Anda di halaman 1dari 27

Salinan

NO : 23/LD/2012
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU
NOMOR : 23 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU


NOMOR : 23 TAHUN 2012
LEMBARAN DAERAH TENTANG
KABUPATEN INDRAMAYU
PASAR DI KABUPATEN INDRAMAYU
NOMOR : 23 TAHUN 2012
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI INDRAMAYU,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU Menimbang : a. bahwa dalam rangka
NOMOR : 23 TAHUN 2012 pengelolaan dan pember-
dayaan pasar tradisional di
Kabupaten Indramayu perlu
TENTANG
adanya regulasi yang
PASAR DI KABUPATEN INDRAMAYU mengatur perlindungan dan
pemberdayaan pasar di
Kabupaten Indramayu;
b. bahwa untuk mendorong
pasar mampu berkompetisi
dan berdaya saing dengan
BAGIAN HUKUM pusat perbelanjaan dan toko
SETDA KABUPATEN INDRAMAYU modern diperlukan penge-
lolaan dan pemberdayaan
2012
pasar secara profesional;
2 3
c. bahwa berdasarkan pertim- Nomor 14 Tahun 1950
bangan sebagaimana tentang Pembentukan
dimaksud pada huruf a dan Daerah-Daerah Kabupaten
dalam Lingkungan Propinsi
huruf b, perlu menetapkan
Djawa Barat (Lembaran
Peraturan Daerah tentang Negara Republik Indonesia
Pasar di Kabupaten Tahun 1968 Nomor 31,
Indramayu; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-
Nomor 2851);
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 3. Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang
1945; Pemerintahan Daerah
2. Undang-Undang Nomor 14 (Lembaran Negara Republik
Tahun 1950 tentang Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan
Pembentukan Daerah-
Lembaran Negara Republik
Daerah Kabupaten dalam Indonesia Nomor 4437)
Lingkungan Propinsi Djawa sebagaimana telah diubah
Barat (Berita Negara beberapa kali terakhir
Republik Indonesia Tahun dengan Undang-Undang
1950) sebagaimana telah Nomor 12 Tahun 2008
diubah dengan Undang- tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor
Undang Nomor 4 Tahun 32 Tahun 2004 tentang
1968 tentang Pembentukan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Purwakarta dan (Lembaran Negara Republik
Kabupaten Subang dengan Indonesia Tahun 2008
Mengubah Undang-Undang Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4 5
4. Undang-Undang Nomor 25 Dewan Perwakilan Daerah,
Tahun 2007 tentang dan Dewan Perwakilan
Penanaman Modal Rakyat Daerah (Lembaran
(Lembaran Negara Republik Negara Republik Indonesia
Indonesia Nomor 67, Tahun 2009 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia
Nomor 4724); Nomor 5048);
5. Undang-Undang Nomor 26 8. Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2007 tentang Tahun 2009 tentang Pajak
Penataan Ruang (Lembaran Daerah dan Retribusi
Negara Republik Indonesia Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 68, Republik Indonesia Tahun
Tambahan Lembaran 2009 Nomor 130, Tambahan
Negara Republik Indonesia Lembaran Negara Republik
Nomor 4722); Indonesia Nomor 5049);
6. Undang-Undang Nomor 20 9. Peraturan Pemerintah
Tahun 2008 tentang Usaha Nomor 6 Tahun 2006
Mikro, Kecil, dan Menengah tentang Pengelolaan Barang
(Lembaran Negara Republik Milik Negara/Daerah
Indonesia Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Nomor 93, Tambahan Indonesia Tahun 2006
Lembaran Negara Republik Nomor 20, Tambahan
Indonesia Nomor 4866); Lembaran Negara Republik
7. Undang-Undang Nomor 27 Indonesia Nomor 4609)
Tahun 2009 tentang Majelis sebagaimana telah diubah
Permusyawaratan Rakyat, dengan Peraturan
Dewan Perwakilan Rakyat, Pemerintah Nomor 38
7
6 11. Peraturan Pemerintah
Nomor 50 Tahun 2007
tentang Tata Cara
Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Kerjasama
Perubahan Atas Peraturan Daerah (Lembaran Negara
Pemerintah Nomor 6 Tahun Republik Indonesia Tahun
2006 tentang Pengelolaan 2007 Nomor 112, Tambahan
Barang Milik Negara / Lembaran Negara Republik
Daerah (Lembaran Negara Indonesia Nomor 4761);
Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 78, Tambahan 12. Peraturan Pemerintah
Lembaran Negara Republik Nomor 15 Tahun 2010
Indoneisa Nomor 4855); tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang (Lembaran
10. Peraturan Pemerintah
Negara Republik Indonesia
Nomor 38 Tahun 2007
Tahun 2010 Nomor 21,
tentang Pembagian Urusan
Tambahan Lembaran
Pemerintahan Antara
Negara Republik Indonesia
Pemerintah, Pemerintahan
Nomor 5103);
Daerah Propinsi dan
Pemerintahan Daerah 13. Peraturan Presiden Nomor
Kabupaten/Kota (Lembaran 112 Tahun 2007 tentang
Negara Republik Indonesia Penataan dan Pembinaan
Tahun 2007 Nomor 82, Pasar Tradisional
Tambahan Lembaran kabupaten/kota, Pusat
Negara Republik Indonesia Perbelanjaan dan Toko
Nomor 4737); Modern;
8 9
14. Peraturan Daerah Daerah Kabupaten
Kabupaten Indramayu Indramayu Tahun 2011
Nomor 14 Tahun 2002 Nomor 7 Seri B.1)
tentang Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) 17. Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu
Kabupaten Indramayu Nomor 1 Tahun 2012
Tahun 2002 Nomor 28 Seri tentang Rencana Tata
D.11); Ruang Wilayah Kabupaten
Indramayu (Lembaran
15. Peraturan Daerah Daerah Kabupaten
Kabupaten Indramayu Indramayu Tahun 2012
Nomor 8 Tahun 2008 Nomor 1);
tentang Dinas Daerah
Kabupaten Indramayu 18. Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu
Kabupaten Indramayu Nomor 3 Tahun 2012
Tahun 2008 Nomor 8 Seri tentang Retribusi Jasa
D.8); Usaha (Lembaran Daerah
Kabupaten Indramayu
16. Peraturan Daerah Tahun 2012 Nomor 3);
Kabupaten Indramayu
Nomor 7 Tahun 2011 19. Peraturan Daerah
tentang Perlin-dungan Dan Kabupaten Indramayu
Pemberdayaan Pasar Nomor 5 Tahun 2012
Tradisonal, Dan Penataan tentang Tata Cara
Pusat Perbelanjaan Dan Pembentukan Produk
Toko Modern (Lembaran Hukum Daerah Kabupaten
Indramayu (Lembaran
Daerah Kabupaten
10 11
5. SKPD adalah SKPD yang berwenang di bidang
Indramayu Tahun 2012
pasar.
Nomor 5, Tambahan
6. Kepala SKPD adalah Kepala SKPD yang
Lembaran Daerah
berwenang di bidang pasar.
Kabupaten Indramayu
Nomor 2); 7. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu.
MEMUTUSKAN: 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah APBD
Menetapkan : PERATURAN DAERAH Kabupaten Indramayu.
TENTANG PASAR DI 9. Pasar adalah pasar tradisional yang dimiliki,
KABUPATEN INDRAMAYU. dibangun dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah.
BAB I 10. Pengelolaan pasar adalah penataan pasar
KETENTUAN UMUM yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pasar.
Pasal 1 11. Pemberdayaan pasar adalah segala upaya
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud pemerintah daerah dalam melindungi
dengan: keberadaan pasar agar mampu berkembang
lebih baik untuk dapat bersaing dengan pusat
1. Daerah adalah Kabupaten Indramayu. perbelanjaan dan toko modern.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan 12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Perangkat Daerah sebagai unsur Daerah, yang selanjutnya disingkat RPJMD,
penyelenggara Pemerintahan Daerah. adalah dokumen perencanaan daerah untuk
3. Bupati adalah Bupati Indramayu. periode 5 (lima) tahun.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang 13. Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yang
selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga selanjutnya disingkat RKPD, adalah dokumen
perwakilan rakyat daerah Kabupaten perencanaan daerah untuk periode 1 (satu)
Indramayu sebagai unsur penyelenggara tahun.
Pemerintahan Daerah.
12 13
14. Rencana Strategis SKPD, yang selanjutnya 21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
disingkat dengan Renstra SKPD, adalah yang selanjutnya disebut APBD adalah
dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(lima) tahun. Kabupaten Indramayu.
15. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah, yang selanjutnya disebut Renja SKPD, BAB II
adalah dokumen perencanaan SKPD untuk TUJUAN, RUANG LINGKUP DAN KRITERIA
periode 1 (satu) tahun.
16. Rencana Tata Ruang Wilayah, yang Pasal 2
selanjutnya disebut RTRW adalah arahan Tujuan pengelolaan dan pemberdayaan pasar
kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang di meliputi:
wilayah kabupaten Indramayu.
a. menciptakan pasar yang tertib, teratur, aman,
17. Surat Izin Menempati yang selanjutnya bersih dan sehat;
disebut SIM adalah surat izin menempati kios
atau los di lokasi pasar yang ditandatangani b. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di
dan diterbitkan oleh Kepala SKPD. bidang pasar;
18. Kartu Pengenal Pedagang yang selanjutnya c. menjadikan pasar sebagai penggerak roda
disebut KPP adalah kartu identitas pedagang perekonomian daerah;
yang ditandatangani dan diterbitkan oleh d. menciptakan pasar yang berdaya saing dengan
Kepala SKPD.
pusat perbelanjaan dan toko modern;
19. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya e. memberikan perlindungan kepada usaha mikro,
disebut PPNS adalah Penyidik Pegawai Negeri
kecil, menengah koperasi serta pasar tradisional;
Sipil di lingkungan pemerintah daerah.
f. memberdayakan pengusaha mikro, kecil dan
20. Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan oleh Penyidik untuk mencari serta koperasi serta pasar tradisional pada umumnya,
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu agar mampu berkembang, bersaing, tangguh,
membuat terang tindak pidana di bidang maju, mandiri, dan dapat meningkatkan
perpajakan daerah yang terjadi serta kesejahteraannya;
menemukan tersangkanya.
14 15
g. mewujudkan sinergi yang saling mendukung dan d. sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan
memperkuat antara pasar tradisional, usaha berbahan baku lokal.
mikro, kecil, menengah dan koperasi dengan
pusat perbelanjaan dan toko modern agar dapat
BAB III
tumbuh berkembang dalam upaya mewujudkan
PENGELOLAAN
tata niaga dan pola distribusi perdagangan yang
mantap, lancar, efisiensi, dan berkelanjutan. Bagian Kesatu
h. mempertahankan, menjaga dan melestarikan Umum
pasar sesuai peran dan fungsinya sebagai lembaga
ketahanan ekonomi, sosial dan budaya dengan Pasal 5
tetap mempertahankan ciri khas dan kearifan
(1) Pemerintah Daerah menjamin
budaya lokal; dan penyelenggaraan, pengelolaan dan
i. meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. pemberdayaan pasar di Daerah.
(2) Untuk penyelenggaraan, pengelolaan dan
Pasal 3 pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada
Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Daerah ayat (1) pemerintah daerah berkewajiban :
ini meliputi pengelolaan dan pemberdayaan pasar a. menyusun perencanaan, pelaksanaan
yang dimiliki, dibangun dan/atau dikelola oleh program kegiatan, dan pengembangan
Pemerintah Daerah. kebijakan penyelengaraan, pengelolaan
dan pemberdayaan pasar;
Pasal 4
b. melakukan penataan, pembinaan,
Kriteria pasar meliputi : penertiban, pengawasan dan evaluasi
a. dimiliki, dibangun dan/atau dikelola oleh penyelengaraan, pengelolaan dan
pemerintah daerah; pemberdayaan pasar;
b. transaksi dilakukan secara tawar menawar; c. menyusun kebutuhan sarana dan
prasarana pasar;
c. tempat usaha beragam dan menyatu dalam lokasi
yang sama; dan
16 17
d. mengumpulkan dan mengolah, (3) Berdasarkan kegiatannya, pasar dibedakan
menganalisis, menyimpan, menyajikan, menjadi :
dan menyebarluaskan data informasi a. Pasar siang hari;
pengelolaan pasar kepada masyarakat; dan
b. Pasar malam hari;
e. menerbitkan SIM, KTPP dan tanda bukti
pembayaran retribusi; c. Pasar siang-malam; dan
d. Pasar mingguan.
(3) Penyelenggaraan, pengelolaan dan
pemberdayaan pasar sebagaimana dimaksud (4) Pelaksanaan kegiatan pasar sebagaimana
pada ayat (1) dilaksanakan oleh SKPD. dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3),
dilarang mengganggu kepentingan umum;
(5) Ketentuan mengenai jenis, klasifikasi dan
Bagian Kedua kegiatan pasar sebagaimana dimaksud pada
Jenis, Klasifikasi dan Kegiatan Pasar ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), lebih lanjut diatur
dengan Peraturan Bupati.
Pasal 6
(1) Berdasarkan jenisnya, pasar dibedakan Bagian Ketiga
menjadi : Perencanaan
a. Pasar umum, adalah pasar dengan jenis
dagangan yang diperjualbelikan lebih dari Pasal 7
satu jenis dagangan secara berimbang (1) Bupati melalui Kepala SKPD melakukan
minimal tersedia untuk memenuhi perencanaan pasar.
kebutuhan sehari-hari;
(2) Perencanaan pasar tradisional sebagaimana
b. Pasar Khusus, adalah pasar dengan
dimaksud pada ayat (1) meliputi perencanaan
dagangan yang diperjual belikan sebagian
besar terdiri dari satu jenis dagangan fisik dan perencanaan non fisik.
beserta kelengkapannya.
(2) Berdasarkan klasifikasinya, pasar sebagaimana Pasal 8
dimaksud pada ayat (1) dibedakan menjadi 3
(tiga) kelas yaitu kelas I, kelas II dan kelas III. (1) Perencanaan fisik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (2) meliputi:
18 19
a. penentuan lokasi; Pasal 10
b. penyediaan fasilitas bangunan dan tata letak Mekanisme pembangunan pasar mengacu pada
pasar; dan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 7
c. sarana pendukung. Tahun 2011 tentang Perlindungan dan
(2) Perencanaan fisik sebagaimana dimaksud pada Pemberdayaan Pasar Tradisional dan Penataan Serta
ayat (1) berlaku untuk pembangunan pasar baru. Pengendalian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

(3) Perencanaan fisik sebagaimana dimaksud pada Pasal 11


ayat (1) huruf b, dan huruf c berlaku untuk Fasilitas bangunan dan tata letak pasar
rehabilitasi pasar lama. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf
b meliputi :
Pasal 9 a. bangunan toko/kios/los dibuat dengan ukuran
(1) Penentuan lokasi sebagaimana dimaksud dalam standar ruang tertentu;
Pasal 8 ayat (1) huruf a harus memenuhi b. petak atau blok dengan akses jalan pengunjung
ketentuan :
ke segala arah;
a. mengacu pada RTRW dan pengaturan
c. pencahayaan dan sirkulasi udara yang cukup;
zonasinya;
d. penataan toko/kios/los berdasarkan jenis
b. dekat dengan pemukiman penduduk atau
barang dagangan; dan
pusat kegiatan ekonomi masyarakat; dan
e. bentuk bangunan pasar selaras dengan
c. memiliki sarana dan prasarana transportasi
karakteristik budaya daerah.
yang menghubungkan ibukota kabupaten
dan ibukota kecamatan dengan lokasi pasar
baru yang akan dibangun. Pasal 12
(2) Penentuan lokasi dan relokasi pasar ditetapkan Sarana pendukung sebagaimana dimaksud dalam
dengan Keputusan Bupati. Pasal 8 ayat (1) huruf c, sekurang-kurangnya terdiri
dari :
a. kantor pengelola;
b. areal parkir;
20 21
c. tempat pembuangan sampah sementara/sarana f. Sistem penteraan; dan
pengelolaan sampah;
g. Sistem penanggulangan kebakaran.
d. air bersih;
e. sanitasi/drainase; (3) Standar operasional dan prosedur sebagaimana
f. tempat ibadah; dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), lebih lanjut
g. toilet umum; diatur dengan Peraturan Bupati.
h. pos keamanan;
i. tempat pengelolaan limbah/Instalasi Pengelolaan Pasal 14
Air Limbah; (1) Rencana fisik dan non fisik sebagaimana
j. hidran dan fasilitas pemadam kebakaran; dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) disusun dalam
k. penteraan; RPJMD dan Renstra SKPD sesuai dengan
l. sarana komunikasi; dan peraturan perundang-perundangan.
m. area bongkar muat dagangan.
(2) Rencana fisik dan non fisik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dijabarkan ke dalam
Renja SKPD dan RKPD sebagai landasan
Pasal 13
penyusunan Rancangan APBD.
(1) Perencanaan non fisik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (2) untuk melaksanakan Bagian Keempat
kegiatan-kegiatan sesuai dengan standar Kelembagaan
operasional dan prosedur yang ditetapkan.
Pasal 15
(2) Standar operasional dan prosedur sebagaimana
(1) Struktur organisasi pengelola pasar
dimaksud pada ayat (1), meliputi :
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
a. Sistem penarikan retribusi; sedikit terdiri dari:
b. Sistem keamanan dan ketertiban; a. kepala pasar;
c. Sistem kebersihan dan penanganan sampah; b. pejabat keuangan; dan
d. Sistem perparkiran; c. pejabat teknis lainnya sesuai kebutuhan.
e. Sistem pemeliharaan sarana pasar;
22 23
(2) Pengangkatan Pengelola pasar sebagaimana (2) Kewajiban pemakai tempat usaha, meliputi :
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan a. menjaga keamanan, kebersihan dan
Keputusan Bupati. ketertiban tempat usaha;
(3) Struktur organisasi dan tata kerja serta tata cara b. menempatkan dan menyusun barang
pengangkatan dan persyaratan pengelola pasar, dagangan secara teratur;
lebih lanjut diatur dengan Peraturan Bupati. c. menyediakan tempat sampah pada ruang
usahanya;
Bagian Kelima d. membayar retribusi pelayanan pasar tepat
Penamaan Pasar waktu; dan
e. mematuhi peraturan yang dikeluarkan
Pasal 16 pengelola.
(1) Pemerintah daerah dapat memberi nama (4) Ketentuan mengenai persyaratan pemakaian
tertentu suatu pasar berdasarkan histori tempat usaha, lebih lanjut diatur dengan
dan/atau tradisi budaya setempat. Peraturan Bupati.
(2) Penamaan Pasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Ketujuh
Pelaksanaan
Bagian Keenam
Persyaratan dan Kewajiban Pemakai Tempat Usaha Pasal 18

Pasal 17 Bupati melalui kepala SKPD melaksanakan


kegiatan sesuai dengan rencana fisik dan non fisik
(1) Persyaratan pemakaian tempat usaha, meliputi : yang dianggarkan dalam APBD.
a. pedagang yang memanfaatkan tempat usaha
harus memiliki SIM; dan
Pasal 19
b. pedagang yang memiliki SIM dilarang
mengalihkan kepada pihak lain. (1) Bupati dapat melakukan kerjasama dengan
pihak ketiga untuk pembangunan pasar baru,
rehabilitasi pasar lama, dan pengelolaan pasar.
24 25
(2) Kerjasama dengan pihak ketiga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan (3) Tata cara pelaksanaan pengendalian dan
dengan pola Bangun Guna Serah, Bangun Serah evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), lebih lanjut diatur dengan
Guna, dan Kerja Sama Pemanfaatan lainnya.
Peraturan Bupati.
(3) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. BAB IV
OPERASIONAL PASAR
(4) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2) dan ayat (3), dituangkan dalam Naskah Bagian Kesatu
Perjanjian Kerjasama. Tata Administrasi Penempatan

Pasal 21
Bagian Kedelapan
Pengendalian dan Evaluasi (1) Setiap pedagang wajib memenuhi persyaratan
administrasi untuk tata penempatan di Pasar.
Pasal 20 (2) SKPD menentukan standar pelayanan
(1) Bupati melalui Kepala SKPD melakukan administrasi dan operasional kegiatan pasar.
pengendalian dan evaluasi pengelolaan pasar.
(2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana Bagian Kedua
dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap: SIM dan KPP
a. kebijakan pengelolaan pasar; Pasal 22
b. pengelola dan pedagang;
c. pendapatan dan belanja pengelolaan pasar;
(1) Setiap Orang atau Badan yang menggunakan
dan Kios/Los wajib memperoleh SIM dari Bupati
d. sarana dan prasarana pasar. melalui Kepala SKPD.
(2) SIM diberikan untuk jangka waktu 3 ( tiga )
tahun.
26 27
(3) Sebagai identitas setiap pedagang Kios / Los e. ahli waris tidak melaporkan pemegang SIM
maupun lemprakan diberikan KPP yang yang meninggal dunia.
diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala (2) Pedagang yang telah dicabut SIM-nya wajib
SKP. mengosongkan tempat berdagang dan
(4) KPP lemprakan diberikan sesuai dengan menyerahkan kepada SKPD dalam waktu
kapasitas pasar yang ditetapkan Kepala SKPD. selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari.
(5) KPP diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) (3) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud
tahun. pada ayat (2) tidak ditaati, Kepala Pasar atas
perintah Kepala SKPD melakukan
(6) Setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud
pengosongan secara paksa.
pada ayat (1) berakhir, pedagang yang
bersangkutan dapat mengajukan permohonan (4) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada
perpanjangan kepada Bupati melalui kepala ayat (1), Bupati melalui Kepala SKPD dapat
SKPD. mencabut SIM untuk kepentingan Pemerintah
Daerah.
(7) Tata cara pemberian dan perpanjangan SIM
dan KTPP, lebih lajut diatur dengan Peraturan
Bupati. Pasal 24
Pasal 23
Pemegang SIM yang tidak menggunakan lagi
tempat berdagang dapat memindahkan SIM-nya
(1) Surat Izin Menempati dapat dicabut karena :
kepada orang lain dengan ketentuan sebagai
a. melanggar ketentuan yang tercantum berikut :
dalam SIM;
a. memberitahukan kepada Kepala SKPD melalui
b. meninggalkan tempat usaha lebih dari 2 Kepala Pasar;
(dua) bulan tanpa keterangan yang jelas;
b. apabila disetujui, pedagang pengganti membuat
c. tidak berjualan atau membuka usahanya surat pernyataan Pemindahan SIM dan wajib
paling lama 2 ( dua) bulan sejak memenuhi persyaratan dan telah melunasi
diterimanya SIM; retribusi ;
d. tidak memperbaharui SIM; dan/atau
28 29
c. melampirkan Surat Kematian bagi Pemohon (2) Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana
yang menggantikan pemegang SIM yang telah dimaksud pada ayat (1) SKPD menyediakan
meninggal dunia; petugas keamanan pasar.
(3) Pelaksanaan keamanan pasar, pada dasarnya
adalah untuk mencegah, menangkal dan
Pasal 25
menanggulangi segala bentuk gangguan
Pemberian SIM diprioritaskan bagi pengusaha keamanan kepada pedagang dan pengunjung
mikro, kecil dan menengah. serta lingkungan bangunan pasar dan sarana-
prasarananya.

Bagian Ketiga (4) Pedagang dan pengunjung turut serta dalam


mewujudkan keamanan lingkungan pasar.
Kebersihan dan Keamanan

BAB IV
Pasal 26
KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN
(1) SKPD yang membidangi pasar
bertanggungjawab mewujudkan kebersihan Bagian Kesatu
dan keindahan lingkungan pasar Kewajiban
berkoordinasi dengan SKPD terkait.
(2) Pedagang wajib menjaga dan memelihara Pasal 28
kebersihan serta keindahan lingkungan pasar.
Setiap pedagang berkewajiban :
(3) Pengunjung wajib menjaga dan memelihara
a. menempati tempat jualan sesuai dengan
kebersihan serta keindahan lingkungan
haknya dan peruntukannya;
pasar.
b. menjaga ketertiban, keamanan, kenyamanan,
kebersihan dan keutuhan bangunan pasar;
Pasal 27 c. mengatur barang dagangan dan alat
perlengkapannya secara teratur, rapi serta
(1) SKPD bertanggung jawab untuk menjaga tidak mengganggu aktifitas dan lalu lintas
keamanan dan ketertiban pasar berkoordinasi orang dan barang di pasar;
dengan SKPD terkait.
30 31

d. melaporkan setiap kerusakan bangunan (2) Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan
kepada Pengelola Pasar melalui Kepala pasar dari Pemerintah Daerah dan/atau pedagang di
yang bersangkutan; pasar secara ramah, tertib, aman dan nyaman.
e. melaporkan secara tertulis kepada Kepala Pasar
apabila bermaksud menghentikan pemanfaatan
kios atau los paling lama 1 (satu) bulan Bagian Ketiga
sebelum saat penghentian; Larangan
f. mentaati tata tertib yang telah disepakati
bersama antara pengguna pasar dengan Pasal 30
pengelola; dan
g. mentaati segala kewajiban yang ditetapkan oleh (1) Setiap pedagang dilarang :
SKPD dan/atau Kepala Pasar. a. tidak melakukan aktivitas jual beli pada kios,
h. bagi pedagang baru wajib mengajukan los atau lemprakan yang menjadi haknya
permohonan SIM dan/atau KPP. selama 2 (dua) bulan berturut-turut atau 180
(seratus delapan puluh) hari dalam satu
tahun secara kumulatif;
Bagian Kedua b. memperjualbelikan barang dan atau jasa
Hak yang tidak sesuai dengan jenis dagangan
sebagaimana tercantum dalam SIM dan/atau
Pasal 29 KPP;
c. memperjualbelikan barang atau jasa yang
(1) Setiap pedagang berhak : bertentangan dengan ketentuan peraturan
a. menggunakan kios, los atau lemprakan yang perundang-undangan yang berlaku;
menjadi haknya untuk kegiatan jual beli d. menyewakan kios, los atau lemprakan
barang dan/atau jasa di pasar; kepada pihak lain.
b. mendapatkan pelayanan dari Pemerintah e. mengalihfungsikan kios, los atau lemprakan.
Daerah yang mendukung kenyamanan f. melakukan aktivitas jual beli pada kios, los
kegiatan usaha di pasar; dan atau lemprakan atau lahan pasar yang
c. mendapatkan informasi dan kemudahan bukan haknya;
dalam peningkatan usahanya.
32 33

g. membuang/menempatkan sampah dan i. menggunakan pasar untuk kegiatan jual


benda-benda lainnya yang dapat beli barang dan / atau jasa yang dapat
mengganggu ketertiban, kenyamanan dan mengganggu ketertiban umum;
keamanan pasar; j. membawa atau menyimpan kendaraan baik
h. melakukan kegiatan yang dapat mengganggu bermotor maupun tidak bermotor di lorong-
ketertiban, kenyamanan dan keamanan lorong atau kedalam pasar kecuali di
pasar; tempat-tempat yang telah disediakan
i. membeli/mendapatkan SIM selain yang khusus untuk parkir kendaraan dalam
ditandatangani dan diterbitkan oleh Kepala pasar;
SKPD yang membidangi pasar; dan k. meletakkan dan / atau menimbun barang
j. mendirikan bangunan di pasar tanpa izin yang menyebabkan terganggunya aktivitas
dari Kepala SKPD yang membidangi pasar. pasar;
l. melakukan kegiatan bongkar muat yang
(2) Setiap orang atau badan dilarang : tidak pada tempatnya; dan
a. menginap, tidur, bertempat tinggal atau m. menyalurkan aliran listrik, air ke dalam
berada di dalam pasar diluar waktu kios, los atau pelataran tanpa ijin dari yang
kegiatan pasar; berwenang.
b. melakukan praktek rentenir;
c. melakukan praktek percaloan;
d. menggelandang, mengemis atau mengamen; BAB V
e. menjualbelikan surat hak pemanfaatan PEMBERDAYAAN
yang dimiliki kepada pihak lain;
f. menjaminkan sebagai agunan surat hak Pasal 31
pemanfaatan yang dimiliki kepada (1) Bupati melakukan pemberdayaan pasar di
pihak/lembaga pemberi modal; daerah.
g. mengubah, menambah dan / atau
mengurangi bangunan yang ada di pasar (2) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada
tanpa izin; ayat (1), antara lain:
h. menggunakan pasar untuk kegiatan selain
a. meningkatkan profesionalisme pengelola;
jual beli barang dan / atau jasa;
b. meningkatkan kompetensi pedagang pasar;
dan
34 35
c. meningkatkan kualitas dan pembenahan d. memahami perilaku pembeli.
sarana fisik pasar.

(3) Teknis dan tata cara pemberdayaan pasar Pasal 34


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat Peningkatan kualitas dan pembenahan sarana fisik
(2), lebih lanjut diatur dengan Peraturan Bupati. pasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat
(2) huruf c antara lain:
Pasal 32 a. pembenahan tata letak;
Peningkatan profesionalisme pengelola pasar b. pengaturan lalu lintas orang dan barang di
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dalam pasar;
huruf a melalui:
c. peningkatan kualitas konstruksi;
a. penetapan visi, misi dan kebijakan
d. pembenahan sistem air bersih dan limbah;
pengembangan pasar;
e. pembenahan sistem elektrikal;
b. penerapan manajemen yang profesional;
f. penggunaan sistem pencegah kebakaran; dan
c. pembentukan struktur organisasi dan uraian
tugas yang jelas; dan g. pembenahan sistem penanganan sampah.
d. ketersediaan standar operasional dan prosedur.
Pasal 35
(1) Dalam upaya pemberdayaan pasar, SKPD
Pasal 33 melakukan:
a. memberikan prioritas tempat usaha kepada
Peningkatan kompetensi pedagang pasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) pedagang lama, dalam hal dilakukan
huruf b antara lain: renovasi dan/atau relokasi pasar;
a. pembinaan disiplin pedagang dan pembeli; b. penataan terhadap pedagang kaki lima agar
b. bimbingan kepada para pedagang untuk tidak mengganggu ketertiban pasar;
menarik para pembeli; c. fasilitasi pembentukan wadah/assosiasi
c. peningkatan pengetahuan dasar bagi para pedagang pasar
pedagang; dan
36 37
d. fasilitasi perbankan dalam memberikan (2) Ketentuan mengenai pemungutan pendapatan
kredit kepada pedagang pasar; daerah yang bersumber dari pengelolaan pasar
(2) selain upaya sebagaimana dimaksud pada ayat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
(1) SKPD dapat melakukan upaya lebih lanjut oleh bupati.
pemberdayaan pedagang pasar dengan
pemberian pinjaman dana bergulir sesuai
program/kegiatan yang ada pada SKPD. Pasal 38
(3) dana bergulir sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) Pendapatan daerah sebagaimana dimaksud
(2) bersumber dari APBD.
dalam Pasal 33 ayat (1) digunakan untuk
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian
pinjaman dana bergulir sebagaimana dimaksud mendanai pengelolaan pasar.
pada ayat (2), lebih lanjut diatur dengan (2) Pendanaan pengelolaan pasar selain bersumber
Peraturan Bupati. dari pendapatan daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) juga dapat bersumber dari APBN
Pasal 36
dan APBD Provinsi.
Rencana pemberdayaan pasar merupakan bagian
rencana fisik dan non fisik yang disusun dalam
RPJMD dan Renstra SKPD, dijabarkan ke dalam BAB VII
Renja SKPD dan RKPD sebagaimana dimaksud RETRIBUSI PELAYANAN PASAR
dalam Pasal 14.
Pasal 39
BAB VI
(1) Setiap pedagang di dalam pasar dikenakan
KEUANGAN
pungutan retribusi pelayanan pasar.
Pasal 37 (2) Ketentuan mengenai retribusi pelayanan pasar
ditetapkan dalam Peraturan Daerah tersendiri.
(1) Seluruh pendapatan daerah yang bersumber
dari pengelolaan pasar dianggarkan dalam
APBD.
38 39
Pasal 42
BAB VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Dalam pelaksanaan pembinaan pengelolaan pasar,
SKPD dapat bekerjasama dengan SKPD terkait,
Bagian Kesatu
instansi vertikal, BUMN/BUMD atau pihak-pihak
Pembinaan
terkait lainnya.
Pasal 40
Kepala SKPD melakukan pembinaan secara teknis, Bagian Kedua
administrasi dan keuangan kepada pengelola pasar Pengawasan
di wilayahnya.
Pasal 43
(1) Bupati melakukan pengawasan pengelolaan
Pasal 41
dan pemberdayaan pasar yang dilaksanakan
Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40
oleh SKPD.
meliputi:
a. sosialisasi kebijakan pengelolaan dan (2) Tata cara pengawasan pengelolaan dan
pemberdayaan pasar di wilayah daerah; pemberdayaan pasar sebagaimana dimaksud
b. koordinasi pengelolaan dan pemberdayaan pasar pada ayat (1) lebih lanjut diatur dengan
antar kabupaten di wilayah daerah; Peraturan Bupati.

c. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi


pelaksanaan pengelolaan dan pemberdayaan BAB IX
pasar di wilayah daerah; dan DATA DAN INFORMASI
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
Pasal 44
pengelolaan dan pemberdayaan pasar di wilayah
daerah. (1) SKPD mengumpulkan, mengolah,
menganalisa, menyimpan, menyajikan dan
menyebarluaskan data dan informasi tentang
pengelolaan pasar kepada instansi terkait dan
masyarakat.
40 41
(2) SKPD membuat profil pasar secara lengkap, a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan
membentuk dan mengembangkan sistem meneliti keterangan atau laporan
informasi tentang pengelolaan pasar berkenaan dengan tindak pidana agar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1). keterangan atau laporan tersebut menjadi
lebih lengkap dan jelas;
(3) Ketentuan mengenai Sistem Informasi dan
Data pengelolaan pasar sebagaimana b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan
dimaksud pada ayat (2), lebih lanjut diatur keterangan mengenai orang pribadi atau
oleh Bupati. Badan tentang kebenaran perbuatan yang
dilakukan sehubungan dengan tindak
pidana;
BAB X c. meminta keterangan dan bahan bukti dari
PENYIDIKAN orang pribadi atau Badan sehubungan
dengan tindak pidana;
Pasal 45 d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen
lain berkenaan dengan tindak pidana;
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di
lingkungan Pemerintah Daerah diberi e. melakukan penggeledahan untuk
wewenang khusus sebagai Penyidik untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan,
melakukan penyidikan tindak pidana, pencatatan, dan dokumen lain, serta
sebagaimana dimaksud dalam Undang- melakukan penyitaan terhadap bahan bukti
Undang Hukum Acara Pidana. tersebut;
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka
adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu di pelaksanaan tugas penyidikan tindak
lingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat pidana;
oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan g. menyuruh berhenti dan/atau melarang
ketentuan peraturan perundang-undangan. seseorang meninggalkan ruangan atau
(3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud tempat pada saat pemeriksaan sedang
pada ayat (1) adalah: berlangsung dan memeriksa identitas
orang, benda, dan/atau dokumen yang
dibawa;
42 43
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud
tindak pidana;
pada ayat (1) berupa :
i. memanggil orang untuk didengar a. peringatan tertulis;
keterangannya dan diperiksa sebagai b. pencabutan surat keterangan hak
tersangka atau saksi; pemanfaatan;
j. menghentikan penyidikan; dan/atau c. pembatalan surat keterangan hak
pemanfaatan;
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk d. penghentian kegiatan jual beli;
kelancaran penyidikan tindak pidana e. penertiban barang dagangan;
sesuai dengan ketentuan peraturan f. denda administratif; dan/atau
perundang-undangan. g. pembongkaran bangunan.
(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memberitahukan dimulainya penyidikan dan
menyampaikan hasil penyidikannya kepada Bagian Kedua
Penuntut Umum melalui Penyidik pejabat Sanksi Pidana
Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang- Pasal 47
Undang Hukum Acara Pidana. (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4),
BAB XI Pasal 22 ayat (1), Pasal 28 ayat (2) dan Pasal
KETENTUAN SANKSI 30 ayat (2) diancam pidana kurungan paling
lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak
Bagian Kesatu Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Sanksi Administratif
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada
Pasal 46 ayat (1) adalah pelanggaran.

(1) Setiap orang yang tidak melaksanakan


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 21 ayat
(1), Pasal 28 ayat (1) dan Pasal 30 ayat (1)
dapat dikenakan sanksi administratif.
44 45
BAB XII
PENEGAKAN PERATURAN DAERAH Pasal 51
Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal
Pasal 48 diundangkan.

Penegakan peraturan daerah ini dilaksanakan oleh Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
PPNS dikoordinasikan oleh Satuan Polisi Pamong pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
Praja. penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Indramayu.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 49
Ditetapkan di Indramayu
pada tanggal 26-12-2012
Dengan ditetapkannya Peraturan Dearah ini, maka
Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 15 BUPATI INDRAMAYU
Tahun 2003 tentang Pasar di Kabupaten Indramayu
(Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 26 Cap/ttd
Tahun 2003, Seri : D.8) dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku. ANNA SOPHANAH

Pasal 50
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah
ini, sepanjang menyangkut teknis pelaksanaannya,
lebih lanjut diatur oleh Bupati.
46 46

diundangkan di Indramayu diundangkan di Indramayu


pada tanggal 28 Desember 2012 pada tanggal 28 Desember 2012
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU, SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU,

Cap/ttd Cap/ttd

AHMAD BAHTIAR AHMAD BAHTIAR


LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU
TAHUN 2012 NOMOR 18 TAHUN 2012 NOMOR 18

Salinan sesuai dengan aslinya Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA
KABUPATEN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU

SUNARDI, SH SUNARDI, SH
NIP. 19590411 198503 1 005 NIP. 19590411 198503 1 005
Pasal 51
Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Indramayu
pada tanggal 26-12-2012 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
BUPATI INDRAMAYU, Indramayu.

Cap/ttd
Ditetapkan di Indramayu
ANNA SOPHANAH pada tanggal 26-12-2012
BUPATI INDRAMAYU,

Cap/ttd

ANNA SOPHANAH

Diundangkan di Indramayu
Diundangkan di Indramayu pada tanggal 28-12-2012
pada tanggal 28-12-2012
SEKRETARIS DAERAH
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU,
KABUPATEN INDRAMAYU,

AHMAD BAHTIAR
AHMAD BAHTIAR
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2012 NOMOR : 23
TAHUN 2012 NOMOR : 23

45 45
Pasal 51
Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Indramayu.

Ditetapkan di Indramayu
pada tanggal 26-12-2012
BUPATI INDRAMAYU,

Cap/ttd

ANNA SOPHANAH

Diundangkan di Indramayu
pada tanggal 28-12-2012
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN INDRAMAYU,

AHMAD BAHTIAR
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU
TAHUN 2012 NOMOR : 23

Anda mungkin juga menyukai