Anda di halaman 1dari 19

Tugas Mata Kuliah

MSDM II
Dosen Pengampu : Bapak Dadang Junaedi, S.E., MM

Materi : Sistem Pengupahan Insentif


Kelompok 2 :
✓ Nur Indra Sukmanta – 19210009
✓ Nanda Kristya Handaka Putera – 19210031
✓ Rhia Khaeriyah – 19210145
✓ Siti Rusmiati – 192100089
Prodi S1 Manajemen – Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Bina Niaga Indonesia
Our Team Profile

01 02 03 04

Nur Indra Sukmanta Nanda Kristya Handaka Putera Rhia Khaeriyah Siti Rusmiati
NPM : 19210009 NPM : 19210031 NPM : 19210145 NPM : 19210089

Ketua Kelompok Anggota Kelompok Anggota Kelompok Anggota Kelompok


Daftar Pembahasan
01 02 03 04 05
Tinjauan Pustaka Sejarah Insentif Kalkulasi PPh 21 Insentif Syarat Upah Yang Baik Kesimpulan & Saran
Definisi Sistem, Sejarah Insentif di Step by Step Kalkulasi 4 (Empat) Syarat Upah Kesimpulan dan Saran
Kompensasi & Benefit, Indonesia dari masa ke PPh 21 (Pajak Yang Baik. atas pembahasan
Pengupahan dan masa. Penghasilan Pasal 21) Materi Sistem
Insentif. atas Insentif. Pengupahan Insentif.
01 Tinjauan Pustaka
01 Tinjauan Pustaka

Sistem Pengupahan || Kompensasi Benefit Insentif


Menurut Sutabri (2012:3) Pengupahan adalah proses Menurut KBBI yaitu Insentif adalah bentuk
bahwa “Sistem adalah suatu menetapkan tingkat upah atau keuntungan dan manfaat. penghargaan atau imbalan
kumpulan atau himpunan dari gaji yang dibayarkan kepada Benefit atau tunjangan adalah yang diberikan oleh
suatu unsur, komponen, atau karyawan atau pekerja untuk imbalan tambahan yang perusahaan kepada karyawan
variabel yang terorganisasi, pekerjaan yang dilakukan. diberikan kepada karyawan atau individu lain sebagai hasil
saling berinteraksi, saling Kompensasi dapat diartikan selain dari upah atau gaji, dari pencapaian tujuan atau
tergantung satu sama lain dan sebagai pembayaran yang seperti asuransi kesehatan, peningkatan kinerja.
terpadu”. diberikan kepada karyawan cuti tahunan, cuti sakit,
untuk pekerjaan yang dilakukan, program pensiun, dan
baik dalam bentuk gaji, bonus,
tunjangan lainnya.
atau insentif lainnya
02
Sejarah
Insentif
02 Sejarah Insentif
Era Kolonial Belanda Masa Kemerdekaan
Saat itu, perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia
1 2 Setelah Indonesia merdeka, pemberian Insentif karyawan
memberikan Insentif untuk meningkatkan produktivitas menjadi lebih umum di perusahaan swasta. Hal ini terkait
karyawan. Insentif tersebut umumnya berupa uang tunai atau dengan upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing
hadiah bagi karyawan yang berhasil mencapai target tertentu perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat. Pada
atau memberikan kontribusi yang luar biasa bagi perusahaan. masa itu, Insentif yang diberikan biasanya masih berupa uang
tunai atau bonus tahunan.
Era Orde Baru (OrBa)
Pemerintah melalui kebijakan ekonomi yang diambil 3 Masa Reformasi ‘98
mendorong perusahaan-perusahaan untuk 4 Pemberian Insentif karyawan semakin bervariasi dan
meningkatkan produktivitas dan memperbaiki tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
kesejahteraan karyawan. Insentif karyawan menjadi Beberapa perusahaan swasta di Indonesia memberikan
salah satu cara yang diterapkan oleh perusahaan untuk insentif yang cukup besar untuk mendorong karyawan
memenuhi kebijakan pemerintah tersebut. Selain uang agar lebih produktif dan berprestasi. Di sisi lain, ada
tunai, Insentif yang diberikan juga bisa berupa juga perusahaan yang memberikan Insentif dalam
tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, dan program bentuk program pengembangan karyawan, seperti
karyawan magang. pelatihan dan pendidikan lanjutan.

Saat Ini
5 History
Regulasi mengenai pemberian Insentif di Indonesia terus
mengalami pembaharuan, sejalan dengan visi Pemerintah
untuk mensejahterakan karyawan swasta, khususnya
Warga Negara Indonesia. Adapun Regulasi terbaru
mengenai Insentif di Indonesia saat ini tertuang dalam
Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) No. 11 Tahun 2020
jo. Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2021 Tentang
Pengupahan Pasal 6 Ayat (2), Pasal 8 Ayat (2) dan Pasal
10 Ayat (1) dan (2).
03
Kalkulasi PPh 21
Insentif

Income Tax 21

Modern Portfolio
Designed
03 Kalkulasi Insentif
PPh Ps. 21
(Pajak Penghasilan
Pasal 21)
Definisi
Merupakan pajak penghasilan yang
dikenakan pada penghasilan dari pegawai
yang diterima atau diperoleh dalam bentuk
gaji atau upah.

Implikasi
Insentif yang diberikan kepada karyawan
termasuk sebagai penghasilan dari pegawai,
sehingga terkena PPh 21.
03 Kalkulasi Insentif

01 02 03 04
Hitung jumlah Hitung penghasilan Kurangkan PTKP Hitung pajak yang
insentif yang diterima bruto karyawan, yaitu (Penghasilan Tidak harus dibayarkan
karyawan. Misalnya, jumlah gaji atau upah Kena Pajak) dari berdasarkan tarif
Karyawan A ditambah insentif yang penghasilan bruto pajak yang berlaku.
diterima. Misalnya, karyawan. PTKP Tarif pajak PPh 21
menerima insentif
Karyawan A memiliki untuk tahun 2023 = berdasarkan Undang-
sebesar Rp 1 juta
gaji bulanan sebesar Undang Harmonisasi
Rp 60juta/tahun atau
Rp 5 juta. Jumlah Peraturan Perpajakan
Rp 5juta/bulan, jika
penghasilan bruto (UU No. 7 Tahun
Karyawan A dalam karyawan statusnya
K0. 2021)
satu bulan adalah Rp 6
juta

Tahap 1 Tahap 3 Tahap 4


Tahap 2
03 Kalkulas Insent f
PPh Ps. 21 Perbandingan Tarif PPh 21 dengan Regulasi Terbaru
UU PPh UU HPP
Lapisan Tarif
Rentang PKP Tarif Rentang PKP Tarif

I 0 – Rp 50 juta 5% 0 – Rp 60 juta 5%

II > Rp 50 – 250 juta 15% > Rp 60 – 250 juta 15%

III > Rp 250 – 500 juta 25% > Rp 250 – 500 juta 25%

IV > Rp 500 juta 30% > Rp 500 juta – 5 miliar 30%

V > 5 miliar 35%


03 Kalkulas Insent f
PPh Ps. 21
04 Syarat Upah Yang Baik
04 Syarat Upah Yang Baik

01
Adil bagi pekerja dan pimpinan perusahaan. Artinya karyawan jangan sampai dijadikan alat
Syarat Pertama
pemerasan dalam mengejar angka-angka produksi karyawan.

02
Sistem upah sebaiknya bisa mempunyai potensi untuk mendorong semangat karyawan dalam
Syarat Kedua
produktivitas kerja.

03
Selain upah dasar (standar) perlu disediakan juga upah perangsang sebagai impalan tenaga
Syarat Ketiga
yang dikeluarkan oleh karyawan.

04

Syarat Keempat Sistem upah ini sebaiknya harus mudah dimengerti artinya jangan berbelit-belit sehingga
karyawan akan sulit memahaminya. Ini penting untuk menghilangkan adanya kesan prasangka
bagi karyawan terhadap perusahaan.
05 Kesimpulan dan Saran
05 Kesimpulan
01 04
Sistem Pengupahan Insentif di Insentif merupakan komponen upah
Indonesia terus mengalami yang dikenakan PPh 21, yang
perkembangan, mulai dari Zaman kalkulasinya diatur dalam Undang-
Kolonial, Kemerdekaan, Reformasi Undang Harmonisasi Peraturan
hingga saat ini. Perpajakan (UU No. 7 Tahun 2021).

02
Pemberian Insentif dapat bervariasi,
sesuai dengan Kebijakan Perusahaan.
Hal ini sesuai dengan Regulasi
Pemerintah, yakni PP No. 36 Tahun
2021 Pasal 10 Ayat (2).

03
Pemberian Insentif dapat menjadi
trigger dan motivasi karyawan dalam
meningkatkan kinerja dan
produktivitasnya.
05 Saran
01
Membakukan strategi persentase
kalkulasi Insentif secara transparan,
adil dan berimbang. Strategi ini
mencakup dasar pengenaan Insentif
seperti grading achievement, target
omzet dan sebagainya.

02
Menggunakan alat ukur untuk memantau
progress strategi tersebut dan indicator
evaluasinya melalui KPI yang
dikombinasikan dengan Balanced
Scorecard, yang dapat dievaluasi setiap
bulan atau sesuai kebutuhan perusahaan.

03
Menerapkan sistem rewards and punishment
yang sesuai dengan Peraturan Perusahaan
dan hak-hak normatif karyawan berdasarkan
regulasi Pemerintah yang berlaku atas
keberhasilan pencapaian target atau
tertundanya pencapaian target perusahaan.
Terima Kasih
Kelompok 2
Nur Indra Sukmanta – 19210009 , Nanda Kristya Handaka Putera – 19210031,
Rhia Khaeriyah – 19210145 , Siti Rusmiati – 19210089

Anda mungkin juga menyukai