Anda di halaman 1dari 2

PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC

KRITIS RAWAT INAP Penanggung Jawab Klinik


No. Dokumen : 032/KRM/SPO/ I/2024
Standart
No. Revisi :0
Prosedur
Tanggal Terbit : 09 Januari 2024
Operasional
Halaman : 1/2 dr. Azhar Anwar, MM,
MMRS
KLINIK RAHMAT MEDIKA
Pengertian Prosedur pelaporan hasil pemeriksaan diagnostik kritis kepada DPJP / dokter konsulen
untuk segera ditindaklanjuti
Hasil kritis didefinisikan sebagai varian dari rentang normal yang menunjukkan adanya
kondisi patofisiologis yang berisiko tinggi atau mengancam nyawa, yang dianggap gawat
atau darurat, dan mungkin memerlukan tindakan medis segera untuk menyelamatkan
nyawa atau mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Tujuan Supaya dapat segera mengetahui hasil / pemeriksaan diagnostik kritis untuk segera
melakukan tindakan / intervensi terhadap pasien dalam rangka meningkatkan keselamatan
pasien
Prosedur 1. Dapatkan hasil pemeriksaan dengan nilai kritis:
 Laporan pemeriksaan penunjang sesuai nilai kritis yang telah ditetapkan
 Perubahan kondisi pasien (sesuaikan early warning score)
 Tanda-tanda vital yang dinyatakan sebagai nilai normal :
Nadi Pernapasan Tekanan Darah Sistol
Usia (kali/menit) (kali/menit) (mmHg)
Dewasa (> 18 tahun) 60-100 12-20 100-140
Remaja (12-18 tahun) 60-100 12-16 90-110
Anak-anak (5-12 tahun) 70-120 18-30 80-100
Prasekolah (4-5 tahun) 80-140 22-34 80-100
Toodler (1-3 tahun) 90-150 24-40 80-100
Bayi (1 bulan – 1
tahun) 100-160 30-60 79-95
Baru lahir (0-1 bulan) 120-160 40-60 50-70
Sementara itu, untuk tekanan darah tinggi (hipertensi) pada orang dewasa dibagi menjadi
beberapa kategori sebagai berikut (Jackson, 2011)
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC KRITIS RAWAT INAP
No. Dokumen : 032/KRM/SPO/ I/2024
Standart No. Revisi :0
Prosedur Operasional Tanggal Terbit: 09 Januari 2024
Halaman : 2/2

KLINIK PRATAMA RAWAT INAP


RAHMAT MEDIKA

Kategori TD Sistolik TD Diastolik

Normal < 120 < 80

Prahipertensi 120 – 139 80 – 89

Hipertensi derajat 1 140 – 159 90 – 99

Hipertensi derajat 2 > 160 > 100

2. Analisa ulang hasil pemeriksaan penunjang atau hasil pengkajian dan dicocokkan
dengan kondisi klinis pasien
3. Klarifikasi hasil pemeriksaan penunjang bila terdapat keraguan
4. Laporkan kondisi pasien dan atau hasil pemeriksaan diagnostik kritis dengan metode
SBAR/SOAP maksimal 30 menit setelah hasil divalidasi oleh PPA
5. Tindak lanjuti instruksi atau informasi yang direkomendasikan
6. Dokumentasikan dengan benar pada lembar CPPT kolom hasil asesmen pasien dan
pemberian layanan
7. Tulis ”konfirmasi” di bawah SBAR/SOAP
8. Bubuhkan tanda tangan dan nama terang penerima instruksi
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat (UGD)
2. Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai