(22020111130066)
(22020111130067)
(22020111130068)
(22020111130069)
(22020111130070)
(22020111130071)
(22020111130072)
(22020111130073)
(22020111130074)
(22020111130075)
: Tn.L
Umur
: 67 tahun
Jeniskelamin
: Laki-laki
Alamat
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Status perkawinan
: Menikah
Tanggal masuk
: 15 September 2012
Tanggal pengkajian
: Ny.W
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Pensiunan PNS
B. ANALISA DATA
Tanggal
29 Oktober 2012 pukul
10.00
Data Fokus
Diagnosa Kep
DO :
-
DS :
-
(38.50C)
TD menurun (10)
DO :
10.30
29 Oktober 2012 pukul
DS :
DO :
11.00
DS :
No
Diagnos
Tujuan
Kode NIC
Intervensi
a
1
Menunjukan
kontinesia urine,
1.3.2.2
1.Dari NIC
Kateterisasi urine :
ditandai dengan
pemasukan kateter ke
indikator. Misalnya :
1 = tidak pernah
2 = jarang
pengeluaran urine
Perawatan retensi urine :
3 = kadang-kadang
4 = sering
bantuan dalam
5 = positif secara
menghilangkan distensi
konsisten.
Bebas dari kebocoran
kandung kemih
2.Dari Dungoes
Dorong pasien untuk
urin diantara
berkemih.
Kandung kemih
dirasakan
Tanyakan pa/sien
kosong sempurna.
tentang inkontinensia
stress
Observasi aliran urine,
kekuatan
Awasi dan catat waktu
dan jumlah tiap
berkemih. Perhatikan
penurunan haluaran urine
suprapubik
Awasi tanda vital dengan
ketat. Observasi
hipertensi, edema perifer
atau dependen,
perubahan mental.
Timbang tiap hari.
Pertahankan pemasukan
perawatan perineal.
Berikan obat sesuai
indikasi: antipasmodik,
Supasituria rectal,
antibiotic dan anti
bakteri,
fenoxibenzamine,
antagonis alfa-
adrenergik.
Kateterisasi untuk residu
urine dan biarkan kateter
tak menetap sesuai
Menunjukan
1.3.2
indikasi
Irigasi kateter sesuai
indikasi
Siapkan atau bantu untuk
drainase urine
Pantau Eliminasi urin,
kontinesia urine,
meliputi frekuensi,
ditandai dengan
indikator. Misalnya :
1 = tidak pernah
2 = jarang
3 = kadang-kadang
4 = sering
5 = positif secara
konsisten
Mampu ketoilet
secara mandiri.
diperlukan; instruksikan
saluran kemih.
Berkemih >150cc
setiap kali.
yang dapat
diperkirakan
Melaporkan nyeri
hilang atau
Pain Management
terkontrol
Pasien tampak rileks,
Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif termasuk
dengan tepat
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas, dan faktor
presipitasi
Observasi reaksi non
verbal dan
ketidaknyamanan
Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
nyeri
Evaluasi pengalaman
dukungan
Control lingkungan yang
dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan
dan kebisingan
Kurnagi faktor presipitasi
nyeri
Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
interpersonal)
Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
intervensi
Ajarkan tentang teknik
nonfarmakologi
Berikan analgesic untuk
mengurangi nyeri
Tngkatkan istirahat
Kolabirasikan dengan
dokter jiak ada keluahan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
Monitor penerimaan
pasien tentang
management nyeri
Analgesik Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesic yang
diperlukan atau
kombinasi dan analgesic
ketika pemberian lebih
dari satu tentukan pilihan
analgesic tergantung tipe
pengobatan nyeri
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali
Berikan analgesic tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi aktifitas
analgesic tanda dan
0-10)
Pertahankan patensi
kateter dan sistem
drainase. Pertahankan
selang bebas dari lekukan
dan bekukan.
Tingkatkan pemasukan
sampai 3000 ml per hari
sesuai toleransi
Berikan pasien informasi
akurat tentang kateter,
drainase, dan spame
kandung kemih
Berikan tindakan
kenyamanan (sentuhan
terapeutik, perubahan
posisi, pijatan punggung)
dan aktifitas terapeutik.
Dorong penggunaan
teknik relaksasi termasuk
latihan nafas dalam,
visualisasi, pedoman
imajinasi
Berikan rendam duduk
atau lampu penghangat
bila diindikasikan
Berikan antispasmodik
DAFTAR PUSTAKA