Anda di halaman 1dari 30

APLIKASI ANALISIS

MASALAH
KESEHATAN&
IDENTIFIKASI
PRIORITAS MASALAH
Problem Solving Cycle
1
Analisis Situasi
10 2
Evaluasi Identifikasi Masalah

9 3
Controlling Prioritas Masalah
Problem
8 Solving 4
Monitoring Cycle Tujuan

7 5
Pelaksanaan dan Penggerakan Alternatif Pemecahan Masalah

6
Rencana Operasional
ANALISIS MASALAH KESEHATAN

1. Peran epidemiologi
Morbiditas
Mortalitas

2. Memanfaatkan data
primer dan sekunder
ANALISIS MASALAH KESEHATAN

3. Facility based dan


population based
Laporan kegiatan/program
SKRT, Susenas dll
Survei cepat
4. Angka morbiditas
seperti:
Insidens
Prevalensi penyakit menular dan
tidak menular
Disease Specific Prevalence
ANALISIS MASALAH KESEHATAN

5 . Angka Mortalitas
seperti:
Angka kematian kasar
Angka kematian kelompok umur
(IMR, MMR dll)
Case Fatality Rate (CFR) penyakit
tertentu

6. Angka Kecenderungan
(Trend)
ANALISIS LINGKUNGAN KESEHATAN

1. Perumahan, sanitasi dan


lingkungan biologis
2. Lantai rumah, sumber air
minum, jamban, vektor penyakit
3. Perkembangan ekonomi daerah
4. PDRB perkapita, PAD, APBD II,
ketenagakerjaan
5. Lingkungan sosial
ANALISIS PERILAKU KESEHATAN
1. Konsep sehat-sakit, kepercayaan
masyarakat tentang kesehatan
2. Perilaku hidup bersih, kebiasaan buruk
(merokok,
3. Kurang olahraga, kurang konsumsi gizi dll)
4. Data susenas: pencarian pengobatan
5. Informan Tokoh masyarakat:
kebiasaan masyarakat
6. Data Posyandu: peran serta
masyarakat
ANALISIS KEPENDUDUKAN

1. Jumlah penduduk
2. Pertumbuhan penduduk
3. Struktur umur penduduk
4. Jumlah balita
5. Jumlah Ibu hamil
6. Mobilitas penduduk
7. Distribusi penduduk menurut
kecamatan dan desa
8. Mata pencaharian utama penduduk
9. Pendidikan
ANALISIS PROGRAM DAN PELAYANAN KESEHATAN

Input, Proses, Output


1. Sumber data: SP2TP, SIMPUS dll
2. Jumlah dan jenis fasilitas
3. Jumlah dan jenis tenaga
4. Jumlah dan jenis obat
5. Situasi pembiayaan kesehatan (sumber, alokasi,
realisasi)
6. Retribusi kesehatan
7. Utilisasi pelayanan kesehatan
8. Cakupan program
9. Analisis kebijakan pembangunan kes.:
Rakernas, Rakeda
10. Analisis Rencana Tahunan Puskesmas (RTK)
NO INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN MASALAH

1 100 Masih ada 91.80 % yang


Keluarga mengikuti program KB 8.20% belum ,mengikuti KB
2 100 Masih ada 15 % yang belum bersalin di
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 85.00% Fasyankes

3 100 Masih ada 54.80 % yang belum


Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap 45.20% mendapatkan immunisasi lengkap

4 100 Masih ada 40.20% bayi yang belum


59.40% mendaapatkan Asi eksluisf
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
5 100 Masih ada 39.10 % yang pertumbuhan
60.60% balita belum dipantau
Pertumbuhan Balita dipantau
6 100 Masih ada 76.20% yang belum berobat
23.80% sesuai dengan standar
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
7 100 Masih ada 76.80% yang belum berobat
23.20% teratur
Penderita hipertensi yang berobat teratur
8 100 Masih ada 87.80% yang penderita
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak 12.20% gangguan jiwa berat
ditelantarkan
9 100 Masih ada 65.60% anggota keluarga
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 34.40% yang merokok

10 100 Masih ada 5.40% yang belum menjadi


94.60% anggota JKN
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
11 100 Masih ada 42.90% keluarga yang belum
57.10% memiliki akses / menggunakan sarana air
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
bersih
12 100 Masih ada 11.90% keluarga yang belum
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban 88.10% memiliki akses jamban keluarga
keluarga
No Masalah U S G Total Urutan Prioritas

1 Persentase Cakupan Pertolongan 5 5 4 14 II


Persalinan oleh Tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi Kebidanan
2 Persentase Cakupan pelayanan Ibu Nifas 3 3 3 9 VII

3 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 4 4 5 13 III

4 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 4 4 4 12 IV

5 Penderita hipertensi yang ditemukan 5 5 5 15 I

6 Penduduk yang memiliki akses air minum 3 4 4 11 V


yang layak
7 Persentase Rumah Tangga ber-PHBS 3 3 4 10 VI
FISHBONE
ANALYSIS
FISHBONE ANALYSIS
[1]
• Metode sederhana yang dapat dipergunakan
untuk menelusuri penyebab suatu
permasalahan terjadi
• Melibatkan partisipasi semua orang
• Dasarnya adalah prinsip bahwa pemikiran
yang bersumber dari orang banyak lebih baik
dari satu orang
FISHBONE ANALYSIS
[2]
• Dinamakan diagram tulang ikan karena bentuk dari
diagram ini seperti tulang ikan, dengan
permasalahan sebagai kepalanya, dan penyebab-
penyebab yang ada sebagai duri-durinya
• Ditemukan oleh ilmuwan Jepang dr. Kaori Ishikawa
 diagram Ishikawa (sesuai dengan nama
penemunya)
Fishbone Analysis Dapat Berfungsi Sebagai
Catatan Penelitian
• Karena setiap kemungkinan yang kita temukan
sebagai penyebab terjadinya permasalahan
akan dituliskan di salah satu “duri”
• Dengan demikian fishbone ini tergantung dari
penguasaan wawasan pengetahuan dan
teknologi yang dimiliki
• Oleh karenanya sebaiknya diagram tulang ikan
ini diletakkan pada lokasi yang mudah terlihat
bagi semua sehingga semua orang dapat
berpartisipasi
Kategorisasi Penyebab

• Tergantung dimensi mana yang akan dipakai


• Tergantung pada permasalahan yang dikaji
• Biasanya mengacu teori
• Masing-masing penggolongan bisa dibreakdown
lagi ke dalam diagram tulang ikan dimana yang
menjadi permasalahan adalah kelompok-kelompok
tersebut
Contoh Kategorisasi Penyebab
• Kategori : • Kategori :
• Man • Input
• Machine • Proses
• Methode • Output
• Material • Kategori :
• Environmental • Place
• Kategori : • Procedure
• Tujuan • People
• Kepemimpinan • Policy
• Reward • Kategori :
• Mekanisme pembantu • Surrounding
• Sikap thd perubahan • Supplier
• System
• Skill
Langkah Penyusunan Diagram
Ishikawa
• Menggambar sebuah kotak pada ujung kanan tengah. Di
dalam kotak ditulis masalah yang ingin diatasi
• Menggambar sebuah panah horizontal yg menunjuk pada
kotak tsb.
• Menulis nama kategori penyebab di atas dan di bawah
garis horizontal. Dibayangkan sebagai duri utama dari
tulang ikan permasalahan
• Menggambar rincian data penyebab dari setiap kategori.
Dibayangkan ini sebagai duri kecil dari tulang ikan
masalah
• Cara lain yang cukup sering digunakan untuk memulai
menyusun diagram tulangikan yaitu dengan bertanya
berulang kali, “mengapa ini terjadi ?”
Analisis Hasil
• Capaian akhir adalah adanya kesepakatan atas
sebab-sebab yang paling utama dan paling mungkin
terjadi
• Tanyakan mengapa hal tsb adalah sebab yang paling
mungkin terjadi
• Jika sudah tidak dapat menjawab lagi, maka itulah
sebab pokok yang mungkin dapat mengakibatkan
permasalahan terjadi
MANUSIA METODE

Kurangnya
Petugas kurang aktif pengetahuan Kesalahan dalam pola makan keluarga
dalam screening kasus masyarakat tentang
penyakit faktor resiko Kurangnya pengetahuan
penyakit hipertensi masyarakat tentang pola makan
Motivasi petugas yang
rendah Kurangnya penyuluhan Kurangnya penyuluhan tentang pengaturan
tentang faktor resiko pola makan keluarga khususnya penderita
Beban ganda petugas di PTM hipertensi
PKM

HIPERTENSI
Keterbatasan stik kolesterol
dan alat pemeriksaan Keterbatasan Interaksi social,
kolesterol biaya budaya dan
program PTM ekonomi yang
Tidak ada biaya untuk menyebabkan stres
belanja alat dan stik
pemeriksaan kolesterol Kurangnya dana Kurang bisa
Puskesmas beradaptasi
Keterbatasan obat dengan lingkungan

DANA LINGKUNGAN
SARANA
Perencanaan obat yang
kurang baik
DIAGRAM ISHIKAWAMANU METO
Kurang
SIA DE Masih ada
Kurangnya
mendapat pemahaman petugas
Rumah Tangga
informasi tentang metode Belum Stop
tentang BABS yang tepat
BABS sebesar
Kurangnya 17%
pengetahuan
penduduk
Kurang dalam tata
pemahaman cara
dampak negatif pembuatan
BABS MCK

Dana untuk
pembuatan
MCK masih
kurang Kebiasaan buang
Media Promosi
BAB di sungai
tdk ada

Pengadaan media
promosi tidak Anggaran untuk
pernah pembuatan MCK
dilaksanakan belum diusulkan
karena kekurangan Masyarakat
dana belum tahu
LINGKUNGA dampak buang
DANA N air besar di
SARANA sungai
23
TABEL PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
MASALAH
1 Masih ada Rumah Kurangnya Penyuluhan tentang Membuat jadwal
Tangga Belum Stop pengetahuan tata cara pembuatan pelaksanaan
BABS sebesar 17% penduduk dalam tata MCK pembuatan MCK
cara pembuatan Pembuatan model
MCK standar MCK

Kurang mendapat Penyebaran informasi Penyebaran informasi


informasi tentang KIE melalui media KIE melalui media
BABS
Dana untuk Usulan dana ke Membuat usulan
pembuatan MCK pemerintah pendanaan
masih kurang
Masyarakat belum Sosialisasi tentang Membuat jadwal
tahu dampak buang penyakit akibat pelaksanaan
air besar di sungai tercemarnya air sungai penyuluhan
Anggaran untuk Advokasi ke stag holder Pertemuan Lintas
pembuatan MCK terkait Sektor dan Program
belum diusulkan
Dana untuk Usulan dana ke Membuat usulan
pembuatan MCK pemerintah pendanaan
masih kurang
DIAGRAM ISHIKAWAMANU METO
Terbatasnya SIA DE Masih ada 48 % yang
Petugas belum memiliki
Kesling Kurangnya sumber air
Kurang petugas pemahaman petugas
tentang metode
bersih/memakai air
pemantauan
sumber air yang tepat bersih
Kurang
bersih mendapat
informasi
tentang air Cara Promosi
yang kurang
Kurang bersih tepat
pemahaman
masy dampak
tdk
menggunakan air
bersih
Kurangnya
kemampuan
masyarakat
membuat
sarana air
Kurang tersedia bersih Kondisi geografis
sarana air bersih

Kurangnya
Kurangnya jml Belum meratanya komitmen
sumur air bersih dana untuk penyedian sarana
pembuatan sarana air bersih
air bersih
Kurangnya
LINGKUNGA integrasi

DANA N Lintas Sektor

SARANA 25
No PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH (RINCI DARI PENYEBAB) PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
MASALAH

2 Masih ada a. Kurangnya komitmen a. Penggalangan Edukasi atau promosi


48% keluarga penyedian sarana air bersih komitmen pemanfaatan air bersih
yang tidak sarana air bagi setiap keluarga
memakai/me bersih dengan kerjasama
miliki sarana b. Kurang refresing bagi
air bersih petugas tentang metode kerjasaama lintas program terkait
yang tepat untuk sarana air lintas sektor petugas promosi
bersih b. Refresing pemanfaatan air bersih
petugas terkait
c. Kurangnya penyediaan metode
sarana air bersih promosi
penggunaan air
d. Kurangnya penggunaan bersih
media Sarana Air Bersih
c. Penyediaan air
e. Terbatasnya Petugas bersih
Kesling d. Edukasi atau
promosi
pemanfaatan
air bersih bagi
setiap keluarga
e. Kerjasama
lintas program
terkait petugas
promosi
pemanfaatan
air bersih
26
MANUSIA METODE
Terbatasnya Petugas
47% Keluarga
Kes dan kader
belum
Kurang petugas
pemantauan
Kurangnya
kerjasama lintas menjadi
sektor dan program
Pendataan JKN
Kurang dalam pendataan anggota JKN
JKN
mendapat
informasi Kurangnya
tentang JKN sosialisasi
Kurangnya JKN
pengtahuan
masy ttg
manfaat JKN

Sulitnya
Kurangnya Masih menggunakan
transportasi ke
dana pengobatan
Fasyankes
promosi JKN tradisional
Kurangnya
sarana
komunikasi Jauhnya Fasyankes
pelay JKN
Belum ada sarana
sosialisasi pendaftaran
JKN
LINGKUNGA
DANA N
DIAGRAM ISHIKAWA
SARANA 27
TABEL CARA PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN KET
MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
Masyarakat belum Kurangnya sosialisasi  Peningkatan peran  Pembentukan
tercakup JKN(47%) JKN Nakes dalam SOP tentang
sosialisasi JKN informasi JKN
melalui kader dan
 Melaksanakan peningkatan
Kurangnya kerjasama kerjasama linsek peran Nakes
lintas sektor dan dan lintas prog dalam
program dalam penyampaian
pendataan JKN info JKN kepada
kader
 Usulan Anggran
Kurangnya masy • Membuat jadwal Oprasional utk
mendapat informasi sosialisasi JKN pelaksanaan
tentang JKN sosialisasi JKN
• Identifikasi
kebutuhan tenaga
Terbatasnya Petugas kes dan kader
Kes dan kader
• Advokasi ke BPJS
Belum ada sarana untuk penyediaan
sosialisasi pendaftaran sarana
JKN pendaftaran
peserta JKN
Kurangnya • Advokasi ke JKN
transportasi ptgs dan utk dana
oprasional
Contoh Diagram Akar-Masalah

Masyarakat Belum
menjadi Peserta JKN

Masy. Sektor Informal


Tidak mengetahui tentang Masy. Sektor Formal tidak
Tidak Mau menjadi
JKN mau menjadi peserta JKN
Peserta JKN

Pemberi Kerja/
Tidak mau ikut JKN krn
Belum ada Sosialisasi Tidak Mau Bayar Iuran Tidak Mampu Bayar Iuran Sudah punya asuransi lain Perusahaan tidak
anggapan negatif
mendaftarkan

BPJS Kes/ Dinkes/ Tidak mengetahui


Miskin belum Menjadi Double benefit dengan Proses pendaftaran Badan
Puskesmas tidak pernah Belum tahu manfaat JKN mekanisme asuransi
PBI/ APBD JKN usaha rumit
sosialisasi? sosial

Pemberi Kerja tidak


Layanan kesehatan pada
Kurang tenaga sosialisasi? Hanya bayar saat sakit merasa perlu
Peserta JKN Buruk
mendaftarkan

Tidak cukup Dana


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai