Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK BISNIS

Nama Kelompok :

Nasywa Aushaf Perwira (22311296) Amaratalita Fazika Yohana


(22311313)

Ezra Aulia Najwa Dewi (22311305) Nabila Ilisya Qur’Atun Aini


(22311334)

Nurmaya Revina Pramudita (22311309) Altair Areef Achmad


(22311327)

Muh. Febrianto Ahta Putra (22311325) Ananda Godinvent


Rajadishi(33211317)
1. TOPIK BAB PILIHAN

Kelompok 1 mengambil pembahasan topik bab 5 yakni Managing pada objek kaji
perusahaan Google LLC. Pendekatan dan pembahasan dalam bab ini mengenai
beberapa isu yang dimiliki Google dalam penggunaan layanan perusahaannya.
Beberapa masalah yang sering muncul karena keama adanya celah dan regulasi yang
kurang ketat dalam pemeliharaan penjagaan privasi dan data pribadi

Point Providing New Business Opportunities adalah poin pertama dalam pembahasan ini
Google sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa intenet menjadi pesaing dan
competitor yang besar dari pada perusahaan lainnya. Layanan google yang begitu lengkap
dengan pengembangan dan akuisisi perusahaan membuat google menjadi salah satu
perusahaan dengan pelayanan terlengkap di dunia digital.

Point Avoiding Spam and Spyware merupakan salah satu problematika yang dihadapi oleh
pihak perusahaan , Google dari salah satu lini bisnisnya yaitu Google Chrome, platform
digital di bidang Search Engineer atau mesin pencari yang merugikan pengguna layanan
google karena adanya isu spyware ini telah menyerang pengguna Google Chrome melalui 32
juta unduhan ekstensi , serta isu isu yang muncul karena google memiliki basis data yang
berupa warehousing dan data mining.

Point Identy Theft merupakan masalah selanjutnya yang dilakukan google yang perkaitan
dengan pencurian data pribadi untuk kepentingan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Sehingga merugikan pemilik akun google karena data atau privasi mereka telah disalah
gunakan.

2. OBJEK KAJIAN

Perusahaan yang menjadi objek penelitian kasus ini adalah perusahaan Google LLC yang
merupakan sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat di bidang jasa dan produk
internet. Produk produk tersebut meliputi teknologi pencarian , komputasi web ,
perangkat lunak, dan periklanan daring dan Sebagian besar labanya berasal dari
AdWords. AdWords merupakan sebuah produk periklanan yang dibuat oleh google yang
sampai saat ini masih menjadi sumber utama pemasukan Google di bidang periklanan ,
dan salah satu strategi pemasaran periklanan yang menggunakan mesin pencarian Google
sebagai sarana beriklan biasa disebut Search Engine Marketing .

Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin saat masih mahasiswa di Universitas
Stanford, yang memiliki misi “ Mengumpulkan Informasi Dunia dan membuatnya dapat
di akses dan bermanfaat bagi semua orang “ . Sejak didirikan perusahaan tersebut telah
menghasilkan berbagai produk , akuisisi , dan kerja sama dibidang mesin pencari ,
perangkat lunak , surat elektronik , paket aplikasi perkantoran , dan jejaring sosial .
Perusahaan ini diperkirakan mengoperasikan lebih dari satu juta server di beberapa pusat
data di seluruh dunia . Dominasi pasarnya menuai kritik mengenai hak cipta,
penyensoran, dan privasi.Pada tahun 2014, Google juga mendapat penghargaaan dari
Business Indeed sebagai perusahaan yang memiliki merk paling bernilai. Google telah
membuat layanan dan peralatan untuk lingkungan bisnis dan masyarakat; termasuk
aplikasi web, jaringan periklanan dan solusi bagi bisnis.

3. SUMBER DATA SEKUNDER


Sumber data yang diperoleh dalam membuat paper ini berasal dari beberapa artikel ,
artikel pertama dikeluarkan oleh Wikipedia dengan judul “ Google” 9 Juli 2022,
pukul 00.14.
Artikel yang kedua dikeluarkan oleh wartaekonomi.co.id dengan judul “Alasan
Mengapa Search Engine Google Lebih Populer Dibandingkan Yahoo!” yang
diterbitkan pada Kamis, 12 Agustus 2021 , 20:15 didukung dengan data dari
databoks.com dengan judul “Pangsa Pasar di Indonesia”

Artikel yang ketiga dikeluarkan oleh Tribun Techno dengan judul “ Jutaan Pengguna
Google Chrome Jadi Target Serangan Spyware, Informasi. Pada hari Jum’at 19 Juni
2022 13:29 WIB. Didukung dengan data dari databoks.com dengan judul “Daftar
situs Terbanyak Yang Dikunjungi Secara Global”

Artikel yang ketiga dikeluarkan oleh Antaranews.com dengan judul “Korea Selatan
denda Google , Meta karena penyalahgunaan data pribadi” didukung dengan data dari
databocks.com dengan judul “Persentase Data Pengguna yang Dikumpul Perusahaan”
4. LATAR BELAKANG
Visi dari Google adalah mengorganisasi informasi dunia dan membuatnya dapat di akses
dan digunakan secara universal. Dalam mengimplementasikan visi dan misi perusahaan
Google membuat inovasi baru agar menarik minat konsumen untuk menggunakan jasa
Google misalnya Google News, Google Produk Search,Google Maps , Google Video,
Google Dokumen, Google Analitik , Google Text Manajer, Youtube dan masih banyak
produk Google yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Visi tersebut terwujud dan
menjadikan google dan produk nya menjadi daftar situs terbanyak dikunjungi secara
global per November tahun 2021.

Corporate Kulture Google meliputi slogan seperti “ Don’t be evil “ dan kerja harusnya
menantang dan tantangan itu harusnya menyenangkan menggambarkan budaya
perusahaan yang santai anda dapat bekerja serius tanpa mengenakan seragam. Manfaat
Korporate Kulture bagi perusahaan adalah produktivitas tenaga kerja lebih efisien dan
efektif sebab perusahaan memberikan kenyamanan kepada tenaga kerja sehingga para
pekerja dapat menemukan ide ide lebih efektif dan kreatif .Wujud kebudayaan perusahaan
Google diwujudkan dalam bentuk logo-logo nya yang bervariasi pada hari hari penting.

5. ISSUE PILIHAN DALAM PERUSAHAAN


Google sebagai salah satu perusahaan terbesar dalam penyedia layanan jasa di internet
menjadi perusahaan yang hamper mendominasi semua layanan yang ada di internet
mulai dari search engine, produktivitas , dan hiburan.

Data pengguna akun google merupakan suatu asset bagi pelanggan dan perusahaan.
Bagi pelanggan data ini merupakan sebuah identitas dari setiap individu sebagai
pengguna yang menggunakan layanan google, bagi google data ini berfungsi sebagai
sarana google untuk mendapatkan keuntungan dari advertising atau iklan . Isu-isu
yang akan di bahas dalam studi kasus ini kebanyakan berkaitan dengan persaingan
bisnis oleh Google dan masalah penyalahgunaan data pribadi dan privasi pengguna
layanan Google , baik dari pihak luar maupun dari pihak google itu sendiri.

Isu Pertama, Selama beberapa tahun terakhir, Google dan Yahoo telah memainkan peran
penting dalam dunia digital. Tidak hanya menjadi search engine yang paling banyak
digunakan dengan penetrasi pasar tertinggi, mereka juga memainkan peran utama dalam
industri perangkat lunak komputer. Melansir dari artikel yang diterbitkan oleh
wartaekonomi.co.id. Pengguna setidaknya pernah menggunakan lebih dari satu search engine,
tetapi mereka sebenarnya cenderung memilih Google sebagai search engine utama karena
alasan atau pertimbangan tertentu. Berikut adalah penjelasan mengapa Google lebih populer
dibandingkan Yahoo.

 Google Memiliki Algoritma Terbaik di Antara Search Engine Lainnya

Hal paling berharga yang dapat ditawarkan oleh search engine adalah memberikan hasil pencarian
yang paling relevan bagi penggunanya. Bukan untuk menggeneralisasi, melainkan pengguna di
seluruh dunia lebih memilih search engine yang mampu memberikan hasil yang paling memuaskan
untuk setiap permintaan pencarian mereka.

 Google Menawarkan Kemudahan Akses bagi Pengguna

Kemudahan akses dan penggunaan merupakan faktor lain untuk menentukan mesin pencari mana yang terbaik.
Google menyediakan fitur Google Instant yang memberikan hasil pencarian yang lebih cepat dalam sekejap
tanpa harus menekan tombol enter.

 Google Mampu Menyelesaikan Tantangan dalam Dunia Internet

Pada awal milenium baru, Google dan Yahoo memulai jalan yang sangat berbeda untuk mencapai skala besar
yang dibutuhkan oleh pertumbuhan dan tuntutan ekonomi Internet Google dengan beberapa layanan produknya
seperti search engine, e-mail, maps youtube, dan lainnya.

Dari beberapa kelebihan Google diatas membuat google dan lini bisnisnya menjadi perusahaan dengan jumlah
pengunjung terbanyak di bandingkan Yahoo dan perusahaan lainnya di bidang layanan jasa internet.

Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/06/googlecom-situs-paling-banyak-dikunjungi-pengguna-internet-secara-global

Isu Kedua adalah Peneliti keamanan siber menemukan adanya malware yang membahayakan pengguna
yang mengunduh extensions browser Google Chrome. Seperti yang dilansir dari  Daily Mail tribunnews.com,
software mata-mata "spyware" itu mencuri informasi pengguna dari komputer mereka dan mengirimnya ke
pihak ketiga. Dilaporkan spyware ini telah menyerang pengguna Google Chrome melalui 32 juta unduhan
ekstensi.Sebagian besar ekstensi gratis itu dimaksudkan untuk memperingatkan pengguna tentang situs web
yang dipertanyakan atau bisa juga mengonversi file dari satu format ke format lainnya. Sebagai gantinya,
ekstensi itu akan menyedot riwayat penelusuran dan data yang memberikan kredensial untuk akses ke alat bisnis
internal, ujar para peneliti di Awake Security kepada Reuters.

Mendengar isu ini pihak google pun angkat bicara dan mengatakan, telah menghapus lebih dari 70 add-ons
berbahaya dari Toko Web Chrome resminya setelah diberitahu oleh para peneliti bulan lalu. "Ketika kami
diinformasikan tentang ekstensi di Web Store yang melanggar kebijakan kami, kami mengambil tindakan dan
menggunakan insiden itu sebagai materi pelatihan untuk meningkatkan analisis kami," kata juru bicara Google
Scott Westover kepada Reuters. Namun, Google menolak membahas bagaimana perbandingan spyware terbaru
itu dengan gerakan sebelumnya, luasnya kerusakan, atau mengapa Google tidak mendeteksi dan menghapus
ekstensi itu sendiri. Google yang mendominasi pasar browser web dengan lebih dari 60 persen saham, menurut
Stat Counter, mengklaim pihaknya sangat tegas terhadap malware dan iklan berbahaya. Google juga
memberikan klarifikasi mengenai isu ini melalui chrome di situs webnya "Kami tidak mengizinkan pengiklan
menjalankan iklan, konten yang berupaya mengelabui atau menghindari proses peninjauan iklan kami," . Google
juga telah menetapkan aturan baru tahun lalu yang wajib ditaati oleh pengembang ekstensi. Pada 2018, Google
melarang pemasangan ekstensi Chrome melalui situs pihak ketiga, sehingga membatasi proses pemasangan ke
Toko Web Chrome. Bahkan setelah satu dari sepuluh pengajuan ekstensi dianggap berbahaya, Google
mengatakan pada 2018 itu akan meningkatkan keamanan, sebagian dengan cara peninjauan manual. Google lalu
bergabung dengan investigasi dan menemukan 500 ekstensi palsu."Kami melakukan pembersihan rutin untuk
menemukan ekstensi menggunakan teknik, kode, dan perilaku yang serupa," kata kepala ilmuwan Google Gary
Golomb saat itu.

Dengan segala kebijakan dan regulasi yang di terapkan oleh google untuk menghindari spyware di Google
Chrome , membuat Google Chrome menjadi salah satu browser paling populer pada tahun 2020 menurut
databoks , hal ini membuktikan bahwa Google Chrome tetap eksis walaupun banyak beredar isu isu mengenai
spyware.

Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/16/google-chrome-jadi-browser-paling-populer

Isu Ketiga , Dari data dibawah ini Google menjadi perusahaan dengan persentase pengumpulan data terbesar
yaitu sebesar 64,4% dan membuat Google menjadi perusahaan dengan data mining dan warehousing paling
besar dibandingkan perusahaan lainnya. Hal ini bisa saja menjadi sesuatu yang berdampak negative apabila
besarnya data yang dimiliki dan dikelola oleh google digunakan secara illegal.
Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/11/google-paling-banyak-kumpulkan-data-pengguna

Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan (PIPC) telah menjatuhkan denda gabungan sebesar 100
Milliar Won (71,9 Juta dollar AS) terhadap raksasa teknologi Google . Denda tersebut dilayangkan karena
perusahaan dianggap mengumpulkan informasi pribadi tanpa persetujuan pengguna dan menggunakannya untuk
iklan online yang dipersonalisasi dan tujuan lainnya . Melansir dari antaranews.com , Dalam rapat umum ,
komisi menyetujui denda sebesar 69,2 Miliar Won untuk Google , denda ini menandai jumlah tertinggi yang
pernah dikenakan untuk dugaan pelanggaran undang undang perlindungan informasi pribadi , PIPC juga
memerintahkan agar google menginformasikan pengguna mereka dengan jelas dan sederhana , serta
mendapatkan persetujuan pengguna , jika mereka ingin mengumpulkan atau menggunakan data perilaku
pengguna di situs web atau aplikasi di luar platform mereka. Pengawas mengatakan penyelidikannya
mengkonfirmasi Google tidak memberi tahu dengan jelas atau mendapat persetujuan sebelumnya dari pengguna
ketika mereka mengumpulkan atau menganalisis data tersebut untuk memperkirakan minat pribadi mereka dan
menggunakan informasi itu untuk menyediakan iklan yang dipersonalisasi . Akibatnya , lebih dari 82 persen
pengguna Google memiliki data perilaku pengguna mereka di platform di luar Google terpapar pada
pengumpulan data ilegal mereka.

Anda mungkin juga menyukai