PEMERIKSAAN
MOLEKULER
UNTUK
DIAGNOSIS
PENYAKIT
INFEKSI
MENULAR
Dewi Saroh, S.Si., M.Sc SURAKARTA, 03 JULI 2022
➢ Infectious Disease merupakan masalah kesehatan paling
serius di dunia hingga awal ke abad ke-20, sebelum
penyakit degenerative kronis mendominasi di negara
maju.
➢ Infectious Disease / Penyakit Menular merupakan penyakit
yang disebabkan atau ditularkan oleh mikroorganisme
yang bersifat pathogen yang masuk kedalam tubuh,
berkembang biak, dan menyebabkan infeksi.
➢ Mikroorganisme pathogen tersebut bisa berupa virus,
bakteri, jamur, parasite, dan prion.
➢ Penularan dapat terjadi secara langsung (kontak langsung
dengan carrier), tular vector (gigitan hewan)
Hepatitis
COVID-19
6
▪ Tuberculosis (TB) merupakan salah
satu penyebab kematian terbesar di
Asia-Pasifik, salah satunya Indonesia
Butuh diagnosis
cepat untuk
menjangkau TB
yang tidak
terdiagnosis dan
tidak terlapor
TES MOLEKULER
DIII TLM STIKES NASIONAL 11
Mempercepat
diagnosis utk kasus
TB yang tidak
terdiagnosis dan
tidak dilaporkan
per tahunnya
Meningkaatkan
Diagnostic Mendeteksi
kualitas perawatan
bagi pasien TB
Molecular kerentanan obat
secara cepat
TB
Memberikan hasil
pemeriksaan yang
akurat dan cepat
asam nukleat tertentu. Secara umum NAT digunakan untuk mendeteksi / mengidentifikasi
spesies atau subspecies tertentu dari suatu organisme (ex: virus / bakteri yang bersifat
pathogen).
➢ NAT ini digunakan untuk deteksi berdasarkan materi genetic (DNA atau RNA) bukan
➢ Salah satu contohnya yaitu Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) dimana deteksi
berdasarkan pada amplifikasi dari asam nuklet → menggunakan metode Polymerase Chain
Reaction (PCR)
➢ NAAT memiliki keuntungan salah satu dapat mendeteksi deteksi mutasi spesifik pada
resistensi OAT
DIII TLM STIKES NASIONAL 13
Whole-genome
Mutasi terjadi pada
sequencing analysis of
basa ke 315 dimana
multidrug-resistant terjadi perubahan dari
Mycobacterium Serin ke Treoinin
tuberculosis from
Java, Indonesia
Tania et.al., 2020 – Journal of Medical Mycrobiology
Mutasi terjadi pada
basa ke 403 dimana
terjadi perubahan dari
Serin ke Leusin
➢ Tujuannya : identifikasi
Mycobacterium Tuberculosis
Complex (MTBC) dan mutasi pada
Xpert MTB/RIF assay
rifampisin.
➢ Sampel : sputum/dahak
Source : WHO (2021) Operational Handbook on Tuberculosis DIII TLM STIKES NASIONAL 16
Xpert MTB/RIF assay Di rekomendasikan WHO pada kondisi :
1. Pada orang dewasa dengan tanda dan gejala TB paru (sebagai diagnosis
dini)
2. Pada anak dengan tanda dan gejala TB (spl : dahak, aspirasi lambung,
aspirasi nasofaring, tinja)
3. Pada orang dewasa dan anak dengan tanda dan gejala TB meningitis (spl :
cairan serebrospinal)
4. Pada orang dewasa dan anak dengan tanda dan gejala TB ektra-paru
5. Pada orang dewasa dan anak dengan tanda dan gejala TB dengan HIV
positif
Source : WHO (2021) Operational Handbook on Tuberculosis DIII TLM STIKES NASIONAL 17
➢ Pengembangan dari pemeriksaan
Xpert MTB/RIF dengan sensitivitas
dan keandalan deteksi MTBC dan
RIF yang lebih tinggi.
Source : WHO (2021) Operational Handbook on Tuberculosis DIII TLM STIKES NASIONAL 22
Source : Nurwidya et al., 2018 – Chonnam Medical Journal
24
Source : Eddabra dan Benhassau (2018) - BMC Journal
DIII TLM STIKES NASIONAL 25
Source : Eddabra dan Benhassau (2018) - BMC Journal
➢ Menjadi salah satu pilihan paling
baik untuk deteksi Drug
Suseptibility Test (DST) yang
komprehensif dan memberikan hasil
akurat.
Source : MacLean et al., 2020 – Journal of Clinical Microbiology DIII TLM STIKES NASIONAL 26
➢ Dapat digunakan untuk deteksi
mikroevolusi dari MTB berdasarkan
garis keturunan antar inang.
Source : MacLean et al., 2020 – Journal of Clinical Microbiology DIII TLM STIKES NASIONAL 27
Kelebihan dan Kekurangan WGS dan NGS
Source : MacLean et al., 2020 – Journal of Clinical Microbiology DIII TLM STIKES NASIONAL 28
COVID-19
29
▪ Penyakit COVID-19 disebabkan oleh virus
Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2)
Source : Afzal, 2020 – Journal of Advaced Research Source : Gunardi, 2021 – Jurnal Kedokteran Meditek
DIII TLM STIKES NASIONAL 31
➢ Genom Virus Covid-19 : panjang sekitar 26 – 32 kb, dan mengandung 29.903 nukleotida.
Source : Afzal, 2020 – Journal of Advaced Research Source : Habibzadeh et al., 2021 – Critical Review In Clinical Laboratory Science
DIAGNOSIS COVID-19
sensitivitas tinggi.
spesifisitas tinggi.
Source : Feng et al., 2021 – Anal Chem Journal DIII TLM STIKES NASIONAL 33
➢ Ada beberapa gen target yang digunakan untuk mendeteksi SARS-CoV-2 secara molekuler yaitu
gen E (Envelope), gen N (nukleokapsid), gen S (Spike) dan gen RdRp.
▪ Real-Time-RT-PCR Assay
▪ Digital PCR
➢ Pada PCR digital, template diisolasi menjadi molekul tunggal dengan membagi campuran
reaksi menjadi ribuan partisi mikroskopis dengan tujuan akhir dari setiap partisi yang
mengandung rata-rata, kurang dari satu salinan template yang diinginkan.
➢ Kuantitas template dalam sampel selanjutnya dihitung menggunakan statistik Poisson
berdasarkan jumlah keseluruhan kompartemen yang amplifikasi positif atau –negative.
➢ Keuntungan PCR digital dibandingkan PCR kuantitatif termasuk kuantifikasi tanpa perlu
kurva kalibrasi, presisi yang lebih tinggi.
➢ Kelemahan PCR digital yaitu alur kerja yang rumit, membutuhkan instrumen dan bahan
habis pakai yang lebih mahal dan juga waktu yang lebih lama.
Source : Habibzadeh et al., 2021 – Critical Review In Clinical Laboratory Science DIII TLM STIKES NASIONAL 39
Digital PCR
Source : Gunardi, 2021 – Jurnal Kedokteran Meditek DIII TLM STIKES NASIONAL 41
Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP)
Source : Habibzadeh et al., 2021 – Critical Review In Clinical Laboratory Science DIII TLM STIKES NASIONAL 43
Nucleic Acid Microarray Assay
➢ Next generation sequencing (NGS) juga disebut sebagai High throughput sequencing
(HTS). Metode ini dipakai untuk menentukan urutan genomik, digunakan lebih
dari 1 juta pasang basa dalam satu kali pemeriksaan.
➢ Teknik ini, mampu mendiagnosis penyakit herediter, kanker, dan penyakit infeksi serta
untuk melacak wabah (MRSA) di rumah sakit.
➢ Metode ini memiliki akurasi yang tinggi dan pelacakan yang baik untuk menelusuri
sumber penularan. Namun, penggunaan metode tersebut membutuhkan keahlian
khusus dan biaya yang cukup mahal
Source : Gunardi, 2021 – Jurnal Kedokteran Meditek DIII TLM STIKES NASIONAL 45
Kelebihan & Kekurangan NGS, RT-qPCR, LAMP
47
HEPATITIS
➢ Hepatitis merupakan masalah Kesehatan di dunia, termasuk Indonesia.
➢ Terdapat lima macam hepatitis yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E.
➢ Hepatitis A dan E sering muncul sebagai KLB, ditularkan melalui fecal oral dan biasanya
berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh
dengan baik.
➢ Hepatitis B, C, dan D jarang ditularkan secara parenteral, dapat menjadi kronis dan
menimbulkan cirrhosis atau kanker hati.
➢ Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi hepatitis B terbesar kedua di negara
South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. Diperkirankan terdapat 28 juta penduduk
Indonesia terinfeksi hepatitis B dan C, 14 juta diantaranya berpotensi menjadi kronis, dan dari
yang kronis tersebut 1,4 juta berpotensi untuk menderita kanker hati
HEV Yes No No No --
➢ EIA: antibody terhadap protein inti dan protein non struktural; muncul 3-5 bulan secara infeksi.
➢ Serology
➢ Test Kimia Darah
▪ AST, ALT, ALP, dan total Bilirubin
➢ Histology--Immunoperoxidase staining
➢ HBV Viral DNA → Penanda DNA virus paling akurat yaitu PCR
➢ Biopsi Liver → untuk menentukan tingkat peradangan dan stadium hepatitis kronis
66