a. Penarikan Kliring
Penarikan kliring terjadi dalam hal penarikan cek dan/atau bilyet giro
dilakukan di bank lain, bukan bank penerbit cek atau bank tertarik. Pada saat
nasabah menarik cek dan/atau BG tidak kepada bank penerbit, tetapi melalui
bank lain, maka penagihannya dilakukan melalui lembaga kliring (Bank
Indonesia).
Penarikan cek atau BG yang dilakukan melalui bank lain akan
berpengaruh pada akun Giro pada Bank Indonesia.
ILUSTRASI
Pada tanggal 28 April 2006, terdapat penarikan kliring dari Bank Surya
Surabaya sebesar Rp. 4.000.000,- atas beban rekening giro PT Yudistira di Bank
Bima Surabaya.
Bila saldo rekening giro PT Yudistira cukup, yait lebih dari Rp. 4.000.000,-
maka penarikan kliring dari bank lain dapat dijalankan.
Bila saldo rekening giro PT Yudistira tidak tersedia atau kurang, misalnya
saldo giro kurang dari 4.000.000,- maka penarikan kliring tersebut ditolak. Atas
tolakan kliring, nasabah pemegang rekening giro dikenakan denda.
Jurnal yang dibuat:
b. Pemindahbukuan
Penarikan nontunai dapat dilakukan dengan cara pemindahbukuan
dan/ata transfer ke bank lain. Pemindahbukuan merupakan transaksi nontunai
yang dilakukan oleh nasabah untuk keuntungan nasabah lainnya yang
mempnyai rekening di bank yang sama.
Pemindahbukan dari Rek. Giro ke Rek. Tabungan pada bank yang sama.
Pemindaan dana ini merupakan penarikan dana dari rekening giro dengan
menggunakan cek atau Bilyet Giro, kemudian dipindahkan (dikreditkan) ke
rekening tabungan. Atas transaksi ini maka Giro nasabah akan berkurang dan
Tabngan akan bertambah.
ILUSTRASI
Transfer ke bank lain dengan menarik dana dari rekening giro nasabah.
Transfer ini dilakkan dengan menarik dana yang berasal dari rekening giro
dengan menggunakan sarana penarikan berupa cek atau Bilyet Giro, selanjutnya
hasil penarikan ditransfer ke bank lain dengan menggunakan formlir transfer
yang disediakan oleh bank.
ILUSTRASI
PT Yudistira
Mutasi
Debit Kredit
Tg Keterangan Saldo
l
16 Setoran tunai 5.000.000 5.000.000
16 Pembelian buku cek & BG 200.000 4.800.000
21 Setoran tunai 15.000.00 19.800.000
26 Pemindahan antarrekening 0 21.800.000
26 Pemindahan antarcabang 2.000.000 24.800.000
26 Kiriman dari bank lain 3.000.000 29.800.000
26 Kiriman dari bank lain 5.000.000 34.800.000
26 Setoran Kliring 5.000.000 44.800.000
27 Penarikan House Cheque 2.500.000 10.000.00 42.300.000
28 Penarikan Kliring 4.000.000 0 38.300.000
28 Transfer antarrekening 1.000.000 37.300.000
30 Transfer ke bank lain 2.000.000 35.300.000
Beban Jasa Giro 35.326.466
Pajak 5.293 35.321.173
26.466
Bank memberikan imbalan berupa jasa giro kepada nasabah pemilik rekening
giro. Perhitungan jasa giro pada mmnya dihitng dengan menggunakan saldo harian,
karena perhitungan dengan saldo harian merupakan perhitungan jasa giro yang sangat
fair bagi nasabah maupun bagi bank. Dengan perhitungan jasa giro yang didasarkan
pada saldo harian rekening giro dalam bulan bersangkutan, maka bank akan
menghitung jasa giro berdasarkan saldo yang mengendap dikalikan dengan jumlah hari
mengendapan saldo setelah dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun dan dikalikan
persentase jasa giro.
Jumlah hari pengendapan (kolom 2), dibagi dengan jumlah hari dalam
satu tahun (kolom 3), dikalikan dengan peresentase jasa giro (kolom 4)
kemudian dikalikan saldo yang mengendap, (kolom 5), hasilnya sama dengan
jasa giro (kolom 6). Kolom 6 dijumlahkan mulai dari tanggal 1 sampai dengan 30
April 2006. Penjualan dari kolom 6 merupakan jasa giro bulan April 2006, yaitu
sebesar Rp. 26. 466.
Dengan jumlah pajak 20% yang ditanggungkan oleh pemengang rekening
giro atau jasa giro bersih yang diperoleh oleh pemengang rekening giro adalah
sebesar Rp. 21. 173 ( Rp. 26.466- Rp. 5. 293).
Perhitungan Cara Kedua
Perhitungan jasa giro dilakukan setiap akhir bulan, hal ini di perlukan
untuk membebankan besarnya biaya jasa giro untuk laporan bulanan.
Pembayaran jasa giro ke rekening nasabah akan dilakukan setiap tanggal akhir
bulan.
Jurnal yang dibuat oleh PT Bank Bima adalah sebagai berikut.