Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
dengan tindakan dan solusi yang tentunya berasal dari ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Oleh karena itu Dalam penulisan tugas makalah ini akan membahas
tentang gempa bumi, mulai dari pemahaman gempa, teori gempa, efek gempa,
dan pembahasan tentang gempa yang terjadi akhir-akhir ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Gambar 1. Gempa reruntuhan
Gempa Vulkanis
Terjadi karena meletusnya gunung api. Jika gunung api akan meletus,
timbullah tekanan gas dari dalam sumbat kawah. Tekanan ini menyebabkan
terjadinya getaran yang disebut gempa bumi. gempa ini hanya terdapat disekitar
gunung api yang meletus. Bahaya gempa bumi ini lebih besar dari pada gempa
bumi runtuhan, namun lebih kecil dibandingkan dengan gempa tektonik.
Gempa Tektonik
6
Terjadi karena gerak lempeng tektonik dan merupakan akibat dari gerak
orogenetik. Daerah yang seringkali mengalami gempa ini adalah daerah
pegunungan lipatan muda, yaitu daerah rangkaian mediterania dan rangkaian
sirkum pasifik. Bahaya dari gempa ini dapat besar sekali karena lapisan bumi
dapat mengalamilipatan, retakan, patahan atau bergeser. karena gempa ini selalu
mengakibatkan pergeseran muka bumi, maka gempa ini disebut juga gempa
dislokasi.
E. Gempa Turki
Turki termasuk negara yang akhir-akhir ini sering dilanda gempa, dalam
kurun waktu tiga tahun terakhir ini turki telah mengalami gempa 2 kali yaitu pada
8 Maret 2010 yang berkekuatan 6,1 skala Richter dan 23 Oktober 2011 yang
berkuatan 7,2 skala Ritcher. Sebelumnya pada ujung abad 20, Agustus 1999 Turki
juga mengalami gempa besar berkekuatan 7,4 skala Richter di kota Kocaeli yang
mengakibatkan banyak kerusakan dan korban tewas. Tidak aneh jika negara ini
sering mengalami gempa, karena Turki merupakan wilayah tektonik aktif yang
sering mengalami gempa bumi merusak. Dimana terletak disekitar Lempeng
Eurasia, Lempeng Arabia dan Lempeng Afrika.
7
Gambar 22. Lempeng di sekitar negara Turki
Gempa bumi Turki 2010 yang terjadi dengan kekuatan 6,1 skala Richter
inidan episentrum gempa berada di Başyurt Provinsi Elâzığ bagian timur Turki.
Gempa bumi terjadi satu minggu setelah persatuan insinyur teknik sipil
Turki melaporkan kepada parlemen tentang pembangunan bangunan yang tidak
memadai dan kemungkinan Istanbul dapat hancur oleh gempa bumi, yang dapat
menewaskan puluhan ribu orang, dalam tiga dekade mendatang.[10]
Gempa ini merupakan jenis gempa yang tergolong kompleks karena jenis
tumbukannya.Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan, sistem
kegempaan di Turki tergolong kompleks, yaitu dipengaruhi oleh dua lempeng
benua, yakni Arab dan Eurasia, yang mendatar dan saling bertumbukan.
Tumbukan lempeng ini tidak sampai membentuk lapisan yang terangkat
hingga membentuk pegunungan, seperti Himalaya di Asia Tengah. Aktivitas
kegempaan di kawasan ini, dipengaruhi oleh gerakan lempeng Benua Afrika.
Interaksi kedua lempeng itu membentuk sesar mendatar yang disebut Sesar
8
Anatoli. Sesar ini membentang timur-barat melewati Turki bagian utara. Akibat
interaksi antarlempeng itu, antara lain, timbul gempa besar pada Agustus 1999.
Sementara itu, LIPI menyatakan bahwa jalur gempa Turki persis berada di
daerah padat penduduk, seperti gempa Bantul. Mekanisme gempanya sama
dengan gempa Kerinci yang terjadi tahun lalu di Patahan Sumatera.
Gempa Van 2011 adalah sebuah gempa bumi yang terjadi di kota Van
(Turki) yang terletak di ujung timur Turki yang berbatasan dengan Iran. Gempa
ini berkekuatan 7,2 skala Richter. Pusat gempa ini terjadi pada kedalaman dangkal
20 km yang menyebabkan kerusakan berat di bagian timur Turki dan dirasakan di
banyak daerah di Timur Dekat.
Gempa pada tanggal 23 Oktober terjadi karena adanya tabrakan lempeng
Arabia dengan lempeng Eurasia,di mana lempeng Arab bergerak dengan
kecepatan sekitar 24 mm / tahun ke arah utara. Tumbukan lempeng ini tidak
9
sampai membentuk lapisan yang terangkat hingga membentuk pegunungan,
seperti Himalaya di Asia Tengah. Aktivitas kegempaan di kawasan ini, menurut
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dipengaruhi oleh gerakan
lempeng Afrika. Interaksi kedua lempeng itu membentuk sesar mendatar yang
disebut Sesar Anatoli. Sesar ini membentang timur-barat melewati Turki bagian
utara. Akibat interaksi antarlempeng.
Gempa ini terjadi pada 17 Agustus 1999, dengan kekuatan 7,4 Mw.
Episenter gempa terletak 11 km sebelah tenggara Izmit, atau 80 km dari Istanbul,
ibu kota Turki. Gempa ini berpusat pada kedalaman 17 km dan terjadi sepanjang
sistem sesar Anatolia Utara paling ujung. Sesar ini telah menggoncang Turki
dengan 7 gempa bermagnituda lebih besar dari 7 dalam kurun waktu 50 tahun.
Sesar ini merupakan sesar strike-slip, dan pada saat terjadi gempa ini,
sesar sepanjang 60 km mengalami slip sebanyak 2,5m secara horisontal dan 2 m
secara vertikal.
10
Gambar 28. Percepatan, kecepatan, dan perpindahan pada gempa Izmit
Dalam hal percepatan gempa yang tercatat di permukaan tanah, gempa ini
tidaklah begitu istimewa. Peak ground acceleration (PGA) yang tercatat paling
tinggi hanyalah 0.4g, jauh lebih kecil dari PGA yg tercatat pada gempa Northridge
atau Kobe. Yang istimewa pada gempa ini adalah durasi gempa ini yang cukup
panjang yaitu 45 detik.
11
Salah satu sebab utama gempa ini sangat merugikan adalah karena gempa
ini terjadi pada daerah yg berpopulasi padat, dengan infrastruktur yg sudah jadi.
Gempa Izmit adalah gempa yang langsung diakibatkan oleh sesar strike-slip, dan
itu meninggalkan fault scarps (bekas patahan) di permukaan.
Gempa Izmit sebelumnya sudah diduga akan terjadi, dengan menghitung
besarnya tegangan dan regangan, yg berarti juga energi, sepanjang segmen sesar
Anatolia utara, sejak tahun 1997 US Geological Survey sudah mengantisipasi
akan terjadinya gempa di daerah sekitar Izmit. Di sepanjang sesar ini, hanya
bagian inilah yang belum mengalami keruntuhan sejak tahun 1939. Sedangkan 6
segmen-segmen lainnya telah runtuh dan menghasilkan gempa dengan magnituda
sekitar 7, pada tahun 1939, 1942, 1943, 1957 dan 1967.
Gempa ini melanda negara dengan teknologi tahan gempa yang canggih,
yaitu Turki. Gedung-gedung modern yg terbuat dari struktur baja, pada umumnya
dapat bertahan dan tidak runtuh. Tapi, gedung-gedung rangka beton, sekalipun
dibangun dengan teknologi modern, kebanyakan hancur lebur. Hal ini tidak saja
terjadi di Turki tapi juga dibeberapa negara maju lain seperti Jepang dan Amerika
Serikat. Disamping faktor tingkat goncangan yang sangat tinggi, faktor goncangan
susulan, durasi gempa, dan faktor efek lokal site juga merupakan penyebab
semakin luasnya daerah bencana.
Gambar 30. Gedung rangka beton yang luluh lantak akibat gempa Izmit
12
lepas serta juga mempunyai muka air tanah yang tinggi. Di Izmit, selain faktor
percepatan yang tinggi yang banyak merusak bangunan gedung rangka beton,
likuifaksi merupakan salah satu faktor utama yg menyebabkan banyaknya
amblasan gedung akibat hilangnya daya dukung.
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
www.jpnn.com/read/2011/.../Gempa-Turki.html
www.google.com
15