Anda di halaman 1dari 7

Aturan Pendebitan dan Pengkreditan

Aturan pendebitan dan pengkreditan adalah aturan yang di gunaakan untuk mencatat
perubahan aktiva,hutang,modal pemilik, pendapatan, biaya,prive dalam rekening yang
bersangkutan baik penambahan atau pengurangan yang terjadi pada rekening tersebut.

 Rekening riil atau Neraca

Apabila suatu transaksi yang mengakibatkan suatu rekening aktiva bertambah,maka


rekening yng bersangkutan didebit, sedangkan suatu transaksi mengakibatkan suatu
rekening aktiva berkurang, maka rekening tersebut di kredit. Sebaliknya untuk rekening
utang dan modal, apabila suatu transaksi akan mengakibatkan rekening hutang dan
modal bertambah akan di kredit, sedangkan apabila mengakibatkan rekening hutang
dan modal berkurang akan di debit.

 Rekening perhitungan rugi laba

Penerapan aturan pendebitan dan pengkreditan untuk rekening nominal yaitu


pendapatan dan biaya didasarkan pada hubungan dengan rekening modal. Laba bersih
atau rugi suatu akan mempengaruhi akan mempengaruhi penambahan dan
pengurangan modal yang berasal dari kegiatan usaha. Rekening pendapatan akan
menambah modal, oleh karena itu penambahan pendapatan pencatatan di dalam
rekening disebelah kredit dan pengurangan pendapatan disebelah debit. Sedangkan
biaya akan mengakibatkan berkurangnya modal sehingga pencatatannya di rekening
disebelah debit dan pengurangan biaya dicatat disebelah kredit.

 Rekening prive

Rekening ini digunakan untuk menampung transsaksi pengambilan uang untuk


keperluan pribadi pemilik modal. Hal ini merupakan kebiasaan dalam praktek, terutama
apabila pemilik tersebut bekerja penuh untuk perusahaan tau apabila perusahaan
tersebut merupakan sumber penghasilan utama.
BAB  VIII. KLASIFIKASI DAN PENGKODEAN REKENING

VIII. 1 KLASIFIKASI DAN PENGKODEAN REKENING

Rekening/akun atau perkiraan (account) adalah daftar tempat mencatat perubahan aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan dan beban dari transaksi keuangan. Rekening memberikan
informasi tentang operasional perusahaan setiap hari, sehingga dapat diketahui besarnya
perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.

Pada dasarnya rekening diklasifikasikan menjadi dua, yaitu rekening riil (neraca) dan rekening
nominal (laba rugi).

KLASIFIKASI REKENING :

 Klasifikasi Rekening/Perkiraan Neraca

Rekening riil (neraca) adalah rekening yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan neraca.
Rekening ini meliputi rekening aktiva, kewajiban, dan ekuitas (modal). Terdiri dari:

1) Rekening aktiva atau harta

Harta perusahaan yang terdapat dalam rekening aktiva meliputi aktiva lancar, investasi jangka
panjang, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud.

1.1) Aktiva lancar (current account)

yaitu aktiva yang mudah dicairkan dan habis dipakai dalam satu periode akuntansi.

Contoh nama rekening: kas, piutang usaha, suratsurat berharga, perlengkapan, asuransi dibayar
di muka, sewa dibayar di muka, dan sebagainya.

1.2) Investasi jangka panjang (long term investment)

adalah investasi yang dilakukan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.

Contoh nama rekening adalah investasi saham dan investasi obligasi.

1.3) Aktiva tetap (fixed asset)

adalah aktiva berwujud yang digunakan perusahaan dengan maksud untuk tidak dijual dalam
operasi normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun.

Contoh nama rekening: peralatan, tanah, gedung, kendaraan, mesin, dan sebagainya.

1.4) Aktiva tidak berwujud (intangible asset)


adalah aktiva yang berupa hak-hak istimewa yang dapat menguntungkan perusahaan.

Contoh nama rekening: goodwill, hak paten, hak cipta, dan sebagainya.

2) Rekening kewajiban atau utang

Rekening kewajiban dikelompokkan menjadi utang lancar dan utang jangka panjang.

2.1) Utang lancar (current liability)

adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun.

Contoh nama rekening: utang usaha, utang gaji, beban yang terutang, pendapatan diterima di
muka, dan sebagainya.

2.2) Utang jangka panjang (long term liability)

adalah kewajiban kepada pihak lain atau kreditur yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun.

Contoh nama rekening: utang obligasi, utang hipotik, KIK, dan KMKP.

3) Rekening ekuitas (modal)

Modal adalah bagian hak pemilik terhadap kekayaan perusahaan, yaitu selisih antara harta
dikurangi dengan utang.

Contoh nama rekening: modal Ani, modal Tono, dan modal Budi.

 Rekening nominal (laba/rugi)

adalah rekening yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan laba/rugi. Rekening ini
meliputi rekening pendapatan dan beban.

1) Rekening pendapatan atau penghasilan

Pendapatan adalah hasil bruto yang diterima perusahaan dalam melakukan operasionalnya.
Pendapatan dapat digolongkan ke dalam pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha.

Contoh pendapatan usaha adalah pendapatan jasa penjualan barang dagangan, sedangkan
pendapatan di luar usaha seperti pendapatan bunga dan pendapatan dari aktiva tetap.

2) Rekening beban
Beban adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dan yang harus diakui selama usaha
untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat digolongkan menjadi beban usaha contohnya beban
gaji, beban sewa, beban listrik, beban air, beban perlengkapan, dan beban di luar usaha

contohnya beban bunga dan beban penyusutan gedung.

VIII. 2  PENGKODEAN REKENING

Dalam akuntansi, kode akun adalah suatu penamaan/penomoran yang dipergunakan untuk


mengklasifikasikan pos atau rekening transaksi. Setiap jenis pos dalam satu sistem akuntansi
harus memiliki kode atau nomor yang dapat dikelompokkan dalam 6 jenis kategori, yaitu:

1. Aset
2. Liabilities
3. Ekuitas
4. Pendapatan
5. Harga Pokok Penjualan (Untuk Perusahaan Non Jasa)
6. Beban

*Jika tdk ada HPP maka Beban menjadi No.5

Berikut beberapa cara pengkodean akun:

1. Kode Numerik

Kode numerik adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan nomor-nomor yang
dimulai dari 0 sampai dengan 9. Sistem numerik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Perhatikan bagan berikut di bawah ini berisi klasifikasi akun secara lengkap beserta
kode masing-masing dengan menggunakan tiga angka, angka ketiga menunjukan jenis
akun untuk perusahaan Jasa. (Kombinasi antara Kode Kelompok dan Kode Nomor
Berurutan)

b. Kode Blok
2. Kode Desimal

Pada kode desimal, akun diklasifikasikan menjadi kelompok atau rubrik. Tiap rubrik dibagi
menjadi golongan, dan tiap golongan dibagi menjadi jenis akun. Setiap rubrik, golongan, dan
jenis akun diberi nomor kode dimulai dari 0 sampai dengan 9.

Akun dibagi menjadi beberapa rubrik

Rubrik 0                : Akun aktiva lancar

Rubrik 1                : Akun aktiva tetap

Rubrik 2                : Akun kewajiban lancar

Rubrik 3                : Akun kewajiban jangka panjang

Rubrik 4                : Akun Ekuitas

Rubrik 5                : Akun pendapatan

Rubrik 6                : Akun beban

Rubrik 7                : Akun pembelian

Rubrik 8                : Akun penjualan

Rubrik 9                : Akun pendapatan lain-lain


 

3. Kode Mnemonik

4. Kode Kombinasi Huruf dan Angka

Anda mungkin juga menyukai