Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS AKAR MASALAH/ ROOT CAUSE

ANALYSIS

GROUP

RUMAH SAKIT UMUM


RACHMA HUSADA

Jl. Parangtritis Km. 16 Patalan, Jetis, Bantul


Telp. (0274) 6460091, 7459464, Fax (0274) 6460089
Email rsurachmahusada@yahoo.com
BANTUL
INSIDEN : Kejadian Tidak Diharapkan
Tipe Insiden : penggunaan medikasi / Ciaran infus
Subtipe Insiden : Medikasi/Cairan infusyang terkait: Metronidazol
Proses persiapan / dispensing: tidak dilakukan skin test
Masalah: Adverse drug reaction (reaksi efek samping obat)

TIM :

NIK JABATAN
NO NAMA

1 Dr Agus Yuha A, Sp.PD 01.01.006 Penasehat

2 dr Eko Cahyadi 11.09.D-004 Ketua

3 Suharyanto AMK Sekretaris

4 Dr. Dewi Lestari 11.08D-003 Anggota (Pelayanan Medis)

5 Wahyu S, S.Kep Ns Anggota (Bid Keperawatan)

6 Zeni Ratnawati, S.Far Apt 11.03.032 Anggota (Kefarmasian)

7 Erwin Tri P, AMR 11.12.42 Anggota (Bid. Penunjang Medis)

8 Ika Zuniati, Amd.Keb 11.01.011 Anggota (R. Bersalin)

9 Lilik Endaryanti 11.06.036 Anggota (Lab)

10 Hesti Puji Rahayu 11.01.002 Anggota (UGD)

11 Fiqi Dwiyanti 11.01.006 Anggota (Poli Dalam)

12 Ria Nur Afani 11.01.001 Anggota (Poli Dalam)

13 Hendhi Pradana 11.05.035 Anggota (UGD)

14 Cahyadiyanto 11.01.023 Anggota (TU)

Notulen : Suharyanto, AMK

Tanggal dimulai: 24 Mei 2011

Tanggal dilengkapi: 27 Mei 2011


A. Dokumentasi
1. Catatan dokter

Tanggal 23/5/2012 pukul 10.00 WIBAnamnese dan pemeriksaan IGD (dr. Nindya)

Pasien datang bersama orang tuanya ke IGD rachma husada dengan keluhan muntah sudah >
3x/herasi sejak 2 hari, BAB cair lebih 4 x/hari, lendir (+) darah (-), demam (+) batuk (-),
pilek, sudah 2 hari.

KU: tampak lemah, kesadaran compos mentis, mata cekung +/-, respirasi: vesikuler +/+,
wheezing -/-, rhonki -/-, abdomen supel, peristaltik (+), nyeri tekan (+), ekstremitas : akral
hangat, oedem (-)

Diagnosis masuk IGD observasi vomitus dan GEA.

Terapi di IGD infus RL guyur 200c kemudian jika kondisi baik tetesan 10 tpm. Injeksi
ranitidin Ampul. Injeksi ondancetron Ampul. Paracetamol syrup 3x1 cth. Rencana
pemeriksaan darah lengkap dan feses rutin kemudian konsultasi kepada spesialis anak.

Tanggal 23/5/2012 pukul 10.15 WIBdilakukan konsultasi kepada dokter dr. Deddy Afandi, SpA.

Hasil pemeriksaan laboratorium belum keluar. Dilakukan konsultasi kepada dr. Deddy
Affandi, SpA. Di berikan instruksi terapi berupa paracetamol syrup 3 x 1 cth. Zinc 1 x 20
mg, protexin 1 x 1, injeksi ondancetron 1,5 mg jika perlu

Tanggal 23/5/2012 pukul 15.15 WIB

Hasil pemeriksaan laboratorium sudah keluar.

Hasil pemeriksaan darah lengkap:

- Hb 11,9 gr/dl
- Leukosit 6,300
- Trombosit 178.000
- Hmt 33%
- Eritrosit 4,02 (juta)/mm3
- Segmen 71,2
- Limfosit 18,2
- Monosit 10,6
- Glukosa sewaktu/ reduksi= 88 mg/100ml

Hasil pemeriksaan Feses rutin

- Makroskopis
o Bau khas
o Warna coklat kehijauan
o Lembek
o Darah
o Lendir +
- Mikroskopis
o Leukosit 1-3
o Eritrosit 2-3
o Amoeba +
o Kista
o Bakteri +
o Lemak
o Sisa daging

Hasil pemeriksaan laboratorium dikomunikasikan kepada dr. Deddy Affandi SpA. Terapi
tambahan metronidazole infus 3 x 225 mg

Tanggal 24/5/2012 pukul 15.00

Perawat melaporkan kepada dokter jaga bahwa pasien mengalami kondisi alergi obat. Dokter
jaga melakukan visite, didapatkan pada pasien papul-papul eritem, urtikaria, gatal-gatal
diseluruh tubuh. Keadaan umum baik. Dokter jaga memutuskan untuk stop metronidazole
infus. Penanganan yang diberikan berupa dexamethason injeksi ampul.

Tanggal 24/5/2012 pukul 16.00

Dokter spesialis anak visite di bangsal. Terapi RL 10 tpm, ondancetron distop, injeksi
metronidazole di stop, injeksi dexamethason tidak dilanjutkan.

Tanggal 25/05/2012 pukul 07.50

Dokter umum visit. Pasien minta pulang. Konsultasi dokter spesialis anak. Pasien boleh
pulang
2. Catatan Perawat
TGL. Tindakan TT. TGL. Evaluasi TT.
JAM keperawatan nama JAM Nama
Tanggal
23/5/2012
10.00 WIB Operan pasien Ttd.
antara IGD dan Ika
perawat bangsal

10.15 WIB Konsul dr.deddy Ttd.


advice: Ika
PCT syrup 3 x 1
cth
Zinc 1 x 20 mg
Protexin 1 x 1
Inj. Cedantron 3 x
1,5 mg
10.30 WIB Mengelola Ttd. S: Ibu mengatakan bahwa Ttd. Ika
pemberian Ika anaknya masih diare (+), muntah
paracetamol habis minum obat
syrup O: Pasien lemes, infus RL (+)
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjut intervensi
14.15 WIB Operan jaga Ttd.
Dewi
15.0 WIB Konsul hasil lab Ttd.
feses. Dewi
Metronidazol
infus 3 x 225
17.00 WIB Observasi diet Ttd. S: ibu mengatakan BAB masih
pasien Dewi cari, muntah 1 x
O: pasien tampak lemes murung
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
18.00 WIB Mengukur vital Ttd.
sign, Suhu= Dewi
20.00 WIB Memberikan obat Ttd.
oral paracetamol Dewi
syrup 1x cth
21.00 WIB Operan jaga Ttd. Ttd.
siang-malam Rigen Rigen
22.00 WIB Mengobservasi Ttd. Ttd.Rigen
KU pasien Rigen
24.00 WIB Memberikan Ttd.R Ttd.Rigen
infus igen

Metronidazole
Tanggal
24/5/2012
05.00 WIB Membagikan air Ttd.R Ttd.
hangat, mengukur igen Rigen

vital sign
06.00 WIB Memberikan Ttd.R Ttd.Rigen
igen
terapi oral,
paracetamool
syrup
07.00 WIB Evaluasi KU Ttd.R 07.00 S: ibu mengatakan anaknya masih Ttd.Rigen
igen
pasien BAB cair > 3x, perut sakit
O: pasien tampak lemes
Infus RL
Vital sign S=37
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
07.00 WIB Operan jaga
07.30WIB
08.00WIB Mengelola
pemberian infus
metronidazole
225 mg
10.00WIB Memonitor
tetesan infus
11.00WIB Mengukur suhu
pasien
14.00WIB Mengevaluasi KU 13.30 S: ibu mengatakananaknya masih
diare, >5 x, sedikit ampas
O: px tampak lemes, s=36,5
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
14.30WIB Operan jaga
14.45WIB Mengkaji keluhan
pasien, badan
merah2 sejak tadi
malam
14.45WIB Lapor dokter jaga
14.50WIB Di visite dr.jaga,
advice:
Injeksi
dexamethason
ampul
Bufacaryl 3x`1/2
tab pulv
15.00WIB Memberikan 15.00 S: ibu pasien mangatakan
injeksi dexa diarenya sudah berkurang, Cuma
ampul ladang perut mules bila BAB.
Badan anaknya gatal-gatal sejak
semalam
O: pasien tampak lemas
Seluruh badan timbul merah-
merah
Pasien terpasang infus RL
A: masalah teratasi sebagian
P: kolaborasi dengan dokter spA
untuk pemberian obat anti alergi.
Ceterizin syrup 1 x 2/3 cth
15.15WIB Mengantar
dr.deddy SpA,
advice:
Zinc 1x20 mg
Protexin 1x1
Cetirizine syrup
1x 2/3 cth
(malam)
Tx dr.jaga di stop
15.30WIB Memperbaiki
infus, ganti infus
RL yang baru
21.00WIB Operan jaga
22.00WIB Mengobservasi S: ibu pasien mengatakan diare
KU dan tetesan sudah berkurang, gatal-gatal
infus sudah berkurang
O: tampak lemas, Terpasang infus
RL, bintik merah sudah berkurang
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
24.00WIB Mengobservasi
istirahat malam
pasien
25/05/2012 Membagikan air
05.00WIB hangat
05.30WIB Mengukur vital
sign, S=
06.00WIB Mengobservasi
diet pasien
06.15WIB Memberikan obat
oral, Zinc
07.00WIB Operan jaga
07.10WIB Merapikan tempat
tidur

Hasil wawancara

Dokter:

Dokter jaga (dr.eko) sudah menanyakan kepada perawat shift jaga apakah sebelum diberikan
infus metronidazole infus. Perawat mengatakan biasanya tidak dilakukan skin test untuk
metronidazol

Perawat

1. Perawat shift jaga (Ria) biasanya memang tidak dilakukan skin test untuk pemberian infus
metronidazole.
2. Perawat lain (hendi) untuk infus metronidazole tidak pernah dilakukan skin test. Dan tidak
ada SPO untuk infus metronidazole dilakukan skin test, namun untuk antibiotik lain selalu
dilakukan skin test.
3.
B. Kronologi kejadian

Tanggal 23 mei 2012 jam 10.15 WIB, pasien datang ke IGD dengan keluhan
muntah lebih 3 kali per hari, BAB cair lebih 4 kali, darah (-), lendir (+), demam (+),
keluhan sudah berlangsung selama 2 hari. Dari pemeriksaan fisik ditemukan
keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis. Cardiovaskuler normal, respirasi
normal, abdomen, supel, peristaltik meningkat. Ekstremitas normal. Dari
pemeriksaan laboratorium di temukan darah rutin hb 11,9 gr/dl. AL 6.300/mm3. AT
178.000/mm3. HMT 33%. Hasil pemeriksaan feses menyusul kemudian.

Pasien didiagnosis dengan Diare Cair Akut. Pasien di beri terapi infus RL 10
tpm, Paracetamol syrup 3 x 1 cth, Zinc 1 x 20 mg, Protexin 1x1, injeksi
Ondansetron inj 1,5 mg jika perlu.

Pukul 15.15 hasil pemeriksaan feses keluar dengan hasil warna coklat
kehijauan, amoba (+), bakteri (+), hasil pemeriksaan di laporkan kepada DSA. Pasien
mendapat tambahan obat Metronidazol infus 225mg 3kali sehari. Obat di berikan
pukul 16.00 tanpa dilakukan skin test terlebih dahulu.

Tanggal 24 mei 2012 pukul 15.00 orang tua pasien melaporkan kepada
perawat bahwa badan pasien terdapat biduran kemerahan. Pasien juga
mengeluhkan gatal-gatal sejak semalam. Dokter jaga mendiagnosis telah terjadi
reaksi alergi obat metronidazol infus. Pasien diberikan terapi berupa dexamethason
inj ampul (2,5 mg) dan cetirizine syrup 1x 2/3 cth. Pukul 21.00 di lakukan cek
kondisi pasien, ibu mengatakan keluhan gatal-gatal dan biduran kemerahan sudah
berkurang.

Tangal 25 Mei 2012 pasien pulang


C. Identifikasi Masalah (Case Management Problem/CMP)

CMP TOOLs
Terjadi alergi obat 5 why

D. Analisis Informasi
Dengan menggunakan teknik 5 why.

Efek why
Kenapa Alergi? Tidak dilakukan skintest
Kenapa tidak dilakukan skin test? Mentronidazol tidak pernah dilakukan skintest
Kenapa metronidazole infus tidak pernah Karena sudah menjadi hal yang rutin/kebiasan
dilakukan skin test?
Kenapa biasanya tidak dilakukan skin test? Karena tidak ada prosedur
Kenapa tidak ada prosedur? Tidak pernah ditetapkan prosedur khusus. Hanya
imbauan.

E. Kesimpulan
Telah terjadi reaksi obat metronidazol infuse yang disebabkan tidak dilakukan skin test
terlebih dahulu. Skin test tidak dilakukan dikarenakan memang tidak ada prosedur yang
mengaturnya.
F. Rekomendasi Dan Rencana Tindakan

AKAR TINDAKAN TINGKAT PENANGGUNG WAKTU SUMBER DAYA BUKTI PARAF


MASALAH REKOMENDASI JAWAB YG DIBUTUHKAN PENYELESAIAN
(Individu, Tim,
Direktorat, RS
Belum ada standar Di buat suatu Rumah sakit Kepala bagian juni Tidak memerlukan sumber Telah ada standar
prosedur terhadap prosedur pelayanan medis daya khusus prosedur skin test obat
infuse mengenai skin injeksi antibiotik
metronidazol agar test untuk
di lakukan skin antibiotik dan
test terlebih dilakukan
dahulu kepada sosialisasi serta
pasien sebelum evaluasi
dberikan.

Anda mungkin juga menyukai