MSDM II
Dosen Pengampu : Bapak Dadang Junaedi, S.E., MM
01 02 03 04
Nur Indra Sukmanta Nanda Kristya Handaka Putera Rhia Khaeriyah Siti Rusmiati
NPM : 19210009 NPM : 19210031 NPM : 19210145 NPM : 19210089
Saat Ini
5 History
Regulasi mengenai pemberian Insentif di Indonesia terus
mengalami pembaharuan, sejalan dengan visi Pemerintah
untuk mensejahterakan karyawan swasta, khususnya
Warga Negara Indonesia. Adapun Regulasi terbaru
mengenai Insentif di Indonesia saat ini tertuang dalam
Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) No. 11 Tahun 2020
jo. Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2021 Tentang
Pengupahan Pasal 6 Ayat (2), Pasal 8 Ayat (2) dan Pasal
10 Ayat (1) dan (2).
03
Kalkulasi PPh 21
Insentif
Income Tax 21
Modern Portfolio
Designed
03 Kalkulasi Insentif
PPh Ps. 21
(Pajak Penghasilan
Pasal 21)
Definisi
Merupakan pajak penghasilan yang
dikenakan pada penghasilan dari pegawai
yang diterima atau diperoleh dalam bentuk
gaji atau upah.
Implikasi
Insentif yang diberikan kepada karyawan
termasuk sebagai penghasilan dari pegawai,
sehingga terkena PPh 21.
03 Kalkulasi Insentif
01 02 03 04
Hitung jumlah Hitung penghasilan Kurangkan PTKP Hitung pajak yang
insentif yang diterima bruto karyawan, yaitu (Penghasilan Tidak harus dibayarkan
karyawan. Misalnya, jumlah gaji atau upah Kena Pajak) dari berdasarkan tarif
Karyawan A ditambah insentif yang penghasilan bruto pajak yang berlaku.
diterima. Misalnya, karyawan. PTKP Tarif pajak PPh 21
menerima insentif
Karyawan A memiliki untuk tahun 2023 = berdasarkan Undang-
sebesar Rp 1 juta
gaji bulanan sebesar Undang Harmonisasi
Rp 60juta/tahun atau
Rp 5 juta. Jumlah Peraturan Perpajakan
Rp 5juta/bulan, jika
penghasilan bruto (UU No. 7 Tahun
Karyawan A dalam karyawan statusnya
K0. 2021)
satu bulan adalah Rp 6
juta
I 0 – Rp 50 juta 5% 0 – Rp 60 juta 5%
III > Rp 250 – 500 juta 25% > Rp 250 – 500 juta 25%
01
Adil bagi pekerja dan pimpinan perusahaan. Artinya karyawan jangan sampai dijadikan alat
Syarat Pertama
pemerasan dalam mengejar angka-angka produksi karyawan.
02
Sistem upah sebaiknya bisa mempunyai potensi untuk mendorong semangat karyawan dalam
Syarat Kedua
produktivitas kerja.
03
Selain upah dasar (standar) perlu disediakan juga upah perangsang sebagai impalan tenaga
Syarat Ketiga
yang dikeluarkan oleh karyawan.
04
Syarat Keempat Sistem upah ini sebaiknya harus mudah dimengerti artinya jangan berbelit-belit sehingga
karyawan akan sulit memahaminya. Ini penting untuk menghilangkan adanya kesan prasangka
bagi karyawan terhadap perusahaan.
05 Kesimpulan dan Saran
05 Kesimpulan
01 04
Sistem Pengupahan Insentif di Insentif merupakan komponen upah
Indonesia terus mengalami yang dikenakan PPh 21, yang
perkembangan, mulai dari Zaman kalkulasinya diatur dalam Undang-
Kolonial, Kemerdekaan, Reformasi Undang Harmonisasi Peraturan
hingga saat ini. Perpajakan (UU No. 7 Tahun 2021).
02
Pemberian Insentif dapat bervariasi,
sesuai dengan Kebijakan Perusahaan.
Hal ini sesuai dengan Regulasi
Pemerintah, yakni PP No. 36 Tahun
2021 Pasal 10 Ayat (2).
03
Pemberian Insentif dapat menjadi
trigger dan motivasi karyawan dalam
meningkatkan kinerja dan
produktivitasnya.
05 Saran
01
Membakukan strategi persentase
kalkulasi Insentif secara transparan,
adil dan berimbang. Strategi ini
mencakup dasar pengenaan Insentif
seperti grading achievement, target
omzet dan sebagainya.
02
Menggunakan alat ukur untuk memantau
progress strategi tersebut dan indicator
evaluasinya melalui KPI yang
dikombinasikan dengan Balanced
Scorecard, yang dapat dievaluasi setiap
bulan atau sesuai kebutuhan perusahaan.
03
Menerapkan sistem rewards and punishment
yang sesuai dengan Peraturan Perusahaan
dan hak-hak normatif karyawan berdasarkan
regulasi Pemerintah yang berlaku atas
keberhasilan pencapaian target atau
tertundanya pencapaian target perusahaan.
Terima Kasih
Kelompok 2
Nur Indra Sukmanta – 19210009 , Nanda Kristya Handaka Putera – 19210031,
Rhia Khaeriyah – 19210145 , Siti Rusmiati – 19210089