Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH GUNUNG SEMERU

GURU PEMBIMBING
UMMI QONITATUN AYUNIN,S.Pd.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. FALAH SEPTYAN PUTRA (8)

2. FARA AULIA PRASEPTI ( 10 )

3. LISTIAN ARDY MAHESTA ( 19 )

4. MAULY DINA ALFIAN ( 21 )

5. PRAUTAMI AURIGA MAHARANI ( 27 )

6. RAQQAT APTA BHANU PRASETYA ( 28 )

7. RENDY AFRIZA OKTAVIANO ( 30 )

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


SMA NEGERI 2 TRENGGALEK
2022/2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Geografi dengan judul “SEJARAH GUNUNG SEMERU” dengan tepat waktu.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas geografi. Tak hanya itu,
kami juga berharap agar kita dapat lebih mengetahui dan memahami sejarah apa saja yang
terjadi di Gunung Semeru.
Makalah ini dapat selesai atas dukungan dan partisipasi dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini. Kami juga sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga membutuhkan beberapa kritik dan saran dari semua pihak agar dapat membangun
penulisan tugas makalah selanjutnya.
Kami berharap semoga makalah geografi ini bisa memberikan informasi dan ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua dan akan berguna bagi penulisan selanjutnya. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga
akhir.

TRENGGALEK, 01 - 09 – 2022
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................................i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1


1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................................3


2.1 Peta Lokasi Gunung Semeru ............................................................................................3
2.2 Proses Terbentuknya Gunung Semeru ............................................................................3
2.3 Sejarah Letusan Terbesar Gunung Semeru ....................................................................4
2.4 Legenda Masyarakat Gunung Semeru ............................................................................5
2.5 Sosial Budaya Masyarakat Gunung Semeru ...................................................................6

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................................7


3.1 Kesimpulan .........................................................................................................................7
3.2 Saran ...................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................8


iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia termasuk dalam daerah Cincin Api Pasifik ( Ring of Fire ) yaitu wilayah
melingkar dimana batas – batas lempeng bertemu yang mengakibatkan munculnya banyak
gunung api. Indonesia terletak antara pertemuan tiga lempeng tektonik besar antara lain
Lempeng Indo – Australia , Lempeng Eurasia , dan Lempeng Pasifik . Interaksi dari ketiga
lempeng tersebut menghasilkan deretan Pegunungan Api ( Volcanic Arc ) yang membujur
dari barat hingga timur Indonesia . Terhitung sebanyak 127 gunung api aktif berada di
Indonesia . Manifestasi dari keberadaan gunung api tersebut tentunya memiliki dampak
secara langsung terhadap lingkungan baik itu positif atau negatif , salah satu dampak
negatifnya adalah bahaya letusan gunung api ( Wismaya , 2016 ) .
Terdapat salah satu gunung api yang berada di Indonesia yaitu Gunung Semeru yang
merupakan gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa , dengan puncaknya Mahameru , 3.676
meter dari permukaan laut ( mdpl ) . Gunung Api Semerudiklasifikasikan sebagai gunung api
aktif berbentuk strato atau kerucut terbentuk karena materi letusan gunung berapi merupakan
campuran antara hasil erupsi efusif dan erupsi eksplosif serta tipe vulkano lemah , tipe ini
mempunyai ciri tekanan gasnya sedang , dapur magma tidak terlalu dalam . Posisi gunung ini
terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang . Menurut PVMBG
( 2014 ) Gunung Semeru pertama kali meletus pada tanggal 08 November tahun 1818.
Kemudian aktifitas Gunung Semeru mengeluarkan lahar panas semenjak tahun 1967 tidak
pernah berhenti sampai saat ini . Dengan pusat kegiatan berada di Puncak Kawah Mahameru
yang menuju ke arah timur di wilayah Lumajang.Rangkaian peningkatan guguran lava terjadi
sejak 26 Februari 2020 menyemburkan awan panas yang teramati bergerak sejauh 750 meter
dari kawah utama . Luncuran awan panas Gunung Semeru itu mengarah ke Besuk Kembar
dan Besuk Bang.Sejak 1 Maret 2020 , Gunung Semeru tercatat menunjukkan peningkatan
aktivitas . Pada tanggal yang sama , Gunung Semeru meletus sebanyak 49 kali dan
mengeluarkan lava pijar 14 kali.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Dimana letak Gunung Semeru ?
2. Bagaimana proses terbentuknya Gunung Semeru ?
3. Kapan terjadinya letusan terbesar Gunung Semeru ?
4. Bagaimana legenda masyarakat Gunung Semeru ?
5. Apa saja sosial budaya yang terjadi di Gunung Semeru ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah yang ingin dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui letak Gunung Semeru
2. Untuk mengetahui proses terbentuknya Gunung Semeru
3. Untuk mengetahui terjadinya letusan terbesar Gunung Semeru
4. Untuk mengetahui legenda masyarakat Gunung Semeru
5. Untuk mengetahui sosial budaya yang terjadi di Gunung Semeru
2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peta Lokasi Gunung Semeru

Gunung Semeru atau Gunung Meru adalah sebuah gunung berapi kerucut di Ngampo,
Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia.Gunung
Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten
Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam
kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Gunung Semeru mempunyai kawasan
hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau
hutan gunung. Posisi geografis Semeru terletak antara 8°06' LS dan 112°55' BT.

2.2 Proses Terbentuknya Gunung Semeru

Gunung Semeru atau Gunung Meru adalah sebuah gunung berapi kerucut di Jawa
Timur, Indonesia. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan
puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung Semeru juga
merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra
dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal
dengan nama Jonggring Saloko.

Gunung Semeru terbentuk akibat tabrakan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng


Eurasia. Tabrakan ini membuat sebagian kerak bumi tertarik ke dalam. Suhu dan tekanan
yang tinggi di perut bumi membuat kerak itu meleleh dan naik menjadi magma. Seiring
waktu, tekanan tinggi di dalam bumi membuat magma keluar dari dalam bumi yang disebut
lahar atau lava. Lahar atau lava yang terkena udara ini lama-lama akan mendingin dan
berubah menjadi batu. Lapisan-lapisan batu inilah yang kemudian menjadi Gunung Semeru.

2.3 Sejarah Letusan Terbesar Gunung Semeru

Gunung Semeru dengan tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu pertama
kali meletus sekitar 200 tahun lalu, tepatnya pada November 1818. Beberapa letusan juga
sempat terjadi pada 1800-an, yakni pada 1829, 1830, 1832, 1836, 1838, 1842, 1844, 1845,
1848, 1851, 1856, 1857, 1860, 1864, 1867, 1872, 1877, dan 1878. Tak hanya itu, gunung ini
kembali meletus dari tahun ke tahun pada 1884 hingga 1899. Aktivitas vulkanik pada
Gunung Semeru kembali terekam pada 1941-1942. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) menyebut leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga
Februari 1942. Letusan tersebut mencapai lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400-
1.775 meter. Material vulkanik bahkan menimbun pos pengairan Bantengan. Gunung Semeru
juga tercatat pernah melakukan aktivitas vulkanik secara beruntun pada 1945-1947,
kemudian berlanjut 1950-1961.

Aktivitas vulkanik juga tercatat pada 1963, serta kembali memuntahkan lava panas
beruntun dari 1967-1969 dan 1972-1990. Letusan berikutnya terjadi pada 1992 dan 1994.
Gunung Semeru tercatat meletus sembilan kali pada 1994 dan menjadi letusan terdahsyat
sepanjang sejarah. Ketinggian asap putih saat itu mencapai 500 meter dengan guguran lava
sejauh 1 kilometer (km). Erupsi Gunung Semeru 1994 sampai menelan 7 korban jiwa yang
dikabarkan hanyut terbawa lahar.Letusan besar selanjutnya terjadi pada 23 Desember 2002.
Dua hari berselang, letusan kembali terjadi di kawah utama dengan jumlah masing-masing
letusan sebanyak tujuh dan delapan kali. Pasca letusan, gunung lava pijar memasuki bagian
hulu Besuk Kembar sejauh 250 meter. Warga sekitar Gunung Semeru terpaksa merayakan
Natal di tengah kepanikan. Aktivitas vulkanik Gunung Semeru juga terjadi pada 2004, 2005,
2007, dan 2008. Gunung beberapa kali erupsi pada 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Pada 22 Mei
2008, ada empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan
jarak luncur 2.500 meter. Sebelum terjadi erupsi pada 4 Desember 2021, Gunung Semeru
terakhir meletus pada 1 Desember 2020. Guguran awan panas meluncur hingga 11 km dari
puncaknya. Letusan bahkan sempat terjadi pada pertengahan Januari 2021. Beruntungnya,
guguran awan panas dan lava pijar dari Gunung Semeru itu tidak sampai memakan korban
jiwa.

4
2.4 Legenda Masyarakat Gunung Semeru

Salah satu keistimewaan Gunung Semeru adalah memiliki kisah legenda yang
tersebar secara turun temurun sampai sekarang. Cerita mitologi tersebut lekat dengan budaya
Hindu dan memiliki dewa-dewi sebagai tokohnya. Kisah ini dimuat dalam kitab Tantu
Panggelaran di abad ke-15. Menurut kitab ini, Gunung Semeru adalah bagian dari Gunung
Semeru yang berada di India. Konon, berdasarkan legenda tersebut, Gunung Semeru
dipercaya merupakan paku bumi Pulau Jawa yang ditancapkan oleh para dewa. Puncak
gunung paling tinggi diyakini sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Masyarakat Jawa
percaya bahwa dahulu, pulau besar yang mereka tempati awalnya mengambang di lautan,
terombang-ambing oleh ombak. Hingga suatu ketika, Dewa Siwa mendatangi pulau tersebut,
karena melihat pohon Jawawut, maka diberi nama Pulau Jawa. Untuk mencegah pulau
tersebut terombang-ambing di lautan, maka para dewa ini memutuskan untuk memakunya.

Mereka memindahkan Gunung Semeru di India ke atas Pulau Jawa. Untuk


memindahkan gunung tersebut ke Jawa, para dewa menjelma menjadi hewan. Dewa Wisnu
menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa, kemudian menggendong Gunung Semeru di
punggungnya hingga Pulau Jawa.Dewa Brahma, menjelma menjadi ular raksasa yang
membelitkan tubuhnya bak paku untuk mengikat Gunung Semeru. Pada awalnya, Gunung
Semeru diletakkan di barat pulau Jawa. Sayangnya, hal ini membuat bagian timur menjadi
terangkat sebelah sehingga pulau kembali tidak seimbang. Akhirnya, para dewa
memindahkan Gunung Semeru ke timur. Saat membawa ke timur, bagian Gunung Semeru
tercecer sehingga membentuk barisan gunung dari barat ke timur. Dewa Wisnu dan Brahma
memutuskan untuk memotong Gunung Semeru dan meletakkannya di bagian ujung atasnya
sebagai penyeimbang. Potongan bagian bawah gunung diletakkan ke barat dan kemudian
menjadi Gunung Pawitra. Kini gunung tersebut dikenal dengan nama Gunung Penanggungan.
Konon, gunung ini menjadi persemayaman Dewa Siwa. Sementara itu, Gunung Semeru
diletakkan di bagian timur Pulau Jawa, kini dikenal dengan Gunung Mahameru. Kedua
gunung itu kemudian disebut Paku Bumi Pulau Jawa.
5

2.5 Sosial Budaya Masyarakat Gunung Semeru

Perayaan Grebeg Suro yang dilakukan warga di lereng Gunung Semeru, Jawa Timur
untuk memperingati 1 Muharram di kawasan Hutan Bambu, Desa Sumbermujur, menjadi
salah satu magnet dalam meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Lumajang. Ritual
tersebut dimulai dari arak-arakan hasil bumi, kemudian tarian budaya khas Lumajangan
"Tarian Oleng" hingga ritual adat mengubur kepala sapi di dekat sumber mata air yang telah
menjadi tradisi tahunan warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, menarik ribuan
wisatawan untuk berkunjung.Grebeg Suro itu merupakan rasa syukur masyarakat sekitar atas
segala hasil bumi dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan kepada mereka dan meyakini
penanaman kepala sapi itu akan mencegah mengeringnya sumber mata air.Ia mengatakan
masyarakat yakin tradisi itu adalah salah satu bentuk syukur kepada Tuhan YME untuk
segala hasil bumi yang melimpah ruah, sehingga berbagai hasil bumi yang telah disiapkan
akan dimakan bersama setelah acara doa dan penanaman kepala sapi oleh Kepala Desa
Sumbermujur.
6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Mempelajari sejarah tentang Gunung Semeru bukan hanya bertujuan untuk
mengetahui kejadian atau peristiwa penting di masa lampau saja, namun juga mengajarkan
berbagai bentuk pengalaman yang terjadi di Gunung Semeru. Sebagai contoh kita jadi tahu
dimana letak Gunung Semeru, yaitu berada di Ngampo, Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe,
dan termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten
Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Terbentuknya Gunung Semeru adalah akibat dari subduksi
Lempeng Indo-Australia kebawah Lempeng Eurasia dan muncul lah Gunung Semeru itu.
Gunung Semeru ini juga sudah beberapa kali terjadi letusan, yang pertama yaitu pada 200
tahun lalu lebih tepatnya pada bulan November 1818 dan terjadi letusan terbesar pada tahun
1994, hingga meletus terakhir kali pada 4 Desember 2021 lalu.
Menurut legenda masyarakat, terbentuknya Gunung Semeru itu karena ditancapkan
oleh para dewa sebagai Paku Bumi Pulau Jawa. Namun, itu hanya legenda atau cerita rakyat
belaka, keaslian dan kenyataannya masih belum bisa ada yang membuktikan. Di Gunung
Semeru terdapat kegiatan sosial budaya masyarakat yang dilakukan di lereng Gunung Semeru
untuk memperingati 1 Muharram, yaitu Perayaan Grebeg Suro.

3.2 Saran
Dari uraian diatas, kita telah mengetahui sejarah dan sosial budaya dari Gunung
Semeru. Jadi kita berharap kepada semua pembaca makalah ini agar dapat mengerti apa saja
sejarah dan sosial budaya yang terjadi di Gunung Semeru. Tentunya kami juga sadar makalah
ini masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna, adapun nantinya kami akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah ini dengan menggunakan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2005. Gunung Semeru. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gunung_Semeru,


Diakses 01 September 2022 Pukul 18.41)
Mutia Safira Fitri. 2021. Sejarah Gunung Semeru Dan Asal Muasal Namanya.
(https://www.medcom.id/amp/ybD4BBpb-sejarah-letusan-gunung-semeru-catatan-
pertama-1818-hingga-erupsi-desember-2020, Diakses 01 September 2022 Pukul
20.50)
Cindy. 2021. Sejarah Letusan Gunung Semeru, Catatan Pertama 1818 Hingga Erupsi
Desember 2020 (https://www.medcom.id/amp/ybD4BBpb-sejarah-letusan-gunung-
semeru-catatan-pertama-1818-hingga-erupsi-desember-2020, Diakses 02 September
2022 Pukul 18.22)
Dicky Septiawan. 2021. Sejarah Terbentuknya Gunung Semeru Paku Bumi Pulau Jawa Yang
Belum Banyak Diketahui Oleh Masyarakat.
(https://kabarbesuki.pikiran-rakyat.com/berita/pr-193186768/sejarah-terbentuknya-
gunung-semeru-paku-bumi-pulau-jawa-yang-belum-banyak-diketahui-oleh-
masyarakat, Diakses 02 September 2022 Pukul 19.08)
Antara News Jatim. 2019. Tradisi Suronan Di Lereng Gunung Semeru Tingkatkan Pariwisata
Lumajang. (https://jatim.antaranews.com/berita/315744/tradisi-suroan-di-lereng-
gunung-semeru-tingkatkan-pariwisata-lumajang, Diakses 02 September 2022 Pukul
19.44)

Anda mungkin juga menyukai