A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Tn. LGH
Umur : 72 tahun
Alamat : Desa Wawesa
Pendidikan : SMP
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Muna
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Status Perkawinan : Menikah
2. Identitas Keluarga
Nama : Tn. LHT
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Wawesa
Hubungan dengan Klien : Adik Klien
j. Leher
Bentuk simetris, warna kulit leher sama dengan warna kulit anggota
tubuh lain, tidak ada jaringan parut, tidak ada pembengkakan, posisi
trachea di tengah. Klien dapat menyentuhkan dagu ke sternum (flexi 35 0)
dapat menengadah (ekstensi 450), dapat menekuk leher dengan telinga
mengarah ke dagu (lateral ke kiri dan ke kanan 30 0 ), rotasi kiri dan
kanan (500), pergerakan leher tidak kaku dan tidak terbtas, tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe, denyut nadi pada arteri karotis kuat, dan
tidak ada perubahan akibat inspirasi dan ekspirasi. Tidak ada
peningkatan vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjat tiroid,
reflex menelan baik.
k. Thoraks
Bentuk dada simetris, tidak ada kifosis, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
jaringan parut, tidak ada massa, ekspansi dada simetris frekuensi nafas
23 x/menit. Batas paru normal, tidak ada suara nafas tambahan,
pengembangan paru simetris, tidak ada wheezing dan suara nafas
tambahan lainnya. Batas jantung normal, tidak terjadi pembesaran,
palpasi normal pada semua area, bunyi jantung normal, BJ I dominan di
area trikuspidal dan mitral dan bunyi jantung II di area pulmonal dan
aortic, tidak ada bunyi jantung tambahan. Tidak ada pembesaran pada
kelenjar limfe.
l. Abdomen
Bentuk abdomen simetris, warna kulit merata, tidak ada striae, tidak ada
hiperpigmentasi, tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tidak ada
pernafasan perut, tidak Nampak pelebaran pembuluh darah vena
diseluruh area abdomen, umbilicus, tidak hiperpigmentasi dan tidak
berbau. Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada distensi pada gaster. Hepar
tidak teraba. Pada saat kandung empedu di tekan klien tidak mengeluh
nyeri dan tidak menghentikan nafas dalamnya. Bising usus pada semua
kwadran, terdengar timphani di semua kwadran, saat palpasi suhu teraba
hangat. Kandung kemih kosong, ginjal tidak teraba dan klien mengatakan
tidak ada rasa nyeri saat BAK dan BAB, BAB lancar tidak ada keluhan.
A : 130 = mandiri
B : 65-125 = Ketergantungan sebagian
C : 60 = ketergantungan total
Interpretasi Hasil :
Interpretasi hasil klien adalah aspek kognitif dari fungsi mental baik
Interpretasi hasil : 13
0-5 : risiko jatuh rendah
6-10 : risiko jatuh sedang
11-15 : risiko jatuh tinggi
Interpretasi hasil klien Risiko jatuh Tinggi
i. Pengkajian Sosial
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda seorang wanita ?
2 Apakah di keluarga ada yang menderita
osteoporosis ?
3 Apakah anda berusia > 72 tahun ?
4 Apakah anda sudah menopouse ?
5 Apakah anda tidak suka susu/produk susu
dimasa kanak-kanak
6 Apakah anda memiliki tubuh bentuk kecil ?
7 Apakah anda merokok ?
8 Apakah anda meminum minuman berakohol
4 gelas atau lebih setiap hari ?
9 Apakah produk olahan susu tidak termasuk
dalam daftar makanan harian anda ?
10 Apakah anda mengonsumsi lebih dari 6 kopi
dan teh ?
11 Apakah anda melakukan olahraga secara
teratur ?
12 Apakah anda banyak mengonsumsi
makanan yang mengandung garam (telur
asin dan ikan asin) ?
Interpretasi hasil klien adalah tidak berisiko osteoporosis
B. Analisa Data
C. Diagnosa keperawatan
1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
3. Risiko jatuh
D. Intervensi
No.
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat kemampuan 1. Membantu dalam
tindakan klien dalam beraktivitas mengantisifasi
keperawatan merencanakan
Dalam waktu 5 X pemenuhan
24 jam Klien dapat 2. Latih rentang gerak kebuthan secara
meningkatkan ROM aktif dan pasif individual
mobilisasi fisiknya pada semua ekstremitas
dengan kriteria : 2. Meminimalkan
- Tidak terjadi atropi otot,
kontraktur 3. Libatkan keluarga klien meningkatkan
- Dapat melakukan untuk berfartisipasi sirkulasi, membantu
ROM aktif dan dalam latihan bagi klien mencegah kotraktur
pasif
- Kekuatan otot 4. Konsultasikan dengan
tangan dan kaki ahli fisiotherapi untuk 3. Meningkatkan
mengalami latihan ambulasi klien harapan bagi
peningkatan perkembangan dan
peningkatan control
5. Mengkaji ulang kekuatan kemandirian
otot ekstremitas klien
4. program khusus
dapat membantu
klien dalam
pemenuhan
moilisasi klien
5. Mengetahui
perubahan dan
perkembangan yang
terjadi pada klien
2 Setelah dilakukan 1. Kaji kemamapuan klien 1. Membantu dalam
tindakan dan tingkat kekurangan mengantisifasi
keperawatan dalam melakukan merencanakan
Dalam waktu 3 x aktifitas sehari – hari pemenuhan
24 jam kebutuhan kebuthan secara
perawatan diri klien 2. Beri motivasi pada klien individual
terpenuhi Dengan untuk tetap melakukan
kriteria: aktivitas dan beri
- Mulut bersih bantuan 2. Meningkatkan harga
- Gigi bersih dan semangat untuk
- Kuku bersih 3. Bantu personal hygiene berusaha terus
- Kulit kepala klien klien: menerus
bersih - Gunting kuku
- Klien mampu - Membersihkan mulut 3. Memenuhi
melakukan - Menyisir rambut kebutuhan personal
aktifitasnya hygiene klien
secara mandiri 4.Libatkan pengasuh panti 4. Meningkatkan
dalam batasan dalam pemenuhan kemandirian dalam
kelandirian kebutuhan sehari – hari pemenuhakn
pasein klien kebutuhan pasien
E. Implementasi
2 1. Mengkaji kemamapuan S:
klien dan tingkat - Klien mengatakan
kekurangan dalam kukunya sudah
melakukan aktifitas sehari – bersih dan pendek.
hari. Hasil: sebagian - Klien mengatakan
kebutuhan perawatan diri tampak senang
klien dibantu oleh keluarga, karena
misalnya dibantu ketika kumisnya telah
berjalan ke WC. dicukur rapih
2. Memberi motivasi pada O:
klien untuk tetap - Mulut klien tampak
melakukan aktivitas dan bersih dan kumis
memberi bantuan. Hasil : klien sudah dicukur.
motivasi diberikan dan klien - Kuku tangan dan
lebih koperatif mengikut kaki klien tampak
instruksi yang diberikan. bersih dan pendek
3. Membantu personal A : Masalah teratasi
hygiene klien: P : Intervensi
- Gunting kuku dipertahankan
- Membersihkan mulut
- Menyisir rambut.
Hasil: tindakan personal
hygiene dilakukan dan kuku
bersih dan pendek.
4. Melibatkan pengasuh
keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan
sehari – hari klien. Hasil :
instruksi diberikan dan
kkeluaarga membantu
memenuhi kebutuhan klien
3 1. Memposisikan pasien S:
dalam alignment yang Pengasuh panti
sesuai. Hasil : posisi yang mengatakan akan
aman diberikan dengan mengikuti instruksi
posisi duduk maupun yang diberikan.
baring.
2. Menerapkan tindakan O:
kewaspadaan oleh petugas - Klien berada dalam
kesehatan. Hasil : tindakan posisi dan lingkungan
kewaspadaan dilakukan. yang aman
3. Mendekatkan alat-alat atau A : - Masalah teratasi
benda-benda yang sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
dibutuhkan oleh klien.
Hasil : piring makan dan air
minum didekatkan pada
klien agar lebih mudah saat
klien beraktivitas.
4. Memberi penjelasan
kepada keluarga mengenai
dampak dari risiko jatuh
bagi kesehatan klien.
Hasil : informasi diberikan
dan keluarga kooperatif
dalam mendengarkan.