Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK III

BAIQ REGINA SILVA (G1A019014)


BAIQ TINA APRIANA (GIA019018)
EKA DIANA (G1A019024)
Zat atau materi adalah sesuatu yang menempati
ruang dan memiliki massa. Menempati ruang
berarti benda dapat ditempatkan dalam
suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan massa
PENGERTIAN
benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau
WUJUD ZAT dengan alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak
dapat menempati ruang yang sama dalam waktu
bersamaan. Setiap zat / materi terdiri dari partikel
partikel / molekul molekul menyusun zat tersebut.
MACAM MACAM WUJUD ZAT
1. ZAT PADAT

Sifat zat padat ialah: 


 Bentuk tetap
Hal ini disebabkan karena zat padat memiliki partikel partikel yang
letaknya saling berdekatan dan memiliki gaya tarik menarik antar partikel
yang sangat kuat.
Volume tetap
Volume zat padat tidak berubah dikarenakan partikel pada zat padat hanya
dapat bergerak pada kedudukannya saja.
2. ZAT CAIR

Sifat zat cair ialah:


 Bentuknya dapat berubah ubah sesuai dengan wadahnya.
Dapat terjadinya perubahan bentuk pada zat cair diakibatkan karena
renggangnya susunan partikel dalam zat ini. Ditambah lagi dengan kurang
kuatnya gaya tarik menarik antar partikel.
 Volume tetap
Hal ini disebabkan karena partikel yang terdapat pada zat cair mudah berpindah.
 Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.
3. ZAT GAS

Sifat zat gas ialah: 


Bentuk selalu berubah
Zat gas sangat mudah berubah bentuk karena partikel penyusunnya terletak
sangat berjauhan dan juga sangat lemahnya gaya tarik menarik antar partikel.
Volume selalu berubah
Berubahnya volume zat gas dikarenakan partikel penyusunnya bebas
meninggalkan kelompok partikel tersebut.
PERUBAHAN
WUJUD ZAT
1. Mencair
Mencair merupakan peristiwa perubahan zat dari wujud padat menjadi cair. Untuk dapat terjadinya
perubahan zat dari padat menjadi cair ini dibutuhkan adanya energi panas.
Contoh peristiwa mencair yaitu:
• Es batu berubah menjadi air
• Lilin yang mencair saat dinyalakan apinya

2. Membeku
Membeku merupakan peristiwa berubahnnya zat dari wujud cair menjadi padat.
Dalam peristiwa ini terjadi proses pelepasan energi panas.
Contoh peristiwa membeku yaitu:
• Air yang diletakkan dalam freezer menjadi es batu
• Lilin cair setelah dingin menjadi kembali padat
3. Menguap
Menguap merupakan peristiwa berubahnya zat dari wujud cair menjadi gas.
Sama seperti pada peristiwa mencair, untuk dapat terjadinya perubahan zat dari cair menjadi gas ini 
dibutuhkan adanya energi panas.
Contoh peristiwa menguap yaitu:
• Bensin yang dibiarkan lama – lama akan hilang berubah menjadi gas
• Air yang dipanaskan dalam panci akan berkurang karena sebagian akan menjadi gas

4. Mengembun
Mengembun merupakan peristiwa berubahnya zat dari wujud gas menjadi cair.
Peristiwa ini dapat terjadi karena gas melepaskan energi panas.
Contoh peristiwa mengembun yaitu:
• Adanya sedikit air pada dedaunan di pagi hari
• Bagian luar gelas yang diisi es batu akan menjadi basah
5. Menyublim
Menyublim merupakan peristiwa berubahnya zat dari wujud padat menjadi gas.
Penyebab terjadinya perubahan zat dari padat menjadi gas ini diperlukan adanya energi panas.
Contoh peristiwa menyublim yaitu:
Kapur barus yang lama kelamaan akan mengecil dan habis

6. Mengkristal
Mengkristal merupakan peristiwa berubahnya zat dari wujud gas menjadi padat.
Peristiwa ini dapat terjadi akibat adanya energi panas yang dilepaskan oleh gas.
Contoh peristiwa mengkristal yaitu:
Berubahnya uap air menjadi salju pada musim dingin.
Teori kinetik gas merupakan teori
pertama yang menjelaskan tekanan
gas berdasarkan tubrukan molekul-
molekul, bukan berdasarkan gaya
TEORI statik yang menyebabkan molekul
KINETIK menjauh satu sama lain. Teori
GAS kinetik gas juga menjelaskan
bagaimana ukuran molekul di
dalam gas dapat mempengaruhi
kecepatan gerak molekul tersebut.
PENGERTIAN GAS IDEAL

 Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling berinteraksi
satu dengan lainnya. Artinya, jarak antarpartikel gas ideal sangat
berjauhan dan bergerak secara acak.
 Adapun sifat-sifat gas ideal :
• Partikelnya berjumlah banyak.
• Tidak ada interaksi antarpartikel atau tidak ada gaya tarik menarik
antarpartikelnya.
• Jika dibandingkan ukuran ruangan, ukuran partikel gas ideal bisa
diabaikan.
• Tumbukan yang terjadi antara partikel gas dan dinding ruangan
merupakan tumbukan lenting sempurna.
• Partikel gas tersebar secara merata di dalam ruangan.
• Partikel gas bergerak secara acak ke segala arah.
 Adapun persamaan gas ideal sebagai berikut :
Persamaan Keadaan Gas Ideal

Pada ruang tertutup keadaan suatu gas ideal dipengaruhi oleh


tekanan, suhu, volume dan jumlah molekul gas. Ternyata, ada
beberapa hukum yang menjelaskan keterkaitan antara keempat
besaran tersebut.
1. Hukum Boyle

“jika suhu suatu gas dijaga konstan, maka tekanan


gas akan berbanding terbalik dengan volumenya”.

Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2); dan
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).
2. Hukum Charles

“jika tekanan suatu gas dijaga konstan, maka


volume gas akan sebanding suhu mutlaknya”

Keterangan:
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K); dan
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).
3. Hukum Gay-Lussac

“jika volume suatu gas dijaga konstan,


tekanan gas akan sebanding dengan suhu
mutlaknya”

Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2); serta
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K).
4. Hukum Boyle-Gay Lussac

 “hasil kali antara tekanan dan volume dibagi


suhu pada sejumlah partikel mol gas adalah
tetap”
Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2);
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K); serta
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).
GAS NYATA VAN DER WAALS

merupakan suatu persamaan keadaan yang didasarkan pada


alasan yang dapat diterima bahwa gas nyata tidak
mengikuti hukum gas ideal.
 P= (nRT /V−b)
Keterangan : 
− a(n/V) P = Tekanan gas
 n = jumlah mol 
R = konstanta
T = temperatur
V = Volume gas
a, b = koefisien
Contoh soal keadaan gas
Suatu bejana kokoh yang berisi gas ideal dikocok berulang-ulang. Manakah pernyataan yang benar tentang
keadaan gas tersebut setelah dikocok?

A.   Temperatur gas bertambah meskipun energi dalamnya tetap.


B.   Temperatur gas bertambah tanpa gas melakukan usaha.
C.   Energi dalam gas berkurang karena sebagian berubah menjadi kalor.
D.   Gas melakukan usaha sebesar penambahan energi dalamnya.
E.   Temperatur gas bertambah sebanding dengan penambahan kelajuan molekul gas.

Answer : 
        Kata kunci pernyataan soal di atas ada dua, yaitu bejana kokoh dan dikocok berulang-ulang. Bejana kokoh
berarti volume tetap sehingga gas tidak melakukan usaha. Sedangkan dikocok berulang-ulang menyebabkan
partikel gas sering tumbukan sehingga suhu naik.

Jadi, pernyataan yang benar adalah opsi (B).


Contoh soal mencari massa
Di dalam sebuah tangki yang volumenya 50 dm3 terdapat gas oksigen pada suhu 27º C dan tekanan
135 atm. Berapakah massa gas tersebut?
Answer:
 Penyelesaian:
      R         = 0,821 lt atm/molº k
      p          = 135 atm
      V         = 50 dm3
      T          = 300º K
      n          = 
                  = 
                  = 274 mol
      M O2   = 16 + 16 = 32
      m O2    = 32 . 274
                  = 8768 gr
Contoh soal massa molekul relatif
Suatu gas yang massanya 1,95 kg pada suhu 27(derajat celcius) memiliki volume 600 liter dan tekanan 5 atm. tentukan massa
molekul relative(Mr) gas tersebut ?
M = 1,95 Kg = 1950 gran
T = 27⁰C = 300⁰K
V = 600 L
P = 5 atm
Mr = ...............?
Penyelesaian :
Persamaan gas ideal :
P•V=n•R•T
P • V • Mr = m • R • T
5 • 600 • Mr = 1950 • 0,082 • 300
Mr = (1950 • 0,082 • 300) / (5 • 600)
Mr = 47970/3000
Mr = 16 g/mol

Jadi, Mr gas tersebut adalah 16 g/mol


DIAGRAM FASA

Diagram fasa adalah grafik yang


menunjukkan wujud  zat sebagai
fungsi dari tekanan dan temperatur.
TITIK TRIPEL
• Pada titik ini semua fasa berada
dalam kesetimbangan. Temperatur
dan tekanan tetap.
• Titik tripel untuk air ada pada
temperatur 0,01 °C dan tekanan 4,58
mmHg. Titik tripel untuk air, 273,16
K, digunakan dalam penentuan
temperatur skala Kelvin.
• Derajat kebebasan: F = C- P + 2 ( C=
jumlah fasa; 2= variabel yang
menentukan sistem); menyatakan
seberapa banyak faktor yang
menyatakan suatu sistem.
• Derajat kebebasan untuk air pada
DIAGRAM FASA AIR titik tripel adalah: F=1-3+2=0,
karena C= 1 (yaitu air), P= 3 (yaitu
es, air dan uap air).
STRUKTUR KRISTAL
Suatu subtansi dimana pertikel partikel-partikel
(atom/molekul/ion) terkemas rapat bersama sama
melalui suatu cara tertentu dengan energi potensial
paling minimum.
JENIS JENIS KRISTAL
Kristal ini adalah yang paling sederhana.
KRISTAL KUBUS o Tiap atom memiliki bilangan koordinasi 6.
SEDERHANA o Hanya 53% ruang yang ditempati.
     
KRISTAL KUBUS TERJEJAL

Hampir semua kristal kristal logam


adalah tipe ini
o Tiap atom dikelilingi oleh 6 tetangga
pada lapisannya dan totalnya adalah
12 dalam 3 dimensi.
o Memiliki persentase tinggi dalam
pengisian ruang kubus.
KRISTAL
TERJEJAL

Atom-atom dalam sati lapisan harus


berada di lubang sehingga dua lapisan
saling bersentuhan.
31
TERIMA KASIH

33

Anda mungkin juga menyukai