Deteksi cepat
resistensi obat
Pengobatan
efektif
Dari 465.000 pasien TB RO, hanya 206.030 berhasil ditemukan dan
177.099 diobati, angka keberhasilan pengobatan global 57%
Deteksi cepat
dari MDR-TB
End TB 2050 :
Memerlukan komitmen yang kuat dari
seluruh jajaran pemerintah dan dukungan
seluruh masyarakat serta ketersediaan
sumber daya, sarana dan prasarana.
Dari konsensus pemangku kepentingan di tingkat nasional,
teridentifikasi tujuh prioritas masalah tuberkulosis di Indonesia
yang dikelompokkan berdasarkan tahapan layanan Kesehatan
yang berkesinambungan yaitu sebagai berikut :
1. Orang yang terdiagnosis Tuberkulosis tetapi tidak memulai
pengobatan;
2. Orang dengan gejala Tuberkulosis yang tidak mencari
pengobatan;
3. Orang dengan Tuberkulosis yang datang ke fasilitas kesehatan
tetapi tidak didiagnosis;
4. Orang yang terdiagnosis Tuberkulosis dan diobati oleh pemberi
layanan yang Kesehatan tetapi tidak dilaporkan pada program;
5. Orang dengan pengobatan Tuberkulosis yang terlaporkan
tetapi tidak sembuh atau tidak menyelesaikan pengobatannya;
6. Orang yang terinfeksi Tuberkulosis atau berisiko tinggi menjadi
sakit Tuberkulosis.
RUJUKAN TATALAKSANA TUBERKULOSIS
STANDAR PENUNJANG DIAGNOSTIK
Mekanisme resistensi obat lini-pertama
(FLD) dan obat lini-kedua (SLD)?
Penanganan terprogram
dari DR-TB ditingkatkan
Resistensi kuman Mycobacterium Proporsi kuman Mtb yang sudah Resistansi di antara pasien baru
tuberculosis (Mtb) disebabkan mengalami mutasi (wild-type adalah resistansi terhadap OAT
oleh mutasi spontan pada resistant mutants) pada pasien yang pada pasien yang belum pernah
kromosom. tidak pernah mendapatkan OAT mendapatkan pengobatan TB
sangat sedikit. Pengobatan TB sebelumnya atau sudah
menyebabkan hambatan selektif mendapatkan OAT kurang dari 1
pada populasi kuman Mtb sehingga bulan. Pasien ini terinfeksi dari
kuman Mtb sensitif dibunuh, orang dengan kuman TB resistan.
sementara populasi mutan akan
bereproduksi dan menyebabkan
terjadinya resistansi terhadap OAT
(resistansi didapat).
Sementara resistansi di antara pasien yang pernah diobati adalah resistansi yang terjadi pada pasien
yang pernah mendapatkan pengobatan TB ≥ 1 bulan, termasuk pasien gagal pengobatan, pasien kambuh
atau kembali setelah putus berobat. Pasien ini bisa mendapatkan kuman resistan selama pengobatan,
atau mengalami reinfeksi / terinfeksi secara primer dari orang dengan kuman TB resistan.
Jenis-jenis resistensi tuberculosis
MONO RESISTANT TB
MONO RESISTANT Resisten terhadap salah satu OAT lini pertama.
TUBERCULOSIS
01
POLY RESISTANT TB
Resistensi terhadap lebih dari satu OAT lini POLY RESISTANT
pertama selain dari kombinasi isoniazid dan
rifampisin (HR).
TUBERCULOSIS
02
MDR TB
MULTIDRUG-RESISTANT
Resistensi terhadap HR, dengan atau
03 TUBERCULOSIS tanpa OAT lini pertama yang lain.
XDR TB
TB MDR disertai resistensi terhadap salah satu EXTENSIVELY DRUG
obat golongan fluorokuinolon dan salah satu OAT RESISTANT TUBERCULOSIS
04
injeksi lini kedua.
Faktor yang Menyebabkan Terjadinya TB Resisten Obat
Pengobatan TB-MDR perlu obat TB lini-2 → didapatkan setelah mendapat persetujuan dari
Green Light Committee (GLC).
Pusat Penanganan :
• Pusat Pelayanan Kesehatan Rujukan (“rumah sakit”).
UPK Pendukung :
• Pusat Pelayanan Kesehatan Dasar (Puskesmas).
Tujuan Umum :
Mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat resistensi TB,
memutuskan rantai penularan TB MDR, serta mencegah terjadinya TB XDR
Tujuan Khusus :
1) Memberikan pelayanan TB MDR yang berkualitas
2) Mencegah terjadinya resistensi OAT lini 2
Strategi :
PMDT/DOTS Plus
PRINSIP DASAR DIAGNOSIS TB MDR
Diagnosis berdasar hasil pemeriksaan dahak dengan geneXpert dan uji
kepekaan OAT (Drug Sensitivity Test / DST).
Penetapan pasien TB MDR yang akan diobati dilaksanakan oleh Tim Ahli
Klinis di Fasyankes Rujukan TB MDR.
LANGKAH-LANGKAH PENATALAKSANAAN PASIEN TB MDR
International standards for TB care (ISTC)
STRATEGI CEGAH
ISTC
DOTS TB MDR
TERIMA KASIH
THANK YOU