Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur


kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Tugas Makalah ini untuk memenuhi tugas Kuliah.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan


baik itu dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka penulis sangat
mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah
untuk hari yang akan datang.

Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan


semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca.
Atas semua ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih yang tidak
terhingga, semoga segala bantuan dari semua pihak mudah – mudahan
mendapat amal baik yang diberikan oleh Allah SWT.

Bagan Batu, Maret 2013

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 3


1. Latar Belakang ........................................................................................... 3
2. Tujuan Makalah ......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 5


A. DEFENISI GEMPA .................................................................................. 5
B. PARAMETER GEMPA BUMI ................................................................ 5
C. KARAKTERISTIKGEMPA BUMI.......................................................... 5
D. PENYEBAB TERJADINYA GEMPA ..................................................... 8
E. Gempa Turki .............................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 14


Kesimpulan .................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gempabumi adalah getaran di tanah yang disebabkan olehgerakan
permukaan bumi. Gempabumi yang kuat dapat menyebabkan kerusakan besar
bagi gedung, jembatan dan bangunan lain, termasuk korban nyawa. Permukaan
bumi terbentuk dari lapisan batuan paling luar yang disebut kerak bumi.
Kerakbumi yang pecah membentuk potongan-potongan besar yang saling
berpasangan, seperti kepingan puzzle yang besar. Potongan-potongan ini disebut
lempeng. Lempeng ini bergerak perlahan dan mendesak bebatuan. Akibatnya,
tekanan bertambah besar. Jika tekanan semakin besar, bebatuan bawah tanah akan
pecah dan terangkat. Pelepasan tekanan ini merambat kangetaran yang
menyebabkan gempa bumi. Setiap tahun, terjadi sekitar 11 juta gempa bumi dan
34.000-nya cukup kuat untuk kita rasakan.
Hampir negara di seluruh dunia pernah mengalami gempa mulai dari yang
skala kecil sampai yang skala besar. Teknik sipil sebagai ilmu yang mempelajari
konstruksi bangunan mulai dari bangunan biasa, jalan & jembatan, bendungan,
dan lain-lain, pasti mempertimbangkan aspek gempa pada perencanaan
konstruksi. Ini karena hampir semua bangunan sipil berdiri diatas tanah. Indonesia
sebagai negara kepulauan adalah negara yang terletak di perbatasan tiga lempeng
sekaligus, yaitu lempeng eurasia, lempeng australia, dan lempeng pasifik. Tidak
mengherankan Indonesia disebut sebagai salah satu negara “produsen gempa”
terbesar di dunia.
Fakta tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat akan bangunan
tahan gempa merupakan hal yang wajib yang harus dipenuhi oleh para tenaga ahli
sipil dan ahli gempa di Indonesia.Karena sekali lagi kita hidup didaerah yang
mempunyai potensi gempa yang sangat besar. Sehinggagempa bukan lagi menjadi
masalah yang harus ditakuti setiap setiap orang, tetapi gempa harusnya dihadapi

3
dengan tindakan dan solusi yang tentunya berasal dari ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Oleh karena itu Dalam penulisan tugas makalah ini akan membahas
tentang gempa bumi, mulai dari pemahaman gempa, teori gempa, efek gempa,
dan pembahasan tentang gempa yang terjadi akhir-akhir ini.

1.2. Maksud dan Tujuan


1. Agar mampu memahami analisa gempa bumi, tipe gempa, penyebab
terjadinya gempa, teori gempa serta efek yang ditimbulkan oleh gempa.
2. Menganalisis gempa yang pernah terjadi di Turki pada tahun 1999,
2010, dan 2011.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A Definisi Gempa Bumi


Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di
dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada
kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari
pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan
kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan
sampai ke permukaan bumi.

B Parameter Gempa Bumi


 Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT)
 Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
 Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
 Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)

C Karakteristik Gempa Bumi


 Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
 Lokasi kejadian tertentu
 Akibatnya dapat menimbulkan bencana
 Berpotensi terulang lagi
 Belum dapat diprediksi
 Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi

D Penyebab Terjadinya Gempa


Gempa Reruntuhan
Terjadi karena gugurnya atu runtuhnya tanah. daerah yang terjadi gempa
guguran adalah daerah tambang yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur,
atau lubang. umumnya gempa runtuhan terjadidalam skala kecildan terjadi dalam
wilayah lokal.

5
Gambar 1. Gempa reruntuhan

Gempa Vulkanis
Terjadi karena meletusnya gunung api. Jika gunung api akan meletus,
timbullah tekanan gas dari dalam sumbat kawah. Tekanan ini menyebabkan
terjadinya getaran yang disebut gempa bumi. gempa ini hanya terdapat disekitar
gunung api yang meletus. Bahaya gempa bumi ini lebih besar dari pada gempa
bumi runtuhan, namun lebih kecil dibandingkan dengan gempa tektonik.

Gambar 2. Gempa vulkanis

Gempa Tektonik

6
Terjadi karena gerak lempeng tektonik dan merupakan akibat dari gerak
orogenetik. Daerah yang seringkali mengalami gempa ini adalah daerah
pegunungan lipatan muda, yaitu daerah rangkaian mediterania dan rangkaian
sirkum pasifik. Bahaya dari gempa ini dapat besar sekali karena lapisan bumi
dapat mengalamilipatan, retakan, patahan atau bergeser. karena gempa ini selalu
mengakibatkan pergeseran muka bumi, maka gempa ini disebut juga gempa
dislokasi.

E. Gempa Turki
Turki termasuk negara yang akhir-akhir ini sering dilanda gempa, dalam
kurun waktu tiga tahun terakhir ini turki telah mengalami gempa 2 kali yaitu pada
8 Maret 2010 yang berkekuatan 6,1 skala Richter dan 23 Oktober 2011 yang
berkuatan 7,2 skala Ritcher. Sebelumnya pada ujung abad 20, Agustus 1999 Turki
juga mengalami gempa besar berkekuatan 7,4 skala Richter di kota Kocaeli yang
mengakibatkan banyak kerusakan dan korban tewas. Tidak aneh jika negara ini
sering mengalami gempa, karena Turki merupakan wilayah tektonik aktif yang
sering mengalami gempa bumi merusak. Dimana terletak disekitar Lempeng
Eurasia, Lempeng Arabia dan Lempeng Afrika.

7
Gambar 22. Lempeng di sekitar negara Turki

Gempa pada 8 Maret 2010

Gambar 23. Gempa Turki 2010

Gempa bumi Turki 2010 yang terjadi dengan kekuatan 6,1 skala Richter
inidan episentrum gempa berada di Başyurt Provinsi Elâzığ bagian timur Turki.
Gempa bumi terjadi satu minggu setelah persatuan insinyur teknik sipil
Turki melaporkan kepada parlemen tentang pembangunan bangunan yang tidak
memadai dan kemungkinan Istanbul dapat hancur oleh gempa bumi, yang dapat
menewaskan puluhan ribu orang, dalam tiga dekade mendatang.[10]
Gempa ini merupakan jenis gempa yang tergolong kompleks karena jenis
tumbukannya.Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan, sistem
kegempaan di Turki tergolong kompleks, yaitu dipengaruhi oleh dua lempeng
benua, yakni Arab dan Eurasia, yang mendatar dan saling bertumbukan.
Tumbukan lempeng ini tidak sampai membentuk lapisan yang terangkat
hingga membentuk pegunungan, seperti Himalaya di Asia Tengah. Aktivitas
kegempaan di kawasan ini, dipengaruhi oleh gerakan lempeng Benua Afrika.
Interaksi kedua lempeng itu membentuk sesar mendatar yang disebut Sesar

8
Anatoli. Sesar ini membentang timur-barat melewati Turki bagian utara. Akibat
interaksi antarlempeng itu, antara lain, timbul gempa besar pada Agustus 1999.
Sementara itu, LIPI menyatakan bahwa jalur gempa Turki persis berada di
daerah padat penduduk, seperti gempa Bantul. Mekanisme gempanya sama
dengan gempa Kerinci yang terjadi tahun lalu di Patahan Sumatera.

Gambar 24. Gempa bumi Turki 2010

Gempa pada 23 Oktober 2011

Gambar 25. Gempa Van (Turki) 2011

Gempa Van 2011 adalah sebuah gempa bumi yang terjadi di kota Van
(Turki) yang terletak di ujung timur Turki yang berbatasan dengan Iran. Gempa
ini berkekuatan 7,2 skala Richter. Pusat gempa ini terjadi pada kedalaman dangkal
20 km yang menyebabkan kerusakan berat di bagian timur Turki dan dirasakan di
banyak daerah di Timur Dekat.
Gempa pada tanggal 23 Oktober terjadi karena adanya tabrakan lempeng
Arabia dengan lempeng Eurasia,di mana lempeng Arab bergerak dengan
kecepatan sekitar 24 mm / tahun ke arah utara. Tumbukan lempeng ini tidak

9
sampai membentuk lapisan yang terangkat hingga membentuk pegunungan,
seperti Himalaya di Asia Tengah. Aktivitas kegempaan di kawasan ini, menurut
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dipengaruhi oleh gerakan
lempeng Afrika. Interaksi kedua lempeng itu membentuk sesar mendatar yang
disebut Sesar Anatoli. Sesar ini membentang timur-barat melewati Turki bagian
utara. Akibat interaksi antarlempeng.

Gempa Turki (Izmit)

Gempa ini terjadi pada 17 Agustus 1999, dengan kekuatan 7,4 Mw.
Episenter gempa terletak 11 km sebelah tenggara Izmit, atau 80 km dari Istanbul,
ibu kota Turki. Gempa ini berpusat pada kedalaman 17 km dan terjadi sepanjang
sistem sesar Anatolia Utara paling ujung. Sesar ini telah menggoncang Turki
dengan 7 gempa bermagnituda lebih besar dari 7 dalam kurun waktu 50 tahun.
Sesar ini merupakan sesar strike-slip, dan pada saat terjadi gempa ini,
sesar sepanjang 60 km mengalami slip sebanyak 2,5m secara horisontal dan 2 m
secara vertikal.

10
Gambar 28. Percepatan, kecepatan, dan perpindahan pada gempa Izmit

Dalam hal percepatan gempa yang tercatat di permukaan tanah, gempa ini
tidaklah begitu istimewa. Peak ground acceleration (PGA) yang tercatat paling
tinggi hanyalah 0.4g, jauh lebih kecil dari PGA yg tercatat pada gempa Northridge
atau Kobe. Yang istimewa pada gempa ini adalah durasi gempa ini yang cukup
panjang yaitu 45 detik.

Kerusakan yang ditimbulkan


Pada prinsipnya kerusakan yang diitimbulkan dapat dibagi dua: kerusakan
langsung akibat pergerakan sesar dan akibat sekunder seperti kuatnya goncangan,
likuifaksi, kebakaran, dan lain-lain.
Likuifaksi adalah keadaan dimana tanah kepasiran lepas mengalami
kehilangan kekuatan dan kekakuannya secara sementara akibat gempa atau beban
lain. Likuifaksi mengakibatkan keruntuhan daya dukung, pergerakan tanah lateral,
beda penurunan pada bangunan, dan juga longsornya dam.Likuifaksi terjadi pada
tanah pasir lepas yg jenuh air. Oleh karena itu, likuifaksi biasanya terjadi di
pantai, dan daerah-daerah lain yang merupakan bekas aliran sungai atau danau
dengan permukaan air tanah yang tinggi.

11
Salah satu sebab utama gempa ini sangat merugikan adalah karena gempa
ini terjadi pada daerah yg berpopulasi padat, dengan infrastruktur yg sudah jadi.
Gempa Izmit adalah gempa yang langsung diakibatkan oleh sesar strike-slip, dan
itu meninggalkan fault scarps (bekas patahan) di permukaan.
Gempa Izmit sebelumnya sudah diduga akan terjadi, dengan menghitung
besarnya tegangan dan regangan, yg berarti juga energi, sepanjang segmen sesar
Anatolia utara, sejak tahun 1997 US Geological Survey sudah mengantisipasi
akan terjadinya gempa di daerah sekitar Izmit. Di sepanjang sesar ini, hanya
bagian inilah yang belum mengalami keruntuhan sejak tahun 1939. Sedangkan 6
segmen-segmen lainnya telah runtuh dan menghasilkan gempa dengan magnituda
sekitar 7, pada tahun 1939, 1942, 1943, 1957 dan 1967.
Gempa ini melanda negara dengan teknologi tahan gempa yang canggih,
yaitu Turki. Gedung-gedung modern yg terbuat dari struktur baja, pada umumnya
dapat bertahan dan tidak runtuh. Tapi, gedung-gedung rangka beton, sekalipun
dibangun dengan teknologi modern, kebanyakan hancur lebur. Hal ini tidak saja
terjadi di Turki tapi juga dibeberapa negara maju lain seperti Jepang dan Amerika
Serikat. Disamping faktor tingkat goncangan yang sangat tinggi, faktor goncangan
susulan, durasi gempa, dan faktor efek lokal site juga merupakan penyebab
semakin luasnya daerah bencana.

Gambar 30. Gedung rangka beton yang luluh lantak akibat gempa Izmit

Pada bencana gempa ini, bencana likuifaksi terjadi di mana-mana.


Terutama daerah pantai yang biasanya terdiri dari endapan tanah kepasiran yang

12
lepas serta juga mempunyai muka air tanah yang tinggi. Di Izmit, selain faktor
percepatan yang tinggi yang banyak merusak bangunan gedung rangka beton,
likuifaksi merupakan salah satu faktor utama yg menyebabkan banyaknya
amblasan gedung akibat hilangnya daya dukung.

13
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Faktor penyebab sering terjadinya gempa di indonesia karena Kondisi geologi


Indonesia yang merupakan pertemuan lempeng–lempeng tektonik menjadikan
kawasan Indonesia ini memiliki kondisi geologi yang sangat kompleks. Selain
menjadikan wilayah indonesia ini kaya akan sumberdaya alam, salah satu
konsekuensi logis kekompleksan kondisi geologi ini menjadikan banyak daerah–
daerah di Indonesia memiliki tingkat kerawanan yg tinggi terhadap bencana
alam.Beberapa diantaranya adalah rawan gempa bumi, tsunami serta rawan
letusan gunung api disepanjang "ring of fire" dari Sumatra-Jawa-Bali-
Nusatenggara-Banda-Maluku.
Daerah rawan bencana gempa dan tsunami Indonesia hampir semuanya
berada pada daerah yg tingkat populasinya sangat padat. Daerah–daerah ini sering
merupakan pusat aktifitas serta sumber pendapatan masyarakat serta negara, dan
menjadi pusat pencurahan dana pembangunan. Namun ketika bencana gempa dan
tsunami itu terjadi maka usaha–usaha pembangunan yg sudah dilakukan akan
hilang dan lenyap dalam waktu yang sangat singkat dan bersifat katastropik
Jelas, tak ada seorangpun ingin negaranya hancur karena gempa. Tapi,
masalahnya adalah, gempa sebagaimana juga masalah-masalah bangsa lain saat
ini, tidak bisa dihindarkan dengan tapi harus dihadapi. Gempa hanya bisa
dikurangi akibatnya dengan cara memperbaiki sistem Peraturan Bangunan Tahan
Gempa, pengontrolan yang ketat, memasyarakatkan potensi bahaya gempa, dan
secara finasial, mengasuransikan bangunan.

14
DAFTAR PUSTAKA

www.jpnn.com/read/2011/.../Gempa-Turki.html
www.google.com

15

Anda mungkin juga menyukai