Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN INOVASI

INOVASI HIJAU

DOSEN PENGAMPU : HENDRA SAPUTRA, SE. M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7

AZZOLA RIZKY NUSIVERA 7183510025


FARADILLA MAIRANI 7182210018
ERIK SIBORO 7182210022
RAVI OCTAVIANUS PURBA 7181210009
VOKASSO ELVISSAPM SIMANUNGKALIT 7183210039
WANDA SALSABILA 7183510043

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas
rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Inovasi dengan tema “Inovasi Hijau”.

Makalah ini telah kami susun dengan segala upaya dan dengan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hendra Saputra, SE., M.Si selaku dosen
mata kuliah Manajemen Inovasi yang telah membimbing kami dalam
penyelesaian makalah ini

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang Inovasi Hijau ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi
terhadap pembaca.

Medan, 25 Oktober 2021

Kelompok 7
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................1

Bab II Pembahasan ...........................................................................................................2

2.1 Pengertian Inovasi Hijau...................................................................................2

2.2 Mengelola Inovasi Hijau.........................................................................3


2.3 Manfaat Penerapan Inovasi Hijau..........................................................5
2.4 Pengukuran Kinerja Inovasi Hijau.........................................................9
2.5 Tantangan Bisnis Hijau........................ ................................................10
2.6 Strategi Inovasi Hijau...........................................................................11
2.7 Studi Kasus...........................................................................................12
Bab III Penutup....................................................................................................13

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................13

3.2 Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis hijau (Green business) adalah sebuah istilah yang mungkin tidak asing
namun tak banyak juga orang yang paham. Sederhananya bisnis hijau adalah sebuah
pendekatan lingkungan dan sosial dalam menjalankan aktifitas bisnis agar terjadi
keberlanjutan bagi generasi mendatang akan tersedianya sumber-sumber daya alam.
Bayangkan jika aktifitas bisnis terus menerus merusak alam, anak cucu kita bisa
makin sengsara. Tak heran untuk mengenalkan konsep hijau ini banyak digelar
perhelatan akbar sekelas ekspo bertemakan bisnis hijau di gedung-gedung pameran
paling bergengsi di kota-kota besar.
Sehingga semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya melaksanakan
aktivitas bisnis yang tidak menimbulkan efek negatif kepada masyarakat, lingkungan
sosial dan perekonomian secara keseluruhan. Harapannya, dengan menerapkan
konsep hijau maka aktifitas bisnis mulai dari produksi sampai barang jadi bahkan
bagaimana memasarkannya, menjadi ramah lingkungan serta peduli sosial dan tetap
mendapatkan uang. Bisnis yang berdasarkan produk berbahan baku ramah
lingkungan ataupun daur ulang sudah menjadi tren saat ini dan masa yang akan
datang.
Bisnis hijau terlahir dari adanya kesadaran terhadap Merebaknya kasus-kasus
kerusakan lingkungan mulai dari yang kecil sampai ke tahap yang bersifat serius di
indonesia merupakan dampak dari terakumulasinya kerusakan dalam jangka waktu
yang relatif lama. Berbagai faktor menjadi penyebab terjadinya kerusakan
lingkungan tersebut, mulai dari prilaku individu yang tidak care terhadap alam
sampai pada masalah yang ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi yang mengekploitasi
alam untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengelolaan sumber daya alam yang tidak
ramah lingkungan telah menyebabkan terjadinya berbagai bencana lingkungan antara
lain banjir, longsor, kenaikan temperatur, perubahan iklim, dan cuaca buruk yang
melanda sebagian wilayah Indonesia yang terjadi beberapa hari ini. Rusaknya
lingkungan juga selaras dengan banyaknya pengangguran dan tingginya tingkat
kemiskinan.
Ide bisnis hijau pilihannya sangat beragam, sebab pada dasarnya semua bisnis
dapat dijalankan. Karena itu inovasi diperlukan untuk menciptakan metode, cara
yang berbeda dari yang sudah ada. Inovasi diperlukan dari sekedar kreatifitas, sebab
bagaimanapun juga bisnis harus menghasilakan keuntungan. Kreatif menciptakan
ide- ide baru, namun tak bisa mengkomersilkannya tentulah bukan cara berbisnis
yang baik.
Green business memiliki makna sebagai sebuah proses untuk mengkonfigurasi
ulang proses bisnis dan infrastruktur guna menghasilkan manfaat yang lebih baik
bagi lingkungan, manusia, dan nilai infestasi ekonomis, dan pada saat yang
bersamaan meningkatkan kualitas perilaku manusia, mengurangi emisi gas,
mengurangi eksploitasi atau penyalahgunaan sumber daya alam, menurangi sampah
lingkungan, dan menurunkan kesenjangan sosial. Di dalam green business,
ditekankan bagaimana cara untuk menerapkan atau menciptakan suatu sistem yang
tujuannya mengurangi dampak negatif dari aktivitas suatu perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Inovasi Hijau?
2. Bagaimana mengelola Inovasi Hijau ?
3. Apa Manfaat Penerapan Inovasi Hijau ?
4. Bagaimana Pengukuran Kinerja Inovasi Hijau ?
5. Apa saja Tantangan Bisnis Hijau ?
6. Bagaimana Strategi Inovasi Hijau ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui pengertian Inovasi Hijau
2. Untuk Mengetahui cara mengelola Inovasi Hijau
3. Untuk Mengetahui Manfaat Penerapan Inovasi Hijau
4. Untuk Mengetahui Pengukuran Kinerja Inovasi Hijau
5. Untuk Mengetahui Tantangan Bisnis Hijau
6. Untuk Mengetahui Strategi Inovasi Hijau
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inovasi Hijau


Chen et al (2006) mendefinisikan inovasi hijau sebagai “inovasi perangkat keras
atau perangkat lunak yang terkait dengan produk atau proses hijau, termasuk inovasi
dalam teknologi yang terlibat dalam penghematan energi, pencegahan polusi, daur ulang
limbah, desain produk hijau, atau lingkungan perusahaan pengelolaan".
Kammerer (2009) mengidentifikasi bahwa inovasi lingkungan adalah “semua
jenis inovasi yang menghasilkan manfaat bagi lingkungan, mencakup semua perubahan
dan kebaruan organisasi yang berupaya mengurangi dampak .lingkungannya.
Inovasi hiiau adalah tanggung jawab bersama karena merupakan hasil produk dari
pemerintah,sektor swasta, dan individu masyarakat. Dibandingkan dengarn inovasi secara
umum, inovasi hijaucukup kompleks dan membutuhkan kompetensi baru yang beragam.
untuk keberhasilan inovasi,pendekatan lintas disiplin yang memanfaatkan pengetahuan
(baik internal maupun eksterna) ,jaringan, dan sumber daya sangatlah penting.
Pelaku usaha yang memiliki knowledge creation dan knowledge transfer akan
memiliki pengaruh positif terhadap inovasi .Perusahaan yang menerapkan strategi
perdululi akan lingkungan hanya mematuhi aturan hukum, dan menetapkan control pada
strategi yang proaktif akan melibatkan para pelaku usaha baik secara disengaja maupun
sukarela untuk tujuan mengurangi pemakaian energi, limba, maupun polusi.
Pengelolahan lingkungan melibatkan kedua tindakan yaitu teknik organisasi bertujuan
untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan mengurangi akibat dari tindakan
mereka terhadap lingkungan Perusahaan harus memiliki komitmen dalam kegitan
proaktif lingkungan yang tidak berwujud seperti melakukan inovasi prodak maupun CSR
untuk dapat memperbaiki lingkungan alam, dari istilah pro-lingkungan digunakan untuk
istilah kekhawatiran terhadap lingkungan secara fisik.Pelanggan yang dikatakan sebagai
“pelanggan hijau” disaat pelanggan tersebut membeli dan menggunakan produk yang
ramah lingkungan. Isu lingkungan cenderung akan membuat pengaruh perilaku
pelanggan dalam membeli produk ramah lingkungan secara rutin bertujuan untuk
pengurangan polusi, penghematan energi, daur ulang. Pemikiran secara rasional dan
inrasiolan akan menjadi dasar bagi konsumen untuk memutuskan membeli sebuah
produk.
2.2 Mengelola Inovasi Hijau
Perusahaan yang dapat mengelola perubahan secara proaktif dengan
menggunakan inovasi hijau menggambarkan adanya hubungan positif antara penerapan
strategi inovasi hijau dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kemampuan organisasi
hijau adalah kapasitas organisasi untuk terus menciptakan nilai baru dan kompetensi
dalam mengejar inovasi hijau.Perusahaan saat ini tidak memegang kemampuan
organisasi yang memadai untukmenangani maasalah tersebut secara memadai. Untuk
mengubah situsi ini, pertamaperusahaan dihadapkan pada tantangan untuk menentukan
bagaimana mengindentifikasi,mengembangkan serta menyebarkan kemampuan
perusahaan kemampuan inovasi hijau kedalam kemampuan yang ada dan relevan. Kedua,
perusahaan menghadapi reorientasikemampuan mereka dalam perusahaan, sering
dianggap kompetensi akan menghancurkanmotivasi. Perusahaan perlu mengembangkan
cara-cara baru yang kreatif untuk menempatkankeberlanjutan dalam pengambilan
keputusan strategis dan proses yang inovatif.Pengembangan inovasi hijau memerlukan
interaksi dan kerjasama dari berbagaipelaku di semua tingkatan. Menciptakan
infrasktruktur komunikasi yang efektif merupakanlangkah penting untuk memanfaatkan
luasnya pengetahuan yang ada.

2.3 Manfaat Penerapan Inovasi Hijau pada Usaha Kecil Menengah


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam mempromosikan proaktif
lingkungan, perusahaan berusaha untuk secara positif mempengaruhi kinerja keuangan
sesuai dengan ukuran kekayaan perusahaan yang berbeda dan saling melengkapi (biaya
perusahaan dan diferensiasi perusahaan). Pengurangan polusi dalam inovasi hijau
dianggap dpaat menghilangkan proses produksi yang berbahaya bagi lingkungan,
mendesain ulang sistem produk guna mengurangi dampak negatif pada siklus hidup
perusahaan, serta mengembangkan produk baru dengan biaya siklus hidup yang lebih
rendah.Beberapa perusahaan juga mengakui pentingnya perlindungan lingkungan yang
memiliki beberapa keuntungan bagi perusahaan selain manfaatnya bagi lingkungan.
Dengan mengadopsi inovasi ramah lingkungan, baik dalam produk maupun prosesnya,
perusahaan mencapai keunggulan biaya serta mendapatkan perhatian pelanggan
khususnya dari mereka yang menghargai masalah lingkungan. Dari perspektif yang
berbeda, inovasi ramah lingkungan mengembangkan tidak hanya kinerja lingkungan
perusahaan tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif (Küçükoğlu & Pınar, 2015).
Menurut Chen et al., (2006), pengukuran keunggulan kompetitif perusahaan, antara lain:
1. Perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dengan biaya rendah dibandingkan
dengan pesaing lain
2. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan lebih baik daripada
produk atau layanan pesaingperusahaan lebih mampu melakukan R&D dan
inovasi daripada pesaing
3. Perusahaan memiliki kemampuan manajerial yang lebih baik daripada pesaing
4. Profitabilitas perusahaan lebih baik
5. Pertumbuhan perusahaan melebihi pesaing
6. Perusahaan adalah penggerak pertama di beberapa bidang penting dan
menempati posisi penting
7. Citra perusahaan dari perusahaan lebih baik daripada pesaing

2.4 Pengukuran Kinerja serta Keberhasilan Perusahaan Dalam Mengadopsi


Inovasi Hijau
Pengukuran kinerja serta keberhasilan perusahaan dalam mengadopsi inovasi produk
hijau terdiri dari empat item, antara lain:
1. Penggunaan bahan-bahan yang memberikan dampak negatif paling sedikit dalam
melakukan pengembangan atau desain produk.
2. Pemilihan bahan-bahan yang mengkonsumsi energi dan sumber daya paling sedikit
dalam melakukan pengembangan atau desain produk.
3. Penggunaan jumlah bahan paling sedikit (meliputi produk) dalam melakukan
pengembangan atau desain produk.
4. Perusahaan dengan saksama mempertimbangkan apakah produk tersebut mudah
didaur ulang, digunakan kembali, serta diuraikan dalam melakukan pengembangan
atau desain produk (Lai et al., 2003; Wen dan Chen, 1997; Chen et al., 2006).
Pengukuran lainnya yang dapat digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan
dalam mengadopsi inovasi-proses hijau, antara lain;
1. Proses pembuatan perusahaan secara efektif mengurangi emisi zat berbahaya atau
limbah.
2. Proses pembuatan perusahaan mendaur ulang limbah dan emisi yang
memungkinkan mereka untuk diolah dan digunakan Kembali.
3. Proses pembuatan perusahaan mengurangi konsumsi air, listrik, batubara, atau
minyak
2.5 Tantangan Bisnis Hijau
Dalam mewujudkan green and clean terdapat tantangan yang dapat dikatakan tidak
mudah untuk diselesaikan, mulai dari masalah yang bersifat teknis hingga konsep
ekonomi dan politik yang disebutkan sebelumnya. Dari segi ekonomi misalnya, solusi
ekonomi Kapitalisme dalam menjaga lingkungan selama ini hanya tertuju kepada
bagaimana pembangunan yang ada bersifat ramah lingkungan (friendly environment).
Selain itu, juga mengatur bagaimana investasi-investasi yang ada tidaklah pada kegiatan
yang dapat membahayakan lingkungan.
Namun, dua solusi (pembangunan dan investasi yang ramah lingkungan) di atas
terasa dilematis. Karena dalam paradigma ekonomi kapitalis-liberalis adalah bagaimana
mencapai pertumbuhan ekonomi setinggi mungkin. Hal tersebut dilakukan atas asumsi,
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka akan semakin tinggi pula tingkat
kesejahteraan masyarakat.
Padahal, pertumbuhan ekonomi setinggi mungkin tidaklah sejalan dengan
pembangunan dan investasi yang ramah lingkungan yang menimbulkan kehati-hatian
dalam melaksanakan aktivitas ekonomi. Begitupula halnya dengan investasi. Lihat saja
bagaimana perkembangan investasi selama ini yang lebih cenderung mengejar profit
oriented semata. Sebagai contoh investasi di bidang energi terbarukan yang ramah
lingkungan, masih terbilang sangat kecil .
Bisnis hijau akan menghasilkan produk hijau. Menurut Octavia(2012) ada beberapa
tantangan yang perlu diperhatikan dalam bisnis hijau, yaitu :
a. Harga
Ternyata meski pada umumnya kesadaran konsumen terhadap lingkungan terus
meningkat tetapi harga penawaran produk hijau yang masih tinggi menjadi pengaruh
yang paling tinggi untuk memutuskan membeli produk hijau.
b. Kepercayaan
Selain harga ada juga maslah ketidakpercayaan konsumen pada label “hijau” atau
ecolabel, konsumen Indonesia sebagian berpendapat bahwa informasi itu tidak akurat.
c. Edukasi
Informasi mengenai fungsi, manfaat, serta keunggulan dari produk hijau atau produk
yang ramah lingkungan masih rendah, sehingga sebagian konsumen masih enggan
membeli produk hijau dengan harga premium.
d. Target Pasar
Target pasar untuk produk hijau adalah ceruk pasar, karena targetnya adalah untuk
konsumen yang peduli dengan lingkungan dan rela membayar sejumlah uang untuk
membeli produk hijau.

2.6 Strategi Bisnis Hijau


Apa yang harus dilakukan jika akan mengembangkan bisnis hijau. Berikut beberapa
langkah yang harus dilakukan dalam bisnis hijau di Indonesia (Octavia, 2012):
1. Harga Premium dengan Harga Terjangkau
Jika produsen tetap menawarkan harga premium maka harus mengedukasi konsumen
adanya extra value dalam produk hijau yang ditawarkan seperti keunggulan, perbedaan
dari produk non hijau maupun produk hijau yang ditawarkan lebih terjangkau, kualitas
premium, dan lain-lain. Target pasar harga premium terbatas pada ceruk pasar.
Sedangkan jika produsen produk hijau menawarkan harga yang lebih terjangkau bagi
konsumen, produsen cukup mengedukasi perbedaan produk non hijau dengan produk
hijau yang mereka tawarkan. Target pasarnya akan lebih luas dibanding harga premium,
pasarnya lebih massal.
2. Komunikasi dan Edukasi
Memberikan informasi seperti melakukan komunikasi lewat iklan, memberi edukasi
pada konsumen seperti seminar mengenai lingkungan, open factory bagi pelajar atau
masyarakat umum, melibatkan konsumen dalam proses CSR (Corporate Social
Responsibility) misalnya dengan ikut berpartisipasi dalam acara yang diadakan oleh
perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan seperti penanaman pohon, sepeda santai,
gerak jalan. Kegiatan-kegiatan tersebut akan memberi informasi yang lebih mengenai
lingkungan kepada konsumen dan meningkatkan kepercayaan terhadap produk hijau yang
ditawarkan.
2.7 Studi Kasus

1. Yayasan Gita Pertiwi, menjadi lembaga yang sejak berdiri telah menjadi satu dari
sekian banyak lembaga yang berbangga diri atas dilahirkannya inovasi-inovasi
hijau. Melalui pendampingan yang dilakukan di berbagai wilayah baik di Solo
dan sekitarnya serta di luar Pulau Jawa, Gita Pertiwi selalu mencurahkan waktu,
tenaga dan upaya untuk merangsang kelompok dampingan melahirkan inovasi
baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan tanah bumi. Beberapa inovasi hijau
yang dihasilkan masyarakat mitra kerja kami : pengembangan padi Rati Rahayu
oleh Surati (Tirtomoyo, Wonogiri), Pengembangan berbagai pupuk dan pernab
oleh petani (Polanharjo, Klaten), Pelestarian burung hantu untuk pengendalian
tikus di Polanharjo (klaten), Tenun Klasik ATBM warna alami (Tlingsing, Cawas,
Klaten)

2 . Apple, adalah perusahaan IT yang didirikan pada 1 April 1976 oleh Steve Jobs, Steve
Wozniak dan Ronald Wayne. Apple Inc. adalah perusahaan AS yang mendesain,
mengembangkan dan menjual perangkat elektronik dan perangkat lunak komputer. iPad
dan iPhone adalah beberapa produk perusahaan ini yang paling sukses di dunia. Perlu
diketahui juga, Apple adalah perusahaan yang sangat peduli terhadap lingkungan alam
Tidak hanya memikirkan inovasi-inovasi dengan tujuan untuk memukau publik, Apple
juga menciptakan robot bernama Daisy yang tugasnya mendaur ulang limbah-limbah
yang dihasilkan oleh pabrik demi kesehatan lingkungan alam.
Selain itu, Apple Park yang merupakan kantor utama Apple di California menggunakan
atap bertenaga matahari untuk penerangan bahkan untuk semua kegiatan operasional di
kantor.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Inovasi Hijau adalah semua jenis inovasi yang menghasilkan manfaat bagi
lingkungan, mencakup semua perubahan dan kebaruan organisasi yang berupaya
mengurangi dampak .lingkungannya. Implementasian Bisnis hijau bertumpu pada
tindakan mengedapankan lingkungan dan tanggung jawab sosial, dan untuk
mewujudkannya diperlukan keseriusan dan komitmen dari semua stakeholders.
Green business memiliki makna sebagai sebuah proses untuk mengkonfigurasi
ulang proses bisnis dan infrastruktur guna menghasilkan manfaat yang lebih baik bagi
lingkungan, manusia, dan nilai infestasi ekonomis, dan pada saat yang bersamaan
meningkatkan kualitas perilaku manusia, mengurangi emisi gas, mengurangi
eksploitasi atau penyalahgunaan sumber daya alam, menurangi sampah lingkungan,
dan menurunkan kesenjangan sosial. Di dalam green business, ditekankan bagaimana
cara untuk menerapkan atau menciptakan suatu sistem yang tujuannya mengurangi
dampak negatif dari aktivitas suatu perusahaan.

3.2 Saran
Perusahaan atau organisasi yang menjalankan inovasi hijau sebaiknya
menggunakan beberapa taktik atau cara agar inovasi hijau dapat terealisasi dengan
baik seperti harus mengedukasi konsumen adanya extra value dalam produk hijau
yang ditawarkan seperti keunggulan, perbedaan dari produk non hijau maupun produk
hijau yang ditawarkan lebih terjangkau, kualitas premium, dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
Tay, Budi, and Didi Sundiman. "PENGARUH INOVASI HIJAU TERHADAP KINERJA
BERKELANJUTAN: PERAN MODERASI DARI KEPEDULIAN LINGKUNGAN MANEJERIAL
(Studi Pada UMKM di Batam)[THE EFFECT OF GREEN INNOVATION ON SUSTAINABLE
PERFORMANCE: THE ROLE OF MODERATION OF MANEJERIAL ENVIRONMENTAL
CONCERN (Study on MSMEs in Batam)]." DeReMa (Development Research of Management):
Jurnal Manajemen 16.1 (2021): 96-114.

Yanti, Pani Apelia Widi. "Analisis pengaruh budaya hijau organisasi terhadap kinerja hijau dan
keunggulan kompetitif dengan mediasi inovasi hijau pada PT. Arion Tech Indonesia."  (2020).

Anda mungkin juga menyukai