Anda di halaman 1dari 31

Comprehensive Geriatric

Assessment
SEORANG WANITA 86 TAHUN DENGAN
SEPSIS DAN ACUTE CONFUSIONAL STATE
Tinjauan Pustaka
Sepsis adalah Systemic
Inflammatory Response
Syndrome (SIRS) yang
disebabkan oleh infeksi
Sepsis berat adalah sepsis
disertai dengan disfungsi
organ dan hipoperfusi
jaringan
syok sepsis adalah sepsis
dengan hipotensi yang
ditandai dengan penurunan
TDS< 90 mmHg atau
penurunan >40 mmHg dari
tekanan darah awal
SSC Criteria 2012
Variabel umum Variabel Inflamasi Variabel
Hemodinamik
Variabel Perfusi
Jaringan
Demam (>38,3
0
C) Leukositosis (WBC
>12000/l)
Arterial Hypotension
(SBP<90 mmhg)
Hiperlaktemia (>1
mmol/L)
Hipotermia (<36
0
C) Leukopenia (WBC <4000/l) MAP< 70 mmHg CRT > 2 detik
HR >90x/ menit Normal WBC >10%
immature form
SBP menurun lebih
dari 40 mmhg

Tachypnoe Plasma CRP > 2 SD above
normal (<1 mg/dl)

Gangguan status mental Plasma Procalcitonin >SD
above normal (<0,05g/l)

Significant edema/ balance
positif (>20 ml/kg/ 24 h)

Hiperglikemik (GDS>140
mg/dl) without DM

SSC Criteria 2012
Variabel disfungsi organ Sepsis Berat
Hipoksemia arteri (PaO
2
< 300) Hipotensi
Oliguria Akut ( < 0,5 ml/kgbb/ d) hiperlaktemia
Abnormalitas koagulasi
(APTT >60s atau INR >1,5)
Urine output < 0.5 ml/kg/jam setelah > 2
jam resusitasi cairan
Ileus Acute lung injury (PaO
2
/ FiO
2
< 250 tanpa
pneumonia atau < 200 dengan pneumonia
Trombositopenia (<100.000/l) Cr > 2 mg/dl
Hiperbilirubinemia (bil.total >40 mg/dl) Bilirubun > 2 mg/dl
Platelet < 100.000l
Coagulopathy (INR >1,5)
Penatalaksanaan
Resusitasi cairan
Terapi Antimikrobial
Kultur
Souce-control
Vasopressor dan inotropik
Blood glucose Control
Stress ulcer prophylaxis
Nutrition

Acute Confusional State
Delirium adalah suatu
kondisi yang
dikarakterisasi dengan
adanya perubahan
kognitif akut (defisit
memori, disorientasi,
gangguan berbahasa)
dan gangguan pada
sistem kesadaran
manusia
Gangguan
Neurotransmitter
Inflamasi

Kriteria Diagnosis (APA)
1. Gangguan kesadaran (yaitu penurunan kejelasan / clarity
atas kewaspadaan terhadap lingkungan)
2. Perubahan dari kognisi (misalnya suatu defisit memori,
disorientasi atau gangguan bahasa)
3. Timbulnya suatu gangguan selama periode pendek (dalam
hitungan jam atau hari) dengan kecenderungan berfluktuasi
sepanjang hari
4. Bukti anamnesis , pemeriksaaan fisik atau pemeriksaan
laboratorium yang menunjukan bahwa gangguan tersebut
disebabkan oleh :
a. Kondisi medis umum
b. Intoksikasi suatu subtansi, efek samping atau
penghentian substansi tersebut

Medikamentosa
Antipsikosis
Vitamin B complex
II. Laporan Kasus
Data Demografi
- Nama : Rosmanidar
- Tanggal lahir : 1-7-1927
- Jenis kelamin : Perempuan
- Status : Janda

Keluhan Utama
Tidak Sadarkan diri 1 jam
SMRS
II. Laporan Kasus
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang di antar oleh keluarga dengan keluhan tidak
sadarkan diri sejak 1 jam SMRS. Menurut keluarga,
sebelumnya pasien kejang seluruh tubuh selama 10 menit
dan terjadi sebanyak 3x. Pasien tidak pernah mengalami hal
seperti ini.
Sebelumnya, pasien tidak pernah mengeluhkan sakit. Akan
tetapi, pasien mengalami sebuah luka kecil di kaki kirinya sejak
4 hari SMRS. Keluarga pasien hanya membersihkan luka,
namun luka tersebut bertambah besar. Riwayat darah tinggi,
kencing manis, alergi, dan pengobatan disangkal.
II. Laporan Kasus
Riwayat Penyakit Dahulu
Keadaan kesehatan pasien semasa muda diakui baik dan dapat
melakukan pekerjaan tanpa keterbatasan
Pasien menyangkal menderita penyakit dan dirawat pada masa kecil
Pasien menyangkal mendapat imunisasi pada masa kecil
Pasien tidak pernah menderita penyakit apapun, dirawat, serta
mendapat pengobatan jangka pendek maupun jangka panjang
Pasien tidak pernah dirawat di RS sebelumnya
Pasien tidak memiliki alergi
Pasien tidak pernah menjalani diet

II. Laporan Kasus
Riwayat Sosial
Tempat Tanggal Lahir : Padang, 1 Juli 1927
Tingkat pendidikan : SMP
Suku : Padang
Status Pernikahan : Janda sejak tahun 1992
Suami pasien meninggal karena sakit jantung
Pasien bekerja sebagai penjual kue sampai tahun 1995
Pasien senang memasak dan merawat cucu-cucunya
Pasien tidur 7 jam setiap harinya, jarang berolahraga, merokok dan minum
alcohol disangkal, Pasien pindah dari padang ke Jakarta tahun 1957
II. Laporan Kasus
Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak 6 dari 8 bersaudara.
Seluruh saudara pasien telah meninggal dan
hanya menyisakan 1 adik perempuan yang
tuna rungu sejak lahir. Ayah dan Ibu pasien
sudah meninggal dan pasien tidak mengetahui
sebab kematian orang tuanya. Pasien
menyangkal orang tuanya memiliki riwayat
darah tinggi, kencing manis, dll
Px. Fisik (IGD)
Keadaan umum : terlihat sakit berat
Kesadaran : E
1
M
4
V
1

Tekanan darah : 130/80
Suhu : 36
0

RR : 20x/menit
Nadi : 112x/menit
Kepala : normocephali,
konjungtiva pucat, sclera tidak ikterik,
terdapat arkus Senilis, JVP tidak distensi
Mulut : mukosa bibir kering
THT : dalam batas normal

Thoraks:
I : Simetri kanan kiri, ictus cordis
tidak terlihat
Pal : Vocal fremitus simetri kanan
kiri
Per : sonor, batas jantung kiri
membesar di lin.axilaris anterior
Aus : BND vesikuler, tidak ada
wheezing dan rochi . BJ I dan II regular,
tidak ada murmur dan gallop

Payudara : simetri kanan dan kiri, tidak
ada massa.
Abdomen :
I : datar
Aus : Bising usus + 4x/menit
Per : Tidak ada nyeri ketok, timpani
Pal : Tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas :
Deformitas (-), kulit kering, edema (-), sianosis (-),
terdapat luka terbuka sebesar 4x2 cm dengan dasar
jaringan lunak, active bleeding (-), sensasi raba(+/+)
Nyeri (-), Temperatur tidak panas, turgor menurun,
pulsasi a. radialis, brachialis, popliteal, tibialis posterior,
dan dorsalis pedis teraba.
ROM di bahu, siku, pergelangan tangan, lutut, dan
pergelangan kaki dalam batas normal Reflek fisiologis :
R. Biseps ++/++ , R. KPR ++/++




Px. Lab (31/03/2014) :
- Hb : 11,1 g/dl
- Leukosit : 25.000/ul
- Ht : 32,7 %
- Trombosit : 266.000/ul
- GDS : 25 mg/dl


A/ Sepsis
Acute Confusional State

P/ Pro Rawat Inap
- IVFD : I Dextrose 10% per 12 jam + II RL / 24jam
- Diet : bubur saring
- Px. GDS/6 jam atau saat pasien hipoglikemia
- MM/
- Ondancentron 20 mg IV
Sucralfat syr 3x2c
Domperidon 3x1 tab
Ceftriaxone 1x2gr
Ikamicetin zalf

Follow up I (3/4/2014)
S/ Gelisah
O/ TD : 110/70
N : 80x/menit
T : 37,5
RR: 20x/menit
Mulut: mukosa bibir kering
Perkusi Thoraks : sonor, batas jantung kiri
membesar di lin.axilaris anterior
terdapat luka terbuka sebesar 4x2 cm
dengan dasar jaringan lunak
Px Lab (2 April 2014) (06.58)
GDS : 90 mg/dl
Px. Lab (2 April 2014) (20.26)
GDS : 99 mg/dl




A/ Sepsis
Acute Connfusional State
P/ Pro Rawat Inap
- IVFD : I Dextrose 10% per 12 jam + II
RL / 24jam + 25 Meq Dextrose 40%/ 24
jam
- Diet : bubur saring + susu peptisol 2-
3x/hari
- Px. GDS/6 jam atau saat pasien
hipoglikemia
- MM/ * Ondancentron 20 mg IV
Sucralfat syr 3x2c
Domperidon 3x1 tab
Ceftriaxone 1x2gr
Ikamicetin zalf

Follow up II (4/4/2014)
S/ Lemas , Mual
O/ TD : 130/70
N : 78x/menit
T : 36
RR: 22x/menit
Perkusi Thorax : sonor, batas jantung kiri
membesar di lin.axilaris anterior
terdapat luka terbuka sebesar 4x2 cm dengan
dasar jaringan lunak
Px. Lab (3 April 2014) (06.23)
GDS : 83 mg/dl
Px. Lab (3 April 2014) (20.12)
GDS : 107 mg/dl



A/ Sepsis
Acute confusional State

P/ Pro Rawat Inap
- IVFD : I Dextrose 10% per 12 jam + II
RL / 24jam + 25 Meq Dextrose 40%/ 24
jam
- Diet : bubur saring + susu peptisol 2-
3x/hari
- Px. GDS/12 jam + H2TL
- MM/ * Ondancentron 20 mg IV
Sucralfat syr 3x2c
Domperidon 3x1 tab
Ceftriaxone 1x2gr
Ikamicetin zalf
Follow up III (5/4/2014)
S/ nyeri kepala ringan
O/ TD : 130/80
N : 84x/menit
T : 36,5
RR: 21x/menit
Perkusi thoraks: sonor, batas jantung kiri
membesar di lin.axilaris anterior
terdapat luka terbuka sebesar 4x2 cm dengan dasar
jaringan lunak
Px Lab (4 April 2014)
Hb : 11 mg/dl
Ht : 32,7 %
Leukosit : 10.100/ul
Trombosit : 327.000/ul
GDS : 117 mg/dl




A/ - Sepsis dengan perbaikan
Acute Confusional State dengan perbaikan
P/ :
Pro Rawat Inap
- IVFD : I Dextrose 10% per 12 jam + II RL / 24jam + 25
Meq Dextrose 40%/ 24 jam
- Diet : bubur saring + susu peptisol 2-3x/hari
- Blust training
- Foto thorax
- Rawat luka oleh bedah
- Tunggu hasil keputusan untuk debridemen + necrotomie
- Px. GDS/12 jam
- MM/ * Ondancentron 20 mg IV
Sucralfat syr 3x2c
Domperidon 3x1 tab
Ceftriaxone 1x2gr
Ikamicetin zalf
Follow up IV (6/4/2014)
Pasien pulang paksa, menolak tindakan operasi untuk
debridemen dan necrotomie
Px. Lab (5 April 2014) (07.23)
GDS : 93 mg/dl
Px. Lab (5 April 2014) (21.23)
GDS : 97 mg/dl
Px. Lab (6 April 2014) (06.15)
GDS : 89 mg/dl
Foto Thoraks : Kesan : Cardiomegali, Hypertensive
heart configuration, Bronchopneumonia dan pleural
effusion sinistra minimal





Mini Nutritional
Assessment
Pasien ini termasuk ke
dalam kelompok yang
berisiko terkena malnutrisi
dengan skor screening 9 dan
skor assessment 11 dengan
total skor 20.

Mini Mental Stat
Examination
Pasien termasuk ke dalam
kelompok yang
kemungkinan memiliki
gangguan kognitif dengan
skor 20
Instrumental Activities
Daily Living
Pasien termasuk ke dalam
kelompok yang mandiri
dengan skor 23
Geriatric Depression Scale
Pasien termasuk ke dalam
kelompok lansia yang tidak
mengalami depresi dengan
skor 3
Urinary Incontinence
Assessment
Pasien ini termasuk ke
dalam golongan lansia
yang tidak mengalami
inkontinensia urin dengan
skor 4
Skor keluarga pasien adalah 6 yang
berarti keluarga pasien tidak memiliki
beban dalam merawat pasien
III. Analisis Kasus
Anamnesis:
- Tidak sadarkan diri
- Kejang
-Luka di kaki kiri
Px. Fisik:
- Batas jantung kiri
yang melebar
- Luka di kaki kiri
Penunjang :
- Lab
- Foto Thoraks
Terapi
- Ceftriaxone : merupakan golongan chepalosporin generasi III yang memiliki spectrum
yang luas. Antibiotik ini dalam prakteknya dapat digunakan untuk bakteri
septicemiae. Jadi pemakaian antibiotik ini telah sesuai.
- Ondancentron : merupakan obat antiemetic yang termasuk kelompok obat Antagonis
serotonin 5-HT3, yang bekerja dengan menghambat secara selektif
serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) berikatan pada reseptornya yang
ada di CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan di saluran cerna. Indikasi
pemberian ondansentron adalah mual dan muntah yang diinduksi oleh
obat kemoterapi dan radioterapi sitotoksik dan pencegahan mual dan
muntah pasca operasi sehingga pemberian antiemetik ini kurang sesuai
untuk pasien ini.

- Sucralfat : Sukralfat adalah suatu kompleks yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat
dan polialuminium hidroksida. Aktivitas sukralfat sebagai anti ulkus
merupakan hasil dari pembentukan kompleks sukralfat dengan protein
yang membentuk lapisan pelindung menutupi ulkus serta melindungi dari
serangan asam lambung, pepsin dan garam empedu. Pada pasien ini kurang
sesuai karena pasien tidak ada keluhan yang mengacu pada ulkus peptikum
ataupun duodenal.
- Ikamicetine zalf : berisi kloramfenikol yang merupakan antibiotik bakteriostatik spectrum
luas dalam bentuk salep. Indikasi untuk luka terinfeksi atau infeksi kulit lainnya. Penggunaan
obat ini sesuai karena terdapat luka terinfeksi pada kaki kiri pasien



- Ikamicetine zalf : berisi kloramfenikol yang merupakan antibiotik bakteriostatik
spectrum luas dalam bentuk salep. Indikasi untuk luka terinfeksi atau infeksi kulit
lainnya. Penggunaan obat ini sesuai karena terdapat luka terinfeksi pada kaki kiri
pasien

Anda mungkin juga menyukai