Bunga kredit dibukukan tersendiri (terpisah dengan angsuran pokok kredit). Perlakuan bunga
kredit akan dilihat dari kualitas kredit yang memberikan bunga. Bila kredit tergolong lancar,
maka bank bisa menerapkan accrual basis. Bank bisa melakukan pencatatan pendapatan
bunga setiap saat pelaporan. Dengan demikian bunga yang belum jatuh tempo, bisa saja
dicatat sebagai piutang bunga ketika pelaporan keuangan dilakukan. Namun bagi kredit
bermasalah, maka bank akan memperlakukan pendapatan bunga berdasarkan cash basis. Bila
ini benar-benar dilakukan, maka untuk mencatat pengakuan bunga yang belum dibayar
debitur, bank akan mencatat dalam rekening administratif.
Contoh:
Pada 15 Desember 2018 Ny. San Chai tidak membayar angsuran kredit. Kredit tersebut sudah
masuk kolektibilitas kurang lancar, maka pada 31 Desember ketika menyusun laporan
keuangan perlu mencatat terlebih dahulu tunggakan angsuran sampai dengan 31 Desember
2018 dengan cash basis. Dengan demikian pada 31 Desember 2018 bank hanya mencatat
pada rekening administratif kontijensi tagihan. Sedangkan pada 15 Januari 2019 kalau Ny.
Sanchai melunasi tunggakan angsuran 15 Desember 2018 dan membayar angsuran 15 Januari
2019, denda keterlambatan angsuran misal Rp230.000, maka pencatatan selengkapnya
adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
31/12/18 Dr. RAR. Tunggakan Bunga 13.671.750,08
dalam Penyelesaian
Pada 31 Desember 2018 tercatat tunggakan bunga Rp 13.671.750,08 adalah tunggakan bunga
1,5 bulan yaitu 16 November 2018 s/d 31 Desember 2018 atau Rp 9.264.875,86 +
(8.813.748,43/2), sedangkan untuk transaksi 15 Januari 2019 bahwa angsuran pokok kredit
dan bunga adalah untuk 2 bulan (16 November s/d 15 Januari 2019).
Bila kredit tersebut masih tergolong lancar atau dalam perhatian khusus, maka bank
menggunakan accrual basis yaitu:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
31/12/18 Dr. Piutang Bunga 13.671.750,08
Cr. Pendapatan Bunga 13.671.750,08
Kredit sindikasi sering disebut pembiayaan bersama. Pembiayaan bersama ini merupakan
wewenang kantor pusat selaku unit usaha yang melakukan komitmen pembiayaan tersebut.
Kerja sama pembiayaan ini melibatkan beberapa bank yang mempunyai komitmen bersama
untuk membiayai proyek tertentu. Hubungan kerja sama yang horizontal ini ditunjukkan
melalui penyertaan pembiayaan tiap-tiap bank pada proyek tersebut. Contoh pembiayaan
bersama: konsorsium, co-financing, dan kredit sindikasi.
Kredit sindikasi adalah kerja sama pembiayaan yang secara teoretis tidak dibatasi baik dalam
jumlah kredit, sektor pembiayaan maupun lembaga keuangan yang terlibat. Secara umum
kredit sindikasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Dalam kaitannya dengan akuntansi, pembiayaan bersama ini di bawah koordinasi satu bank
(koordinator/agen). Sebagai koordinator, maka akan menerima arus dana masuk dari
beberapa bank peserta yang dicatat sebagai pinjaman diterima untuk pembiayaan bersama.
Rekening ini tetap outstanding hingga proyek yang dibiayai selesai dan kredit lunas.
Dalam pembiayaan bersama, seluruh pendapatan bunga, pendapatan provisi dan administrasi,
jumlah angsuran yang diterima, dan risiko kredit dibagi menurut share masing-masing bank
peserta. Khusus masalah bunga digunakan Weighted Average Interest Rate Calculation
Method.
Contoh:
Untuk membiayai proyek PT X, Bank A menjalin kerjasama pembiayaan dengan Bank B,
Bank C, dan Bank D. Bank A ditunjuk selaku bank coordinator. Nilai pembiayaan
Rp100,000.000.000, jangka waktu 2 tahun. Untuk merealisasi kredit sindikasi ini bank
peserta harus melimpahkan dananya terlebih dahulu ke bank koordinator (Bank A).
Pelimpahan dana ini merupakan transaksi antarbank sehingga aliran dana melalui Bank
Indonesia (kliring antarbank). Share dan suku bunga kredit sindikasi sebagai berikut:
Pada saat pelimpahan dana (misal 31 Mei 2018) dari bank peserta ke bank koordinator (Bank
A) maka dicatat oleh Bank A sebagai berikut:
Untuk menentukan tingkat suku bunga yang dibebankan kepada debitur bisa dihitung sebagai
berikut:
Dengan memperhatikan perhitungan tersebut, suku bunga kredit yang dibebankan kepada
debitur adalah 19%. Tingkat suku bunga ini kemudian menjadi dasar untuk menentukan nila
angsuran pokok dan bunga serta distribusinya bagi masing-masing bank peserta.
Dengan asumsi realisasi kredit ini tanggal 31 Mei 2018 dan bank mengenakan biaya provisi
dan administrasi Rp 80.000.000, biaya asuransi Rp 200.000.000, bunga sliding rate untuk
jangka waktu 2 tahun diangsur setiap akhir bulan, pencairan langsung dikreditkan ke
rekening giro PT X, maka pencatatan tanggal 31 Mei 2018 di Bank A adalah sebagai berikut:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
30 Mei 2018 Dr. Kredit yang Diberikan 100.000.000.000
Cr. Giro PT X 99.720.000.000
Cr. Pendapatan Provisi & Administrasi 80.000.000
Cr. Premi Asuransi Kredit 200.000.000
Pendapatan provisi kredit ini perlu didistribusikan ke bank peserta, sedangkan biaya asuransi
dilimpahkan ke perusahaan asuransi. Misal 1 Juni 2018 dilimpahkan, maka catatan jurnalnya
adalah:
Ada kalanya pendapatan provisi dan administrasi ini dikreditkan langsung ke rekening bank
peserta. Bila demikian maka Bank A bisa mengkreditkan ke Cr. Giro Bank-Bank Lain (Bank
Peserta) sebesar Rp 64.000.000.
Jurnal pelimpahan ini hanya mengkredit ke masing-masing rekening bank peserta yang ada di
Bank A. Bila bank peserta (B, C, dan D) menarik dananya di Bank A, maka solusinya melalui
kliring, sehingga Bank A akan mendebet rekening Giro Bank-Bank lain dan mengkredit
rekening Giro BI.
Perhitungan alokasi pokok kredit dan bunga untuk angsuran/cicilan pertama adalah:
Cicilan Pokok Suku OSC Bulan Ke-1 Alokasi Bunga Angsuran Total
Bank Peserta Bobot
(Rp) Bunga (Rp) (Rp) (Rp)
A 0,20 833.333.333,33 19% 20.000.000.000,00 316.666.666,67 1.150.000.000,00
B 0,10 416.666.666,67 20% 10.000.000.000,00 166.666.666,67 583.333.333,33
C 0,30 1.250.000.000,00 20% 30.000.000.000,00 500.000.000,00 1.750.000.000,00
D 0,40 1.666.666.666,67 18% 40.000.000.000,00 600.000.000,00 2.266.666.666,67
4.166.666.666,67 1.583.333.333,33 5.750.000.000,00
Jurnal angsuran kedua dan seterusnya cara sama. Sedangkan perhitungan bunga kredit
sindikasi dan daftar angsurannya adalah sebagai berikut: