Anda di halaman 1dari 22

LAMPIRAN 1:

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

ASUHAN KEPERAWATAN

NY.T DENGAN CA MAMAE

Di Ruang : Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tanggal Masuk RS : 13-10-2020


Tanggal pengkajian : 14-10-2020
Jam : 18.02 WIB
Jam : 17.00 WIB
No. Registrasi : 363497
Data diperoleh dari : Pasien dan
Diagnosa Medis : Ca Mamae RM

IDENTITAS

Pasien Penanggung jawab pasien


Nama : Ny. T Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 40th
Umur : 37th Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Karyawan swasta Hubungan dengan pasien : Suami
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Sanggrahan, Ringin Harjo, Bantul

A. RIWAYAT KESEHATAN
Alasan masuk rumah sakit:
Pasien mengatakan datang ke RS dengan lemas, sesak, riwayat ca mamae, pernah operasi
tahun 2018, pasien kemo terakhir hari minggu.

Keluhan utama saat pengkajian:


Pasien mengeluh sesak, lemas sulit bergerak.
Riwayat kesehatan sekarang (Kronologis munculnya gejala sampai dengan kondisi saat ini:

Pasien mengatakan pada tahun 2018 pasien menemukan benjolan pada payudara kirinya,
namun tidak terlalu diperhatikan. Setelah beberapa waktu, pasien merasakan sakit pada area
benjolan. Setelah diperiksakan ternyata tumor ganas. Pasien disarankan untuk operasi,
namun pada saat itu memilih pengobatan alternatif. Saat menyadari benjolan tidak kunjung
sembuh pasien kembali ke RS dan melakukan operasi pengangkatan tumor. Pasien juga
disarankan untuk kemoterapi dan terapi sinar oleh dokter. Setelah melakukan kemo dan
terapi sinar kondisi pasien belum juga membaik dan ca mamae yang diderita pasien
sekarang telah stadium akhir (IV).

Riwayat pengobatan saat dirumah sakit : Tidak Ya, jika Ya sebutkan:


Nama obat dosis Cara pemberian frekuensi Waktu dan tanggal


terakhir diberikan
O2 3 tpm Kanul nasal Berkelanjutan 16-10-20/07.00 WIB
Dexamethason 20 mg IV
Ondonsentron 8 mg IV 15 menit sblm kemo
Gemcitabine 1300 mg IV dlm Nacl Hari 1 & 2
0,9% 250cc dlm
30 menit
Carboplatin 450mg IV dalam D5% Hari ke 1
500cc dlm 90
menit
Nacl 0,9% 500cc Infus
Bilas Nacl 250cc dalam
0,9% 3o menit

Riwayat pengobatan saat di IGD: Tidak Ya, jika Ya sebutkan:


Nama obat dosis Cara pemberian frekuensi Waktu dan tanggal


terakhir diberikan
O2 3 tpm Kanul nasal Berkelanjutan
NaCl 10 tpm Infus Berkelanjutan
Dreprazol 1 cnp Inj intravena 1x
Vaslon 0,05g lokal
Levofloxacin 750mg Inj intravena


Riwayat kesehatan dahulu (Rawat Inap): Tidak Ya
Jika Ya : a. Alergi obat : √ Tidak Ya
Jenis/nama obat :……………………………………………………….
b. lain lain Asma Eksim kulit Makanan
Debu Udara
Reaksi yang timbul:……………………………………….

Riwayat Merokok: Ya Tidak



Jumlah/Hari……………………Lama……….
Riwayat minum - minuman keras: Tidak Ya

Jenis:………………..Juumlah/Hari:…………….. Lama:…………

Riwayat Kesehatan Keluarga:


Diabetes Kanker Hipertensi Jantung Tubercolosis

Anemia Tidak Ada

Genogram (3 Generasi):
A. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum masuk rumah sakit Saat Di Rumah Sakit
Pandangan terhadap kesehatan: Pandangan terhadap kesehatan:
Menurut pasien masih kurang Menurut pasien kesehatan itu penting untuk
memperhatikan kesehatan dijaga sebelum sakit.
seperti lebih senang mengkonsumsi
junkfood.

Kebiasaan pribadi apabila sakit: Harapan terhadap penyakit:


Jika sakit biasa tidak langsung ke RS Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan
tapi mengkonsumsi obat dan melakukan membaik.
perawatan tradisional.

Sikap terhadap pengobatan/ perawatan:


Pasien mengatakan mengikuti pengobatan
yang disarankan yankes.

2. Nutrisi
Sebelum masuk rumah sakit Saat Di Rumah Sakit
Jenis makanan : Makanan
Bertekstur lembut Jenis makanan : Bubur

Frekuensi : 3x sehari Frekuensi : 3x sehari

Habis berapa porsi : Setengah porsi Habis berapa porsi : setengah porsi

Makanan kesukaan : Tidak ada Makanan kesukaan : Tidak ada

BB: 45 kg TB:153cm IMT: 19 BB: 45kg TB: 153cm IMT: 19

Nausea/Vornitus : Tidak ada Nausea/Vornitus :Tidak ada


Jika ya, jumlah : Tidak ada Jika ya, jumlah :Tidak ada

Frekuensi :- Frekuensi :-

Warna/konsistensi :-
Minum : 1-2 botol 1L
Warna/konsistensi :-
Minum : 1-2 botol 1L

3. Aktifitas dan Latihan


Sebelum masuk rumah sakit

ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/Minum √ 0: mandiri
Toileting √ 1: dengan alat bantu
Berpakaian √ 2: dibantu orang lain
Mobilisasi dari tempat tidur √ 3: dibantu orang lain dengan alat
Berpindah √ 4: tergantung total
Ambulasi √
Keterangan :

Saat Di Rumah Sakit

ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/Minum √ 0: mandiri
Toileting √ 1: dengan alat bantu
Berpakaian √ 2: dibantu orang lain
Mobilisasi dari tempat tidur √ 3: dibantu orang lain dengan alat
Berpindah √ 4: tergantung total
Ambulasi √
Keterangan :

4. Istirahat dan tidur

Sebelum masuk rumah sakit Saat Di Rumah Sakit

Kebutuhan Istirahat : Pasien mengatakan tidak Kebutuhan Istirahat : Pasien


dapat tidur dengan nyenyak. Mudah terbangun. mengatakan tidak dapat tidur dengan
nyenyak. Mudah terbangun.

Kebutuhan Tidur : 4-5 jam saja Kebutuhan Tidur : 4-5 jam saja
5. Eliminasi

Sebelum masuk rumah sakit Saat Di Rumah Sakit

BAB : Pasien mengatakan BAB 1x sehari. BAB : pasien mengatakan belum


BAB 2 hari.
BAK : Pasien mengatakan menggunakan BAK : Pasien mengatakan
pempres ganti 2-3 sehari. menggunakan pempres,
sudah ganti 2x. Jam 20.00
tgl 14/10/20 dipasang dc.

6. Persepsi Diri

Harga Diri
Pasien mengatakan kondisinya sekarang tidak membuat pasien rendah diri. Karena
banyak yang mendukung dan menyemangati pasien untuk sembuh.

Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin sembuh dan kondisinya segera membaik agar dapat merawat
anak-anaknya lagi.

Peran Diri
Pasien mengatakan sudah tidak dapat melakukan perannya sebagai ibu.

Gambaran Diri
Pasien menggambarkan keadaan dirinya saat ini sebagai ujian dari Allah dan akan
bersabar untuk menjalaninya.

Identitas Diri
Pasien mengatakan identitas diri masih sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya.

7. Peran dan Hubungan Sosial


Pekerjaan : Karyawan swasta

Tinggal bersama : Suami


Hubungan dengan Keluarga : Baik

Hubungan Dengan Tetangga/Masyarakat : Baik

Orang yang membantu perawatan di RS : Suami dan ibu kandung.

Hubungan dengan teman sekamar/pasien lain : Baik

Hubungan dengan dokter/perawat/tim kesehatan di RS: Baik

8. Seksual dan reproduksi


Wanita : Pasien mengatakan sudah tidak melakukan kegiatan seksual sejak sakit
parah.
Inspeksi : vagina tampak bersih, terdapat penumpukan cairan pada labia mayora dan
pubis.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.

Laki-Laki :

9. Nilai dan Kepercayaan


Sebelum masuk rumah sakit Saat Di Rumah Sakit
Agama : islam Agama : islam

Jenis ibadah : solat Jenis ibadah : solat

Frekuensi beribadah : 5x sehari Frekuensi beribadah : 5x sehari

Cara beribadah : duduk Cara beribadah : duduk


Hambatan dalam beribadah: tidak ada Hambatan dalam beribadah: tidak ada

Bantuan yang dibutuhkan untuk beribadah:


Tidak ada.

10. Management koping


Sebelum masuk rumah sakit Saat Di Rumah Sakit
Pasien mengatakan managemen koping Pasien tampak tenang, berserah diri
dengan berusaha tenang dan sabar menerima pada takdir tuhan.
keadaan. Sharing dengan keluarga

11. Kognitif perseptual


Adaktif.

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum
KU : Baik Cukup Buruk

Kesadaran: komposmentis apatis somnolent stupor koma



GCS:….. (E: 4 , M: 6 ,V: 5 )

TD: 100/60 mmHg, N: 65x/menit RR: 22 x/menit S: 380 C

Nyeri/tidak nyaman: √ ya tidak

lokasi intensitas Lama nyeri Factor Kualitas Pola Hal hal yang
pencetus nyeri serangan menyebabkan
nyeri hilang
Dada Sering Terus Luka Op Cenut- Menetap Obat anti nyeri.
menerus cenut
KEY kualitas pola metode
Terbakar, Menetap Istirahat obat
tumpul intermitten obatan, lan
tertekan, lain, panas,
berat, tajam dingin
kram

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak nyeri sangat nyeri sekali

Skala Nyeri: 3

Nyeri mempengaruhi: √ tidur √ aktifitas fisik emosi √ napsu makan

Konsentrasi √ lain lain

Pakaian, kerapian dan kebersihan badan:

√ Bersih kotor rapi serasi berbau parfum berlebih

PEMERIKSAAN FISIK

Hasil pemeriksaan Masalah


Kepala Inspeksi: kulit kepala tampak -
bersih, tidak ada luka.
Palpasi: tidak ada nyeri
tekan.
Rambut Inspeksi: Rambut tipis dan -
cenderung botak.

Wajah Inspeksi: tampak tirus dan


berkerut
Mata Inspeksi: mata bersih tidak
ada kotoran. Pupil isokor,
kelopak mata bawah tampak
putih (indikasi anemia)
Palpasi: tidak ada nyeri
tekan.
Telinga Inspeksi: bersih, tidak ada
kotaran.
Palpasi: tidak ada nyeri
tekan.
Hidung Inspeksi: Bersih, tidak ada
lendir atau darah.
Palpasi: tidak ada nyeri
tekan.
Mulut Inspeksi: bibir tampak
keputihan, dan kering.
Palpasi: tidak ada nyeri
tekan.
Gigi Inspeksi: gigi tampak kotor.
Tidak ada darah/pendarahan.

Lidah Insoeksi: lidah tampak


keputihan, terutama dibagian
pinggir lidah.
Tenggorokan Pasien mengatakan tidak ada
nyeri telan, dan atau sakit
tenggorokan.
Leher Inspeksi: tidak ada luka,
terpasang plaster untuk
membungkus luka.
Dada Inspeksi: Terpasang plaster Nyeri
untuk membungkus luka
dibagian sinistra. Pasien
mengatakan luka masih
belum mengering. Terdapat
benjolan besar pada dada
dekstra.
Palpasi: terdapat nyeri tekan
dibagian dada kiri dan
kanan.
Auskultasi: Irama jantung
abnormal.
Palpasi: tidak dilakukan.
Respirasi Inspeksi: Pasien terlihat
sesak, RR 22x/menit. Pola nafas
Auskultasi: suara napas tidak efektif
orthopneo
Jantung Auskultasi: Irama jantung
abnormal.
Palpasi: tidak dilakukan.
Abdomen Inspeksi: terdapat
penumpukan lemak, kulit
bersih dengan stregemark.
Palpasi: tidak ada nyeri
tekan.
Auskultasi: bising usus
normal 12x/menit
Perkusi: timpani.
Genetalia Inspeksi: tampak bersih,
warna normal
coklat/kehitam-hitaman,
terdapat pemumpukan cairan
pada labia mayora dan pubis.
Palpasi: tidak ada nyeri
tekan.
Anus & Rectum Inspeksi: terdapat luka diarea Resiko inpeksi, dan
lipatan anus. Rectum tampak dikubitus
bersih. Warna kulit normal,
coklat/kehitam-hitaman.
Integumen Inspeksi: tampak bersisik
dibeberapa bagian tubuh,
bersih.
Palpasi: turgor kulit +2 detik.
Ekstremitas Inspeksi: pasien tampak sulit Hambatan mobilitas fisik
bergerak, terdapat
penumpukan cairan pada ke4
ekstermitas.
4 4

3 3
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal No Jenis pemeriksaan Hasil/Satuan Nilai normal Interpretasi hasil


2. Pemeriksaan Radiologi

n tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil/Kesan


o
EKG Atrial Flutter with Varied AV Block

3. Terapi Medik

tanggal no Nama Obat Dosis Cara pemberian indikasi


O2 3 tpm Kanul nasal Menghilangkan
sesak
Dexamethason 20 mg IV

Ondonsentron 8 mg IV 15 menit sblm


kemo

Gemcitabine 1300 mg IV dlm Nacl


0,9% 250cc dlm
30 menit Hari 1
&2

Carboplatin 450mg IV dalam D5%


500cc dlm 90
menit Hari ke 1
Nacl 0,9%
500cc Infus

Bilas Nacl 0,9% 250cc


dalam 3o
menit

DATA FOKUS

No Tgl/Jam Data Subyektif (DS) Data objektif (DO)


1 14/10 1. Pasien mengatakan sesak. 1. Pasien tampak kesulitan
2020 2. Pasien mengatakan sulit untuk bernafas. Menggunakan otot
bergerak. bantu nafas. RR 22x/menit.
17.00 3. Pasien mengatakan ada nyeri pada 2. Pasien tampak lemas.
WIB luka bekas op namun tidak terlalu 3. TTV: TD: 100/60 mmHg
terasa. Skala nyeri 3 Suhu: 37 0C
Nadi : 65x/menit
RR : 22x/menit
4. Pasien tampak kesulitan
bergerak. Pasien hanya
berdiam diposisi yang sama
dalam waktu yang lama.
5. Pengkajian nyeri:
P: Luka bekas Op yang belum
juga mengering.
Q: Terasa cenut-cenut.
R: Hilang jika mengkonsumsi
obat antinyeri namun timbul
lagi jika tidak mengkonsumsi
obat.
S: skalanya nyeri 3
T: Nyeri terasa terus menerus

ANALISA DATA

No Tgl/Jam Data (subjektif & objektif) Etiologi problem


1 14/10/20 DS: Pasien mengatakan sesak Deformitas dinding dada Ketidakefektifan
DO: Pasien tampak kesulitan pola nafas
17.00 bernafas. Menggunakan otot
WIB bantu dada. RR 22x/menit.
Nyeri
2. DS: Pasien mengatakan sulit Hambatan
untuk bergerak. mobilitas fisik
DO: Pasien tampak lemas.
Pasien tampak kesulitan
bergerak. Pasien hanya
berdiam diposisi yang sama
dalam waktu yang lama.
Agen cidera fisik
3. DS: Pasien mengatakan ada Nyeri kronis
nyeri pada luka bekas op
namun tidak terlalu terasa.
Skala nyeri 3.
DO: Pengkajian nyeri:
P: Luka bekas Op yang
belum juga mengering.
Q: Terasa cenut-cenut.
R: Hilang jika
mengkonsumsi obat
antinyeri namun timbul
lagi jika tidak
mengkonsumsi obat.
S: skalanya nyeri 3
T: Nyeri terasa terus
menerus

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Tgl/Jam Diagnose Keperawatan Prioritas


1. 14/10/20 Ketidakefektifan pola nafas b.d deformitas dinding 1
dada.
17.00
2. WIB Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri. 2

Nyeri kronis b.d agen cidera fisik


3. 3
RENCANA KEPERAWATAN

Tgl/Jam Diagnosa keperawatan NOC NIC Tanda


tangan
14/10/2 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pernafasan dan
0 nafas b.d deformitas keperawatan selama 1x24 jam stautus o2.
dinding dada. diharapkan pola nafas membaik 2. Monitor kelemahan otot
17.00 dengan kriteria hasil: pernafasan.
WIB Status pernafasan: ventilasi (0403) 3. Posisikan untuk mengupaya
1. Frekuensi nafas normal upaya bernafas.
2. Orthopnea menurun bahkan 4. Mulai dan pertahankan o2
hilang. tambahan seperti yang telah
3. Penggunaan otot bantu nafas ditentukan.
menurun atau kembali dapat 5. Ajarkan teknik nafas dalam.
bernafas normal. 6. Kolaborasi pemberian obat

Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakuakn tindakan 1. Monitor kondisi kulit pasien
b.d nyeri keperawatan selama 1x24 jam 2. Tinggikan teralis tempat
diharapkan hambatan berkurang tidur dengan cara yang
dengan kriteria hasil: tepat.
Pergerakan (0208) 3. Hindari penggunaan kain
1. Keseimbangan meningkat. linen kasus yang kasar dan
2. Gerakan otot meningkat tebal.
ditandai dengan peningkatan 4. Jaga kain linen kasur tetap
pergerakan. kering, bersih, dan tidak
3. Kinerja pengaturan tubuh berkerut.
meningkat. 5. Ajarkan latihan ditempat
tidur dengan tepat.
Nyeri kronis b.d agen Setelah dilakukan tindakan
cidera fisik keperawatan 1x24 jam diharapkan 1. Berikan suasana
nyeri menurun bahkan hilang, dengan penerimaan.
kriteria hasil: 2. Dukung menggunakan
Kontrol nyeri (1605) sumber-sumber spiritual
1. Menggunakan analgetik yang jika diinginkan.
direkomendasikan. 3. Intruksikan pasien
2. Melaporkan gejala yang tidak menggunakan teknik
terkontrol pada profesional relaksasai yang sesuai
kesehatan. dengan kebutuhan
3. Melaporkan nyeri yang 4. Bantu pasien melewati
terkontrol. proses berduka dan kondisi
kehilangan karna penyakit
kronik atau kecacatan
permanen.

IMLEMENTASI DAN EVALUASI

No diagnosa Tgl/jam implementasi Evaluasi


Jam: 20.40 WIB
1. Ketidakefektifa 14/10/20 1. Memonitor o2 dan pola pernafasan 5. RR: 22x/menit. Paseien masih
n pola nafas b.d 19.30 WIB 2. Memonitor alat bantu pernafasan mengeluh sesak. Pasien masih
deformitas 3. Menyarankan dan menawarkan bantuan tampak menggunakan alat
dinding dada. pada pasien untuk posisi semi fowler. bantu nafas. Target belum
4. Mengajarkan teknik nafas dalam. tercapai. Lanjutkan intervensi.
5. Berkolaborasi dalam pemberian obat. 6. Kanul nasal terpasang dengan
benar.
7. Pasien memilih posisi duduk.
19.20 WIB
15/10/20 1. RR 20x/menit. Pasien
18.15 WIB 1. Memonitor o2 dan pola pernafasan mengatakan sudah tidak lagi
2. Memonitor alat bantu pernafasan sesak. Pasien sudah tampak
3. Menawarkan bantuan pada pasien untuk tidak terlalu menggunakan otot
posisi semi fowler. bantu nafas. Target tercapai.
4. Mengajarkan teknik nafas dalam. Lanjutkan intervensi.
5. Berkolaborasi dalam pemberian obat. 2. Kanul nasal terpasang dengan
benar.
3. Pasien sudah mau untuk
berbaring semi fowler.

10.30 WIB
16/10/20 1. Monitor o2 dan pola pernafasan. 1. RR 20x/menit. Pasien
09.10 WIB 2. Monitor alat bantu pernafasan. mengatakan sudah tidak
3. Mengingatkan cara nafas dalam. mengeluh sesak. Pasien sudah
4. Berkolaborasi pemberian obat. terlihat lebih rileks dalam
bernafas. Tidak lagi
menggunakan otot bantu nafas.
Target tercapai. Lanjutkan
intervensi.
2. Kanul nasal masih terpasang.
3. Pasien berbaring semi fowler.

20. 42 WIB
2. Hambatan 14/10/20 1. Memonitor kondisi kulit pasien. 1. Kulit pasien tampak lecet
mobilitas fisik 19.35 WIB 2. Menawarkan pada pasien meninggikan dibagian pantas akibat duduk
b.d nyeri teralis tempat tidur. terus menerus. Pasien
3. Menanyakan kenyamanan sprei yang mengatakan hanya ingin duduk
dipakai pasien. untuk saat ini. Klien tampak
4. Mengajarkan pasien bergerak lelah. Target blm tercapai
lanjutkan intervensi.
2. Pasien mengatakan sprei yang
digunakan masih nyaman.
Pasien tampak lelah.
3. Pasien mengatakan blm bisa
banyak bergerak. Pasien
tampak lemas. Target belum
tercapai lanjutkan intervensi.

15/10/20 1. Memonitor kondisi kulit pasien. 19.22 WIB.


18.20 WIB 2. Menawarkan pada pasien meninggikan 1. Kulit pasien tampak lecet
teralis tempat tidur. dibagian pantas akibat duduk
terus menerus. Pasien
3. Menanyakan kenyamanan sprei yang
mengatakan sudah lebih
dipakai pasien. mendingan. Klien tampak
4. Mengajarkan pasien bergerak lebih bertenaga. Target blm
tercapai lanjutkan intervensi.
2. Pasien mengatakan sprei yang
digunakan masih nyaman.
3. Pasien mengatakan sudah bisa
bergerak sedik-sedikit.
4. Pasien mengtakan tidak ada
keluhan berarti.

16/10/20 1. Memonitor kondisi kulit pasien. 10.32 WIB


09.13 WIB 2. Menawarkan pada pasien meninggikan 1. Kulit pasien tampak lecet
teralis tempat tidur. dibagian pantas akibat duduk
3. Menanyakan kenyamanan sprei yang terus menerus. Pasien
dipakai pasien. mengatakan hanya ingin duduk
4. Mengajarkan pasien bergerak untuk saat ini. Klien tampak
lelah. Target blm tercapai
lanjutkan intervensi.
2. Pasien mengatakan ingin
diganti speinya.
3. Pasien mengatakan sudah bisa
bergerak sedik-sedikit.
4. Pasien mengtakan tidak ada
keluhan berarti.

Nyeri kronis b.d 20.45 WIB


3. agen cidera fisik 14/10/20 1. Bersikap hangat dan ramah serta 1. Pasien masih tampak kurang
19.40 WIB menerima keadaan pasien. nyaman karna sesak yang
2. Mengajak pasien untuk menggunakan dirasakan pada saat
sumber-sumber spiritual untuk lebih implemetasi. Pasien
sabar dengan kondisinya. mengatakan sudah ikhlas
3. Menawarkan pasien menggunakan dengan kondisinya. Target
teknik relaksasi yang pasien inginkan, belum sepenuhnya tercapai.
seperti mendengarkan murotal al-quran. Lanjutkan intervensi.
4. Mengajak pasien untuk berdoa bersama
meminta kesehatan dan kesembuhan.

19.25 WIB
15/10/20 1. Bersikap hangat dan ramah serta 1. Pasien tampak lebih tenang.
18.25 WIB menerima keadaan pasien. Pasien mengatakan sudah
2. Mengajak pasien untuk menggunakan merasa lebih baik. Target
tercapai sebagian. Lanjutkan
sumber-sumber spiritual untuk lebih
intervensi.
sabar dengan kondisinya.
3. Menawarkan pasien menggunakan
teknik relaksasi yang pasien inginkan,
seperti mendengarkan murotal al-quran.
4. Mengajak pasien untuk berdoa bersama
meminta kesehatan dan kesembuhan.

16/10/20 1. Bersikap hangat dan ramah serta 10.36 WIB


09.16 WIB menerima keadaan pasien. 1. Pasien tampak lebih tenang.
2. Mengajak pasien untuk menggunakan Pasien mengatakan sudah
sumber-sumber spiritual untuk lebih merasa lebih baik. Target
tercapai sebagian. Lanjutkan
sabar dengan kondisinya.
intervensi.
3. Menawarkan pasien menggunakan
teknik relaksasi yang pasien inginkan,
seperti mendengarkan murotal al-quran.
4. Mengajak pasien untuk berdoa bersama
meminta kesehatan dan kesembuhan.

Anda mungkin juga menyukai