Anda di halaman 1dari 18

AKUNTANSI BELANJA MODAL

&
ASET TETAP
DEFINISI BELANJA MODAL

Belanja Modal menurut PSAP no.2 adalah pengeluaran


anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya
yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
KRITERIA BELANJA MODAL

Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya


perolehan aset tetap atau aset lainnya yang dengan
demikian menambah aset pemerintah

Memenuhi nilai minimum kapitalisasi

Perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan


untuk dijual.

Pengeluaran anggaran belanja tersebut


mengakibatkan bertambahnya masa
manfaat/umur ekonomis asset berkenaan
PRINSIP PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening


Kas Umum Daerah

Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan


belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran yang disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.

Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada


periode dicatat sebagai pengurang belanja. Apabila diterima
pada periode berikutnya, koreksi belanja dicatat sebagai
pendapatan lain-lain.
Belanja Modal Tanah

Belanja Modal Peralatan


dan Mesin

Jenis-Jenis Belanja Modal Gedung


Belanja Modal Dan Bangunan

Belanja Modal Jalan,


Irigasi dan Jaringan

Belanja Modal Fisik


lainnya
PENYAJIAN
ASET TETAP
Definisi
• Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk
digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
Aset tetap pemerintah
• Aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh
entitas lainnya, misalnya instansi pemerintah lainnya, universitas, dan
kontraktor;
• Hak atas tanah.

Kecuali:
• bahan (materials)
• perlengkapan (supplies)
KLASIFIKASI ASET TETAP

1. Tanah

2. Peralatan mesin

3. Gedung dan Bangunan

4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan

5. Aset Tetap Lainnya

6. Konstruksi dalam Pengerjaan


Pengakuan Aset Tetap
•Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat
diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal.

Kriteria:
•Berwujud;
•Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
•Sejalan dengan penerapan basis akrual
•Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
•Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
•Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Pengukuran Aset Tetap
•Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan
pada nilai wajar pada saat perolehan

Biaya perolehan atas pembelian Aset meliputi:


•Harga beli aset tetap
•Semua biaya yang dikeluarkan sampai Aset Tetap siap digunakan, termasuk: biaya
perjalanan dinas, ongkos angkut, biaya uji coba, biaya konsultan, dll’

Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelah perolehan dapat


dibedakan menjadi dua:
•Belanja untuk pemeliharaan
•Belanja untuk peningkatan
Penilaian Awal Aset Tetap
•Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya
harus diukur berdasarkan biaya perolehan.
•Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut
adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
Komponen Biaya
•Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya,
termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset
tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan

Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung


•biaya persiapan tempat;
•biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan bongkar muat
(handling cost);
•biaya pemasangan (installation cost);
•biaya profesional seperti arsitek dan insinyur; dan
•biaya konstruksi.
Penghentian dan Pelepasan
•Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau
bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak
ada manfaat ekonomi masa yang akan datang.
•Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus
dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
•Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah
tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos
aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
Penyusutan
•Alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan.
Metode penyusutan:
•Metode garis lurus (straight line method); atau
•Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)
•Metode unit produksi (unit of production method)
PENGUNGKAPAN DI LAPORAN KEUANGAN
a.Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying
amount);

b. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan
• Penambahan;
• Pelepasan;
• Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
• Mutasi aset tetap lainnya.

c. Informasi penyusutan
• Nilai penyusutan;
• Metode penyusutan yang digunakan;
• Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
• Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode
Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:

Kebijakan
Jumlah
Eksistensi dan akuntansi untuk Jumlah komitmen
pengeluaran pada
batasan hak milik kapitalisasi yang untuk akuisisi aset
pos aset tetap
atas aset tetap berkaitan dengan tetap
dalam konstruksi
aset tetap
Penyajian

 Aset tetap disajikan berdasarkan


biaya perolehan aset tetap
tersebut dikurangi akumulasi
penyusutan.
 Apabila terjadi kondisi yang
memungkinkan penilaian
kembali, maka aset tetap akan
disajikan dengan penyesuaian
pada masing-masing akun aset
tetap dan akun ekuitas

Anda mungkin juga menyukai