Anda di halaman 1dari 27

PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI METODE

SDLC ( System Development Life Cycle )

Disusun Oleh :
Nurul Anjarsari

(2012-53-056)

PROGDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Puji syukur kepada allah SWT yang Maha Rahman dan Maha Rahim atas
hidayah dan inyah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pengembangan Sistem Teknonogi Informasi Metode (SDLC) ini.
Semoga penulis yang kami susun dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
dan bagi para pembaca umumnya. Kemudian tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada :
1. Kedua orang tua kami, karena mereka telah memberikan dukungan
moral maupun material.
2. Ibu Diana Laily Fithri,M.Kom selaku pembimbing serta pengampu
yang telah memberikanbeberapa petunjuk dan penjelasan kepada kami
mengenai metode dalam pembuatan makalah ini, serta memberikan
dorongan kepada kami hingga dapat menambah semangat dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, dan kami mengharapkan kritik serta sarannya yang bermanfaat
membangun dalam menyelesaikan tugas makalah ini menjadi yang lebih baik lagi.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB 1 :

PENDAHULUAN................................................................................. 5

1.1

Latar Belakang Masalah............................................................................5

1.2

Rumusan Masalah..................................................................................... 5

1.3

Batasan Masalah........................................................................................5

1.4

Tujuan Masalah......................................................................................... 6

1.5

Manfaat Penelitian.....................................................................................6

1.6

Tinjauan Pustaka....................................................................................... 6

1.7

Sistematika Penulisan................................................................................7

BAB 2 :

LANDASAN TEORI.............................................................................8

2.1

Pengertian sistem.......................................................................................8

2.2

Pengertian teknologi..................................................................................8

2.3

Pengertian sistem informasi...................................................................... 8

2.4

Pengertian Metode SDLC......................................................................... 9

BAB 3 :

PEMBAHASAN..................................................................................10

3.1 Pengembangan sistem teknologi informasi SDLC...................................... 10


3.2 Siklus Hidup pengembangan Sistem.......................................................10
3.2.1

Analisis Sistem.................................................................................12

3.2.2

Perancangan Sistem......................................................................... 13

3.2.3

Implementasi Sistem.......................................................................13

3.2.4

Operasi dan Perawatan Sistem.........................................................15

3.2.5

Kelebihan dan Kekurangan Metode SDLC..................................... 16

3.3 Metodologi Pengembangan Sisten Terstruktur....................................... 17

3.3.1

Alat-alat Komunikasi di Tahap Analisa...........................................18

3.3.2

Alat-alat Komunikasi di Tahap Perancangan...................................21

BAB 4 :

PENUTUP........................................................................................... 24

4.1

Kesimpulan..............................................................................................24

4.2

Saran........................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Saat ini sistem informasi yang aman sangat diperlukan untuk kegiatan

bisnis sehari-hari. Sistem informasi yang aman bisa memberikan tingkat


kepercayaan yang tinggi kepada pengguna sehingga bisa memberi nilai tambah
dan daya guna bagi sistem itu sendiri.Pengguna akan merasa nyaman dan aman
ketika berhubungan dengan sistem informasi kita yang selanjutnya bisa
menguntungkan bisnis kita. Keamanan sistem informasi yang berbasis komputer
dapat dicapai salah satu diantaranya melalui penggunaan metode pengembangan
sistem yang benar.
Pengembangan sistem teknologi informasi (STI) dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Pengembangan STI konvensional ini dengan beberapa cara.
Pengembangan

STI

konvensional

menggunakan

metode

siklus

hidup

penembangan sistem atau system development life cycle (SDLC).Istilah


konvensional ini bukan berarti kuno, tetapi lebih ke metode yang sudah ada
sebelumnya. Metode yang baru merupakan metode alternatip dari metode SDLC ,
sehingga disebut juga sebagai metode-metode alternatip(alternatif methods).
1.2

Rumusan Masalah

1. Pengertian sistem?
2. Pengembangan sistem?
3. Pengertian teknologi ?
4. Tahapan sistem teknologi informasi metode SDLC?
5. Bagaimana pengembangan sistem terstruktur?
1.3

Batasan Masalah
Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, kelompok kami akan
membatasi pembahasan tentang pengembangan sistem teknologi informasi
metode SDLC.

1.4

Tujuan Masalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Memenuhi tugas Sistem Teknologi Informasi


2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan sistem teknologi informasi metode
SDLC.
3. Mengetahui bagaimana sistem pada SDLC.
4. Mengetahui pengembangan sistem terstruktur.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode SDLC.
1.5

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang kami peroleh selama pembuatan makalah ini adalah :

1. Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa.


2. Untuk menambah wawasan bagi penulis.
3. Menjadi referensi bagi pembaca
1.6

Tinjauan Pustaka
Metode SDLC menurut Sri Mulyani NS pada jurnalnya yang berjudul

Peranan metodePengembangan system development life clyle (SDLC) Terhadap


kwalitas Sistem informasi Memaparkan SDLC adalah langkah-langkah dalam
pengembangan sistem informasi. SDLC menyediakan framework yang lengkap
untuk aktivitas rekayasa bentuk dan pembangunan sistem informasi yang formal
Saat ini sistem informasi yang aman sangat diperlukan untuk kegiatan
bisnis sehari-hari. Sistem informasi yang aman bisa memberikan tingkat
kepercayaan yang tinggi kepada pengguna sehingga bisa memberi nilai tambah
dan daya guna bagi sistem itu sendiri.Pengguna akan merasa nyaman dan aman
ketika berhubungan dengan sistem informasi kita yang selanjutnya bisa
menguntungkan bisnis kita. Keamanan sistem infromasi yang berbasis komputer
dapat dicapai salah satu
diantaranya melalui penggunaan metode pengembangan sistem yang benar. Saat
ini metode pengembangan sistem yang umum digunakan adalah metode
pengembangan System Develpoment Life Cycle (selanjutnya disingkat SDLC).

SDLC dibagi menjadi 2 (dua) kelompok utama, yaitu: SDLC tradisional dan SDLC
modern.
1.7

Sistematika Penulisan
Dalam penulisan makalah ini pembahasan materi akan disusun dengan

sistematika sebagai berikut :


BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini membahas mengenai Latar belakang masalah, Batasan masalah,
Tujuan, Manfaat, Tinjauan pustaka.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini penulis menerangkan tentang definisi dan pemaparan dari apa itu
sistem, pengertian teknologi, sistem informasi,dan metode SDLC.
BAB III : Pembahasan
Bab ini akan membahas tentang bagaimana pengembangan sistem teknologi
informasi metode SDLC,Siklus hidup pengembangan sistem.
BAB IV : Penutup
Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan juga saran . Kesimpulan
menjelaskan tentang hasil analisis dan solusi apa yang diambil berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan. Sedangkan saran ditujukan penulis tentang
bagaimana cara mengambil keputusan yang baik.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Pengertian sistem
Menurut Jogianto, HM, 1995 sistem merupakan suatu kesatuan

yang

terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang

berinteraksi

,yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.


2.2

Pengertian teknologi
Menurut Davis (1993, p27), informasi adalah data yang telah

diolah

menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
2.3

Pengertian sistem informasi


Menurut OBrien (2003, p7), sistem informasi adalah kombinasi dan

elemen-elemen yang terdiri dari manusia,perangkat keras,perangkat lunak,jaringan


komunikasi, dan kumpulan data yang terorganisasi yang dikumpulkan dan
ditransformasikan untuk menyebarluaskan informasi disebuah organisasi.
Makna Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti makna sains, telah
mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani,
yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni.
Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh
belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas seni terapan atau
pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri.
Pada abad ke- 20, maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan
mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik non-material.

2.4

Pengertian Metode SDLC


Menurut Roger S. Pressman pada bukunya yang berjudul software

Engineering edition memaparkan pengertian SDLC (Siklus pengembangan sistem


adalah proses perancangan sistem serta metodologi yang di gunakan untuk
mengembangkan sistem-sistem tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Pengembangan sistem teknologi informasi SDLC


Pengembangan

sistem teknologi informasi (STI) dapat dilakukan dengan

beberapa cara.
1. Pengembangan

STI

konvensional

menggunakan

metode

siklus

hidup

pengembangan system atau system development life cycle (SDLC) .


2. Metode metode alternatif (alternatif methods).
a. Paket (package)
b. Pembuatan prototip (prototyping)
c. Pengembangan oleh pemakaian akhir (end user development atau end user
computing)
d. Outsourcing
3.2 Siklus Hidup pengembangan Sistem
Metode siklus hidup pengembangan system atau system development life
cycle (SDLC) mempunyai beberapa tahapan. Sesuai dengan namanya,(SDLC)
dimulai dari suatu tehapan sampai tahapan terakhir dan kembali lagi ketahapan
awal membentuk suatu siklus atau daur hidup.
Tahapan-tahapan dalam metode SDLC adalah
1. Analisa system (system analysis)
a. Studi pendahuluan
merupakan studi yang dilakukan untuk mempertajam arah studi utama.
Dengan demikian,studi pendahuluan bisa saja menghasilkan perubahan
prosedur penmelitian, meningkatkan pengukuran, meningkatkan peningkatkan
kepercayaan asumsi,dan desain yang lebih mantap.

Studi pendahuluan merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan persiapan


yang dilakukan oleh seorang peneliti, dengan tujuan untuk menentukan objek
dan subjek penelitian yang tepat, yang sesuai dengan tema penelitian yang
menjadi fokus kajian peneliti.
b. Studi kelayakan :
c. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pemakai
d. Memahami system yang ada.
e. Menganalisa hasil penelitian.
2. Perancangan system(system design)
a. Perancangan awal
b. Perancangan rinci
1.

Implementasi system (system implementation)


2. Operasi dan perawatan system (system operation and maintenance) Siklus
atau daur hidup pengembangan system tampak jika system yang sudah
dikembangkan dan dioperasikan tidak dapat dirawat lagi,sehingga
dibutuhkan pengembangan system kembali yang tampak digambar seperti
berikut.
Siklus dan daur hidup pengembangan sistem tampak jika sistem yang sudah
dikembangkan dan dioperasikan tidak dapat dirawat lagi,sehingga dibutuhkan
pengembangan sistem kembali yang nampak di gambar berikut ini:

Gambar 1.1 Siklus hudup pengembangan sistem


3.2.1

Analisis Sistem

Tahap awal dari SDLC adalah analisa system adalah orang yang dididik
khusus untuk mengembangkan system secara secara professional.
Tahap di analisis sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1.Studi pendahuluan
2.

Studi kelayakan
3.Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan informasi pemakai
4.Memahami sistem yang ada
5.Menganalisis hasil penelitian.
1. Studi pendahuluan
Kegiatan awal dari analisis system adalah studi awal atau studi
pendahuluan,tentang jenis,ruang lingkup dan pemahaman awal dari proyek
pengembangan STI.

2. Studi Kelayakan
Setelah studi pendahuluan dilakukan, langkah berikutnya yang diperlukan oleh
analisis system adalah melakukan studi kelayakan (feasibility study).
Studi kelayakan (feasibility study) terdiri dari lima macam kelayakan yang
disebut dengan TELOS, yaitu
a. .Studi kelayakan Teknologi
b. Studi kelayakan Ekonomis
c. Studi kelayakan Legal
d. Studi kelayakan Operasi, dan
e. .Studi kelayakan Sosial
3.2.2

Perancangan Sistem
Tahap berikut dari SDLC setelah tahap analisis system adalah tahap

perancangan system (system design). Tahap perancangan system mempunyai dua


tujuan utama yaitu
a) Memberikan gambaran secara umum tentang kebutuhan informasi kepada
pemakai system secara logika.
b) Memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangunan yang lengkap kepada
pemrograman computer dan ahli-ahli teknik lainya.
Tujuan perancangan sistem :
1. Perancangan sistem secara logika (logical system design) atau perancangan
sistem secara umum (general system design)
2. Perancangan sistem secara terinci (detail system design)
3.2.3

Implementasi Sistem

Implementasi sistem (system implementation) adalah tahap meletakkan sistem supaya


siap dioperasikan.
Tahap implementasi sistem terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut :
1.Mempersiapkan rencana implementasi.
2.Melakukan kegiatan
implementasi. a.Memilih dan
melatih personil.

b.Memilih dan mempersiapkan tempat dan lokasi sistem.


c.Mengetes sistem.
d.Melakukan konversi sistem.
3.Meninjak-lanjuti implementasi.
Implementasi sistem juga merupakan proses mengganti atau meninggalkan
sistem yang lama dengan sistem yang baru.
Pendekatan atau strategi konversi yang ada adalah sebagai berikut:
1. Konversi paralel.
Pendekatan atau strategi konversi paralel (parallel conversion) dilakukan dengan
mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama
satu periode waktu tertentu.
2. Konversi pilot.
Pendekatan atau strategi konversi pilot (pilot conversion) atau pendekatan
konversi lokasi (location conversion) dilakukan bertahap pada suatu lokasi sebagai
suatu percontohan dan jika berhasil dilanjutkan ke lokasi yang lainnya
3. Konversi bertahap.
Pendekatan atau strategi konversi bertahap (phasing conversion atau stepped
conversion atau staged conversion atau phase-in conversion atau phased cut-over
conversion) dilakukan dengan menerapkan masing-masing modul dari sistem secara
bertahap dan urut.
4. Konversi langsung.
Pendekatan atau strategi konversi langsung (direct conversion atau
direct cutover atau cold turkey conversion atau abrupt cutover) dilakukan
dengan mengganti sistem yang lama langsung dengan sistem yang baru.

3.2.4

Operasi dan Perawatan Sistem


Setelah sistem diimplementasi dengan berhasil, sistem akan dioperasikan dan

dirawat. Tahap ini disebut dengan operasi dan perawatan sistem (system operation
and maintenance).
Sistem perlu dirawat karena :
1. Sistem mengandung kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga
kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai
sistem.
3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar.
4. Sistem perlu ditingkatkan.

Kenyataannya biaya perawatan sistem merupakan biaya yang cukup besar. Biaya
perawatan sistem yang besar yang tidak disadari ini dapat digambarkan sebagai biaya
di bawah gunung es berikut.

3.2.5

Kelebihan dan Kekurangan Metode SDLC


Kelebihan-kelebihan dari metode ini adalah :
1. Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan
sistem.
2. Akan memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan
dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan
Kekurangan-kekurangan dari metode ini adalah :
1. Hanya menyediakan tahapan-tahapan saja, tetapi tidak menyediakan metodologi
(cara dan alat-alat).
2. Hasil dari SDLC sangat tergantung dari hasil di tahap analisis, sehingga jika
terdapat kesalahan analisis, akan terbawa terus dengan hasil sistem yang kurang
memuaskan.
3. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya karena sistem harus
dikembangkan sampai selesai semua terlebih dahulu.
4. Dibutuhkan biaya yang relatip lebih besar dibandingkan dengan metode lainnya.

5. Hasil dari sistem tidak luwes untuk dimodifikasi karena perlu dilakukan analisis
kembali.
3.3

Metodologi Pengembangan Sistem Terstruktur


Metodologi pendekatan tersruktur (structured approach) memberikan cara

top down dan cara dekomposisi dan beberapa alat pengembangan sistem.
Beberapa alat (tools) diperlukan untuk metodologi pengembangan sistem terstruktur.
Alat-alat yang tersedia untuk pendekatan ini diantaranya adalah:
1.Bagan alir sistem (system flow chart)
2.Diagram arus data (data flow diagram)
3.Kamus data (data dictionary)
4.Bagan alir program (program flow chart)
5.Bagan terstruktur (structured chart)
6.Structured english
7.Pseudocode, dan
8.Tabel keputusan (decision table)

3.3.1

Alat-alat Komunikasi di Tahap Analisa

Bagan alir sistem juga menunjukkan arus dari dokumen-dokumen yang ada di
organisasi, sehingga disebut juga dengan nama bagan alir dokumen (document flow
chart). Gambar berikut ini menunjukkan suatu bagan alir sistem.

Diagram arus data (DAD) atau data flow diagram (DFD) menunjukkan data
yang mengalir dari satu entiti ke entiti yang lain.
1. Yang akan digambar pertama kali dalam DAD adalah diagram level atas (top
level diagram) yang juga disebutdengan diagram konteks (context diagram).
2. Dari context diagram ini kemudian akan digambar menjadilebih terinci lagi
yang disebut dengan overview diagram atau diagram level 0.

3. Dari diagram level 0 ini dapat dipecah-pecah kembali menjadi diagramdiagram yang lebih terinci menjadi diagram level 1,diagram level 2 dan
seterusnya sampai dianggap sudah cukup rinci untuk tidak dipecah kembali.

Sebagai misal adalah context diagram untuk sistem penjualan sebagaiberikut.


Lingkungan luar dari sistem ini adalah entiti pelanggan, entiti manajer kredit, entiti
gudang dan entiti bagian pengiriman.

Untuk melihat lebih terinci sistem penjualan ini, maka context diagram dapat
digambar lebih terinci lagi dalam bentuk diagram level 0 sebagai berikut.

Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) adalah katalog fakta tentang
data yang mengalir di sistem. Kamus data ini menjelaskan atribut dari data yaitu
tentang nama dari arus data, aliasnya, bentuk media data (dokumen dasar atau laporan
atau layar komputer, variabel, parameter), arusnya (dari mana ke mana),
penjelasannya, periode waktunya, volume datanya dan struktur datanya.

3.3.2

Alat-alat Komunikasi di Tahap Perancangan

Bagan alir program (program flowchart) adalah bagan alir yang


menunjukkan logaritma dari proses program. Bagan alir program untuk modul utama
HITUNG PENJUALAN akan tampak sebagai berikut.

Bagan tersruktur (structured chart) digunakan untuk mendefinisikan dan


mengilustrasikan hubungan elemen data dan elemen kontrol antar modul-modul
sistem secara berjenjang. Contoh berikut ini menunjukkan bagan tersruktur untuk
menghitung nilai penjualan.

Pseudo berarti imitasi atau mirip dan code berarti kode program, sehingga
pseudo code dapat diartikan sebagai kode yang mirip dengan instruksi kode program
komputer.
1. Variasi lain dari pseudo code adalah structured english.Perbedaannya adalah
jika pseudo code berbasis pada statemen kode program, structured english
berbasis pada bahasa Inggris.
2. Berikut ini contoh pseudo code untuk modul utama di aplikasi menghitung
nilai penjualan.
if langganan adalah dealer then
PotonganUntukDealer(Penjualan, Potongan)
else
PotonganUntukPengecer(Penjualan, Potongan);

HitungPenjualanBersih (Penjualan, Potongan, Dibayar);


Write (Penjualan Bersih = , Dibayar);

Tabel keputusan (decision table) : tabel yang digunakan sebagai alat bantu
menyelesaikan logika penyeleksian kondisi di dalam program. Contoh dari tabel
keputusan adalah sebagai berikut

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
Sistem informasi yang aman bisa memberikan tingkat kepercayaan yang

tinggi kepada pengguna sehingga bisa memberi nilai tambah dan daya guna bagi
sistem itu sendiri.Keamanan sistem infromasi yang berbasis komputer dapat dicapai
salah satu diantaranya melalui penggunaan metode pengembangan sistem yang
benar. Saat ini metode pengembangan sistem yang umum digunakan adalah metode
pengembangan System Develpoment Life Cycle (SDLC). Penggunaan SDLC yang
memadai akan menghasilkan sistem informasi yang berkualitas. Penggunaan SDLC
akan lebih optimal jika dilengkapi dengan berbagai teknik pengembangan sistem.
4.2

Saran

1. Dengan menggunakan metode Pengembangan SDLC dapat menyediakan


tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan
sistem.
2. Dengan menggunakan metode Pengembangan SDLC akan memberikan hasil
sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara
keseluruhan sebelum diimplementasikan

DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. (2003). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Yogyakarta.
Warnans.Spits (2011) ,Desain ETL dengan contoh kasus perguruan tinggi,Jakarta.

Curriculum Vitae
1. Nama
NIM
Alamat
Agama
Riwayat Pendidikan

: Nurul Anjarsari
: 2012 - 53 - 056
: Pedawang
: Islam
: SD 1 Pedawang
SMP 2 Kudus
SMA Nu AL-Maruf Kudus

2. Nama
NIM
Alamat
Agama
Riwayat Pendidikan

: Yanu Adi H.
: 2012 - 53 - 068
: Jepara
: Islam
: SD Bulu 01
SMP N 05 Jepara
SMA N 1 Tahunan

3. Nama
NIM

: Annisa Arifahnur
: 2012 - 53 - 080

Alamat
Agama
Riwayat Pendidikan

4. Nama
Apriyantho NIM
Alamat
Agama
Riwayat Pendidikan

: Wergu Wetan
: Islam
: SD 1 Wergu Wetan
SMP N 3 Kudus
SMA 2 Bae Kudus

: Aryntha
: 2012 - 53 - 106
: Ploso Kudus
: Islam
: SD N 2 Ploso
SMP 3 Kudus
SMK Muhammadyah

Anda mungkin juga menyukai