Terapi
Medikamentosa
Antiprostaglandin
Hormonal ~ MPA, pil kontrasepsi, analog GnRH
Operatif
Frek : 10-20%
Histogenesis :
Endometrium mengadakan pertumbuhan kedalam
miometrium
Terjadi akibat kehamilan dan persalinan berulang
Kerokan berlebih
Gambaran klinis
Menoragia, dismenore sekunder
Uterus makin membesara
Diagnosis :
Usia > 40 tahun
Menoragia, dismenorea
Uterus membesar simetris, konsistensi padat
Pengobatan :
Operasi
Penyinaran dengan Ro.
Faktor yang berperan pada patogenesis
Teori regurgitasi dan implantasi haid ~ Samson
Darah haid mengalir melalui tuba fallopii ke kav peritoneum dan
berimplantasi
Faktor genetik dan imunologik ~ Dmowski dkk
Ditemukan penurunan imunitas seluler pd jaringan endometrium
wanita yg menderita endometriosis
Cairan peritoneumaktivitas makrofag meningklat, penurunan
aktivitas natural killer cells, penurunan aktivitas sel-sel limfosit
mengaktifkan jar endometriosis dan penurunan sistem imunologik
tubuh
Bila ibu (+) anaknya lebih mungkin (+)
Teori lain
Teori Meier ~ teori metaplasia
Akibat metaplasia sel-sel coelom dari sal Muller
berdiferensiasi menjadi sel-sel peritoneal dan sel
permukaan ovarium
Teori induksi
Darah haid memicu sel-sel peritoneum
berdiferensiasi menjadi sel-sel endometrium dan
berimplantasi
Lingkungan
Zat-zat tertentu seperti : merkuri atau DDT
memiliki efek negatif thd fertilitas tetapi thd
endometriosis belum jelas
Diagnosis
Anamnesa
Nyeri pelvis siklik
Dispareunia
Nyeri waktu defekasi
Poli dan hipermenorea
Infertilitas ( 50% kasus,
Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan fisik ~ nyeri ketok , berat badan,
jerawat/hirsutisme, & galaktorea
Pemeriksaan ginekologik
USG
Laparoskopi
Akan tampak semua jenis lesi endomertiosis termasuk
lesi-lesi minimal
Warna lesi/nodul biopsi
Penanganan
Pencegahan
Kehamilan cara yg efektif
Kerokan saat haid
Konservatif
Analgetika
Terapi hormonal
Estrogen , progesteron
Analog GnRH
Pil kontrasepsi
Pembedahan
Sesuai kasus
Radiasi
Menghentikan fungsi ovarium