Anda di halaman 1dari 73

1

PENYELENGGARAAN
KESEHATAN KERJA & OLAHRAGA
DI PUSKESMAS

Dinas Kesehatan Prov. Jawa Tengah


Blora, 30 April 2018
DATA PRIBADI
Nama : Indiyah Widiastuti,SKM,MKes
Tempat Kerja : Dinas Kesehatan Prov Jateng
NIP : 196602021989032014
Pangkat/Gol : Pembina/IVA
Status : Menikah(anak– 3 orang)

Organisasi Prof : Sekretaris HAKLI Prov. Jawa Tengah

RIWAYAT PENDIDIKAN
D3 : APKTS Yogyakarta – Lulus 1988
Sarjana : FKM UNDIP Semarang – Lulus 2000
PascaSarjana : UNDIP Semarang – Lulus Th. 2010
ALAMAT
Rumah : Jl. KelapaSawitVIII/710, Semarang-
Telp 6724024
Kantor : Jl. P.TendeanNo.24 Semarang-
Telp 3511351
E-mail : Indiyahwidiastuti@yahoo.co.id
Kesorga 2017 3

SEHAT Keadaan SEJAHTERA

badan, jiwa, sosial

hidup produktif

sosial & ekonomi

(UU no 36, 2009)


Kesorga 2017 4

KEBUGARAN JASMANI

Kemampuan tubuh

melakukan pekerjaan se-hari2

tanpa kelelahan berlebihan


dan masih punya tenaga cadangan
untuk melakukan kegiatan yang
mendadak
Kesorga 2017 5

PENGERTIAN
• Ilmu Kedokteran Olahraga adalah cabang ilmu kedokteran
yang menerapkan ilmu kedokteran dan olahraga sebagai
sarana dan media untuk meningkatkan derajat kesehatan
melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
• Ilmu Kesehatan Olahraga adalah cabang ilmu kedokteran
mengenai pengkajian olahraga pada orang sehat

Upaya Kesehatan Olahraga adalah upaya kesehatan yang


memanfaatkan aktivitas fisik, latihan fisik, dan/atau olahraga
BBTT sesuai kaidah kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat
Kesorga 2017 6

PERAN KESEHATAN
Aktivitas Fisik

Latihan Fisik

Olahraga

OR OR OR OR OR OR
Pendidikan Rekreasi Prestasi Amatir Profesional Disabilitas

BIDANG KESEHATAN
baik, benar, terukur, teratur (BBTT) sesuai kaidah kesehatan
melalui pendekatan promotif, preventf, kuratif , rehabilitatif
AKTIVITAS FISIK
Setiap gerakan tubuh

pengeluaran
tenaga/energi

 Membersihkan rumah
 Mencuci
 Menyeterika
 Memasak
 Berkebun
 Naik-turun tangga
 Mencuci mobil

7 Kesorga 2017
AKTIVITAS FISIK

INDEX BERDASAR JUMLAH


LANGKAH PERHARI

 SEDENTER : <5000
 KURANG AKTIF: 5000 – 7.499
 AGAK AKTIF : 7500 – 9.999
 AKTIF : 10.000 – 12.499
 SANGAT AKTIF : > 12.500

8 Kesorga 2017
LATIHAN FISIK AF
Terstruktur
Terencana
Berkesinambungan

 Kebugaran Jasmani

 Jalan kaki
 Jogging
 Berenang
 Senam aerobik
 Bersepeda
 Dansa
9 Kesorga 2017
OLAHRAGA
 Sepakbola
AF  Bulutangkis
Terstruktur  Bola basket
Terencana  Tenis meja
Berkesinambungan  Balap sepeda

Aturan2 tertentu

 KEBUGARAN JASMANI
PRESTASI
10 Kesorga 2017
Kesorga 2017 11
Kesorga 2017 12

KONSEP SEHAT BUGAR PRODUKTIF

INAKTIF SEHAT BUGAR PRODUKTIF

AKTIVITAS FISIK LATIHAN FISIK HIDUP AKTIF & PHBS

Aktivitas fisik Latihan fisik Membudayakan aktivitas


sehari-hari BBTT fisik sehari-hari

Membiasakan Tetap aktivitas fisik Melakukan latihan fisik


BBTT sesuai kaidah
Meningkatkan Lakukan bertahap kesehatan

Membudayakan Sesuai kaidah Bekerja sesuai kaidah


kesehatan kesehatan kerja

Sosialisasi Workshop Pembinaan


Advokasi Orientasi Pendampingan
Orientasi TOT/Pelatihan
ERT 160427 13

LATIHAN FISIK yang BAIK


 Dimulai sejak dini
 Dilakukan sesuai dengan kondisi fisik medis
 Tidak memberikan dampak yang merugikan
bagi kesehatan
 Memakai pakaian, sepatu, dan perlengkapan
olahraga yang sesuai
ERT 160427 14

LATIHAN FISIK yang BENAR


 Dilakukan secara bertahap

 Dimulai dg pemanasan + peregangan

dilanjutkan dg latihan inti


 diakhiri dg pendinginan + peregangan
Kesorga 2017 15

Latihan fisik yang benar dilakukan dengan menilai


kesiapan individu sebelum melaksanakan latihan fisik.
 Tahap motivasi
 Tingkat aktivitas fisik
 Status kesehatan
 Kebugaran jasmani
Kesorga 2017 16

Komponen latihan fisik


• PEMANASAN
minimal 5-10 menit (aktivitas aerobik intensitas ringan-
sedang dan daya tahan otot)
• LATIHAN INTI
minimal 20-60 menit (latihan aerobik, latihan beban/OR lain.
Latihan inti dapat dimulai minimal 10 menit, diakumulasi jadi
20-60 menit
• PENDINGINAN
minimal 5-10 menit (aktivitas aerobik dan aktivitas untuk
daya tahan otot)
• PEREGANGAN
minimal 10 menit sesudah pemanasan dan pendinginan
ERT 160427 17

LATIHAN FISIK yang TERUKUR

 Dilakukan selama 20-60 menit

 Intensitas latihan sesuai Zona Latihan dengan


Denyut Nadi Latihan (DNL)
Denyut Nadi Maksimal = 220 – umur
 Talk Test
Kesorga 2017 18

INTENSITAS LATIHAN

Kategorinya sebagai berikut:


• Intensitas ringan: < 64% dari denyut nadi
maksimal
• Intensitas sedang: 64 – 76% dari denyut nadi
maksimal
• Intensitas berat: > 76% denyut nadi maksimal
Kesorga 2017 19

Talk Test atau Tes Berbicara

Kategorinya sebagai berikut:


• Intensitas ringan: masih dapat bernyanyi saat
melakukan aktivitas fisik
• Intensitas sedang: masih dapat berbicara saat
melakukan aktivitas fisik
• Intensitas berat: sulit berbicara saat melakukan
aktivitas fisik.
ERT 160427 20

LATIHAN FISIK yang TERATUR

• Dilakukan 3-5 kali seminggu selang sehari


istirahat, terdiri dari:
• 3x latihan aerobik

• 2x latihan beban

• Dilakukan secara teratur dan rutin di


dalam atau di luar gedung
Kesorga 2017 21
Kesorga 2017 22
KEBUGARAN
RAJIN AKTIVITAS
FISIK, LATIHAN
FISIK, OLAHRAGA
CEGAH PTM

MASY SEHAT, CAL HAJ SEHAT,ANAK


SEKOLAH SEHAT
Penyebab Utama Beban Penyakit,
1990-2015
1990 2000 2010 2015
Cedera Cedera Cedera Cedera
7% 8% 9% 13%

Penyakit Penyakit
Penyakit Menular Menular
Penyakit Menular
Penyakit Tidak 33% Penyakit 30%
Penyakit
Menular Menular 43% Tidak
Tidak Penyakit
Menular Menular Tidak
56% 37% Menular
49% 58%
57%

Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat dan menjadi


beban utama penyakit sejak tahun 2000

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)  hilangnya hidup
dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
26
Perubahan Beban Penyakit

Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015


1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi

13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis

• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab
kematian dan kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan
kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
Jateng 2007 :0,8
2013 : 12,3
Jateng 2007 :1,3
2013 : 1,9
PREVALENSI KANKER DI INDONESIA TAHUN 2013

NAS :22 JTG :2,1

Sumber: Riskesdas, 2013


Prevalensi tertingi di Yogyakarta, Kasus tertinggi di Jateng
Mengapa PTM Menjadi Masalah

Sekitar 2/3 penderita t


idak tahu bhw dirinya
menderita PTM

Tidak
Terdiagnosa
63.2%

PENTINGNYA CEK KESEHATAN Tidak


Hipertensi v
Hipertensi
25.8%
74.2%
Terdiagnosa/
Minum obat
36.8%
FAKTOR RISIKO PERILAKU TERJADINYA PTM
YANG HARUS DIPERBAIKI :

GERMAS

HANYA 27,61% HANYA 6,5% CUKUP


KONSUMSI BUAH SAYUR
RUTIN OR
35

PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT


DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH
P Periksa Kesehatan secara rutin
dan ikuti anjuran dokter
A Atasi Penyakit dengan
pengobatan yang tepat dan
teratur
T
Tetap diet sehat dengan gizi
seimbang,
U Upayakan beraktivitas fisik
dengan aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat
H
karsinogenik lainnya

Promosi kesehatan untuk berperilaku Program Patuh bagi yang sudah


CERDIK dalam mengatasi PTM dan menyandang PTM
mengimplementasikan dalam Posbindu diselenggarakan agar mereka
PTM rajin kontrol dan minum obat
36
INSTRUKSI PRESIDEN N0.1 TAHUN 2017

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP


SEHAT (GERMAS)

Suatu tindakan yang sistematis dan


terencana yang dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan
dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup

melalui

1. Peningkatan Aktivitas Fisik


2. Penyediaan pangan sehat dan
perbaikan gizi (makan sayur dan buah)
3. Deteksi dini penyakit (Cek kesehatan)
37

PENERAPAN PARADIGMA SEHAT

Program Kesehatan Lintas sektor

CERDIK 1. Peningkatan Aktivitas


1. Cek kesehatan Fisik
2. Enyahkan asap 2. Penyediaan pangan
rokok sehat dan perbaikan
3. Rajin aktivitas fisik gizi (makan sayur dan
4. Diet seimbang buah)
5. Istirahat cukup 3. Deteksi dini penyakit
(Cek kesehatan)
6. Kelola stress
38

UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA

PROMOTIF
ASPEK
UKM
UPAYA PREVENTIF
KESEHATAN
OLAHRAGA
KURATIF
ASPEK
UKP
REHABILITATIF
39

RUANG LINGKUP
• Pendekatan promotif diharapkan dapat meningkatkan
kebugaran jasmani dan daya tahan tubuh terhadap
penyakit.
• Pendekatan preventif diharapkan dapat mencegah
timbulnya penyakit atau penyulit akibat kurang gerak
serta memperlambat proses penuaan.
• Pendekatan kuratif diharapkan dapat memberikan
alternative untuk upaya penyembuhan penyakit (exercise
is medicine).
• Pendekatan rehabilitatif diharapkan dapat memulihkan
gangguan fungsi tubuh akibat penyakit dan kecacatan.
Kesorga 2017 40

UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA


DI PUSKESMAS
(dalam dan luar gedung)
• Pengadaan media informasi
• Pendataan Kelompok OR
• Pertemuan Sosialisasi Advokasi
PROMOTIF tentang Kesehatan OR
• Penyuluhan Kelompok
• Pelatihan teknis Kes. OR

• Pembinaan Kelompok Olahraga


(termasuk atlet)
PREVENTIF • Pengukuran Kebugaran Jasmani
• Surveilans Kesehatan Olahraga
Kesorga 2017 41
ERT 150415

UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA


DI PUSKESMAS
(dalam dan luar gedung)
• Tim medis kegiatan OR (P3K)
• Konsultasi individu tentang
Kesehatan OR
KURATIF • Pembentukan Kelompok OR
berdasarkan kelompok khusus:
PTM, asma, peny. cacat,dll

• Pembentukan kelompok latihan


fisik utk kelompok khusus: pasca
stroke, peny .jantung, pasca
REHABILITATIF cedera, penggunaan napza, dll
• Kerja sama dg RS/konsultan
rehabilitasi medik/fisioterapi
Kesorga 2017 42

TUJUAN UMUM :

MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN


SERTA KEBUGARAN JASMANI MASYARAKAT
MELALUI AKTIFITAS FISIK, LATIHAN FISIK
ATAU OLAHRAGA SECARA BBTT SEHINGGA
TERWUJUD SDM YANG BERKUALITAS DAN
PRODUKTIF.
Kesorga 2017 43

TUJUAN KHUSUS

•  cakupan & mutu pelayanan kesehatan


olahraga
•  kerja sama LP / LS
•  pengetahuan, sikap & perilaku
masyarakat utk melakukan AF/LF/OR
sehingga menjadi budaya hidup se-hari2
44

SASARAN

• PRIMER
• Mempunyai masalah & perlu diubah perilaku
• Masyarakat umum & khusus
• SEKUNDER
• Individu/keluarga yg mempengaruhi sasaran primer
• Mitra kerja, pelaku iptek OR, LSM
• TERTIER
• Dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan
• Pemerintah, dunia usaha
Kesorga 2017 45

Indikator
TARGET
Kegiatan Indikator
2016 2017 2018 2019
Pembinaan Persentase Puskesmas yang 30 40 50 60
Upaya melaksanakan kegiatan
Kesehatan Kerja kesehatan olahraga pada
dan Olahraga kelompok masyarakat di wilayah
kerjanya
Persentase Jemaah haji yang 0 30 50 50
diperiksa kebugaran jasmani (%)

Persentase Puskesmas yang 0 75 75 75


melaksanakan Kesehatan
Olahraga bagi anak SD (%)
DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS
PUSKESMAS yang melaksanakan

46
kesehatan olahraga pada kelompok
masyarakat di wilayah kerjanya

PUSKESMAS yang menyelenggarakan


kesehatan olahraga melalui pembinaan
kelompok olahraga dan pelayanan
kesehatan olahraga di wilayah kerjanya
DEFINISI
OPERASIONAL
Pembinaan Kesehatan Olahraga

47
Pembinaan kelompok olahraga di wilayah
kerja puskesmas yang meliputi :
• pendataan kelompok olahraga dan atau,
• pemeriksaan kesehatan olahraga pada
kelompok dan atau,
• penyuluhan kesehatan olahraga pada
kelompok
DEFINISI OPERASIONAL
Kelompok Olahraga
Sekumpulan orang yang melakukan latihan fisik
atau olahraga secara terprogram (baik, benar,
terukur, teratur

48
 kelompok senam ibu hamil
 kelompok senam lanjut usia
 kelompok kebugaran jemaah haji
 klub jantung sehat
 kelompok senam osteoporosis
 kelompok senam diabetes
 kelompok senam asma
 kelompok/sanggar senam aerobik
 dan kelompok olahraga lainnya
DEFINISI OPERASIONAL
pelayanan kesehatan olahraga
upaya kesehatan yang meliputi aspek promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif terkait kesehatan olahraga

49
 konsultasi/konseling kesehatan olahraga dan atau,
 pengukuran tingkat kebugaran jasmani dan atau,
 penanganan cedera olahraga akut dan atau,
 pelayanan kesehatan pada event olahraga
Kesorga 2017 50

NO URAIAN JUMLAH KET


1 PENDATAAN KELOMPOK OLAHRAGA
a. Kelompok/kelas ibu hamil ..… Kelompok
b. Kelompok sekolah melalui UKS ….. Kelompok
c. Kelompok Jemaah haji ….. Kelompok
d. Kelompok pekerja ….. Kelompok
e. Kelompok lanjut usia ..… Kelompok
f. Kelompok olahraga lainnya ….. Kelompok
2 PEMBINAAN KELOMPOK OLAHRAGA
a. Pemeriksaan kesehatan ..… Kelompok
b. Penyuluhan kesehatan ….. Kelompok
3 PELAYANAN KESEHATAN OLAHRAGA
a. Konsultasi/konseling kesehatan OR ..… Orang
b. Pengukuran kebugaran jasmani ...... Orang
c. Penanganan cedera olahraga akut ….. Orang
d. Pelayanan kesehatan pada event ….. Orang
olahraga
Kesorga 2017 51

Definisi Operasional :
Persentase Puskesmas melaksanakan kesehatan
olahraga bagi anak SD

Anak SD yang dimaksud adalah peserta


didik SD/ MI dari kelas 1 -6.
Puskesmas yang melakukan
penjaringan dini atau pembinaan
kebugaran jasmani anak sekolah
melalui gerakan peregangan atau
bermain pada jam istirahat.
Kesorga 2017 52

PEMBINAAN KESOR ANAK SD

• Pengukuran kebugaran jasmani dilaksanakan minimal 2


kali dalam setahun.
• Waktu pelaksanaan kegiatan dapat direncanakan sesuai
tahun anggaran yang berlaku.
• Sasaran dalam satu komunitas.
• Kegiatan dapat dikoordinasikan dengan program UKS.
• Perlu kerjasama antara lain dengan Diknas,Kantor
Kementerian Agama Provinsi/Kabupaten/Kota, Sekolah,
Madrasah, Pembina UKS, Pengelola Program UKS, Guru
Penjaskes.
Kesorga 2017 53

Definisi Operasional :
Persentase Jemaah haji yang diperiksa kebugaran
jasmani

1. Jemaah haji adalah calon jemaah haji


yang telah mendapat nomor porsi.
2. Jemaah haji adalah calon jemaah haji
yang telah diperiksa kesehatan dan diukur
kebugaran jasmani sebelum berangkat ke
tanah suci pada tahun berjalan.
3. Pengukuran kebugaran jasmani tersebut
dilakukan minimal 2X dg jarak wkt 3 bulan
Kesorga 2017 54

PEMBINAAN JAMAAH HAJI :


• Waktu pelaksanaan pengukuran kebugaran disesuaikan
dengan jadwal pelaksanaan kegiatan Jemaah Haji.
• Sasaran Jemaah Haji dengan variasi umur, status kesehatan,
pendidikan dan pemahaman terhadap masalah kesehatan
yang berbeda.
• Perlu disosialisasikan kembali Istitha’ah (mampu) kesehatan
bagi Jemaah Haji.
• Pembinaan kesehatan dan kebugaran jasmani Jemaah Haji
dilakukan minimal 2 tahun sebelum berangkat.
• Perlu kerjasama dengan Kementerian Agama Provinsi,
Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kantor Urusan Agama,
organisasi profesi, dan organisasi masyarakat terkait.
• Latihan fisik yang baik, dilakukan sejak mendaftar sebagai
jemaah haji atau minimal 6 bulan sebelum berangkat dan
peningkatan latihan secara bertahap
Kesorga 2017

ALUR PELAPORAN
Puskesmas
Tgl. 5

55
Tgl 5 BKOM
Dinkes Kab/Kota Dinkes Kab/Kota

Tgl. 10
Tgl 10
BKOM
Dinkes Provinsi Per 3 bln
Dinkes Provinsi
Tgl. 15

Dit. Bina Kesja & OR BKOM PUSAT

Per 3 bln Per 3 bln


Kesorga 2017 56

PELAPORAN SECARA ONLINE

kesjaor.kemkes.go.id

pelaporan
Kesorga 2017 57

Login berdasar account masing-masing, sesuai instansi


masing-masing
Apabila belum memiliki user login, maka harus melakukan
regestrasi terlebih dahulu
Kesorga 2017 58

Isi form secara lengkap , kemudian klik Tombol Sign Up


Tunggu sampai muncul pesan pendaftaran berhasil , setelah di validasi
oleh Admin maka baru dapat melakukan login
Kesorga 2017 59

Untuk melakukan login ,pengguna mengisi form username dan


Password masing-masing, lalu klik Login
Kesorga 2017 60

Salam Sehat Bugar Produktif


Kesorga 2017 61

Indikator Kesehatan Kerja


TARGET
Kegiatan Indikator
2016 2017 2018 2019
Pembinaan Terbentuknya Pos UKK di 80 100
Upaya wilayah kerja Puskesmas
Kesehatan Kerja
dan Olahraga

Persentase Puskesmas yang 60 70 75


menyelenggarakan kesehatan
kerja dasar

Persentase fasilitas 100 100 100


pemeriksaan kesehatan TKI
yang memenuhi standar
PELAYANAN KESEHATAN KERJA DASAR DI
PUSKESMAS

1. PENERAPAN KES DAN KESELAMATAN KERJA


DI INTERNAL PUSKESMAS SEBAGAI TEMPAT
KERJA

-Diterapkannya Keselamatan & Kesehatan (K3) di Puskesmas dlm


rangka memberikan perlindungan bagi petugas puskesmas.

2. PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS

1. SEKTOR FORMAL  PERUSAHAAN (GP2SP), PERKANTORAN


2. SEKTOR INFORMAL  POS UKK
Pelayanan Kesehatan Internal
Puskesmas
• Tujuan :
Menciptakan lingkungan kerja yang aman , sehat dan
produktif untuk petugas Puskesmas , pasien, pengunjung
/pengantar pasien , masyarakat dan lingkungan sekitar
Puskesmas

• Ruang Lingkup :
• Pengenalan potensi bahaya di Puskesmas & masalah
• Pelaksanaan K3 Puskesmas
• Standart Percoution di Puskesmas
• Indikator keberhasilan.
• Sasaran :
Petugas Puskesmas, Pengguna jasa Puskesmas

• Upaya yg dilaksanakan : Promotif/preventif, kuratif,


rehabilitatif

• Indikator keberhasilan :
• Komitmen Kepala Puskesmas  lembar komitmen
• SK Tim K3 Puskesmas
• Rencana kerja
• Dukungan Sumber daya
• Adanya pelaporan
• Adanya Standart Prosedur Operasional ( SPO)
• Pengolahan Limbah, sampah atau adanya MOU dgn phak ke 3
Pelayanan Kesehatan Kerja bagi
pengunjung/ Pasien Pekerja
• Tujuan :
Pekerja yang berobat ke Puskesmas memperoleh
pelayanan sebagaimana pekerja ( bukan pasien umum )

• Sasaran : Semua pekerja yang berobat ke Puskesmas


• Pelaksanaan :
• Setiap pasien yang berobat ke Puskesmas ditanyakan
dengan teliti pekerjaannya apa dan bagian apa
• Kartu rekam medis pasien untuk pekerja di beri tanda
khusus.
• Bila terjadi penyakit yang berulang kali di derita 
dilakukan pemeriksaan khusus dicari penyebabnya 
mengarah ke penyakit akibat kerja.
• Dapat menyimpulkan itu penyakit akibat kerja bila
dokter pemeriksa telah memenuhi syarat untuk
menyatakan hal tersebut , kalau tidak  diduga
penyakit akibat kerja.
PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Kelompok kerja :
• Tujuan : Membina kelompok kerja yang ada diwilayahnya
agar pekerja memperoleh pelayanan kesehatan kerja di
kelompoknya dengan membentuk Pos Upaya Kesehatan
Kerja ( Pos UKK )  Upaya Promotif/preventif, kuratif
dan rehabilitatif.
• Sasaran : Kelompok pekerja yang ada diwilayahnya.
Tujuan Pembentukan Pos UKK :
• Mewujudkan masyarakata pekerja yang sehat dan
produktif :
• Meningkatnya pengetahuan pekerja
• Meningkatnya kemampuan masy. Pekerja untuk
menolong dirinya sendiri.
• Meningkatnya pelayanan kesehatan kerja  oleh
kader
• Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan
masyarakat pekerja thd risiko bahaya penyakit akibat
kerja.
• Meningkatnya dukungan dari pengambil kebijakan.
• Meningkatnya peran aktif LP & LS.
PERUSAHAAN :
• Tujuan :
Membina dan mengajak perusahaan yang ada
diwilayahnya untuk melaksanakan kegiatan kesehatan
kerja

GP2SP
• Kegiatan yang dilaksanakan :
• Mengadvokasi dan memfasilitasi Perusahaan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan kerja.
• Mengadvokasi dan mefasilitasi Perusahaan agar melaksanakan
GP2SP ( Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif ) Bagi
Perusahaan yang mempunyai pekerja wanita cukup banyak.
DEFINISI OPERASIONAL (LBKP)
DATA KESEHATAN KERJA DEFINISI OPERASIONAL
Pekerja sakit yang dilayani Jumlah kunjungan pekerja yang datang ke puskesmas
untuk kesehatannya dalam periode 1 bulan berjalan per
pekerja. (Apabila dalam 1 bulan berkunjung 2 kali maka
dihitung 2x berkunjung)
Kasus penyakit umum pada Jumlah kasus pada pekerja yang terdiagnosis penyakit
pekerja biasa, seperti flu, batuk, diare dan lain-lain (yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan). (satu pekerja bisa lebih
dari 1 kasus penyakit)
Kasus diduga penyakit akibat Jumlah kasus penyakit yang diduga akibat kerja pada
kerja pada pekerja pekerja yaitu penyakit yang mempunyai penyebab spesifik
atau asosiasi kuat dengan pekerjaan yang pada umumnya
terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui
Kasus penyakit akibat kerja Jumlah kasus penyakit akibat kerja pada pekerja yang
pada pekerja dibuktikan dengan diagnosis klinis Penyakit Akibat Kerja
Kasus kecelakaan akibat kerja Jumlah semua kecelakaan yang terjadi pada peerja yang
pada pekerja terjadi berhubungan dengan kerja, demikian pula
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat kerja
dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah
melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui
DEFINISI OPERASIONAL (LBKP)
DATA KESEHATAN KERJA DEFINISI OPERASIONAL
Jumlah Pos UKK yang di bina Jumlah Pos UKK yang dibentuk dan dibina masyarakat yang
difasilitasi oleh Puskesmas.
Dibagi menjadi pada pekerja di masyarakat nelayan di
wilayah PPI/TPI dan pekerja sektor informal lainnya

Persentase (%) petugas Petugas yang berada di tempat berisiko berdasarkan hasil
puskesmas yang menggunakan identifikasi risiko menggunakan alat pelindung diri (APD)
APD (masker dan handscoon)
sesuai standar

Anda mungkin juga menyukai