Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ETIKA BISNIS MINGGU KE-15

PROPER
(Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan)
Nama : Billy Fathurrachman
NRP : 6032211185
Kelas : Etika Bisnis (A)

Jawaban:

1. a) Prokasi (Program Kali Bersih) adalah program kerja pengendalian pencemaran air
sungai dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi
sesuai dengan peruntukannya. Program ini bertujuan untuk mewujudkan kualitas air
sungai yang baik yang pada saat itu sudah terindikasi adanya pencemaran, sehingga
dapat meningkatkan fungsi sungai dalam menunjang pembangunan yang
berkelanjutan, menciptakan kelembagaan yang mampu menciptakan pengendalian
pencemaran air yang efektif dan efisien. Prokasi adalah cikal bakal berkembangnya
Proper yang saat ini sudah berkembang jauh dari konsep awal Prokasih. Proper
(Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan)
adalah sebuah program komplementer dan bersinergi dengan instrumen penataan
lainnya agar peningkatan kualitas lingkungan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan
efisien. Pada awal mulanya, Prokasih sudah terlebih dulu ada dan dikukuhkan
berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup No. 35 Th. 1995 sebagai upaya
peningkatan kualitas air sungai yang terindikasi ada pencemaran. Kemudian, untuk
meningkatkan kualitas pengendalian lingkungan, dikeluarkanlah Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor: 127/MENLH/2002 yang mengatur tentang Proper.
Beberapa perbedaan antara Prokasih dan Proper adalah sebagai berikut:
1. Prokasi dilaksanakan dengan pendekatan command and control yang dalam
pelaksanaannya kurang efektif karena kurangnya pengawasan terhadap entitas
yang terlibat. Pada Prokasi hanya ada 2 entitas yang terlibat, yaitu pemerintah
sebagai pengawas, dan perusahaan sebagai yang diawasi. Hal tersebut berimbas
pada ketidaktaatannya perusahaan pada perusahaan karena merasa tidak terawasi
sehingga hasilnya masih banyak perusahaan yang membuah limbah di sungai.
Akhirnya Prokasi dikembangkan dan menghasilkan Proper yang pada program ini
entitas masyarakat dan pasar sebagai bagian dari pengawas perusahaan. Hal ini
beralasan karena mereka dapat ‘menghukum’ perushaan dengan informasi yang
mereka dapatkan. Dengan adanya sanksi sosial, perusahaan tidak akan nyaman
beroperasi dan dengan adanya konsep ‘supply and demand’ yang diatur oleh
pasar, pemasukan mereka pun akan terganggu dengan pengawasan yang dimiliki
oleh pasar.
2. Proper memiliki sistem pemeringkatan yang sebelumnya tidak ada pada Prokasih.
Proper memiliki 3 tingkatan peringkat dalam penilaiannya, yaitu emas, hijau, biru,
merah dan hitam. Peringkat Emas dan Hijau diberikan untuk perusahaan yang telah
melampaui kepatuhan atau ‘beyond compliance’ serta telah berkontribusi untuk
masyarakat serta melaksanakan bisnis yang efektif, efisien dan beretika. Biru
adalah untuk perusahaan yang sudah taat dengan aturan dan perundang-undangan
yang berlaku. Merah untuk perusahaan yang belum sesuai dengan ketentuan dan
aturan yang berlaku. Dan terakhir hitam untuk perusahaan yang dengan sengaja
lalai untuk menjaga lingkungan dengan melakukan pencemaran lingkungan.
3. Pada Prokasih, hanya berfokus pada pengendalian pencemaran kali saja dan tidak
lebih mendetail seperti pada Program Proper. Pada program Proper, semua aspek
lingkungan dan jenis limbah yang dapat mencemari lingkungan dispesifikkan
karena setiap jenis limbah memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki
tingkat kriteria penilaian yang berbeda juga. Kriteria penilaian Proper mendorong
perusahaan untuk mencapai keuntungan kompetitif. Secara spesifik, efisiensi yang
didorong meliputi efisiensi energi, penurunan emisi, konservasi dan penurunan
beban pencemaran air, 3R (reduce,reuse dan recycle) limbah B3 dan limbah padat
non B3 serta perlindungan keanekaragaman hayati.

b) Kelebihan dari Proper dibandingkan dengan Prokasih antara lain:


1. Proper menetapkan kriteria pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu unsur
penilaiannya. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan
adanya inovas-inovasi dari perusahaan yang dapat memberdayakan masyarakat
sekitar dan meningkatkan ekonomi di lingkungan tersebut. Selain penting buat
masyarakat, unsur kriteria ini juga dapat membangun citra baik bagi perusahaan
apabila mereka mentaati aturan dari kriteria tersebut dengan maksimal. Sehingga
mereka dapat memperoleh atensi dan perhatian dari pasar dan calon investor
dengan melihat kegiatan sosial yang baik dari penerapan hal tersebut.
2. Proper memiliki standar penilaian yang jelas, objektif dan sistematis merujuk pada
Permenlhk No. 1 Tahun 2021 bagian Lampiran 3 dimana setiap kriteria dan aspek
penilaian teruraikan dengan jelas nilai maksimal skor yang dapat diperoleh.
Sehingga, program ini dapat terjamin transparansinya. Setiap tahapan dalam proses
penilaiannya pun dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis. Mulai dari tahap
Pendahuluan yang terdiri dari Penetapan Tim, Sosialisasi dan Pengumpulan Data.
Tahap Inspeksi dan Supervisi dilaksanakan dalam 2 tahapan. Dan proses
pemeringkatan yang terdiri atas pemeringkatan sementara, masa sanggah dan
pemeringkatan akhir.
3. Kriteria penilaian Proper menerapkan komponen-komponen dari Ekonomi Hijau.
UNEP mendefinisikan ekonomi hijau sebagai rekonfigurasi bisnis dan infrastruktur
untuk menghasilkan imbal balik yang lebih baik dari investasi sumber daya alam,
manusia, modal ekonomi sembari mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi
limbah, mengurangi ekstraksi sumber daya alam dan mengurangi kesenjangan
sosial.

2. a) Peserta Proper selalu meningkat setiap tahunnya disebabkan oleh berbagai alasan,
diantaranya:
1. Setiap peserta yang pada tahun sebelumnya sudah pernah mendaftar untuk
mendapatkan penilaian Proper, maka peserta tersebut di tahun selanjutnya akan
secara otomatis menjadi menjadi peserta lagi dan akan mendapat penilaian Proper
kembali.
2. Adanya pemberian predikat penilaian yang bisa disematkan apabila lolos program
Proper maka menjadi pemikat untuk peserta baru dan membuat setiap tahunnya
jumlah peserta akan selalu meningkat. Dengan mendapatkan penilaian Proper,
maka secara tidak langsung pemasukan perusaaan dapat meningkat karena
terbangunnya citra perusahaan yang baik. Citra yang baik nantinya akan membuat
investor-investor menjadi tertarik dan percaya untuk menginvestasikan uangnya
pada perusahaan tersebut.

b) Dalam penilaian, Proper memiliki 2 kriteria utama, yaitu kriteria penilaian ketaatan
dan kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond
compliance). Perusahaan yang mendapat peringkat Biru pada Proper menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang
dipersyaratkan dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku. Peringkat biru
merupakan titik tertinggi untuk perusahaan yang ingin melaksanakan pengelolaan
lingkungan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi, hal ini masuk akal jika banyak
perusahaan yang masuk di peringkat ini, karena target pertama utama dari suatu
perusahaan yang baru mengikuti Proper adalah untuk dapat memenuhi persyaratan
pengelolaan lingkungan terlebih dahulu. Kemudian, apabila mereka telah sukses
mendapat peringkat biru, barulah pada penilaian Proper di tahun selanjutnya mereka
melakukan inovasi pemberdayaan masyarakat yang strategis berdasarkan pengalaman
pengelolaan lingkungan di tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah perusahaan yang
mendaftar dan mendapat penilaian Proper selalu meningkat karena program ini sangat
penting untuk dapat meningkatkan citra perusahaan.
Sehingga, ketiga aspek ini saling berkesinambungan, antara pendaftar yang selalu
bertambah setiap tahun dikarenakan ingin mendapatkan penilaian Proper yang dapat
meningkatkan citra perusahaan. Kemudian ambisi perusahaan di tahap awal untuk
terlebih dahulu memenuhi peraturan pengelolaan lingkungan yang ada di tahun
pertama sebelum melakukan perkembangan lebih jauh di tahun sebelumnya. Dan
posisi Proper Biru yang menjadi level tertinggi bagi perusahaan yang berhasil mentaati
peraturan pengelolaan lingkungan untuk Penilaian Proper.
3. a) Terdapat beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh perusahaan apabila mereka
mendapatkan penghargaan Proper Emas, antara lain yang pertama adalah
meningkatnya reputasi dari perusahaan tersebut. Meningkatnya reputasi perusahaan
disebabkan karena penghargaan Proper Emas merupakan penghargaan tertinggi yang
bisa didapatkan perusahaan di bidang Kinerja perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan. Oleh sebab itu, reputasi dan citra perusahaan akan naik karena masyarakat
maupun investor akan menilai bahwa perusahaan tersebut memiliki rasa tanggung
jawab serta komitmen yang tinggi terhadap pengelolaan lingkungan hidup di sekitar
lingkungan perusahaan dan dapat melampau regulasi-regulasi yang ditetapkan serta
memiliki kinerja sosial yang baik dengan memperhatikan lingkungan sekitar.

b) Berdasarkan informasi yang dihimpun dari website Kemenlhk dan Permenlhk No. 1
Tahun 2021, persyaratan perusahaan untuk pemilihan perusahaan peserta Proper
antara lain adalah perusahaan yang menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan, tercatat di pasar bursa dan mempunyai produk yang beorientasi ekspor
atau digunakan oleh masyarakat luas dan menjadi perhatian masyarakat baik di
regional maupun nasional. Kelemahan program Proper dimana tidak semua
perusahaan yang mencemari sungai bisa dilibatkan dalam Proper kemungkinan
perusahaan tersebut tidak tercatat di pasar bursa, merupakan usaha kecil di pinggir
perkotaan atau produknya tidak digunakan oleh masyarakat luas atau hanya digunakan
oleh golongan-golongan tertentu. Oleh karena itu, perlu adanya syarat khusus dimana
apabila perusahaan tersebut membuang limbah atau sisaan dari proses produksi yang
berbahaya bagi lingkungan, harus ada standar atau program penilaian tertentu yang
dapat mengakomodir usaha kecil tersebut sehingga mereka dapat terpacu untuk
mematuhi aturan.

4. a) Dalam penilaian Proper Hijau, terdapat beberapa komponen yang dinilai. Berikut
adalah rincian penilaian beserta maksimal skor yang bisa didapatkan:

NO. KOMPONEN PENILAIAN SKOR MAKS


1. Dokumen Ringkasan Pengelolaan Lingkungan 150
2. Sistem Manajemen Lingkungan 100
3. Pemanfatan Sumber Daya
a. Efisiensi Energi 100
b. Penurunan emisi dan gas rumah kaca 100
c. Efisiensi air 100
d. Penurunan dan pemanfaatan limbah B3 100
e. 3R sampah 100
f. Keanekaragaman hayati 100
4. Pengembangan Masyarakat 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai maksimum yang dapat diperoleh
oleh perusahaan yang mendapat peringkat Proper Hijau adalah 950.

b) Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPL) adalah makalah yang


berisi deskripsi secara ringkas dan jelas tentang keunggulan keunggulan lingkungan
yang ingin ditonjolkan oleh usaha dan atau kegiatan untuk penilaian peringkat hijau
dan emas.

Karena dokumen ini digunakan untuk penilaian PROPER, maka terdapat ketentuan
khusus untuk penulisannya yang diuraikan sebagai berikut:
• Ditulis dalam Bahasa Indonesia
• Jenis dokumen .doc
• Ukuran kertas A4
• Menggunakan font Times New Roman (12)
• Spasi Tunggal (Single)
• Maksimal 25 halaman

Secara garis besar, struktur dokumen DRKPL dapat dijelaskan sebagai berikut
• COVER
• ISI
➢ Pendahuluan, yang berisi tentang keunggulan perusahaan
➢ Sistem Manajemen Lingkungan
➢ Efisiensi energi
• Tabel Status Pemakaian Energi , Rasio Efisiensi , dan Intensitas
Pemakaian Energi per produk
• Tabel Absolut Upaya Efisiensi Energi
• Deskripsi Kegiatan yang memiliki unsur Inovasi
• Status Benchmarking terhadap perusahaan sejenis
➢ Penurunan Emisi atau Pencemaran Udara
• Tabel Status Emisi yang dihasilkan , Rasio Penurunan Emisi , dan Intensitas
Emisi per produk
• Tabel Absolut Upaya penurunan emisi
• Deskripsi Kegiatan yang memiliki unsur Inovasi
• Status Benchmarking terhadap perusahaan sejenis
➢ 3R Limbah B3
• Tabel Status Limbah B3 yang dihasikan , Rasio Pengurangan Limbah B3,
dan Intensitas limbah B3 yang dihasilkan per produk
• Tabel Absolut Upaya Pengurangan Limbah B3
• Deskripsi Kegiatan yang memiliki unsur Inovasi
• Status Benchmarking terhadap perusahaan sejenis
➢ 3R Limbah Padat Non B3
• Tabel Status Limbah Non B3 yang dihasilkan , Rasio Pengurangan Limbah
Non B3, dan Intensitas Limbah Non B3 per produk
• Tabel Absolut Upaya Pengurangan Limbah Non B3
• Deskripsi Kegiatan yang memiliki unsur Inovasi
• Status Benchmarking terhadap perusahaan sejenis
➢ Efisiensi Air dan Penurunan Beban
Rincian isi mengenai Efisiensi Air adalah sebagai berikut:
• Tabel status pemakaian air, rasio efisiensi air, dan intensitas pemakaian air
per produk
• Tabel absolut upaya pengurangan limbah B3
• Deskripsi kegiatan yang memiliki unsur inovasi
• Status benchmarking terhadap perusahaan sejenis
Rincian isi mengenai Penurunan Beban Pencemaran adalah sebagai berikut:
• Tabel status beban pencemaran air, rasio pengurangan beban pencemaran,
dan intensitas beban per produk
• Tabel absolut upaya penurunan beban
• Deskripsi kegiatan yang memiliki unsur inovaasi
• Status benchmarking terhadap perusahaan sejenis
➢ Perlindungan Keanekaragaman Hayati
• Tabel absolut upaya perlindungan keanekaragaman hayati
• Deskripsi kegiatan yang memiliki unsur inovasi
➢ Pemberdayaan Masyarakat
• Tabel kegiatan pemberdayaan masyarakat
• Deskripsi kegiatan yang memiliki unsur inovasi
• Deskripsi kegiatan Comdev yang berhubungan dengan core competency
perusahaan
• LAMPIRAN

5. a) Program pemberdayaan masyarakat yang bisa saya sarankan untuk suatu Perusahaan
PT. X (makanan instan) yang terletak di Kabupaten Tanah Laut di Kalimantan Selatan
yang mana Kabupaten tersebut memiliki wilayah garis pantai yang cukup panjang
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Program Pemberdayaan Nelayan untuk Pembuatan Ikan Asin
Bentuk pelaksanaan dari program ini adalah dengan memberdayakan masyarakat
yang tidak memiliki pekerjaan di wilayah berdirinya perusahaan untuk dapat
menjadi nelayan ikan dan membantu memberikan bimbingan serta pelatihan untuk
dapat membuat ikan asin dalam kemasan yang memiliki nilai jual untuk bisa
dijadikan oleh-oleh khas Kalimantan Selatan. Program ini bisa dimulai dengan
memberikan bantuan kapal perahu untuk mencari ikan dan peralatan-peralatan
pendukung. Kemudian diikuti memberikan pelatihan membuat ikan asin yang
berkualitas dan berbeda dengan ikan asin pada umunya. Serta memberikan bantuan
mesin untuk bisa membungkus dan menyimpan ikan asin ke dalam kemasan.
Selain itu, perusahaan juga harus memberikan pelatihan tentang bagaimana
memasarkan produk yang baik agar mereka dapat membuka toko, memasarkan
produknya melalui event-event bazar yang ada di sekitar atau menggunakan sosial
media serta e-commerce untuk memasarkan produknya.
2. Program Pengelolaan Pantai Wisata
Program pengelolaan pantai merupakan program yang menarik dan memiliki
potensi untuk bisa membantu warga sekitar dalam meningkatkan ekonomi.
Kabupaten Tanah Laut memiliki garis pantai yang panjang dan pantai yang cukup
indah, namun masih belum dikelola dengan baik. Perusahaan dapat memulai
dengan berkomunikasi dan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten sekitar.
Kemudian, memperbaiki akses jalan menuju ke lokasi pantai dengan acuan pantai
selatan di Malang Selatan yang saat ini memiliki akses jalan yang sangat baik.
Selanjutnya PT.X bisa membantu dengan membuat penunjuk jalan, gapura, dan
papan informasi di setiap pantai untuk memudahkan wisatawan yang datang untuk
mendapatkan informasi. Selain itu, perusahaan juga bisa memberikan pelatihan
tour guide maupun basic bahasa inggris untuk para pelaku wisata disana agar
mereka bisa memiliki basic pengetahuan yang lebih agar pantai mereka dapat naik
level dan lebih berkualitas.
3. Program Bank Sampah
Tujuan utama dari program ini tentunya adalah untuk menjaga kelestarian
lingkungan. Program ini dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan Dinas
Lingkungan Hidup setempat guna mengintegrasikan sistem yang akan dirancang
dengan sistem hilirisasi pengelolaan sampah yang ada di daerah. Dengan program
ini, selain lingkungan yang terawat juga dapat memberi bantuan bagi pemerintah
untuk mengatasi keterbatasan sumber daya dalam pengelolaan sampah. Pembinaan
bisa dimulai dari masyarakat yang ada di sekitar pantai. Hal tersebut karena seperti
yang kita tahu bahwa bungkus kemasan plastik sisa minuman dan makanan dari
wisatawan pasti akan sangat menumpuk di tempat wisata. Oleh karena itu, sampah
tersebut sebenarnya dapat menjadi pundi-pundi rupiah yang bisa dimanfaatkan
masyarakat untuk menambah pemasukan selain membuat lingkungan pantai
menjadi terjaga.
b) Alasan utama dipilihnya ketiga program tersebut karena kami ingin mengembangkan
lingkungan di sekitar perusahaan berdasarkan karakteristik dan ciri khas dari daerah
tempat lokasi perusahaan PT.X. Kabupaten tanah laut merupakan daerah yang
memiliki wilayah pantai, maka ekosistem itulah yang harus dihidupkan. Membangun
ekonomi dan menjaga lingkungan sesuai dengan karakteristik daerah tersebut akan
lebih mendapat dukungan dan atensi dari masyarakat sekitar karena sesuai dengan
pola hidup mereka. Selain itu, melihat peluang dari potensi pariwisata yang besar dan
sumber daya dari laut yang melimpah sembari melihat keahlian dari nelayan-nelayan
yang sudah ada, kami percay apabila ketiga program ini bisa dilaksanakan dengan
maksimal, maka Kabupaten Tanah Laut dapat memiliki destinasi wisata yang
berkualitas yang eco-friendly dan memiliki ciri khas oleh-olehnya yang berkarakter.

Anda mungkin juga menyukai