Anda di halaman 1dari 10

JOURNAL READING

Comparison of topical treatment methods


used in recurrent anterior epistaxis: a
randomized clinical trial
S H A R O N N ATA L I A R U N T U L A L O – 11 2 0 2 11 6 2
K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U P E N YA K I T TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROK

F A K U LT A S K E D O K T E R A N U N I V E R S I T A S K R I S T E N K R I D A WA C A N A

R S PA D G AT O T SOEBROTO

PERIODE 03 JANUARI - 05 FEBRUARI 2022


Pendahuluan
Epistaksis merupakan perdarahan pada hidung
Pada 60% populasi, 80% dari little area (pleksus kiesselbach) = epistaksis anterior
Sering ditemui oleh dokter
Sering berulang, terjadi secara spontan, mudah dihentikan dan tidak mengancam nyawa
Kecemasan pada pasien dan kerabat pasien
Metode
Etik: Nomor komite etik 2017-230, prospective randomized clinical trial.
Bahan dan alat: Salep antiseptik (oxytetracyclinehydrochloride-polymyxin B sulfat), Salep
dekongestan (efedrin-nafazolin) dan Kauterisasi kimia (perak nitrat)
Kriteria inklusi: Perdarahan hidung 1 sisi secara berulang (4x dalam sebulan), telangiektasis
terlokalisasi pada little area dan pasien yang mendapat pengobatan.
Kriteria eklusi: Kardiovaskuler kronis, mikrovaskuler, hipertensi primer kronis, DM tipe I dan II,
PPOK, asma, hiperlipidemia, hiperkolesterolemia, obesitas, sindrom metabolik, narkoba, obat-
obatan (koagulopati) dan gangguan perdarahan rhinosinusitis akut dan kronis.
Statistik: Mean, SD, Median, terendah, tertinggi, frekuensi dan rasio – statistik deskriptif
(menggunakan SPSS 22.0)
Penelitian
Membandingkan efikasi klinis dari salep antiseptik, dekongestan dan kauterisasi kimia secara tunggal dan
kombinasi
137 pasien antara Agustus 2017 – Februari 2018.
Secara acak dibagi menjadi 5 kelompok:
◦ I – Salep antiseptik
◦ II – Salep dekongestan
◦ III – Kauterisasi kimia
◦ IV – Salep antiseptik + Kauterisasi kimia
◦ V – Salep dekongestan + Kauterisasi kimia
Salep digunakan 2x/hari selama 2 minggu + menekan lubang hidung
Dihubungi lewat telepon pada 2 minggu (hari ke-14) dan 1 bulan setelah pengobatan oleh 1 dokter
Mengalami perdarahan atau tidak mengalami perdarahan
Hasil
Hasil
Diskusi
Rudi dkk: Antiseptik dan kauterisasi – efektif pada 48 pasien ( > 4 minggu pertama)
Murthy dkk: antiseptik dan kauterisasi – efektif pada 64 pasien (8 minggu)
Calder dkk: Kombinasi antiseptik dan kauterisasi lebih efektif dari pada hanya antiseptik pada
109 (4 minggu follow up)
Kubba dkk: Antiseptik pada 103 pasien (lebih baik)
Loughan dkk: pelembab pada 105 pasien tidak bermanfaat
Kesimpulan
Pasien yang mengalami perbaikan dengan kauterisasi kimia (kelompok III) tertinggi dalam
penelitian, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok I, II dan III pada 2
minggu dan 1 bulan.
Secara statistik tidak ada perbedaan signifikan antara pengobatan tunggal dan kombinasi pada
minggu ke-2
Pada bulan pertama, secara statistik pengobatan kombinasi lebih efektif
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
◦ Merupakan penelitian prospektif acak pertama yang menggunakan pengobatan secara tunggal dan
kombinasi terhadap epistaksis anterior

Kekurangan:
◦ Tidak mempertimbangkan jumlah darah yang keluar pada pemilihan pasien
◦ Indikator keberhasilan hanya berasal dari penghentian perdarahan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai