Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENILAIAN,PENGAKUAN, DAN PELAPORAN AKUN ASET TETAP MENURUT


SAK ETAP

DISUSUN OLEH :

CINDY SULISTIAWATI

NIM : 992022001

REINHARD SAMUEL POMANTOUW

NIM : 992022007

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 3

A. Latar Belakang .................................................................................................. 3


B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
C. Tujuan pembelajaran ........................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 4

A. Penilaian Akun Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP ..................................... 4


B. Pengakuan Akun Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP .................................. 6
C. Pelaporan Akun Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP .................................... 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 7

Kesimpulan ............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 8

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki atau digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang/jasa untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan administratif
dan diharapkan akan bertahan lama dan digunakan lebih dari satu periode.
SAK ETAP atau Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntanbilitas
Publik dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umun bagi
pengguna eksternal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimaan penilaian akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP ?
2. Bagaimana pengakuan akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP ?
3. Bagaimana pelaporan akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP ?

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk mengetahui penilaian akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP
2. Untuk mengetahui pengakuan akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP
3. Untuk mengetahui pelaporan akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penilaian Akun Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP


Ada beberapa penilaian akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP sebagai berikut :
a. Pengukuran pada saat pengakuan
 Harga Beli, termasuk biaya hukum, bea impor, dan pajak pembelian yang
tidak boleh dikreditkan, setelah dikurangi diskon pembelian dan
potongan lainnya.
 Biaya – biaya yang dapat didistribusikan langsung untuk membawa aset
ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai
dengan maksud manajemen.
 Estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan aset dan
biaya restorasi lokasi.
b. Pengukuran Biaya Perolehan
Biaya perolehan aset tetap adalah setara harga tunainya pada tanggal pengakuan.
Jika pembayaran ditangguhkan lebih dari waktu kredit normal, maka biaya
perolehan adalah nilai tunai semua pembayaran masa akan datang. Jika aset tetap
diperoleh melalui pertukaran dengan aset nonmoneter, maka biaya perolehan
diukur pada nilai wajar, kecuali transaksi pertukaran tidak memiliki substansi
komersial atau nilai wajar aset tetap yang diterima atau aset yang diserahkan
tidak dapat diukur secara andal. Dalam kasus tersebut biaya perolehan diukur
pada jumlah tercatat yang diserahkan.
c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Entitas harus mengukur seluruh aset tetap setelah pengakuan awal pada biaya
perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian
penurunan nilai. Entitas juga harus mengakui biaya pemeliharaan dan reparasi
sehari – hari dari aset tetap sebagai beban dalam laporan laba rugi pada periode
terjadinya, entitas harus mengalokasikan jumlah aset yang dapat disusutkan
secara sistematis selama umur manfaatnya.

4
Entitas harus memilih metode untuk penyusutan yang menggambarkan
ekspektasi dalam pola penggunaan manfaat ekonomi pada masa depan aset.
Metode itu diantaranya adalah :
a) Metode Garis Lurus

Beban Penyusutan = Harga perolehan – Estimasi nilai sisa

Estimasi masa manfaat

b) Metode Pembebanan Menurun

Metode jumlah angka tahun

Biaya Depresiasi = Fraksi depresiasi x (Niai perolehan aset – Nilai


residu)

Metode saldo menurun

Beban depresiasi = Nilai buku awal tahun x Tarif saldo menurun

c) Metode Jumlah Unit Produksi

Jumlah depresiasi per unit = Harga perolehan depresiasi – total


unit aktivitas

Beban Depresiasi = Jumlah depresiasi per unit x jumlah


aktivitas setahun

d. Penurunan Nilai
Entitas harus menerapkan Penurunan Nilai Aset untuk menentukan apakah aset
tetap telah mengalami penurunan nilai dan bagaimana mengakui dan mengukur
kerugiannya jika terjadi penurunan nilai.

5
B. Pengakuan Akun Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP
Dalam menentukan pengakuan aset tetap entitas harus mengakui biaya perolehan aset
tetap sebagai aset tetap dengan cara menerapkan kriteria pengakuan dalam
menentukan pengakuan aset tetap jika :
a. Kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos tersebut akan
mengalir dari entitas.
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Tanah dan bangunan adalah aset yang dipisahkan dan harus dicatat segera terpisah,
meskipun tanah dan bangunan tersebut diperoleh secara bersamaan.
SAK ETAP No.15 Tahun 2009 menyatakan bahwa
“Biaya perolehan aset tetap adalah setara harga tunainya pada tanggal pengakuan. Jika
pembayaran ditangguhkan lebih dari waktu kredit normal, maka biaya perolehan
adalah nilai tunai semua pembayaran masa akan datang”
C. Pelaporan Akun Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP
Dalam pelaporan atau pengungkapan akun aset tetap berdasarkan SAK ETAP, Entitas
harus mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap seperti :
1) Dasar pengukuran yang digunakan untuk menetukan jumlah tercatat bruto.
Maksudnya adalah entitas harus menetukan dasar pengukuran mana yang akan ia
gunakan dalam menentukan jumlah bruto yang tercatat. Apakah menggunakan
dasar pengukuran pada saat pengakuan, pengukuran biaya perolehan, atau
pengukuran setelah pengakuan awal.
2) Metode penyusutan yang digunakan.
Dalam mengungkapkan akun aset tetap, entitas harus menentukan metode
penyusutan mana yang ia gunakan. Metode penyusutan bisa dengan metode garis
lurus, metode pembebanan menurun,, ataupun metode jumlah unit produksi.
3) Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan.
Untuk mengetahui umur manfaat atau tarif penyusutan, entitas dapat
menggunakan tiga metode yang telah disebutkan.
4) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
Dalam mengungkapkan akun aset tetap, entitas harus mengetahui jumlah bruto
yang tercatat dan juga akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
5) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan :
a) Penambahan; b) Pelepasan; c) Kerugian penurunan nilai yang diakui atau
dipulihkan dalam laporan laba rugi ; d) Penyusutan; e) Perubahan lainnya.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Aset tetap adalah asset berwujud yang dimiliki atau digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang/jasa untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan administratif
dan diharapkan akan bertahan lama dan digunakan lebih dari satu periode.
SAK ETAP atau Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntanbilitas
Publik dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umun bagi
pengguna eksternal.
Dalam pengukuran akun aset tetap ada bebrapa pengukuran yaitu pengukuran pada
saat pengakuan, pengukuran biaya perolehan, pengukuran setelah pengakuan awal,
dan penurunan nilai. Adapula beberapa metode penyusutan yaitu metode garis lurus,
metode pembebanan menurun, dan metode jumlah unit produksi.
Pada saat pengakuan akun aset tetap antitas harus mengetahui beberapa kriteria. Dan
dalam pelaporan akun aset tetap ada beberapa hal yang harus dilaporkan yaitu dasar
pengukuran, metode penyusutan, umur manfaat dan tarif penyusutan, jumlah tercatat
bruto dan akumulasi penyusutan, dan rekonsiliasi jumlah tercatat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Wardani, P. l., & Diamandjojo, S. (2015). Perlakukan Akuntansi Pengukuran Aset Teatap Berdasarkan
SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) Tahun 2012 Pada
Primer Koperasi Katika S-02 Jatayu . jurnal.polines.ac.id, 28-38.

Anda mungkin juga menyukai