2. Membeku
Membeku merupakan peristiwa berubahnnya zat dari wujud cair menjadi padat.
Dalam peristiwa ini terjadi proses pelepasan energi panas.
Contoh peristiwa membeku yaitu:
• Air yang diletakkan dalam freezer menjadi es batu
• Lilin cair setelah dingin menjadi kembali padat
3. Menguap
Menguap merupakan peristiwa berubahnya zat dari wujud cair menjadi gas.
Sama seperti pada peristiwa mencair, untuk dapat terjadinya perubahan zat dari cair menjadi gas ini
dibutuhkan adanya energi panas.
Contoh peristiwa menguap yaitu:
• Bensin yang dibiarkan lama – lama akan hilang berubah menjadi gas
• Air yang dipanaskan dalam panci akan berkurang karena sebagian akan menjadi gas
4. Mengembun
Mengembun merupakan peristiwa berubahnya zat dari wujud gas menjadi cair.
Peristiwa ini dapat terjadi karena gas melepaskan energi panas.
Contoh peristiwa mengembun yaitu:
• Adanya sedikit air pada dedaunan di pagi hari
• Bagian luar gelas yang diisi es batu akan menjadi basah
5. Menyublim
Menyublim merupakan peristiwa berubahnya zat dari wujud padat menjadi gas.
Penyebab terjadinya perubahan zat dari padat menjadi gas ini diperlukan adanya energi panas.
Contoh peristiwa menyublim yaitu:
Kapur barus yang lama kelamaan akan mengecil dan habis
6. Mengkristal
Mengkristal merupakan peristiwa berubahnya zat dari wujud gas menjadi padat.
Peristiwa ini dapat terjadi akibat adanya energi panas yang dilepaskan oleh gas.
Contoh peristiwa mengkristal yaitu:
Berubahnya uap air menjadi salju pada musim dingin.
Teori kinetik gas merupakan teori
pertama yang menjelaskan tekanan
gas berdasarkan tubrukan molekul-
molekul, bukan berdasarkan gaya
TEORI statik yang menyebabkan molekul
KINETIK menjauh satu sama lain. Teori
GAS kinetik gas juga menjelaskan
bagaimana ukuran molekul di
dalam gas dapat mempengaruhi
kecepatan gerak molekul tersebut.
PENGERTIAN GAS IDEAL
Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling berinteraksi
satu dengan lainnya. Artinya, jarak antarpartikel gas ideal sangat
berjauhan dan bergerak secara acak.
Adapun sifat-sifat gas ideal :
• Partikelnya berjumlah banyak.
• Tidak ada interaksi antarpartikel atau tidak ada gaya tarik menarik
antarpartikelnya.
• Jika dibandingkan ukuran ruangan, ukuran partikel gas ideal bisa
diabaikan.
• Tumbukan yang terjadi antara partikel gas dan dinding ruangan
merupakan tumbukan lenting sempurna.
• Partikel gas tersebar secara merata di dalam ruangan.
• Partikel gas bergerak secara acak ke segala arah.
Adapun persamaan gas ideal sebagai berikut :
Persamaan Keadaan Gas Ideal
Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2); dan
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).
2. Hukum Charles
Keterangan:
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K); dan
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).
3. Hukum Gay-Lussac
Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2); serta
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K).
4. Hukum Boyle-Gay Lussac
Answer :
Kata kunci pernyataan soal di atas ada dua, yaitu bejana kokoh dan dikocok berulang-ulang. Bejana kokoh
berarti volume tetap sehingga gas tidak melakukan usaha. Sedangkan dikocok berulang-ulang menyebabkan
partikel gas sering tumbukan sehingga suhu naik.
33