Setelah mengetahui tentang persamaannya, sekarang kita harus tahu kelompok akun-akun
tersebut. Dengan memahami karakteristik kelompoknya, maka mereka akan mendapat perlakuan
yang sama (cie, emang ada diskriminasi??).
Kelompok pertama: Aktiva alias Harta alias Asset.........Si Kabilah paling besar.
Kabilah paling besar disini karena Aktiva ini punya banyak Kepala Keluarga, dan setiap kepala
keluarga itu punya banyak anak dan cucu Beuh, jadi riweh). Aktiva alias Harta alias Aset dapat
disebut sumber kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan sumber daya ekonomis bagi
perusahaan melakukan usaha, yang dapat memberikan keuntungan bagi usaha tersebut dimasa
yang akan datang.
Secara garis besar, harta terbagi menjadi 2, yaitu harta lancar (Current Asset) dan harta
tetap (Fix Asset). harta lancar biasanya adalah harta yang habis sekali pakai atau kurang dari
setahun, atau yang mudah dikonversi kebentuk lain. Contohnya: Kertas(khan Cuma sekali pakai,
PELIT BEUD kalau dipakai berkali-kali), Uang karena gampang dikonversi bentuk lain contohnya
dibelikan cendol sampai mobil, dll. Dan harta tetap yang sebaliknya, tidak habis dalam sekali pakai.
contoh kendaraan, peralatan, dll.
I. Kelompok Aktiva ini terdiri dari:
a. Aktiva lancar
Kas
Yaitu dana dalam bentuk uang yang dimiliki oleh perusahaan, contoh: Uang di brankas,
di mesin kasir, simpanan di bank, giro, dibawah bantal, dsb. Kas itu siap dipakai untuk
membeli barang yang lain atau untuk pembayaran.
Piutang
Yaitu tagihan yang kita miliki kepada orang lain. Atau kewajiban yang masih orang lain
harus lakukan kepada kita. Contohya: pembeli yang belum bayar barang kita, orang yang
meminjam dana pada kita, pendapatan yang masih harus diterima. Atau, dalam istilah
lain dan bisa membentuk akun baru seperti sewa dibayar dimuka, asuransi dibayar
dimuka, iklan dibayar dimuka,dsb(lama-lama bisa bonyok kalau terus dibayar di muka
semua,hehehe)
Atau bisa juga dalam bentuk surat berharga seperti promes dan Repo. Kalau mau tahu,
hubungi aye...
Perlengkapan, yaitu barang-barang yang habis sekali pakai, contoh kertas, tinta, dsb
b. Aktiva tetap
Peralatan
Yaitu barang-barang yang biasa digunakan dalam operasional usaha yang tidak habis
sekali pakai. Atau penggunaannya dapat lebih dari satu tahun. Contohnya: mesin,
komputer, kursi, dll. (Jadi, jangan makan bangku sekolahan ya, biar awet dan dihitung
jadi peralatan, hehehehe )
Gedung, Mobil, dll
Akumulasi penyusutan peralatan
Akumulasi penyusutan peralatan adalah penjumlahan total atas penurunan nilai aktiva
tetap. Sebagaimana kita ketahui, yang namanya barang tetap akan mengalami
penurunan nilai. Contohnya mobil, ditahun 2005 kita beli Avanza seharga 200 juta,
otomatis ketika tahun 2006 harganya tidak lagi 200 juta, bisa jadi tinggal 150 juta. Nah,
penurunan nilai sebesar 50 juta itulah yang dicatat sebagai akumulasi penyusutan
peralatan. Hingga nanti jumlah akumulasi penyusutannya sama besar dengan nilai
II.
III.
IV.
V.
pembelian peralatan, barang tersebut dianggap sudah tidak bernilai. Biasanya untuk
barang bergerak 3 s.d. 4 tahun. Sementara tidak bergerak antara 5-6 tahun. Hal ini tidak
berlaku untuk tanah.
Utang
Yaitu kewajiban atau tagihan yang harus kita penuhi untuk pihak lain. Utang pun dibagi
2, ada utang lancar atau jangka pendek dan utang jangka panjang. Utang jangka pendek
biasanya hutang yang kurang dari 1 tahun jatuh tempo, sementara utang jangka panjang
adalah utang yang lebih dari satu tahun jatuh temponya. Contoh utang jangka pendek
adalah utang dagang,wesel bayar, utang gaji, dll. Utang jangka panjang contohnya
obligasi, utang bank, utang hipotek,dsb.
Modal
Yaitu, tuntutan yang berasal dari pemilik karena telah menanamkannya modalnya. Inilah
aset riil yang disetor oleh pemilik maupun pemegang saham. Modal dapat berupa laba
ditahan, penjualan saham, dll.
Pendapatan
Adalah jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan atas barang atau jasa yang berhasil
kita jual. Atau imbal hasil yang kita terima atas usaha yang kita lakukan. Contohya:
Pendapatan jasa (diperusahaan jasa), penjualan (diperusahaan perdagangan), komisi,
pendapatan bunga, penyewaan harta, hadiah undian, dsb.
Beban
Adalah penurunan dalam modal pemilik yang disebabkan aktivitas usaha itu sendiri.
Modal dapat berbentuk pengeluaran uang atau penggunaan harta. Contoh: beban sewa,
beban perlengkapan, beban penyusutan peralatan, beban listrik, dll.
Karena untuk contoh yang mudah dalam mengawali pelajaran akuntansi, maka kita belajar terlebih
dahulu Akuntansi di perusahaan jasa. Yaitu, perusahaan yang pendapatannya dihasilkan dalam
pelayanan service, bukan dari menghasilkan barang atau penjualan barang. Contoh: Service
komputer, bank, salon, dsb.
Perkiraan Akuntansi
Yaitu formulir untuk mencatat dan melakukan klasifikasi terhadap persamaan akuntansi menurut
karakternya masing-masing sbagai aktiva, modal, utang, pendapatan, ataupun beban.
Sisi sebelah kiri, disebut debet, dimana ini adalah posisi normal bagi kelompok aktiva
dan beban.
Sebelah kanan, disebut sisi kredit, dimana ini adalah posisi normal bagi utang, modal,
dan pendapatan
Perkiraan riil (perkiraan neraca) yang terdiri dari harta, utang, dan modal
Perkiraan nominal (perkiraan labarugi) yang terdiri dari beban dan pendapatan
Perkiraan
Aktiva
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
Debet
+
+
Kredit
+
+
+
-
Saldo Normal
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet
Saldo Normal artinya, tidak mungkin Harta bersaldo dalam posisi kredit(mana ada saldo kas minus?
Masa diambil tuyul, hahahha)
Arti membaca diatas adalah, jika kelompok Aktiva bertambah (+) (contoh kas bertambah atau
peralatan bertambah) maka ditulis di kolom debet, dan jika aktiva berkurang(-), maka ditulis di
kredit. Begitu pula perkiraan yang lain.
Siklus Akuntansi
Adalah tahapan-tahapan dalam akuntansi. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, akuntansi adalah
ilmu untuk meyusun laporan keuangan. Laporan keuangan adalah informasi atas harta, modal,
pendapatan, utang, beban, dll yang tersusun secara sisematis dan bersifat realiable alias dapat
dipertanggungjawabkan. Laporan keuangan tidak didapat langsung dalam bentuk neraca ataupun
laba rugi. Namun merupakan proses dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit.
Siklus Akuntansi adalah sebagai berikut:
Identifikasi
Yaitu tahap awal dari pembuatan informasi keuangan. Identifikasi menelaah sumbersumber informasi keuangan. Dari mana sumber-sumber informasi keuangan? Ya, dari
bukti transaksi keuangan. Kesalahan dalam proses identifikasi akan menyebabkan
kesalahan lanjutan tanpa ujung (cie). Suatu akuntan akan bekerja berdasarkan bukti
tertulis yang dapat dinilai dengan uang. Bukan sekedar dari mulut dan hasil kira-kira.
Contohnya, kalau ada pembelian perlegkapan, harus ada bukti pembeliannya dan
besaran harga perlengkapan tersebut. Tidak boleh sekedar menduga dan dari omongan
semata.
Ada banyak jenis bukti keuangan. Yang pasti kita harus pintar-pintar dalam
mengidentifikasi apakah bukti ini berhubungan dengan pemasukan atau pengeluaran
kas, pembelian perlengkapan atau peralatan, atau pembayaran hutang. Bukti keuangan
bisa berbentuk kuitansi (bukti pembayaran), nota tunai (bukti pembelian secara tunai,
faktur (bukti pembelian secara kredit), struk, nota debet atau nota kredit,dll.
Pencatatan
Setelah kita dapat mengetahui bukti transaksi, kemudian akan kita catat dalam jurnal
sebaaimana kaidah perkiraan diatas. Jika dalam bukti transaksi mempengaruhi (baik
menambah atau mengurangi) harta, maka akan kita catat dalam jurnal. Jurnal adalah
buku harian untuk mencatat transaksi-transaksi berdasarkan urutan waktu.
Jurnal diperlukan untuk:
a. Apakah suatu transaksi akan menambah atau mengurangi sesuatu
b. Jumlah yang harus dicatat pada satu perkiraan atau lebih
c. Apakah perkiraan itu didebet atau dikredit
d. Akibat dari suatu transaksi jumlahnya harus sama antara yang di debet dan yang
dikredit
e. Dibuat tanda atau reference bahwa suatu jumlah telah diposting/dimasukan
kedalam buku besar sesuai nomor perkiraan.
Contoh:
a. Pada tanggal 3 Maret, Pak Jono menyetor modalnya untuk usaha laundry Bersih
Beud sebesar 30.000.000 rupiah. (Artinya, Kas bertambah, Modal pun bertambah)
b. Pada tanggal 4 Maret, dibeli perlengkapan senilai 800.000 secara kredit.
(Perlengkapan bertambah, utang bertambah)
c. Pada tanggal 5 Maret 2010, dibeli peralatan sebesar 5.000.000 rupiah
d. Pada tanggal 13 Maret 2010, diterima pendapatan sebesar 2000. (Otomatis Kas
Bertambah dan Pendapatan bertambah)
Berikut pencatatan pada jurnalnya:
Modal dan Utang
Bertambah, posisi
Kredit
Tanggal
3 Mar10
4 Maret
5 Maret
13 Maret
Karena Kas
adalah harta,
maka (+)
didebet
Perkiraan
Kas
Modal
Perlengkapan
Utang
Peralatan
Kas
Kas
Pendapatan
Reference Debet
(V)
30.000
(V)
800
5.000
2.000
-
(dalam ribuan)
Kredit
30.000
800
5.000
2000
(Diisi (V) atau bukti transaksi jika telah diposting ke buku besar)
Pengikhtisaran
Setelah jurnal selesai kita buat, maka dari daftar jurnal itu akan kita kelompokan dalam
buku besar. Proses memasukan data dari jurnal kedalam kelompok buku besar inilah
yang disebut dengan posting.
Pada buku besar biasanya terdapat 4 kolom. Berikut contoh Buku Besar Kas
Nama Akun: Kas
(dalam ribuan)
Tanggal
Perkiraan
Debet
Kredit
Saldo
3 Maret 2010
Modal
30.000
30.000
5 Maret 2010
Peralatan
5.000
25.000
15 Maret 2010 Pendapatan
2.000
27.000
Dan setiap akun harus dibuat buku besarnya.
Proses pembuatan buku besar dilakukan setiap awal tahun, yaitu tanggal 1 Januari.
Sementara pencatatan jurnal dilakukan setiap kali ada transaksi. Sementara Posting dari
Jurnal ke buku besar dilakukan berkala, bisa harian, mingguan, atau bulanan. Tujuannya
untuk mengetahui saldo-saldo setiap akun. Jika hanya berbentuk jurnal, khan tidak
ketahuan berapa uang kas kita sekarang, berapa pendapatan kita, dll.
Nah, diakhir tahun, saldo akhir buku besar akan diringkas menjadi Neraca Saldo!
Apa itu Neraca Saldo???
Neraca Saldo atau Trial Balance merupakan pengelompokan saldo akhir dalam buku
besar. Fungsi neraca saldo adalah untuk mengevaluasi adanya kesalahan posting (alias
salah kamar) dan perjurnalan. Biasanya kesalahannya akan tampak pada tidak balancenya jumlah saldo Debet dan Kredit.
Berikut adalah bentuk neraca saldo
Saldo dari
Neraca Saldo
Laundry Beud
Per 31 Desember 2010
No. Akun
111
112
113
114
121
122
211
301
401
402
501
502
503
504
Perkiraan
Kas
Piutang
Iklan dibayar dimuka
Perlengkapan
Peralatan
Akum. Penyusutan Peralatan
Utang Usaha
Modal
Pendapatan Usaha
Pendapatan Bunga
Beban Gaji
Beban Listrik
Beban Air
Beban Transport
Total
BUKU BESAR
Setiap akun
Debet
22.300
2.300
1.500
800
5.000
2.000
1050
300
300
35.550
(Dalam Ribuan)
Kredit
500
1200
30.000
3.800
50
35.550
WAJIB SAMA!!
Soal.
Diketahui, Pak Bejo akan membuat bisnis Bengkel Pasti Beuner . Berikut adalah
keterangan transaksi yang dilakukan:
- 2 Januari, Pak Bejo menyetor modal sebeasr 15.000.000 dan peralatan senilai
6.000.000
- 6 Januari, Dibeli Perlengkapan senilai 1.000.000 rupiah
- 10 Januari mendapat pinjaman dari Kakak Pak Bejo senilai 10.000.000
- 15 Januari membayar uang sewa ruko sebesar 12.000.000 untuk satu tahun.
- 19 Januari diterima pendapatan senilai 9.500.000
- 23 Januari dibayar angsuran utang kepada kakak sebesar 4.000.000
- 26 Januari telah diselesaikan service mobill sebesar 5.000.000 dan belum dibayar
oleh Pak Joko
- 30 Januari dibayar gaji karyawan sebesar 2.200.000
- 30 Januari diterima pembayaran dari Pak Joko
- 4 Februari menerima pendapatan sebesar 7.000.000
- 6 Februari, diterima service senilai 3.000.000, belum dibayar
- Dibeli perlengkapan senilai 3.000.000, mendapat diskon 10%
Tugas!
a. Buat Jurnal
b. Buat Buku Besar
c. Buat Neraca saldo
(Untuk Tahu Jawabannya, download di www.bimbelonline.com)
Pelaporan
Tahap ini adalah tahap yang dilakukan setiap akhir periode atau akhir tahun. Sebelum
membuat laporan keuangan, kita harus meneruskan langkah Neraca Saldo. Langkah
selanjutnya adalah membuat kertas kerja/worksheet/neraca lajur. Kertas Kerja terdiri
dari 10 kolom. Yaitu:
a. Neraca Saldo
b. Ayat Penyesuaian
c. Neraca saldo setelah disesuaikan
d. Laba/Rugi
e. Neraca
Berikut adalah bentuk Kertas Kerja
Perkiraan
Kas
Piutang Usaha
Iklan dibayar dimuka
Perlengkapan
Peralatan
Akm. Penyustan. Prltn
Utang Usaha
Modal
Pendapatan Usaha
Pendapatan Bunga
Beban Gaji
Beban Listrik
Beban Air
Beban Transport
Total
Neraca Saldo
Debet
Kredit
22300
2300
1500
800
5000
500
1200
30000
3800
50
2000
1050
300
300
35550
35550
Penyesuaian
Debet
Kreedit
NS disesuaikan
Debet
Kredit
Debet
Laba/Rugi
Kredit
Debet
Neraca
Kredit
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) adalah suatu konsep penandingan yang mendukung
pelaporan. Dimana bisa jadi ketika neraca saldo dibuat, masih ada keterangan lain yang belum
terakomodir. Contohnya pada perlengkapan diatas dibeli diawal tahun sebesar 800.000, dan tidak
mungkin jika masih utuh. Pasti telah berkurang, karenanya perlu ada penyesuaian. Atau iklan dibayar
dimuka. Jika sudah ditayangkan, maka nilai iklan dibayar dimuka kita telah berkurang.
Contoh ayat penyesuaian:
a. Perlengkapan menunjukan nilai persediaan diawal periode ditambah nilai yang dibeli
dalam periode tersebut.Sebagian dari perlengkapan telah terpakai, dengan
demikian, yang terpakai menjadi BEBAN PERLENGKAPAN
b. Sewa dibayar dimuka, menjadi BEBAN SEWA. Hitung yang sudah terpakai berapa
bulan!.
c. Beban yang belum dicatat, menjadi UTANG. (contoh pada gaji yang belum dibayar,
mejadi UTANG GAJI)
d. Beban Penyusutan, sesuai besaran yang telah ditentukan
e. PIUTANG,
f. Dll.
Contoh untu AJP Laundry Beud.
1.
2.
3.
4.
Perkiraan
Beban Perlengkapan
Perlengkapan
Beban Iklan
Iklan dibayar dimuka
Beban Penyusutan Peralatan
Akm.Peny, Peralatan
Beban Gaji
Utang Gaji
Debet
500.000
600.000
Kredit
500.000
600.000
1000.000
1.000.000
2.000.000
2.000.000
Perkiraan
Kas
Piutang Usaha
Iklan dibayar dimuka
Perlengkapan
Peralatan
Akm. Penyustan. Prltn
Utang Usaha
Modal
Pendapatan Usaha
Pendapatan Bunga
Beban Gaji
Beban Listrik
Beban Air
Beban Transport
Total
Beban Perlengkapan
Bebann Iklan
Beban Peny. Peralatan
Utang Gaji
Total
Neraca Saldo
Debet
Kredit
22300
2300
1500
800
5000
500
1200
30000
3800
50
2000
1050
300
300
35550
35550
Penyesuaian
Debet
Kreedit
NS disesuaikan
Debet
Kredit
Debet
Laba/Rugi
Kredit
Debet
Neraca
Kredit
600
500
1000
2000
500
600
1000
4100
2000
4100
Setelah kita melakukan penysuaian, maka selanjutnya kita masuk ke kolom Neraca Saldo
di Sesuaikan. Mudah Beud, tinggal memindahkan, menambah, atau menyelisihkan. Jika
Debet bertemu Debet dijumlahkan (+), Kredit bertemu kredit dijumlahkan (+), Debet
bertemu Kredit diselisihkan (-) dengan menyimpannya di nominal terbesar. Yang tidak
mengalami perubahan, cukup dipindahkan.
Jadi, berikut Kertas Kerja Laundry sampai Neraca Saldo Disesuaikan.
Perkiraan
Kas
Piutang Usaha
Iklan dibayar dimuka
Perlengkapan
Peralatan
Akm. Penyustan. Prltn
Utang Usaha
Modal
Pendapatan Usaha
Pendapatan Bunga
Beban Gaji
Beban Listrik
Beban Air
Beban Transport
Beban Perlengkapan
Bebann Iklan
Beban Peny. Peralatan
Utang Gaji
Total
Neraca Saldo
Debet
Kredit
22300
2300
1500
800
5000
500
1200
30000
3800
50
2000
1050
300
300
Penyesuaian
Debet
Kreedit
600
500
1000
2000
500
600
1000
35550
35550
4100
2000
4100
NS disesuaikan
Debet
Kredit
22300
2300
900
300
5000
1500
1200
30000
3800
50
4000
1050
300
300
500
600
1000
2000
38550
38550
Debet
Laba/Rugi
Kredit
Debet
Neraca
Kredit
Jumlah antara kolom Debet dan Kredit pada neraca saldo disesuaikan harus sama!.
Setelah kita mengisi kolom Laba/Rugi. Akun-akun yang tergolong akun nominal
(Pendapatan dan Beban) akan dimasukan kedalam kolom Laba/Rugi. Sementara akun rill
(Harta, Utang, dan Modal) dipindahkan ke kolom neraca. Berikut adalah hasilnya:
Perkiraan
Kas
Piutang Usaha
Iklan dibayar dimuka
Perlengkapan
Peralatan
Akm. Penyustan. Prltn
Utang Usaha
Modal
Pendapatan Usaha
Pendapatan Bunga
Beban Gaji
Beban Listrik
Beban Air
Beban Transport
Beban Perlengkapan
Bebann Iklan
Beban Peny. Peralatan
Utang Gaji
Total
Neraca Saldo
Debet
Kredit
22300
2300
1500
800
5000
500
1200
30000
3800
50
2000
1050
300
300
Penyesuaian
Debet
Kreedit
600
500
1000
2000
500
600
1000
35550
35550
4100
2000
4100
NS disesuaikan
Debet
Kredit
22300
2300
900
300
5000
1500
1200
30000
3800
50
4000
1050
300
300
500
600
1000
2000
38550
38550
Rugi
Total
Debet
Laba/Rugi
Kredit
Debet
22300
2300
900
300
5000
Neraca
Kredit
1500
1200
30000
3800
50
4000
1050
300
300
500
600
1000
7750
7750
3850
(3900)
7750
30800
(3900)
34700
2000
34700
34700
Dari data diatas, kita tahu bahwa ternyata Laundry Beud mengalami kerugian, karena
Total Kolom Pendapatan < Total Kolom Beban. Yang terpenting, selisih antara kolom
neraca dan kolom laba/rugi harus sama.