baik yang membuat
rakyatnya menderita.

Proses pembentukan negara


Occupatie (pendudukan)
Pada awalnya neara hanyalah wilayah kosong yg tidak ada penghuninya,
lalu ada seseorang, kelompok atau suku yg dating dan mendiami wilayah
itu dan kemudian mendirikan sebuah negara. Maka dari yg awalnya
wilayah kosong kemudian diduduki oleh kelompok tertentu dan akhirnya
terbentuklah negara. Contoh : Liberia
Fusi (peleburan)
Fusi merupakan gabungan dua negara atau lebih. Contoh : jerman barat
dan jerman timur
Cessie (penyerahan)
Ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu
perjanjian tertentu. Contoh : wilayah Schleswig salah satu wilayah
dibawah kekuasaan Austria, kemudian diberikan kepada jerman karena
ada perjanjian jika yg kalah perang harus memberikan negara yg
dikuasainya kepada yg menang.
Acessie (penaikan)
Acessie terjadi Ketika sebuah negara terbentuk karena penaikan lumpur
sungai atau laut. Contoh : mesir
Anexatie (
Anexatie terjadi Ketika suatu bangsa yang berdiri disuatu wilayah tiba-
tiba dikuasai oleh negara lain tanpa reaksi berarti. Anexatie terjadi bukan
karena peperangan tetapi diduduki dan di klaim oleh kelompok lain
sementara neara asalnya tidak bisa berbuat apa2 untuk
mempertahankannya. Contoh : pembentukan negara Israel
Proklamasi
Hal ini terjadi Ketika penduduk di suatu wilayah yg diduduki oleh bangsa
lain mengadakan perjuangan atau perlawanan sehingga berhasil merebut
wilayahnya Kembali dan menytakan kemerdekaanya. Contoh : Indonesia
Innovation (pembentukan baru)
Terjadi Ketika ada negara yg sudah pecah dan bubar atau hilang bisa
karena perang atau bencana alam. Kemudian di bekas negara yg hilang
tadi dibentuklah negara baru . contoh : Colombia yang lenyap kemudian
berdirilah negara Venezuela dan Colombia baru
Separatische
Ketika ada wilayah suatu negara yg memisahkan diri dari negara yg
semula menguasainya kemudian menyatakn kemerdekaanya . Gerakan
separatis terjadi karena adanya kekecewaan masyarakat tertentu terhadap
pemerintah ataw karena merasa bisa lebih baik jika berpsiah. Separatis
dilakukan dengan kekerasan atau dengancara damai. Contoh : belgia yg
memisahkan diri dari belanda , dan wilayah timor-timur yg memisahkan
diri dari wilayah nkri dan membentuk negara timor leste.

Anda mungkin juga menyukai