S DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN PRIORITAS RESIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
DI PAVILIUN 6 RS KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA
OLEH KELOMPOK 1
ANCHELMA ONGO OLA
(201501002)
CHOIRIYAH NURISKA
(201501005)
PIETRO MAORESIO P. S
(201501023)
LEMBAR PERSETUJUAN
Asuhan keperawatan pada.....(spt judul kover) ini telah disetujui pada tanggal ...
Menyetujui
Preceptor Akademik
Preceptor Klinik
Diah.Siswachyuni
NRK: 00585
: Tn. S
: 41 tahun
: laki laki
: Indonesia
: Kawin
: Kristen
: PT
: Wiraswasta
: Sidoarjo
: 13-11-2016
: 14-11-2016
: GEA + drug alergy
: komposmentis
: 4-5-6
: teraba lembek
: kuning jernih
: tidak ada
Tonus otot
(7) Sistem Integumen
Turgor kulit
Kulit
Mukosa bibir
Infus
: baik
: 1 detik
: tidak kemerahan
: kering
: tidak ada kemerahan dan pembengkakkan area
sekitar infus
Hasil
7,70
5,86
17,1
52,0
271
Nilai normal
4,0-11,0
4,5-5,5
13,0-17,5
40-52
150-400
Satuan
X109/L
X 1012/L
9/dl
%
X 109/L
Keterangan
1.9 Kesimpulan
Tn. S , umur 41 tahun masuk rumah sakit (MRS) tanggal 13-11-2016 dengan
diagnosa medis GEA + drug alergy. Tanggal pengkajian 14-11-2016 dengan hasil:
KU pasien lemah , pasien mengungkapkan masih BAB 5 kali dengan konsistensi cair
sedikit ampas TTV nya: TD= 120/80 mmHg, N= 80x /menit , RR=20x / menit, Suhu :
36,3 0C, akral hangat, BB= 70kg (sebelumnya 71kg ), mukosa bibir kering,
eritrosit=5,86, Hct/Pct =52,0 pasien sudah terpasang infus futrolit 500 ml dengan 10
tetes/ menit. Pesanan dari dokter :infus= 1futrolit 500cc + 1RD 500cc / 24 jam,terapi
injeksi narfoz 8 g 2x IV, pranza 40 ml 2x IV, dan terapi oral , magalat syrup 3x1 sdm,
dumin k/p, diagit 3x2 tab.
1.10
Analisa Data
Data
S:
1) Pasien
mengungkapkan
masih BAB 5 kali
konsistensi cair
sedikit ampas
O:
Masalah
Resiko kekurangan
volume cairan
Kemungkinan
Penyebab
Peningkatan penstaltik
usus
Kurangnya absorbsi usus
Intasi pada mukosa usus
2. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan output cairan
berlebihan sekunder akibat diare
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Resiko kekurangan
volume cairan
berhubungan dengan
output cairan berlebihan
sekunder akibat diare
Kekurangan
volume cairan pada
psien tidak terjadi
setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24 jam
dengan kriteria
hasil:
1) Mukosa bibir
lembab
2) Frekwensi
BAB 1x sehari
dengan
konsistensi
feses padat
3) Mata tidak
cowong
4) Turgor kulit
baik
5) BB tetap atau
meningkat
6) TD= sistol 120140 diastol 7090 mmHg
7) N= 60-100x/
menit
8) RR= 16-20x/
Perencanaan
Intervensi
Rasional
1) Jelaskan kepada 1) Memberikan
pasien gejala
edukasi untuk
kekurangan
mendeteksi
volume cairan
sedini mungkin
terjadinya
kekurangan
volume cairan
2) Jelaskan pada
pasien tentang
bahaya
kehilangan
cairan selama
diare
2) Memberi
gambaran
komplikasi
yang mungkin
terjadi untuk
meningkatkan
keefektifan
intervensi
3) Jelaskan kepada
3) Mengetahui
pasien untuk
Pelaksanaan
Evaluasi
Sumatif
Jam 09.30
1) Menjelaskan kepada
pasien bahwa pasien
beresiko kehilangan
cairan selama diare,
karena komposisi
tubuh manusia
sebagian besar adalah
cairan maka tanda
yang dapat muncul
adalah BB menurun,
mata cekung, jika
dicubit kulit akan
kembali lambat dan
pasien kehausan
berlebihan
Jam 09.50
2) Menjelaskan kepada
pasien jika bahaya
kekurangan volume
cairan tidak ditangani
adalah kesadaran
pasien akan menurun,
serta resiko tinggi
mengalami kerusakan
ginjal
Jam 10.00
Tanggal 16-11-2016
Masalah tidak
terjadi
Keadaan pasien:
1) Mukosa bibir
lembab
2) Frekwensi BAB
1x sehari
3) Mata tidak
cowong
4) Turgor kulit baik
5) BB tetap atau
meningkat
6) TD=120/70
mmHg
7) N= 70x/ menit
8) RR= 20x/ menit
9) S= 36,10C
10) Balance cairan
seimbang CM=
2150cc, CK=
1750cc, BC=
+400cc
menit
9) S= 36-370C
10) Balance cairan
seimbang
mencatat setiap
kali minum dan
setiap kali BAB
dan BAK
4) Anjurkan pada
klien untuk
minum sesering
mungkin
2000cc / hari
input dan
output cairan
pasien
4) Meningkatkan
hidrasi,
mencegah
kekurangan
volume cairan
5) Kolaborasi
5) Meningkatkan
dalam
hidrasi dan
pemberian:
mengurangi
(1) Cairan
frekwensi diare
infus
yang menjadi
1futrolit
penyebab
500ml+
kehilangan
1RD 500ml
cairan
/ 24 jam
(2) Terapi obat
Diagit
3x2tab
3) Memberikan kertas
catatan dan
menjelaskan kepada
pasien untuk
mencatat setiap kali
minum , BAB dan
BAK
Jam 10.10
4) Menganjurkan pasien
untuk minum sesering
mungkin dan
menyediakan air
dalam teko 4x 500
cc untuk dihabiskan
dalam sehari
Jam 10.20
5) Kolaborasi:
(1) Menghitung
tetesan infus
dengan tetesan
1000 x 15
24 x 60
=10tetes /menit
serta
mengobservasi
kelancaran
pemberian
cairan infus RD
500ml dengan
10 tetes/menit
6) Observasi TTV,
mukosa bibir,
mata, turgor
kulit, balance
cairan dan
frekwensi BAB
6) Mengevaluasi
keberhasilan
tindakan
(2) Memberikan
obat diagit 2 tab
pada pukul
08.00
Jam 13.00
6) Mengobservasi TTV,
TD=120/80mmHg,
N=80X/menit,
RR=20X/menit,
S=36,30C mukosa
bibir lembab , mata
tidak cowong, turgor
kulit baik , pasien
sudah minum 500cc,
BAB 2 kali dengan
konsistensi lembek
warna kehijauan
4. Evaluasi Formatif
Tgl
15112916
No DP
1
16112016