PEMBUNGAAN KREDIT
Kredit dengan angsuran postnumerando umumnya untuk kredit tunai (kredit yang direalisasikan
dalam bentuk uang tunai). Contoh: kredit modal kerja, kredit investasi, kredit pegawai.
Rumus Anuitas :
A=Mxi
1- (1+i) - n
Keterangan :
A = Anuitas
M = Nilai Kredit
Kredit ini biasanya untuk kredit nontunai seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit
Pemilikan Mobil (KPM). Untuk kredit-kredit semacam ini, nasabah biasanya akan dibebani
uang muka (down payment) dan angsuran perdana pada saat akad kredit ditandatangani. Pola
pembayaran ini sebenarnya nasabah membayar angsuran di awal bulan.
Rumus untuk mencari Anuitas :
A= M
[1 - (1 + i) – n + 1] + 1
I
Keterangan :
A = Anuitas
M = Nilai kredit
Rumus untuk mencari cicilan pokok dan cicilan bunga serta saldo pokok sama dengan metode
Postnumerando.
2. Sliding Rate
Angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama pada setiap angsuran, sedangkan bunga
diperhitungkan menurun sejalan dengan berkurangnya sisa kredit.
a =M
n
Keterangan :
M = Plafon Kredit
b1 = M x i
b2 = (M – a) x i
b3 = (M – (a x 2)) x i
b4 = (M – (a x 3)) x i
sehingga :
bn = (M – (a x (n – 1))) x i
3. Flat Rate
Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada perhitungan bunga secara prorata sesuai
dengan jangka waktu kredit dan nominal kredit. Apabila menggunakan flat rate umumnya akan
mennentukan tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan
effective rate atau sliding rate.
M = Plafon kredit
C. AKUNTANSI PERKREDITAN
Sesuai dengan pengertian kredit yaitu penyediaan uang berdasarkan kesepakatan pinjam
meminjam, ini berarti perlu adanya akad atau perjanjian kredit. Perjanjian kredit iniakan
mengikat bank dan debitur. Komitmen kredit merupakan transaksi off balanced, yaitu transaksi
yang belum mempengaruhi neraca maupun rugi laba maupun potensial untuk mempengaruhinya
bila komitment tersebut di realiasikan. Pada saat komitment kredit dipenuhi atau bank
melakukan pengucuran kredit (dropping) dana, maka komitmen benar benar telah efektif.
Dengan demikian seluruh rekening komitmen kredit dimaksud harus dihapus atau di kreditkan
sebesar nilai yang di realisasikan.
Akuntansi untuk debitur meliputi beberapa prosedur pencatatan yang meliputi : persetujuan dan
pemberian pagu kredit, penarikan cek oleh nasabah debitur, pembebanan bunga debitur kepada
nasabah debitur, pelunasan pokok debitur, wanprestasi pembayaran bunga oleh nasabah debitur,
dan penilaian debitur pada neraca. Khusus untuk pencatatan bunga debitur, dapat dilakukan baik
secara cash basis maupun accrual basis.
Contoh :
Tanggal 25 April 2012 Anita mengajukan permohonan kredit kepada Bank Musi Plg sebesar
Rp.50 juta. Aplikasi kredit disetujui tgl 1 Mei 2012, jk waktu 5 tahun, bunga 20%. Biaya provisi
dan komisi 0,25%, biaya materai Rp.10.000,-, biaya penggantian barang cetakan Rp.5.000,-,
biaya administrasi Rp.10.000,-, biaya notaris dan PPAT Rp.300.000,-, biaya asuransi kredit
Rp.10.000,. Bunga dengan sliding rate. Pada saat yg sama dicairkan kredit Rp.50 juta, ditransfer
ke cabang Prabumulih Rp.20 juta dan dikreditkan ke rekening Anita Rp.20 juta dan sisanya
tunai.