Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesa)

Dosen Pengampu :

Santi Legianti Sutandi S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:

1. Irwan Adiansyah

2. Iyus Munandar

3. M. Amin Bapa Bolen

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


STISIP WIDYAPURI MANDIRI
SUKABUMI
2017

Alamat : Jalan Raya Cisaat No. 6 Kabupaten Sukabumi Telp. (0266) 222867
E-mail : mandiri@stisipwidyapuri.com Website : http/ www.stisipwidyapuri.co
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga,
sahabatnya, tabiin, hingga kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Makalah yang berjudul “Teknik Penulisan Karya Ilmiah” ini, tidak lain hanyalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami sadar bahwa dalam penyelesaian
makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam penulisan maupun penyampaian materinya,
karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Meskipun demikian kami berharap makalah
ini bermanfaat bagi semuanya, khususnya bagi kami. Oleh karena itu dengan lapang dada
kami akan menerima kritik dan saran yang sifatnya edukatif guna memperbaiki dimasa yang
akan datang.
Dalam pengantar ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah , Bahasa Indonesia, kepada teman-teman dan juga kepada semua pihak terutama
kepada sumber-sumber yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, semoga amal
amaliyah kita semua diberi balasan oleh Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin

Sukabumi, 07 April 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I: PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Maksud dan Tujuan.................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................................3

A. Pengertian Kaya Ilmiah...........................................................................................3


B. Bentuk Bentuk Karya Ilmiah ..................................................................................
C. Tujuan Karya Ilmiah ...............................................................................................
D. Manfaat Karya Ilmiah .............................................................................................
E. Sikap Penulisan Karya Ilmiah ................................................................................
F. Tahap Penyusunan Karya Ilmiah …………………………………………………
G. Konvensi Karya Ilmiah……………………………………………………………
H. Sitematika Karya Ilmiah………………………………………………………….
I. Penggunaa Bahasa dalam Karya Ilmiah………………………………………….
J. Ketentuan Umum Penulisan Karya Ilmiah
K. Ciri-ciri Karya Ilmiah
L. Syarat Penulisan dalam Karya Ilmiah

BAB III:PENUTUP........................................................................................................14

A. Kesimpulan..............................................................................................................14
B. Saran………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum suatu karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang
dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan dalam
bentuk karangan atau tulisan ilmiah, dapat pula disampaikan secara lisan dalam bentuk
pidato atau orasi ilmiah dan dapat melalui suatu bentuk demonstrasi. Berbeda dengan
karya sastra atau seni, karya ilmiah mempunyai bentuk serta sifat yang formal karena
isinya harus mengikuti persyaratan-persyaratan tertentu sesuai dengan kaidah-kaidah
berdasarkan hasil dari berfikir ilmiah. Ini berarti tidak semua karya tulis dinamakan karya
ilmiah sebab tidak semua proses berfikir adalah berfikir ilmiah.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah menyampaikan seperangkat keterangan,
informasi, dan pikiran secara tegas, dan ringkas. Karya tulis ilmiah dikemukakan
berdasarkan pemikiran, kesimpulan, serta pendapat atau pendirian penulis yang
dirumuskan setelah mengumpulkan dan mengolah berbagai informasi sebanyak-
banyaknya dari berbagai sumber. Karya ilmiah senantiasa bertolak dari kebenaran ilmiah
dalam bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan yang disajikan. Isi
suatu karya ilmiah dapat berupa keterangan atau informasi yang bersifat faktual
(mengemukakan fakta), hipotesis (dugaan-dugaan), konklusif (mengemukakan
kesimpulan), dan implementatif (mengemukakan rekomendasi atau saran-saran serta
solusi).

B. Rumusuan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Apa Saja Bentuk-Bentuk karya ilmiah?
3. Jelaskan tujuan penulisan karya ilmiah?

C. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan karya ilmiah adalah untuk memberi latihan
ataupun pembelajaran kepada mahasiswa untuk memaparkan secara sistematis hasil kajian
baik melalui experimen ataupun analisa yang diperoleh dari suatu penelitian. Selain itu akan
membuat penulis terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena
sebelum menulis karya ilmiah ia mesti membaca dahulu topik yang akan dibahas.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah suatu karangan ilmu pengetahuan yang meyajikan fakta ditulis
menurut metedologi penulisan yang baik dan benar. Dalam hal ciri khusus karya ilmiah harus
ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan fakta dan kebenarannya. Kebenaran dalam karya
ilmiah itu adalah kebenaran yang objektif, positif sesuai dengan fakta di lapangan.

Ada beberapa jenis karya ilmiah antara lain makalah, kertas kerja, skripsi, laporan penelitian,
tesis dan desertasi. Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi nama suatu karya tulis yang
bersifat ilmiah. Semua jenis karya ilmiah itu selalu menyajikan suatu hasil kegiatan penelitian
tentang suatu pokok masalah berdasarkan data dan fakta di lapangan. Karya ilmiah seperti itu
disusun berdasarkan metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secara sistematis dan
dilengkapi dengan data dan fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang khas. Jadi tidak
semua karya tulis bisa disebut sebagai karya ilmiah.

B. Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah


Dilihat dari bobot dan kedalaman analisisnya bisa dibedakan adanya beberapa
karangan ilmiah, yaitu karya tulis, makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan hasil
penelitian. Pada prinsipnya semua karangan ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah.
Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya
karya tulis ilmiah tersebut.
1) Karya Tulis
Karya tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberikan kepada siswa sekolah
menengah mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran. Di dalamnya terdapat komponen
masalah, tujuan penulisan, pembahasan, dan kesimpulan. Panjangnya kurang lebih sepuluh
halaman ketikan dua spasi pada “kertas ukuran A4”.

2) Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam seminar atau
simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik satu setengah spasi pada kertas ukuran A4,
termasuk abstrak dan daftar pustaka.

3
Makalah juga harus disusun berdasarkan hasil penelitian, entah penelitian lapangan
maupun penelitian pustaka. Jadi, semua komponen penelitian ada tercakup di dalamnya.
Namun, format susunannya tidak perlu formal seperti pada skripsi, tesis, dan
disertasi. Abstrak yang diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan,
masalah penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari abstrak
itu.
Kemajuan teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah membacakan
makalahnya melainkan hanya menjelaskan makalah dari power point yang ditayangkan.
3) Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas akhir pada pendidikan strata satu
(S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi
bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari sebuah karya
tulis. Semua komponen penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1 harus jelas tampak
dalam sebuah skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif
baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung
(study kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran
ilmiah yaitu logis dan emperis. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau
karya tulis tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu pertemuan
ilmiah, maka skripsi diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.
4) Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata dua. Isinya
merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program studi yang diikuti. Tesis juga
diujikan dalam satu sidang ujian tesis
Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi
guna memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah
ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang
suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80 halaman.
5) Disertasi

4
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata tiga.
Isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari bidang ilmu yang
diteliti. Penekanan pada aspek filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang
dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil
yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat
guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-
penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal
yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis
sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi
minimal 250 halaman.
6) Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian
dilakukan. Laporan penelitian juga berisi komponen masalah, metode penelitian, objek
penelitian, instrumen penelitian, hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan
sesuatu yang lain berdasarkan hasil penelitian itu.

Tujuan Karya Ilmiah


1. Memberi penjelasan.
2. Memberi komentar atau penilaian.
3. Memberi saran.
4. Menyampaikan sanggahan.
5. Membuktikan hipotesa atau perkiraan sementara.

Manfaat Karya Ilmiah

1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.


2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.
5. Memperoleh kepuasan intelektual.
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

5
Sikap Peulilsan Karya ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada agar
karyanya bisa diertanggungjawabkan. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai
berikut :

1) Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak
mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-
kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak
sepaham atau tidak sesuai.
4) Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya,
tanpa diikuti perasaan pribadi.
5) Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat
pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat
yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6) Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran
membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan
atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7) Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

Tahap-Tahap Penyusunan Karya Ilmiah

6
Pada dasarnya dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain,
persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian dan pengonsepan, pemeriksaan, dan
penyajian.

i. Persiapan

Dalam tahap persiapan dilakukan pemilihan topic atau masalah, penentuan judul, dan
pembuatan rangka karangan.

A. Pemilihan Topik atau Masalah


Topik atau masalah adalah pokok pembicaraan. Dalam hubungan pemilihan topic
yang akan diangkat ke dalam karya ilmiah adalah penyusun karya ilmiah lebih baik
meulis sesuatu yang menarik perhatian dengan pokok persoalan yang benar-benar
diketahui daripada menulis pokok-pokok yang tidak menarik atau tidak diketahui
sama sekali.
B. Penentuan Judul
Penentuan judul karya ilmiah dapat ditempuh dengan melontarkan pertanyaan
masalah apa, mengapa, bagaimana, dimana, dan kapan. Tentu saja, tidak semua
pertanyaan itu harus digunakan pada penentuan judul.
C. Pembuatan Rangka Karangan
Rangka karangan disebut juga ragangan. Penyusunan rangka pada prinsipnya adalah
proses penggolongan dan penataan berbagai fakta yang kadang berbeda jenis dan
sifatnya menjadi kesatuan yang berpautan.

ii. Pengumpulan Data

Jika judul karya ilmiah dan rangkanya sudah disetujui oleh embimbing atau lembaga
pendidikan yang bersangkutan penyusun sudah dapat melakukan pengumpulan data. Langkah
pertama yang harus ditempuh adalah mencari informasi dari kepustakaan (buku, Koran,
majalah, brosur) mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan topic pembahasan.
Informasi diambil intinya dan dicatat. Di samping pencarian informasi dari kepustakaan
penyusun juga dapat langsung terjun ke lapangan. Akan tetapi, sebelum terjun ke lapangan
penyusun meminta izin kepada pimpinan perusahaan yang akan diteliti. Data dilapangan data
dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, atau esperimen.

iii. Pengorganisasian dan Pengonsepan

7
Jika data sudah terkumpul penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut.
Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat, atau bentuk. Penulis menentukan
data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi penyusun harus mengolah dan menganalisis
data yang ada. Selanjutnya, penyusun dapat mengonsep karya ilmiah itu sesuai dengan urutan
dalam rangka yang ditetapkan.

iv. Pemeriksaan

Sebelum mengetik konsep, penyusun memeriksa dahulu konsep tersebut. Tentu ada
bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang. Buanglah penjelasan
yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasa menunjang pembahasan.

v. Penyajian

Dalam mengetik naskah penyusun hendaknya memperhatikan segi kerapian dan


kebersihan. Penyusun memperhatikan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah.

Konvensi Karya Ilmiah

i. Pengantar

Walaupun tiap-tiap perguruan memiliki ketentuan masing-masing tentang prosedur


pembuatan karya ilmiah, pada dasarnya konvensi penulisannya sama. Konvensi penulisan
karya ilmiah itu menyangkut Bentuk Karya Ilmiah, Bagian-Bagian Karya Ilmiah.

1) Pembicaraan bentuk karya ilmiah mencakup

1. Bahan Yang Digunakan


2. Perwajahan
3. Penomoran Halaman

2) Pembicaraan bagian-bagian karya ilmiah mencakup

1. Judul karya ilmiah


2. Judul bab-bab dalam karya ilmiah
3. Judul anak bab
4. Judul tabel, grafik, bagan, gambar
5. Daftar pustaka
6. Lampiran

ii. Bahan dan Jumlah Halaman

8
Kertas yang digunakan untuk mengetik karya ilmiah sebaiknya kertas HVS yang
berukuran kuarto (21,5 x 28 cm2), sedangkan untuk kulitnya menggunakan kertas yang agak
tebal. Kemudian gunakan warna huruf yang hitam dalam pengetikan.Jumlah karya ilmiah
untuk mata kuliah tertentu bias berkisar antara 10-15 halaman termasuk daftar isi dan daftar
pustaka. Jika dalam skripsi untuk memenuhi syarat ujian diploma atau sarjana tidak kurang
dari 30 halaman.

iii. Perwajahan

Yang dimaksud perwajahan adalah tata letak unsur-unsur karya ilmiah serta aturan
penulisan unsur-unsur tersebut, yang dikaitkan dengan segi keindahan dan estetika naskah.

iv. Penomoran Halaman

a. Angka yang Digunakan

Penomoran yang lazim digunakan dalam krya ilmiah adalah dengan angka romawi
yang kecil, besar, dan angka arab. Angka romawi kecil dipakai untuk menomori halaman
judul, halaman yang berisi prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik (jika ada), daftar
bagan (jika ada) daftar skema (jika ada), daftar singkatan dan lambing. Angka romawi besar
digunakan untuk menomori tajuk bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab kesimpulan,
angka arab digunakan untuk menomori halaman-halaman naskah mulai bab pendahuluan
sampai dengan halaman terakhir dan untuk menomori nama-nama tabel, grafik, bagan, dan
skema.

b. Letak Penomoran

Halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar bagan daftar skema, daftar
singkatan dan lambing menggunakan lambing menggunakan angka romawi kecil yang
diletakkan pada bagian bawah, tepat ditengah-tengah. Halaman yang bertajuk bab
pendahuluan, bab pembahasan, bab kesimpulan, daftar pustaka, indeks, dan lampiran
menggunakan angka arab yang diletakkan pada bagian bawah, tepat ditengah-tengah.
Halaman naskah lanjutan menggunakan angka arab yang diletakkan pada bagian atas, tepat
ditengah-tengah.

v. Penyajian

9
Dalam mengetik naskah penyusun hendaknya memperhatikan segi kerapian dan kebersihan.
Penyusun memperhatikan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah.

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah.

Sistematika Karya Ilmiah

A. Bagian Pembuka

1) Kulit Luar/Kover.

a. Judul karya ilmiah.

b. Nama Penyusun.

c. Nama Lembaga Pendidikan.

d. Nama Kota.

2) Halaman Pengesahan.

Dalam halaman ini dicantumkan nama dosen pembimbing, dan tanggal, bulan, tahun
persetujuan.

3) Kata Pengantar

Kata pengantar dibuat untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang
penulisan karya ilmiah. Kata pengantar hendaknya singkat tapi jelas. Yang dicantumkan
dalam kata pengantar adalah:

1. Puji syukur kepada Tuhan


2. Keterangan dalam rangka apa karya dibuat
3. Kesulitan atau hambatan yang dihadapi
4. Ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu tersusunnya karya ilmiah
5. Harapan penulis
6. Tempat, tanggal, tahun, dan nama penyusun karya ilmiah

4) Daftar Tabel.

Tajuk Daftar Tabel dituliskan dengan huruf kapital semua dan terletak di tengah.

5) Daftar Grafik, Bagan, atau Skema

10
Pada dasarnya penulisannya hampir sama seperti penulisan Daftar Tabel.

6) Daftar Singkatan/Lambang

Penulisan sama dengan penulisan Daftar Tabel, Grafik, Bagan, atau Skema.

B. Bagian Inti Karangan

I. Bab Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Bagian ini memuat alasan penulis mengambil judul itu dan manfaat praktis yang
dapat diambil dari karangan ilmiah tersebut. Alasan-alasan ini dituangkan dalam paragraf-
paragraf yang dimulai dari hal yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus.

b. Rumusan masalah

Permasalahan yang timbul akan dibahas dalam bagian pembahasan dan ini ada
kaitannya dengan latar belakang masalah yang sudah dibahas sebelumnya. Permasalahan ini
dirumuskan dalam kalimat-kalimat pertanyaan.

c. Tujuan

Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas dan tujuan ini
ada kaitannya dengan rumusan masalah dan relevansinya dengan judul.

d. Ruang Lingkup

Ruang lingkup ini menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas. Pembatasan


masalah hendaknya terinci dan istilah istilah yang berhubungan dirumuskan secara tepat.
Rumusan ruang lingkup harus sesuai dengan tujuan pembahasan

e. Landasan Teori

Landasan teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan.


Teori ini juga berguna untuk membantu gambaran langkah kerja sehingga membantu penulis
dalam membahas masalah yang sedang diteliti.

f. Hipotesis

11
Hipotesis merupakan kesimpulan/perkiraan yang dirumuskan dan untuk sementara
diterima, serta masih harus dibuktikan kebenarannya dengan data-data otentik yang ada, pada
bab-bab be rikutnya. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana, serta cukup
mencakup masalah yang dibahas.

g. Sumber data atau kajian pustaka

Sumber data atau kajian pustaka yang digunakan penulis karangan ilmiah biasanya
adalah kepustakaan, tempat kejadian peristiwa (hasil observasi), interview, seminar, diskusi,
dan sebagainya.

h. Metode dan teknik

1). Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara mencari data bagi suatu penulisan, ada yang
secara deduktif dan atau induktif. Mencari data dapat dilakukan dengan cara studi pustaka,
penelitian lapangan, wawancara, seminar, diskusi, dan lain sebagainya.

2). Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang dapat digunakan ialah teknik wawancara,angket, daftar


kuesioner, dan observasi. Semua ini disesuaikan dengan masalah yang dibahas

3). Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan adalah suatu tulisan mengenai isi pokok secara garis besar dari
bab I sampai bab terakhir atau kesimpulan dari suatu karangan ilmiah. Berdasarkan landasan
teori

II. Bab Analisis/Bab Pembahasan

Bab ini merupakan bagian pokok dari sebuah karangan ilmiah,yaitu masalah-masalah
akan dibahas secara terperinci dan sistematis. Jika bab pembahasan cukup besar, penulisan
dapat dijadikan dalam beberapa anak bab.

III. Bab Kesimpulan dan Saran

12
Bab ini berisi kesimpulan yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.
Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang
sudah dikemukakan.Yang dimaksudkan dengan saran adalah saran penulis tentang metode
penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, atau beberapa saran yang ada hubungannya
dengan hambatan yang dialami selama penelitian.

C. Bagian Penutup

Pada bagian Penutup terdiri dari Kutipan, Daftar Pustaka, dan Catatan Kaki Penulisan
kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki berkaitan erat dengan proses pengambilan data
untuk kepentingan penulisan karya ilmiah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan data.

1. Harus mencantumkan sumber aslinya. Hal ini penting karena pengambilan data tanpa
mencantumkan sumber aslinya dapat dikategorikan sebagai penjiplakan atau plagiat.
2. Data yang diambil harus sesuai dengan fakta, tidak boleh diubah ataupun direkayasa.
3. Pengambilan data hendaknya diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya, baik dari
objektivitas, metode pengumpulan, (jika data diperoleh dari pengamatan, pengujian,
atau angket) maupun kewenangan pihak pemberi data.

Bagian ini terdiri dari atas daftar pustaka dan catatan kaki.

a. Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-
bahan penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang telah disusun.
Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut:

1. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir tulisan.

13
2. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
3. Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama pengarang dibalik.
4. Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu spasi.
5. Jarak antarsumber bacaan yang satu dengan yang lainnya dua spasi.

Hal-hal lain yang perlu kita perhatikan dalam penyusunan daftar pustaka adalah sebagai
berikut:

1. Nama Pengarang

a. Penulisan nama pengarang dari buku dengan seorang pengarang.

1) Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau inisial.


2) Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga, nama komisi/lembaga dipakai untuk
menggantikan nama pengarang.
3) Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai dari judul buku.

Contoh: Keraf, Gorys. 1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

b. Penulisan nama pengarang dari buku dengan dua atau tiga pengarang.

1) Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik. Ketentuan lain sama dengan bagian.
2) Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang tercantum dalam halaman judul
buku dan tidak boleh ada perubahan urutan.

Contoh: Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono,ed. 1991. Seminar Bahasa Indonesia
1968. Ende-Flores: Nusa Indah.

c. Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak pengarang.

1) Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan susunan terbal


2) Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan dengan singkatan dkk.

Contoh: Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum. Bandung: Angkasa. 2.
Tahun Terbit

2. Tahun terbit

Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan dengan tanda titik dan diakhiri
debgan titik.

14
Misalnya: Syahrani, Ridwan.1995.

Mustofa, Z. 1996

3. Judul Buku

Judul digaris bawahi atau dicetak miring. Setiap huruf awal kata dalam judul diketik
dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan konjungsi.

Misalnya: Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik

4. Tempat Terbit

Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan tanda titik.

Misalnya: Suhono, Budi. 1991. Ular-ular Berbisa di Jawa.Jakarta.

Yunus, Ahmad. 1999. Ketenagakerjaan. Bandung.

5. Penerbit

Nama penerbit ditulis sesudah nama tempat terbit, dipisahkan dengan tanda titik dua
(:) dan diakhiri dengan titik.

Misalnya: Suhono, Budi. 1991. Ular-ular Berbisa di Jawa.Jakarta: Antarkota

Yunus, Ahmad. 1999. Ketenagakerjaan. Bandung: Karya Nusantara.

6. Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri atas dua jilid atau lebih

1. Angka jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan dengan sebuah tanda titik.
2. Tulisan jilid disingkat Jil. atau Jld..

Contoh: Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jil. 2 . Yogyakarta:


Kanisius.

7. Penulisan data pustaka dari sebuah buku terjemahan

1. Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan alfabetis.

15
2. Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul buku dipisahkan dengan tanda
koma.

Contoh: Multatuli. 1972. Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj.
H.B. Jassin. Jakarta: Jambatan.

8. Data Pustaka dari artikel majalah

1) Judul artikel dan judul majalah diapit oleh tanda petik.


2) Tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tapi dicantumkan nomor, tanggal, dan
halaman.

Contoh: Solihin, Burhan, dkk. “Selamat Datang di Surga Nirkabel”. Tempo. Edisi 4-10 April
2005, hal 90-91.

9. Artikel dari Harian

Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis, selanjutnya menggunakan tanda


koma sebagai pemisah.

Contoh :Pramudianto. ”Penderita dan Pemulihan Nias”. Dalam Kompas, 2 April 2005, hal 46.

b. Catatan Kaki

Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada
kaki halaman karangan yang bersangkutan. Semua kutipan, baik langsung maupun tidak
langsung dapat dijelaskan sumbernya dalam sebuah catatan kaki.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat catatan kaki.

1. Hubungan catatan kaki dan teks ditandai dengan nomor penunjukan yang ditempatkan
agak ke atas setengah spasi dari teks.
2. Pemberian nomor urut yang berlaku untuk tiap bab atau untuk seluruh karangan.

Teknik pembuatan catatan kaki adalah sebagai berikut.

1. Sediakan tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut.

16
2. Sesudah baris terakhir dari teks dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai
dari kiri sepanjang 15 ketikan.
3. Dalam jarak 2 spasi dan garis dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri diketik nomor
penunjukan.
4. Langsung sesudah nomor, setengah ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan
kaki.
5. Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antarcatatan
kaki pada halaman yang sama adalah dua spasi.

Ketentuan Umum Penulisan Karya Ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yangmenyajikan fakta dan


ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Yang termasuk karangan ilmiah
adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.

Ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam pembuatan karangan ilmiah:

1. Kertas yang digunakan untuk mengetik karangan adalah kertas HVS berukuran kuarto
(21,5 x 28 cm). Untuk kulitnya, digunakan kertas yang agak tebal.
2. Pengetikan menggunakan huruf tegak dan jelas (misalnya, Times New Roman)
dengan ukuran 12.
3. Menggunakan tinta berwarna hitam.
4. Batas-batas pengetikan:
- pias atas 4 cm;
- pias bawah 3 cm;
- pias kiri 4 cm; dan
- pias kanan 3 cm

Ciri-ciri Karya Ilmiah

Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan
adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:

a) Objektif.

Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian,
siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

17
b) Netral.

Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena
itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca
perlu dihindarkan.

c) Sistematis.

Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan
cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

d) Logis.

Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif;
sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola
deduktif.

e) Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).

Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu
menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-
gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang
seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya
dihindarkan.

f) Tidak Pleonastis

Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau
tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).

g) Bahasa yang digunakan adalah ragam formal/baku.

Syarat Penulisan dalam Karya Ilmiah

1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian


2. Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta

18
3. Karangan mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya
4. Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu
5. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur dan cermat
6. Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak
terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karya ilmiah adalah suatu karangan ilmu pengetahuan yang meyajikan fakta ditulis
menurut metedologi penulisan yang baik dan benar. Dalam hal ciri khusus karya ilmiah harus
ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan fakta dan kebenarannya. Kebenaran dalam karya
ilmiah itu adalah kebenaran yang objektif, positif sesuai dengan fakta di lapangan.

Ada beberapa jenis karya ilmiah antara lain makalah, kertas kerja, skripsi, laporan
penelitian, tesis dan desertasi. Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi nama suatu karya tulis
yang bersifat ilmiah. Semua jenis karya ilmiah itu selalu menyajikan suatu hasil kegiatan
penelitian tentang suatu pokok masalah berdasarkan data dan fakta di lapangan. Karya ilmiah
seperti itu disusun berdasarkan metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secara sistematis
dan dilengkapi dengan data dan fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang khas. Jadi
tidak semua karya tulis bisa disebut sebagai karya ilmiah.

B. SARAN

19
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah karya ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang
membangun perbaikan makalah karya ilmiah ini sangat penulis harapkan dari pembaca, guna
untuk memperbaiki dan meningkatkan pembuatan makalah atau tugas yang lainnya pada
waktu mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Arivin, E. Zaenal. 1987. Petunujuk Praktis Penyusunan Karya Tulis. Jakarta: PT Grasindo.

Sikumbang, Abdul Razak. 1981. Penulisan Karangan Ilmiah. Padang: FKSS, IKIP Padang.

Sudjiman, Panuti dan Dendy Sugono, Editor. 1986. Diktat. Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta:Kelompok 24

http://blogerdwi.blogspot.co.id/2012/12/makalah-karya-ilmiah_11.html (Diakses pada


tanggal 07 April 2017.)

20
21

Anda mungkin juga menyukai