Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN PRIORITAS RESIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
DI PAVILIUN 6 RS KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA

OLEH KELOMPOK 1
ANCHELMA ONGO OLA

(201501002)

CHOIRIYAH NURISKA

(201501005)

PIETRO MAORESIO P. S

(201501023)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK
ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA
2015

LEMBAR PERSETUJUAN
Asuhan keperawatan pada.....(spt judul kover) ini telah disetujui pada tanggal ...
Menyetujui
Preceptor Akademik

Preceptor Klinik

Magdalena Astrid S.kep. ners


NRK

Diah.Siswachyuni
NRK: 00585

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN DIAGNOSA


MEDIS GEA + DRUG ALERGY DI PAVILIUN 6 RSK ST. VINCENTIUS A
PAULO SURABAYA
1. PENGKAJIAN
1.1 Biodata :
1) Nama
2) Umur
3) Jenis kelamin
4) Suku/bangsa
5) Status perkawinan
6) A g a m a
7) Pendidikan
8) Pekerjaan
9) Alamat
10) Tanggal MRS
11) Tanggal pengkajian
12) Diagnose Medis

: Tn. S
: 41 tahun
: laki laki
: Indonesia
: Kawin
: Kristen
: PT
: Wiraswasta
: Sidoarjo
: 13-11-2016
: 14-11-2016
: GEA + drug alergy

1.2 Keluhan Utama


Pasien mengungkapkan diare 5 kali
1.3 Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 13-11-2016, pasien mengungkapkan diare 20 kali cair + ampas,
lalu pasien disarankan oleh temannya untuk minum obat sanprima 1 tab pada pukul
17.00, tetapi diare tidak berkurang namun bertambah 5 kali, sehingga pasien BAB 25
kali dalam sehari kemudian pasien dibawa ke RSK Surabaya dan masuk melalui IGD
pukul 23.17. Keadaan umum saat datang ke IGD pasien lemah, TD= 118/70 mmHg,
N= 72x/ menit, RR= 16 x/ menit Suhu= 36,3 BB= 70 kg. Di IGD pasien
mendapatkan infus RL 500cc/ 1 jam, RD 500cc / 12 jam, injeksi: pantoprozole 8mg,
narfoz 8g oleh dokter di IGD pasien dikonsulkan ke spesialis penyakit dalam dan oleh
dokter tersebut disarankan opname. Keadaan umum pasien saat di pav 6 : pasien
nampak lemas dan mual, TD 120/ 80 mmHg N= 80x /menit S= 36,3 0C RR= 19
x/menit pasien terpasang infus RD 500 ml/12 jam. Pesanan dari dokter: infus=
1futrolit 500cc + 1RD 500cc / 24 jam,terapi injeksi narfoz 8 g 2x IV, pranza 40 ml 2x
IV, dan terapi oral , magalat syrup 3x1 sdm, dumin k/p, diagit 3x2 tab.
2) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengungkapkan pernah menderita penyakit DBD (1998), dan
pasien juga pernah menderita penyakit campak dan darah rendah
3) Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengungkapkan ibunya menderita DM tetapi tidak mempunyai


penyakit keturunan lainnya seperti Hipertensi dan Jantung.
4) Riwayat Alergi
Pasien mengungkapkan alergi obat golongan Gin, Sanprima F dengan
reaksi bengkak pada bagian periorbital.
5) Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pasien mengungkapkan selalu membuang sampah pada tempatnya dan
setiap pagi sampah selalu diangkut oleh petugas sampah
1.4 Data Psikososial Spiritual
1) Psiko pasien mengungkapkan masih bingung karena belum mengetahui
penyebab sakitnya. Setelah dijelaskan dokter pasien mengerti jika dia
diare
2) Sosial pasien kooperatif terhadap tindakan perawat saat memandikan dan
memberikan obat , pasien juga sering mengobrol ditempat tidur dengan
pasien lain serta keluarga yang mengunjunginya
3) Spiritual pasien mengungkapkan rutin ke gereja setiap hari minggu dan
selalu berdoa dirumah sebelum melakukan aktivitasnya. Dirumah sakit
pasien berdoa sebelum makan
1.5 Pemenuhan Kebutuhan Dasar (di rumah dan di rumah sakit)
1) Nutrisi, Cairan dan Elektrolit
Dirumah: pasien mengungkapkan makan 3x1 (nasi, ikan dan sayur).
Pasien minum 8-10 gelas air putih perhari.
Di RS: pasien makan sesuai diit dan habis satu porsi penuh makan lunak
rendah serat (bubur, lauk ayam goreng, sop wortel). Pasien sudah minum
5 gelas air putih.
2) Personal Hygiene
Dirumah: pasien mengungkapkan mandi 2x sehari, cuci rambut 2x sehari ,
sikat gigi 2x sehari, pasien mengganti pakaian 2x sehari pasien melakukan
semuanya secara mandiri
Di RS: pasien diseka oleh perawat 2x sehari, pasien belum cuci rambut,
sikat gigi sendiri 1 kali dipagi hari, pasien mengganti pakaian 1x sehari
dibantu oleh perawat.
3) Pola Eliminasi
Dirumah: pasien mengungkapkan BAK 10-12 kali sehari dan BAB 3-4
kali sehari konsistensi padat
Di RS: pasien sudah BAK sebanyak 200 cc dari pukul 05-08 dan pasien
sudah BAB 5x dengan konsistensi feses cair sedikit ampas

4) Pola Aktivitas Dan Istirahat Tidur


Dirumah: pasien mengungkapkan saat dirumah pasien bekerja dari pukul
07.00 sampai 16.00 lalu langsung pulang kerumah siang hari pasien tidak
tidur hanya beristirahat dengan duduk-duduk. Pasien tidur malam pukul
24.00- 06.00, sehingga istirahat tidur pasien 6 jam.
Di RS: pasien biasanya ngobrol dengan pasien lain dan keluarganya dan
beristirahat ditempat tidur. Pasien tidur 6-7 jam sehari pada pukul 22.0005.00 tetapi pada siang hari pasien sering dibangunkan untuk tindakan
keperawatan seperti TTV
1.6 Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum: Pasien lemah, ketergantungan: partial care
(1) Sistem Pernapasan (B1)
Respirasi rate
: 20x / menit
Bentuk dada
: simetris
Suara nafas
: vesikuler
Suara nafas tambahan : tidak ada,
Ekspansi paru
: maksimal
(2) Sistem Sirkulasi
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 80x /menit
Suhu
: 36,3 0C
Akral teraba
: hangat
CRT
: 2 detik
Konjungtiva
: tidak anemis
Infus terpasang
: 1 RD 10 tetes/menit
(3) Sistem Persyarafan
Kesadaran
GCS
(4) Sistem Perkemihan
Vesika urinaria
Warna urine

: komposmentis
: 4-5-6
: teraba lembek
: kuning jernih

(5) Sistem Pencernaan


Bising usus
: 8x/ menit
Palpasi
: Supel
BB sebelum sakit
: 71 kg
BB saat dikaji
: 70 kg (mengalami penurunan)
(6) Sistem Muskuloskeletal
Kekuatan otot
5
5
5
5
Edema

: tidak ada

Tonus otot
(7) Sistem Integumen
Turgor kulit
Kulit
Mukosa bibir
Infus

: baik
: 1 detik
: tidak kemerahan
: kering
: tidak ada kemerahan dan pembengkakkan area
sekitar infus

1.7 Pemeriksaan Penunjang Medis


1) Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama hasil
Leukosit
Eritrosit
HB
Pcv/Hct
Trombosit

Hasil
7,70
5,86
17,1
52,0
271

Nilai normal
4,0-11,0
4,5-5,5
13,0-17,5
40-52
150-400

Satuan
X109/L
X 1012/L
9/dl
%
X 109/L

Keterangan

2) Hasil pemeriksaan EKG


Sinus Bradi 58x T INV.AVL

1.8 Penatalaksanaan /Terapi (Advis Dokter)


1) Narfoz 2x IV (40 mg)
Indikasi : menangani mual muntah yang diinduksikan oleh obat
kemoterapi dan radioterapi sitotoksik, pencegah mual muntah pasca
operasi.
Efek samping : sakit kepala, hangat pada kepala dan epigastrium,
konstipasi.
2) Pranza 40 ml 2x IV
Indikasi: pengobatan lkus lambung,ulkus duodenum, refluks
esofagitisderajat sedang dan berat, serta kondisi hipersekresi patologis
seperti sindrom Zolliger Ellison atau keganasan lainnya.
Efek samping: sangat jarang (edema perifer, tromboflebitis,lukopenia
trombositopenia) diare, konstipasi, flatulensi
3) Futrolit (+RD )/ 24 jam
Indikasi : perbaikan kebutuhan karbohidrat, cairan dan elektrolit, pada
tahap pre, intra, dan pasca operasi, dehidrasi isotonik, dan kehilangan
cairan extraselular
Efek samping : plebitis ditempat suntikan , ekstravasasi dan hipervolemia

4) Magalat syrup 3x1 sdm


Indikasi : gangguan lambung karena hipersiditas dengan atau tanpa rasa
kembung, ulkus peptis, gastritis, esofagistis, hernia hiatus
Efek samping: gangguan fungsi usus, hipofosfatemia, konstipasi, diare
5) RD (+futrolit)/24 jam
Indikasi : untuk menambah energi dan mengatasi dehidrasi isotonis serta
sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang
Efek samping : tromboplebitis (pada pH larutan rendah 3,5- 5) panas,
iritasi atau infeksi pada tempat penyuntikan
6) Dumin 3x1 k/p.
Indikasi : demam, nyeri, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot
Efek samping: reaksi hipersensitivitas, kerusakan hati
7) Diagit 3x2 tab.
Indikasi : pengobatan simtomatik pada diare nonspesifik
Efek samping: konstipasi

1.9 Kesimpulan
Tn. S , umur 41 tahun masuk rumah sakit (MRS) tanggal 13-11-2016 dengan
diagnosa medis GEA + drug alergy. Tanggal pengkajian 14-11-2016 dengan hasil:
KU pasien lemah , pasien mengungkapkan masih BAB 5 kali dengan konsistensi cair
sedikit ampas TTV nya: TD= 120/80 mmHg, N= 80x /menit , RR=20x / menit, Suhu :
36,3 0C, akral hangat, BB= 70kg (sebelumnya 71kg ), mukosa bibir kering,
eritrosit=5,86, Hct/Pct =52,0 pasien sudah terpasang infus futrolit 500 ml dengan 10
tetes/ menit. Pesanan dari dokter :infus= 1futrolit 500cc + 1RD 500cc / 24 jam,terapi
injeksi narfoz 8 g 2x IV, pranza 40 ml 2x IV, dan terapi oral , magalat syrup 3x1 sdm,
dumin k/p, diagit 3x2 tab.
1.10

Analisa Data
Data

S:
1) Pasien
mengungkapkan
masih BAB 5 kali
konsistensi cair
sedikit ampas
O:

Masalah
Resiko kekurangan
volume cairan

Kemungkinan
Penyebab
Peningkatan penstaltik
usus
Kurangnya absorbsi usus
Intasi pada mukosa usus

1) TTV: TD= 120/80


mmHg,N=80x
/menit,RR=20x/men
it, Suhu= 36,3 0C.
2) Mukosa bibir kering
3) Akral hangat
4) Penurunan BB
(sebelum sakit 71kg
sekarang 70kg)
5) Eritrosit : 5,86

Volume tinja meningkat


BAB dalam bentuk cair
dan lembek
Resiko kekurangan cairan

2. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan output cairan
berlebihan sekunder akibat diare

3. Perencanaan, Tindakan dan Evaluasi


No.

Diagnosa
Keperawatan

Tujuan

Resiko kekurangan
volume cairan
berhubungan dengan
output cairan berlebihan
sekunder akibat diare

Kekurangan
volume cairan pada
psien tidak terjadi
setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24 jam
dengan kriteria
hasil:
1) Mukosa bibir
lembab
2) Frekwensi
BAB 1x sehari
dengan
konsistensi
feses padat
3) Mata tidak
cowong
4) Turgor kulit
baik
5) BB tetap atau
meningkat
6) TD= sistol 120140 diastol 7090 mmHg
7) N= 60-100x/
menit
8) RR= 16-20x/

Perencanaan
Intervensi
Rasional
1) Jelaskan kepada 1) Memberikan
pasien gejala
edukasi untuk
kekurangan
mendeteksi
volume cairan
sedini mungkin
terjadinya
kekurangan
volume cairan

2) Jelaskan pada
pasien tentang
bahaya
kehilangan
cairan selama
diare

2) Memberi
gambaran
komplikasi
yang mungkin
terjadi untuk
meningkatkan
keefektifan
intervensi

3) Jelaskan kepada
3) Mengetahui
pasien untuk

Pelaksanaan

Evaluasi
Sumatif

Jam 09.30
1) Menjelaskan kepada
pasien bahwa pasien
beresiko kehilangan
cairan selama diare,
karena komposisi
tubuh manusia
sebagian besar adalah
cairan maka tanda
yang dapat muncul
adalah BB menurun,
mata cekung, jika
dicubit kulit akan
kembali lambat dan
pasien kehausan
berlebihan
Jam 09.50
2) Menjelaskan kepada
pasien jika bahaya
kekurangan volume
cairan tidak ditangani
adalah kesadaran
pasien akan menurun,
serta resiko tinggi
mengalami kerusakan
ginjal
Jam 10.00

Tanggal 16-11-2016
Masalah tidak
terjadi
Keadaan pasien:
1) Mukosa bibir
lembab
2) Frekwensi BAB
1x sehari
3) Mata tidak
cowong
4) Turgor kulit baik
5) BB tetap atau
meningkat
6) TD=120/70
mmHg
7) N= 70x/ menit
8) RR= 20x/ menit
9) S= 36,10C
10) Balance cairan
seimbang CM=
2150cc, CK=
1750cc, BC=
+400cc

menit
9) S= 36-370C
10) Balance cairan
seimbang

mencatat setiap
kali minum dan
setiap kali BAB
dan BAK

4) Anjurkan pada
klien untuk
minum sesering
mungkin
2000cc / hari

input dan
output cairan
pasien

4) Meningkatkan
hidrasi,
mencegah
kekurangan
volume cairan

5) Kolaborasi
5) Meningkatkan
dalam
hidrasi dan
pemberian:
mengurangi
(1) Cairan
frekwensi diare
infus
yang menjadi
1futrolit
penyebab
500ml+
kehilangan
1RD 500ml
cairan
/ 24 jam
(2) Terapi obat
Diagit
3x2tab

3) Memberikan kertas
catatan dan
menjelaskan kepada
pasien untuk
mencatat setiap kali
minum , BAB dan
BAK
Jam 10.10
4) Menganjurkan pasien
untuk minum sesering
mungkin dan
menyediakan air
dalam teko 4x 500
cc untuk dihabiskan
dalam sehari
Jam 10.20
5) Kolaborasi:
(1) Menghitung
tetesan infus
dengan tetesan

1000 x 15
24 x 60

=10tetes /menit
serta
mengobservasi
kelancaran
pemberian
cairan infus RD
500ml dengan
10 tetes/menit

6) Observasi TTV,
mukosa bibir,
mata, turgor
kulit, balance
cairan dan
frekwensi BAB

6) Mengevaluasi
keberhasilan
tindakan

(2) Memberikan
obat diagit 2 tab
pada pukul
08.00
Jam 13.00
6) Mengobservasi TTV,
TD=120/80mmHg,
N=80X/menit,
RR=20X/menit,
S=36,30C mukosa
bibir lembab , mata
tidak cowong, turgor
kulit baik , pasien
sudah minum 500cc,
BAB 2 kali dengan
konsistensi lembek
warna kehijauan

4. Evaluasi Formatif
Tgl
15112916

No DP
1

Catatan Perkembangan (S.O.A.P.I.E)


S:
1) Pasien mengungkapkan perutnya sudah nyaman.
2) Pasien mengungkapkan BAB 2x konsistensi lembek,
warna kuning kehijauan
O:
1) TTV (TD=120/70, N= 62, RR= 20, suhu= 36C)
2) Mukosa bibir kering
3) Mata tidak cowong
4) Balance cairan : CM = 750 CK = 600 BC = +150
5) Turgor kulit baik
6) BB tetap : 70 Kg
7) Hasil lab BUN= 4,4 mg/dl, creatinin= 0,94mg/dl,
globulin= 2,8g/dl
A: masalah tidak terjadi
P: intervensi 3,4,5,6, dilanjutkan
I:
1) Mencatat berapa kali pasien minum , BAB dan BAK
2) Menganjurkan pasien untuk minum sesering mungkin
dan menyediakan air dalam teko 4x 500 cc untuk
dihabiskan dalam sehari
3) Kolaborasi:
(1) Infus futrolit dengan tetesan 10 tetes /menit tetap
dijalankan .
(2) Obat diagit 2 tab tetap diberikan pada pukul 08.00,
16.00 dan 24.00
4) Mengobservasi TTV, mukosa bibir, mata, turgor kulit,
balance cairan dan frekwensi BAB
E:
1) Pasien mengungkapkan sudah minum 10 gelas, BAK 8
kali, BAB 2 kali lembek
2) TTV TD=120/80mmHg , N= 70x /menit , RR= 22x
/menit , suhu= 360 C)
3) Balance cairan CM= 950 CK=700 BC= +150
4) Mukosa bibir lembab, mata tidak cowong turgor kulit
baik, BB tetap
5) Infus lancar jalan 10 tetes/ menit, lokasi pemasangan

16112016

tidak merah, tidak bengkak


S:
1) Pasien mengungkapkan sudah BAB 1 kali dengan
konsistensi padat warna kuning kehijauan
O:
1) TTV (TD=110/70 mmHg, N= 72x /menit, RR= 20x
/menit, suhu= 360C)
2) Infus dilepas tanggal 15-11-2016 pukul 22.00
3) Mukosa bibir lembab
4) Mata tidak cowong
5) Balance cairan : CM = 3000 CK = 2000 BC = +1000
6) Turgor kulit baik
7) BB tetap : 70 Kg
8) Terapi dihentikan
A: masalah tidak terjadi
P: intervensi dihentikan
Pasien pulang dengan dibeeikan edukasi:
1) Jelaskan obat-obatan yang diberikan,efek samping dan
kegunaan.
2) Asupan nutrisi harus diteruskan untuk mencegah dan
meminimalkan gangguan gizi yang terjadi
3) Banyak minum
4) Hindari konsumsi minuman bersoda /minuman ringan
yang banyak mengandung glukosa karena glukosa dapat
menyebabkan air terserap keusus sehingga memperberat
kondisi diare
5) Biasakan cuci tangan seluruh bagian dengan sabun dan
air tiap kali sesudah buang air besar atau kecil dan
sebelum menyiapkan makanan untuk mencegah
penularan diare.
6) Hindari produk susu dan makanan berlemak, tinggi
tinggi serat atau sangat manis hingga gejala diare
membaik

Anda mungkin juga menyukai