Anda di halaman 1dari 53

TAUFIK HERAWAN

Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 17 Maret 1989


Pendidikan :
•Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya 2011 * STIKES ABDI NUSANTARAJAKARTA
Email:
Pengalaman Kerja : taufik.herawan89@gmail.com
• Perawat RS Haji Jakarta
•Staf Diklat RS Haji Jakarta Hp: 085223419413
•Instruktur BTCLS RS HAJI JAKARTA Riwayat Pelatihan:
•Instruktur BTCLS GMT HOSPITAL CENTER 1. BTCLS
•Instruktur BTCLS EMT 911 JAKARTA
2. MOT KEMENKES RI
3. PUBLIC SPEAKING
•MOT ( Master Of Trainer ) RS Haji Jakarta
4. JURNALISTIK LSPI
•MOT GMT HOSPITAL CENTER & EMT 911 5. TOT KEMENKES RI
•DASIPENA PROVINSI JAWA BARAT 6. PENGENDALI MUTU
•MOT PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI INTERNAL KEMENKES RI
•RELAWAN GEMPA TASIKMALAYA
•RELAWAN GEMPA LOMBOK
INITIAL ASSESMENT
DAN
PENGELOLAAN PENDERITA TRAUMA
TAUFIK HERAWAN
PENGERTIAN

INITIAL ASSESSMENT

Menilai Hal-hal Yang Mengancam Nyawa


Penderita Dan Bagaimana Menanganinya
Dengan Cepat Dan Benar
Initial
D
assesment
in trauma
R
CALL FOR HELP
A + control cervical
B + ventilation
C + control perdarahan
D
E
TAHAP PRA RUMAH SAKIT

 Prinsip utama : tidak boleh membuat keadaan


menjadi lebih parah (do no further harm)
 Ideal UGD yg datang ke penderita bukan
sebaliknya
 Ambulans yg datang punya peralatan lengkap
 Petugas punya sertifikat pelatihan khusus
 Koordinasi antara petugas lapangan & rumah sakit
YG HARUS DILAKUKAN DILAPANGAN:

 Airway & control cervical


Breathing dan ventilasi
Circulasi dgn Kontrol perdarahan dan syok
Imobilisasi penderita
Kirim ke RS terdekat yg cocok
TAHAP RUMAH SAKIT

PADA TRIASE PERHATIKAN CONTROL


SERVIKAL

 Bila 1 penderita, cari masalah


penderita ( selection of problems)
 Jika banyak penderita, cari penderita
yg paling bermasalah (selection 0f
patients)
SEBELUM MEMEGANG PENDERITA
HARUS :

Aman diri (APD)

3A Aman Lingkungan
Aman Pasien
Alat proteksi diri :
 Sarung tangan
 Kaca mata
 Apron
 Masker
Cek Kesadaran
AVPU

ABCD menunjukan respon baik/sadar

Pemeriksaan selanjutnya

 ABCD respon tidak baik/ pasien tidak


sadar lakukan Primary survey
Keadaan mengancam nyawa:

A = AIRWAY (+ control cervikal)


B = BREATHING & VENTILASI
C = CIRCULATION dgn control perdarahan
D = DISABILITY (status neurologis )
E = EXPOSURE ( enviromental control/ buka
baju penderita, cegah hipotermia)
A = AIRWAY + CONTROL SERVICAL

Pegang kepala (fiksasi)


Pasang neck collar ( curiga fr cervikal)
Letakan diatas Long Spine board
Curiga Fr. CERVIKAL ?????????

1. Trauma Kapitis dengan penurunan


kesadaran
2. Multi Trauma
3. Terdapat Jejas diatas Clavicula
kearah cranial
4. Biomekanika Trauma mendukung
Curiga Fr. Tulang BASIS CRANII ???

1. Perdarahan dari lubang hidung /


telinga
2. Racoon Eyes
3. Beatle Sign
4. Distensi vena jugularis
SUMBATAN JALAN NAPAS

Masalah Penyebab Mengatasi

Snooring Lidah lemas HT-CL / J T

gurgling Cairan Miringkan /


suction
Stridor / crowing oedema intubasi

wheezing Vasokontriksi bronchodilator

Silent Benda asing Hemlich


manuver
MEMBUKA JALAN NAFAS
a. Tanpa Alat
Head tild - Chin lif atau Jaw thrust
Mempertahankan jalan nafas agar tetap terbuka
b. Dengan alat  memasang pipa (Oro/Naso
Pharingeal airway)

 Tujuannya:
mempertahankan jalan
nafas agar tetap
terbuka dengan
menahan pangkal lidah
tidak jatuh ke
belakang yang dapat
menutup jalan nafas
terutama untuk
pasien-pasien tidak
sadar
Mempertahankan jalan nafas agar tetap terbuka
b. Dengan alat  memasang pipa (Oro/Naso
Pharingeal airway)
Membersihkan Jalan Nafas
a. Tanpa Alat

 Sapuan Jari (Finger


sweep):
Jalan nafas yang
tersumbat karena
benda asing dalam
rongga mulut
bagian belakang
(hipofaring)
Membersihkan Jalan Nafas
b. Dengan Menggunakan Alat

1). Pengisapan benda cair (suctioning)


2). Membersihkan benda asing padat
dalam jalan nafas  laringoscope,
magill forcep
1). Pengisapan benda cair
(suctioning)

 Sumbatan jalan nafas karena benda


cair, pada saat pengkajian akan
didapatkan suara nafas Gargling 
suctioning
 Penghisapan tidak boleh lebih dari 5
detik.
2) Membersihkan benda asing padat
dalam jalan nafas

Dilakukan pada pasien tidak


sadar dengan sumbatan
benda padat di daerah
hipofaring yang tidak mungkin
dilakukan dengan sapuan jari
atau secara Heimlich 
Laringoscope, forcep
Silent : sumbatan total
Haemlic Manuver
abdominal trust
Chest trust
Needle cricotirotomy
Tracesotomy
B = BREATHING + VENTILASI

3 HAL YG DILAKUKAN PADA BREATHING

o Nilai apakah breathing baik


o Ventilasi tambahan ( tidak adekuat)
o Oksigen
Nilai Pernapasan

• Beri O2 bila ada masalah dgn ABCD

Terapi Oksigen:
a. Nasal kanula  24-32%  2-4 lit/mt
b. Simlpe face mask  35-60%  6-8 lit/mt
c. Partial Rebreather  35-80%  6-10
lit/mt
d. Non rebreather  50-95%  8-12 lit/mt
e. Venturi  24-50%  4-10 lit/mt
Bila napas tidak adekuat beri ventilasi
tambahan dgn Baging/ Bag valve
mask/Ventilator
O2 < 50%

Bag valve mask:


a. Tanpa oksigen  21%
(udara)
b. Dengan oksigen tanpa
reservoir  40%  8-
10 lit/mt O2 > 90%
c. Dengan oksigen dan
reservoir  100% 
8-10 lit/mt
BREATHING

"Bagging" : lebih baik berdua


Bagaimana mencari penyebab
gangguan pada breathing ???
LAKUKAN PEMERIKSAAN Sbb:

• INSPEKSI: buka baju pasien, ada jejas ?, nilai


pergerakan dada (simetris/tdk)
• AUSKULTASI : ke 2 sisi dada, dari sisi dada yg
sehat suara paru ?, dengar bunyi jantung
• PERKUSI : Ke 2 sisi dada normal sonor,
abnormal hipersonor / dullnes ?
• PALPASI : ada krepitasi ? Flail Chest ? Fr. Iga
5 Masalah yg mengancam
BREATHING serta tindakannya

1. Tension Pneumothoraks
• Px sangat sesak/syok
• Trachea bergeser kearah
yg sehat(deviasi trachea)
• Distensi vena jugularis

 Needle Thoracosintesis di
ICS 2 Mid Clavicula
 WSD
5.Masalah yg mengancam
BREATHING serta tindakannya……

2. Open Pneumotoraks
• Luka tembus rongga dada
• Sucking Chest Wound pada
luka
Sucking Chest Wound from
Dog Bite.mp4

•Tutup luka dgn kassa


3 sisi yg kedap udara
4 Masalah yg mengancam
BREATHING serta tindakannya……

3. Massive Hematothoraks
• Perdarahan dalam rongga
thoraks > 1500 CC /200
cc/jam
• Syok,anemis
• Ispeksi tdk simetris
• Auskultasi bising napas –
• Perkusi redup (dull)

Lapor dokter segera pasang


Chest Tube untuk WSD/Nilai
Thoracotomi
4 Masalah yg mengancam
BREATHING serta tindakannya……

4. Flail Chest dgn Contusio Paru


• 3 atau > tulang rusuk
berdekatan patah (anterior
& lateral)
• Palpasi bunyi crepitasi
• Flail Segmen besar
menimbulkan respiratori
distress

Perlu difinitif dan beri


analgetik
5 Masalah yg mengancam
BREATHING serta tindakannya……

5. Tamponade jantung
Robeknya pembuluh darah yang
menyebabkan perdarahan di
pericardium sehingga jantung
tertampon tidak bisa berdenyut

Perlu difinitif
PERICARDIOCINTESIS
C = CIRCULATION DGN CONTROL
PERDARAHAN & PERBAIKAN
VOLUME

o Kenali Syok :
 Kulit pucat, akral dingin, nadi
cepat/kecil

o Perdarahan Ekternal :
 Balut tekan (jangan Tourniquet)
 Jangan di klem
C = CIRCULATION DGN CONTROL
PERDARAHAN & PERBAIKAN VOLUME

o Perdarahan Internal :
 Rongga thoraks
 Rongga abdomen
 Fr. Pelvis
 Fr. Tulang panjang
 Pedarahan retroperitoneal (robekan
vena cava/aorta/ruptur ginjal
o Perbaikan Volume

 Resusitasi Cairan
 Pasang Infus 2 Jalur dgn jarum besar (G
16) cairan Ringer Lactad (cairan
kristaloid) hangat diguyur
Alur pikir penderita trauma yg
mengalami syok:

 Syok hemoragik (trauma)


 Pasang Infus
 Balut Tekan bila perdarahan eksternal
 Bila Internal cari pada 5 tempat !
 Evaluasi respon penderita terhadap
pemberian cairan
D = DISABILITY (DEFISIT
NEUROLOGIS)

Yang dinilai :
 Tingkat Kesadaran
 Ukuran pupil dan reaksi pupil
 Kekuatan otot motorik bandingkan
kedua sisinya
 Resusitasi
D = DISABILITY (DEFISIT
NEUROLOGIS)

Teknik penilaian :
 Sapa atau penggil korban dengan suara
yang keras “ pak!, Pak!...Apa anda baik –
baik saja ?
 Tepuk atau goyang tubuh korban
Interpretasi :
 Berespon (sadar)
 Tidak bersepon (kemungkinan kesadaran
menurun)
Disability/Kesadaran

TEKNIK PENILAIAN :
- ALERT
- VERBAL RESPON
- PAIN RESPON
- UNRESPONS
INTERPRETASI :
- ALERT = SADAR NORMAL
- VERBAL RESPON = BERESPON DENGAN PANGGILAN /
SUARA
- PAIN RESPON = BERESPON DENGAN RANGSANGAN NYERI
- UNRESPON = TIDAK SADAR / KOMA
E = EXPOSURE (control lingkungan)

• Gunting Pakaian dan lihat jejas


• Lakukan Posisi Log Roll (nilai bagian
belakang)
• Catat kelainan yg ditemukan terutama yg
mengancam
• Cegah hipotermia
• Pakaikan selimut hangat
INGAT: setiap selesai melakukan
tindakan evaluasi ulang !!!RE-VALUASI
ABCDE
 ABC-NYA PENDERITA STABIL
 DILAKUKAN SETELAH PRIMARY SURVEY SELESAI DAN
MASALAH TERATASI PASIEN SUDAH STABIL
 PEMERIKSAAN TELITI KEPALA SAMPAI KAKI
 BERTUJUAN MENCARI CEDERA YANG MENGANCAM
JIWA ATAU DAPAT MENYEBABKAN KECATATAN
 SEGERA KEMBALI KE PRIMARY SURVEY JIKA ABC
MEMBURUK
ANAMNESA

 MUNGKIN DARI PENDERITA SENDIRI TIDAK MUNGKIN,


SERING DARI PETUGAS LAPANGAN ATAU KELUARGA
 RIWAYAT PERLUKAAN
 RIWAYAT AMPLE
- A = ALLERGIC/RIWAYAT ALERGI
- M = MEDICATION/OBAT YANG TELAH ATAU SEDANG
DIKONSUMSI OLEH KORBAN
- P = PAST ILLNES
(PENY.DAHULU)/PREGNANCY(KEHAMILAN)
- L = LAST MEAL/MAKANAN YANG DIKONSUMSI
TERAKHIR
- E = EVENT/ENVIRONT (LINGKUNGAN) YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
PERLUKAAN
ANAMNESA

 KOMPAK
• Keluhan
• Obat
• Makan Terakhir
• Penyakit Penyerta
• Alergi
• Kejadian
PEMERIKASAAN FISIK

 DILAKUKAN PEMERIKSAAN LENGKAP HEAD TO


TOE SECARA TELITI
 PEMERIKASAAN ISPEKSI, PALPASI, PERKUSI DAN
AUSKULTASI
 PADA TAHAP INI DAPAT DILAKUKAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG. MIS : ROETGEN, CT-
SCAN, EKG, LAB, DLL
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

 Pada tahap ini penentuan kesadaran


dilakukan dengan menggunakan
Glasgow Coma Scale (GCS)
 Ukuran dan reaksi pupil (isokor atau
anisokor)
 Status motorik
 Status sensorik
 Refleks – refleks ( ada refleks patologi
atau tidak
GLASGOW COMA SCALE / GCS

JENIS PEMERIKSAAN
RESPON BUKA MATA (EYE) E 4
Spontan 3
Terhadap suara
2
Terhadap nyeri
1
Tidak ada
Respon motorik Terbaik (Motoric) M
6
Ikuti perintah
5
Melokalisir nyeri
4
Fleksi normal (menarik anggota yang dirangsang)
3
Fleksi abnormal (dekotrikasi)
Ekstensi abnormal (desereberasi) 2

Tidak ada (flacid) 1


Respon Verbal (Verbal) V
Berorientasi baik 5
Berbicara mengacay (bingung) 4
Kata – kata tidak teratur 3
Suara tidak jelas/mengerang/merintih 2
Tidak ada 1
Pemeriksaan lengkap
dilakukan:

 Setiap pasien dipindahkan


 Setiap tindakan dilakukan
 Setiap
waktu bila pasien
menunjukkan keadaan yang
memburuk pada ABC
Urgent /
emergent
stable

Laporkan

5‘ 15 ‘
kondisii
pasien
dan
Monitoring

Anda mungkin juga menyukai