Anda di halaman 1dari 4

Materi Poster MDR TB

Apa itu MDR TB? Tuberkulosis Multi Drug Resistance adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh kuman M.tuberculosis yang resisten terhadap rifampisin dan isoniazid
dengan atau tanpa obat TB lainnya.

faktor penyebab munculnya resistensi kuman terhadap OAT :


a. Pemberi jasa/petugas kesehatan, dikarenakan:
 Diagnosis tidak tepat
 Pengobatan tidak menggunakan panduan yang tepat
 Dosis, jenis, jumlah obat dan jangka waktu pengobatan tidak adekuat
 Penyuluhan kepada pasien yang tidak adekuat
b. Pasien, yaitu karena:
 Tidak mematuhi anjuran dokter/ petugas kesehatan
 Tidak teratur menelan panduan OAT
 Menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya
 Gangguan penyerapan obat
c. Program pengendalian TB, dikarenakan:
 Persediaan OAT yang kurang
 Kualitas OAT yang disediakan rendah.

Mekanisme resistensi M. tuberculosis


• Resistensi yang didapat basil Mycobacterium tuberculosis adalah pada mutasi
kromosom utama.
• Basil tuberkulosis mutasi kromosom secara spontan yang mengakibatkan basil
tersebut resisten terhadap obat antimikroba.
• Mutan basil yang resisten terhadap suatu obat timbul secara alamiah dan diseleksi
oleh pengobatan yang tidak adekuat.
• Ex. meliputi penggunaan satu macam obat saja (direct monotherapy).

9 kriteria pasien suspek TB-MDR


1. Kasus kronik atau pasien gagal pengobatan kategori 2
2. Pasien dengan hasil pemeriksaan dahak tetap positif setelah bulan ke 3 dengan
kategori 2
3. Pasien yang pernah diobati TB termasuk OAT lini kedua seperti kuinolon dan
kanamisin
4. Pasien gagal pengobatan kategori 1
5.Pasien dengan hasil pemeriksaan dahak tetap positif setelah sisipan dengan
kategori 1
6. Kasus TB kambuh
7. Pasien yang kembali setelah lalai/default pada pengobatan kategori 1 dan atau
kategori 2
8. Suspek TB dengan keluhan, yang tinggal dekat dengan pasien TB-MDR
konfirmasi, termasuk petugas
kesehatan yang bertugas di bangsal TB-MDR.
9. Ko-infeksi TB-HIV yang tidak respon dengan pemberian OAT
Bagi pasien yang memenuhi kriteria suspek harus dirujuk  Pemeriksaan
biakan dan uji kepekaan obat.
Diagnosis
• Pemeriksaan mikroskopik BTA dengan pewarnaan Ziehl Neelsen
• Biakan M.tuberculosis dapat dilakukan pada media padat maupun media cair..
• Uji kepekaan M.tubeculosis terhadap OAT contohnya Line Probe Assay (LPA) dan
geneXpert test.
Penatalaksanaan TB MDR
- Paduan standar OAT TB MDR
Km-Eto-Lfx-Cs-Z-E / Eto-Lfx-Cs-Z-E.
- Jika terbukti resisten terhadap kanamisin, maka paduan standar disesuaikan sebagai
berikut : Cm-Lfx-Eto-Cs-Z-E / Lfx-Eto-Cs-Z-E
- Jika terbukti resisten terhadapa kuinolon, maka paduan standar disesuaikan sebagai
berikut:
Km-Mfx-Eto-Cs-PAS-Z-E / Mfx-Eto-Cs-PAS-Z-E.
- Jika sejak awal terbukti resistan terhadap kanamisin dan fluorokuinolon (TB XDR)
maka paduan standar adalah sebagai berikut:
Cm-Mfx-Eto-Cs-PAS-Z-(E) / Mfx-Eto-Cs-PAS-Z-(E)
- Paduan pengobatan ini diberikan dalam dua tahap yaitu tahap awal dan tahap
lanjutan :
◦ Tahap awal ialah tahap dengan pemberian suntikan paling sedikit selama 6
bulan atau 4 bulan setelah terjadi konversi biakan.
◦ Tahap lanjutan ialah pemberian panduan OAT tanpa pemberian suntikan
setelah menyelesaikan tahap awal.
- Pada fase awal obat oral diminum setiap hari (7 hari dalam seminggu), suntikan
diberikan 5 hari dalam seminggu (senin-jumat). Sedangkan pada fase lanjutan obat
peroral diminum selama 6 hari dalam seminggu (hari minggu pasien tidak minum
obat).
- Lama pengobatan tahap awal dan tahap lanjutan paling sedikit selama 18 bulan
setelah terjadi konversi biakan.

Anda mungkin juga menyukai