Ancaman adalah upaya yang dilakukan oleh luar maupun dalam negeri yang dianggap
membahayakan keselamatan dan kedaulatan sebuah negara. Sedangkan pengertian ideologi
merujuk pada sebuah gagasan atau ide.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ancaman di bidang ideologi adalah suatu upaya dari luar
maupun dalam negeri yang mengganggu ketahanan nasional sebuah negara dalam tataran
pemikiran, misalnya: arus globalisasi, perang ideologi, kepentingan politik, dan lain-lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ancaman adalah upaya yang dilakukan
secara konsepsional melalui tindakan politik yang membahayakan tatanan negara dan bangsa.
Artinya kini keamanan tidak hanya dilihat dari kekuatan militer, melainkan juga bagaimana
menyelamatkan manusia dari ancaman non-militer seperti pada bidang ideologi.
Ancaman di bidang ideologi pernah dialami Indonesia saat Pancasila berhadapan dengan
ideologi komunisme. Pada masa itu, kehadiran ideologi komunisme mengancam ideologi
Pancasila dan sudah ditolak secara tegas oleh bangsa Indonesia. Jika tidak, ada kemungkinan
ideologi selain Pancasila dapat berkembang di Indonesia. Inilah yang disebut dengan
ancaman di bidang ideologi, ancaman yang berpotensi membahayakan pemikiran masyarakat
dan berujung pada pemahaman yang bertolak belakang dari dasar negara.
2. Faktor Penyebab Ancaman di Bidang Ideologi
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ancaman di bidang ideologi
dapat terjadi apabila:
Berikut adalah bentuk ancaman di bidang ideologi yang mengancam integrasi bangsa:
Berikut ini adalah strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi ancaman di bidang ideologi,
di antaranya:
Menurut Noor Ms. Bakry, strategi menghadapi ancaman ideologi dapat dimulai dari
memperkuat keyakinan dan kebenaran terhadap ideologi Pancasila yang memiliki kekuatan
untuk mempersatukan Indonesia secara utuh dan menyeluruh. Cara tersebut dapat dilakukan
dengan cara memahami Pancasila lebih dalam sebagai salah satu ideologi utama negara,
menumpas gerakan separatis, dan menanamkan nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat.
Strategi kedua adalah menyebarkan dan mendorong masyarakat untuk mengaplikasikan butir-
butir Pancasila dalam kehidupan bernegara dan tidak mudah terpengaruh dengan pemikiran
barat yang ideologinya berbeda dengan kita. Karena setiap negara menganut etika dan moral
yang berbeda.
a) Lapisan terdepan adalah unsur pertahanan nirmiliter seperti kementerian dan lembaga
pemerintah dan non kementerian yang menguasai bidang ideologi
b) Kementerian dan unsur pemerintahan di bidang politik dalam negeri untuk mengerahkan
seluruh tenaga dan kekuatan politik untuk menghadapi ancaman di bidang ideologi.
c) Unsur pemerintahan di bidang informasi yang memiliki kekuatan nasional untuk
menyelenggarakan "operasi informasi imbangan", sehingga masyarakat menerima
informasi yang dapat mengabaikan berbagai pengaruh asing yang berpotensi memecah
belah persatuan bangsa.
d) Unsur pemerintahan di bidang pendidikan yang menyelenggarakan proses pembelajaran
dan membangkitkan kesadaran kepada siswa dan mahasiswa tentang pentingnya
pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
e) Unsur pemerintah di bidang agama yang bermitra dengan pemimpin agama untuk
menyinergikan strategi terhadap ideologi asing yang membahayakan kehidupan bangsa
dan negara.
f) Peran lapis yang dilakukan oleh militer dalam mempertahankan keamanan melalui
program pelaksanaan bakti TNI sesuai dengan wilayah kerjanya. Program ini dapat
meningkatkan komunikasi sosial TNI dan kesadaran untuk bela negara, baik di
lingkungan pendidikan, pekerjaan, dan perumahan