1. Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan identifikasi pasien dan assessment resiko
jatuh
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pelaksanaan identifikasi pasien sebelum
pemberian obat
b. Mengetahui pelaksanaan identifikasi pasien sebelum
pengambilan sample darah atau spesimen lain
c. Mengetahui pelaksanaan identifikasi pasien sebelum
pemberian produk darah atau tranfusi darah.
d. Mengetahui pelaksanaan identifikasi pasien sebelum
melakukan prosedur tindakan
e. Mengetahui pelaksanaan assessment resiko jatuh.
POA
poa baru.doc
IMPLEMENTASI
No Tanggal Implementasi
No Prosedur Tindakan
Interpretasi
Hasil yang observasi Hasil yang observasi Akhir
Pemberian pengobatan
Awal
dan tindakan/prosedur
Ya Tidak Ya Tidak
1 Identifikasi pasien 6 4 7 3 Meningkat
sebelum dilakukan
pemberian pengobatan (60%) (40%) (70%) (30%)
dan tindakan/prosedur :
Menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir
atau umur pasien
No Prosedur Tindakan
Hasil observasi Awal Hasil observasi Akhir Interpretasi
Sebelum diberikan
Ya Tidak Ya Tidak
darah dan produk darah
Ya Tidak
1 Identifikasi pasien sebelum diberikan darah dan produk 3 0
darah: menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir atau (100%) (0%)
umur pasien
No Prosedur Tindakan
Interpretasi
Hasil observasi Awal Hasil observasi Akhir
Sebelum dilakukan
Ya Tidak Ya Tidak
pemberian obat
diberikan darah atau produk darah dalam menanyakan nama lengkap,
dan tanggal lahir atau umur pasien dari 22 % menjadi 100%, melihat
gelang identitas pasien dari 66 % menjadi 100 %
Bagi perawat diharapkan dapat menerapkan penggunaan minimal 2 identitas pasien
saat mengidentifikasi seperti nama pasien dan nomer rekam medis atau nama pasien dan
tanggal lahir atau nama pasien dan alamat.
1. Bagi Bidang Keperawatan
Bagi bidang keperawatan diharapkan untuk lebih mengoptimalkan penerapan system
identifikasi pasien dengan cara mengoptimalkan peran supervise keperawatan,
mengoptimalkan system pelaporan dan meningkatkan budaya safety kepada seluruh staff
khususnya pada staff medis.
1. Bagi Rumah Sakit
Upaya yang dilakukan oleh rumah sakit melalui sosialisasi identifikasi pasien terkait
dengan keselamatan pasien kedalam orientasi bagi karyawan baru serta materi inhouse
maupun exhousetraining. Penanaman nilai-nilai budaya safety dilakukan dengan cara
diadakan secara rutin misalnya, pada saat pertemuan formal maupun informal.
Pemasangan simbol, slogan serta poster yang berhubungan dengan program keselamatan
pasien (identifikasi pasien), agar perawat menganut nilai-nilai safety serta
mewujudkannya dalam perilaku sehari-hari.