Ketahanan Nasional itu sendiri adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik
yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang
mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
1. Manunggal, yaitu sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan
yang seimbang serasi, dan selaras dengan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Mawas ke dalam dan mawas ke luar, yaitu ketahan nasional yang diarahkan pada
diribangsa dan negara itu sendiri.
3. Kewibawaan, yaitu kethanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat
menunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional.
4. Dinamis (berubah menurut waktu), ketahanan nasional sebagai kondisi bangsa tidak
selalu tetap, tergantung dari upaya bangsa dalam pembangunan nasional dari waktu ke
waktu dan ketangguhannya menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan.
5. Menitik beratkan konstitusi dan saling menghargai, Ketahanan nasional tidak
mendahuluka sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan. Maka, konsepsi ketahan
nasional tidak hanya mengutamakan kekuasaan fisik tetapi juga kekuatan moral yang
dimiliki suatu bangsa.
6. Percaya Pada Diri Sendiri, ketahanan nasional ditingkatkan dan dikembangkan
didasarkan atas kemampuan sumber daya yang ada pada bangsa dan sikap percaya
kepada diri sendiri.
1. Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar pemikiran tindakan negara dan menjadi
sumber dari segala sumber hukum negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara pola
pelaksanaanya terpancar dalam empat pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945, dan selanjutnya dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945 sebagai strategi
pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara.
Pokok pikiran pertama yaitu pokok pikiran persatuan yang berfungsi sebagai dasar negara
(dalam kesatuan organis) merupakan landasan dirumuskannya wawasan nusantara, dan pokok
pikiran kedua, yaitu pokok pikiran keadilan sosial yang berfungsi sebagai tujuan negara
(dalam kesatuan organis) merupakan tujuan wawasan nusantara.
Tujuan negara dijabarkan langsung dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu tujuan
berhubungan dengan segi keamanan dan segi kesejahteraan dan tujuan berhubungan dengan
segi ketertiban dunia.
Berdasarkan landasan itu maka wawasan nusantara pada dasarnya adalah sebagai perwujudan
nilai sila-sila Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. UUD 1945
a. Pembukaan UUD 1945 alenia ke dua tentang cita-cita mengisi kemerdekaan, dan alinea ke
empat khususnya tentang tujuan negara.
b. Pasal 30 ayat (1), Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta alam usaha
pembelaan negara.
c. Pasal 31 ayat (1), Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
3. Wawasan Nusantara
Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-nilai lihur yang diyakini
kebenarannya. Perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila terkandung juga dalam wawasan
nusantara, demi terwujudnya ketahanan nasional. Dengan demikian ketahanan nasional itu
disusun dan dikembangkan juga tidak boleh lepas dari wawasan nusantara.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila mencakup lima bidang kehidupan nasional, yaitu bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan landasan, yang disingkat dengan (poleksosbud
Han-Kam), yang menjadi dasar pemerintahan ketahanan nasional. Dari lima bidang
kehidupan nasional itu bidang ideologilah yang menjadi landasan dasar, berupa Pancasila
sebagai pandangan hidup yang menjiwai empat bidang yang lainnya.
Dasar pemikiran ketahanan nasional di samping lima bidang kehidupan nasional tersebut
yang merupakan aspek sosial pancagatra didukung pula adanya dasar pemikiran aspek
alamiah triagatra.
Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :
Manusia Budaya
Sebagai salah satu mahluk tuhan manusialah yang paling sempurna karena memiliki naluri,
kemampuan berpikir, akal, dan berbagai keterampilan sehingga disebut manusia budaya.
Manusia budaya senantiasa berjuang memepertahankan, eksistansi, pertumbuhan, dan
kelangsungan hidupnya. Manusia budaya berkelompok , bermasyarakat, dengan berbagai
batasan menjadi suatubangsa yang berorganisasi dalam bentuk negara.
Setiap bangsa mempunyai aspirasi langgeng, yaitu kesejahteraan dan keamanan, sebagai
pangkal tolak citacita yang ingin diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, sesuai dengan nilai-nilai budaya, etik, serta tata lakunya. Cita-cita ini
dirumuskan dalam tujuan nasional.serangkaian cita-cita yang mendasar dan
menyeluruh ,serta saling berkaiatan merupakan sistem pemikiran yang logis, berbentuk
sistem nilaiyang diyakini kebenarannya, menjadi dasar dalam menata masyarakat , dan
memberikan arah serta perwujudan tujuan nasional. Sistem nilaia ini ialah ideologi bangsa
yang besumber pada falsafah bangsa. Filsafat adalah suatu renungan yang secara sadar dan
sistematis yang bertujuan mencari hikmah kebenaran, kearifan, dan kebijaksanaan
semaksimal mungkin.
Wawasan nasional
Kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik secara individu maupun anggota
masyarakat dalm kehidupan berbangsa dan bernegaraadaalah kesejahteraan dan keamanan.
Trigatra (aspek alamiah) adalah aspek aspek suatu negara yang sudah melekat pada negara
itu. Oleh karena itu, unsur-unsurnya tidak sama dalam tiap negara. Trigatra meliputi geografi,
kekayaan alam, dan kependudukan. Ketiga aspek alamiah mengandung unsur-unsur yang
bersifat relatif tetap, yaitu : geografi, kekayaan alam, dan kependudukan.
Geografi suatu negara adalah segala sesuatu pada pemukaan bumi ang dapat dibedakan antara
hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan memberikan gambaran tentang karakteristik
wilayah kedalam maupun keluar.
Menurut letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara yang berada di daratan,
di lautan, atau keduanya. Ada negara yang mempunyai ciri khusus berkenaan dengan
letaknya yaitu :
1. Negara dikelilingi daratan. Lingkungan negara ini bersifat serba daratan atau serba
benua.
2. Negara dikelilingi lautan dapat dibedakan dalam :
negara kepulauan (archipelagiis state) adalah suatu negara yang bersifat kepulauan
atau (archipelago).
Negara pulau (island state) bebeda dengan negara kepulauan, pada negara pulau unsur
darat lebih besar daripada unsur laut.
Negara mempunyai bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Negaranya sendiri
bersifat negara daratan, tetapi mempunyai suatu bagian wilayah yang bersifat
kepulauan. Ini tidak dapat disamakan denga negara kepulauan.
“circume marine” state adalah negara yang komponennya hanya dapat dicapai melalui
transportasi laut, sehingga di dalamnya terdapat laut mediterania.
Kekayaan alam
Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi alam dalam lingkungan ruang
angkasa, atsmosfer, permukaan bumi (daratan dan lautan) dan bumi yang berada di wiayah
kekuasaan/yurisdiksinya.
1. Hewani (fauna)
2. Nabati (flora)
3. Mineral (minyak bumi, uranium, biji besi, batubara, dan lain-lain)
4. Tanah (tempat tinggal, tepat berpijak, tempat bercocok tanam)
5. Udara (sinar matahari, oksigen, karbondioksida)
6. Potensi ruang angkasa.
7. Energi (gas alam, panas alam, air artetis, geotermis)
8. Air dan lautan.