DISUSUN OLEH :
CINDY SULISTIAWATI
NIM : 992022001
NIM : 992022007
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
Kesimpulan ............................................................................................................. 7
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki atau digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang/jasa untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan administratif
dan diharapkan akan bertahan lama dan digunakan lebih dari satu periode.
SAK ETAP atau Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntanbilitas
Publik dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umun bagi
pengguna eksternal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimaan penilaian akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP ?
2. Bagaimana pengakuan akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP ?
3. Bagaimana pelaporan akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP ?
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk mengetahui penilaian akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP
2. Untuk mengetahui pengakuan akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP
3. Untuk mengetahui pelaporan akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Entitas harus memilih metode untuk penyusutan yang menggambarkan
ekspektasi dalam pola penggunaan manfaat ekonomi pada masa depan aset.
Metode itu diantaranya adalah :
a) Metode Garis Lurus
d. Penurunan Nilai
Entitas harus menerapkan Penurunan Nilai Aset untuk menentukan apakah aset
tetap telah mengalami penurunan nilai dan bagaimana mengakui dan mengukur
kerugiannya jika terjadi penurunan nilai.
5
B. Pengakuan Akun Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP
Dalam menentukan pengakuan aset tetap entitas harus mengakui biaya perolehan aset
tetap sebagai aset tetap dengan cara menerapkan kriteria pengakuan dalam
menentukan pengakuan aset tetap jika :
a. Kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos tersebut akan
mengalir dari entitas.
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Tanah dan bangunan adalah aset yang dipisahkan dan harus dicatat segera terpisah,
meskipun tanah dan bangunan tersebut diperoleh secara bersamaan.
SAK ETAP No.15 Tahun 2009 menyatakan bahwa
“Biaya perolehan aset tetap adalah setara harga tunainya pada tanggal pengakuan. Jika
pembayaran ditangguhkan lebih dari waktu kredit normal, maka biaya perolehan
adalah nilai tunai semua pembayaran masa akan datang”
C. Pelaporan Akun Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP
Dalam pelaporan atau pengungkapan akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP, Entitas
harus mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap seperti :
1) Dasar pengukuran yang digunakan untuk menetukan jumlah tercatat bruto.
Maksudnya adalah entitas harus menetukan dasar pengukuran mana yang akan ia
gunakan dalam menentukan jumlah bruto yang tercatat. Apakah menggunakan
dasar pengukuran pada saat pengakuan, pengukuran biaya perolehan, atau
pengukuran setelah pengakuan awal.
2) Metode penyusutan yang digunakan.
Dalam mengungkapkan akun aset tetap, entitas harus menentukan metode
penyusutan mana yang ia gunakan. Metode penyusutan bisa dengan metode garis
lurus, metode pembebanan menurun,, ataupun metode jumlah unit produksi.
3) Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan.
Untuk mengetahui umur manfaat atau tarif penyusutan, entitas dapat
menggunakan tiga metode yang telah disebutkan.
4) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
Dalam mengungkapkan akun aset tetap, entitas harus mengetahui jumlah bruto
yang tercatat dan juga akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
5) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan :
a) Penambahan; b) Pelepasan; c) Kerugian penurunan nilai yang diakui atau
dipulihkan dalam laporan laba rugi ; d) Penyusutan; e) Perubahan lainnya.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Aset tetap adalah asset berwujud yang dimiliki atau digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang/jasa untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan administratif
dan diharapkan akan bertahan lama dan digunakan lebih dari satu periode.
SAK ETAP atau Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntanbilitas
Publik dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umun bagi
pengguna eksternal.
Dalam pengukuran akun aset tetap ada bebrapa pengukuran yaitu pengukuran pada
saat pengakuan, pengukuran biaya perolehan, pengukuran setelah pengakuan awal,
dan penurunan nilai. Adapula beberapa metode penyusutan yaitu metode garis lurus,
metode pembebanan menurun, dan metode jumlah unit produksi.
Pada saat pengakuan akun aset tetap antitas harus mengetahui beberapa kriteria. Dan
dalam pelaporan akun aset tetap ada beberapa hal yang harus dilaporkan yaitu dasar
pengukuran, metode penyusutan, umur manfaat dan tarif penyusutan, jumlah tercatat
bruto dan akumulasi penyusutan, dan rekonsiliasi jumlah tercatat.
7
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, P. l., & Diamandjojo, S. (2015). Perlakukan Akuntansi Pengukuran Aset Teatap Berdasarkan
SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) Tahun 2012 Pada
Primer Koperasi Katika S-02 Jatayu . jurnal.polines.ac.id, 28-38.