Anda di halaman 1dari 7

BAB 3 KONSEP ASKEP THYPOID

A. Pengkajian
Langkah pertama dari proses keperawatan yaitu pengkajian, dimulai perawat menerapkan
pengetahuan dan pengalaman untuk mengumpulkan data tentang pasien (Potter dan
Perry, 2010).
1. Identitas pasien
Meliputi identitas klien berisi nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
agama, pendidikan, alamat, diagnosa medis, no RM, tanggal masuk, tanggal
pengkajian dan identitas penanggung jawab.
2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan oleh klien. Keluhan yang
terdapat pada klien dengan gangguan demam thypoid biasanya yaitu panas
naik turun, yang menyebabkan klien datang ke Rumah Sakit. Pada anak
jika anak yang sadar dapat langsung ditanyakan pada klien tetapi jika anak
yang tidak dapat berkomunikasi keluhan dapat ditanyakan pada orangtua
klien yang sering berinteraksi dengan klien (Nurarif A.H, 2019).
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat kesehatan sekarang berupa uraian mengenai penyakit yang
diderita oleh pasien dari mulai timbulnya keluhan yang dirasakan sampai
pasien dibawa ke Rumah Sakit. Biasanya pada anak dengan masalah
demam typhoid ditemukan adanya keluhan klien yang mengalami
peningkatan suhu tubuh >37,5℃ selama lebih dari 1 minggu, disertai
menggigil, malaise dan penurunan nafsu makan. Naik turunnya panas
terjadi pada waktu pagi dan sore dan berlangsung selama lebih dari 1
minggu (Nurarif A.H, 2019).
c) Riwayat Penyakit Dahulu
Pengkajian diarahkan pada waktu sebelumnya, apakah sebelumnya pernah
menderita penyakit yang sama, apakah anggota keluarga juga pernah sakit
yang sama, apakah sebelumnya klien pernah, apakah sampai dirawat dan
sakit apa.

d) Riwayat Penyakit Keluarga


Menguraikan tentang status kesehatan anggota keluarga dengan mengkaji
apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama ataupun
penyakit keturunan.
3. Kesehatan Fungsional (11 Pola Gordon)
1) Nutrisi-Metabolik
a. Sebelum sakit : meliputi pola atau kebiasaan makan, jenis makanan
yang disukai atau tidak disukai, alergi terhadap makanan, dan
kebiasaan minum.
b. Sesudah sakit : meliputi keluhan pasien adakah mual, muntah, diare,
apakah ada gangguan menelan, bagaimana nafsu makan selama sakit,
adakah diet makanan tertentu.
2) Eliminasi
a. Sebelum sakit : pola BAK dan BAB pasien apakah teratur atau tidak,
apakah pasien mengalami BAK dan BAB pada malam hari
b. Sesudah sakit : pasien mengalami konstipasi atau tidak, ada atau
tidaknya perdarahan pada BAB dan BAK, adakah kelainan dari
jumlah, bau, warna dari feses maupun urine
3) Aktivitas/latihan
a. Keadaan aktivitas sehari-hari
Meliputi kegiatan yang dilakukan pasien seperti, olahraga, penggunaan
alat bantu dalam melakukan aktivitas sebelum dan selama sakit
b. Keadaan pernapasan
Sebelum sakit : meliputi kebiasaan merokok, pemakaian obat-obatan
untuk memperlancar pernapasan
Sesudah sakit : apakah ada gangguan pernapasan pada pasien,
penggunaan alat bantu pernapasan
c. Keadaan kardiovaskuler
Meliputi keluhan cepat lelah, jantung berdebar-debar
4) Istirahat tidur
Selama sakit pasien merasa tidak dapat istirahat karena pasien merasakan
sakit pada perutnya, mual, muntah, kadang diare.
5) Persepsi, pemeliharaan, dan pengetahuan terhadap kesehatan
Pandangan pasien terhadap penyakitnya
6) Pola toleransi terhadap stress-koping
Kebiasaan pasien dalam memecahkan atau mencari solusi dari suatu
masalah, apakah melibatkan orang lain dalam penyelesaian masalah
tersebut.
7) Pola hubungan peran
Hubungan pasien dengan anggota keluarga dan lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari.
8) Kognitif dan persepsi
Persepsi melibatkan kognitif emosional akan objek yang dirasakan pasien.
Gangguan persepsi dapat terjadi pada proses sensoris dari pendengaran,
penglihatan, penciuman, perabaan, dan pengecapan.
9) Persepsi diri - konsep diri
a. Gambaran diri
Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai
dan tidak disukai
b. Harga diri
penilaian klien terhadap orang lain
c. Peran diri
tugas dan peran klien dan kemampuan klien dlam menjalankan tugas
tersebut
d. Ideal diri
harapan terhadap tubuh, posisi, dan lingkungan
e. Identitas diri
tanyakan status dan posisi klien
10) Reproduksi dan kesehatan
Kesehatan reproduksi yang dimaksud yaitu suatu keadaan yang sejahtera
baik secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal
kesehatan pada pasien.
11) Keyakinan dan nilai
Pandangan dan keyakinan sesuai dengan norma budaya dan agama yang
dianut.
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah sebuah pemeriksaa yang dilakukan oleh seorang perawat
untuk mnemukan tanda klinis penyakit pada klien. Menurut (Moelya et al., 2019)
untuk melakukan pemeriksaan fisik pada anak diperlukan pendekatan khusus,
baik terhadap pasien maupun terhadap orang tuanya. Berbeda dengan orang
dewasa, pendekatan pemeriksaan pada anak tergantung pada umur, keadaan fisik
dan psikis anak.
a) Keadaan umum : Klien tampak lemas
- Kesadaran Compos mentis.
- GCS yang meliputi : Eye, Verbal, Motorik.
- TTV : Tekanan darah, Suhu tubuh tinggi >37,5°C, Nadi dan frekuensi
nafas menjadi lebih cepat.
b) Pemeriksaan kepala
- Inspeksi : Pada klien demam thypoid umumnya bentuk kepala normal
cephalik, rambut tampak kotor dan kusam
- Palpasi : Pada pasien demam thypoid dengan hipertermia umumnya
terdapat nyeri kepala.
c) Mata
- Inspeksi : Pada klien demam thypoid dengan serangan berulang
umumnya salah satunya, besar pupil tampak isokor, reflek pupil
positif, konjungtiva anemis, adanya kotoran atau tidak
- Palpasi : Umumnya bola mata teraba kenyal dan melenting.

d) Hidung
- Inspeksi : Pada klien demam thypoid umumnya lubang hidung
simetris, ada tidaknya produksi secret, adanya pendarahan atau tidak,
ada tidaknya gangguan penciuman.
- Palpasi : Ada tidaknya nyeri pada saat sinus di tekan.
e) Telinga
- Inspeksi : Pada klien demam thypoid umumnya simetris, ada tidaknya
serumen.
- Palpasi : Pada klien demam thypoid umumnya tidak terdapat nyeri
tekan pada daerah tragus.
f) Mulut
- Inspeksi : Lihat kebersihan mulut dan gigi,pada klien demam thypoid
umumnya mulut tampak kotor, mukosa bibir kering
g) Kulit dan Kuku
- Inspeksi : Pada klien demam thypoid muka tampak pucat, Kulit
kemerahan, turgor kulit menurun.
- Palpasi : Pada klien demam thypoid akral hangat dan Capillary Refill
Time (CRT) kembali
h) Leher
- Inspeksi : Pada klien demam thypoid pumumnya kaku kuduk jarang
terjadi, lihat kebersihan kulit sekitar leher
- Palpasi : Ada tidaknya bendungan vena jugularis, ada tidaknya
pembesaran kelenjar tiroid, ada tidaknya deviasitrakea.
i) Thorax(dada) Paru-paru
- Inspeksi : Tampak penggunaan otot bantu nafas diafragma, tampak
Retraksi interkosta, peningkatan frekuensi pernapasan, sesak nafas
- Palpasi : Taktil fremitus teraba sama kanan dan kiri, taktil fremitus
teraba lemah
- Perkusi : Terdengar suara sonor pada ICS 1-5 dextradan ICS 1-2
sinistra
- Auskultasi : Pemeriksaan bisa tidak ada kelainan dan bisa juga
terdapat bunyi nafas tambahan seperti ronchi pada pasien dengan
peningkatan produksi secret,kemampuan batuk yang menurun pada
klien yang mengalami penurunan kesadaran.
j) Abdomen
- Inspeksi : Persebaran warna kulit merata, terdapat distensi perut atau
tidak, pada klien demam thypoid umumnya tidak terdapat distensi
perut kecuali ada komplikasi lain.
- Palpasi : Ada/tidaknya asites,pada klien demam thypoid umumnya
terdapat nyeri tekan pada epigastrium, pembesaran hati (hepatomegali)
dan limfe
- Perkusi : Untuk mengetahui suara yang dihasilkan dari rongga
abdomen, apakah timpani atau dullness yang mana timpani adalah
suara normal dan dullness menunjukan adanya obstruksi.
- Auskultasi : Pada klien demam thypoid umumnya, suara bising usus
normal >15x/menit.

k) Musculoskeletal

- Inspeksi : Pada klien demam thypoid umumnya, dapat menggerakkan


ekstremitas secara penuh.
- Palpasi : Periksa adanya edema atau tidak pada ekstremitas atas dan
bawah. Pada klien demam thypoid umumnya, akral teraba hangat,
nyeri otot dan sendi serta tulang.

l) Genetalia dan Anus

- Inspeksi : Bersih atau kotor, adanya hemoroid atau tidak, terdapat


perdarahan atau tidak, terdapat massa atau tidak. Pada klien demam
thypoid umumnya tidak terdapat hemoroid atau peradangan pada
genetalia kecuali klien yang mengalami komplikasi penyakit lain.
- Palpasi : Terdapat nyeri tekanan atau tidak. Pada klien demam thypoid
umumnya, tidak terdapat nyeri kecuali klien yang mengalami
komplikasi penyakit lain.

B. Diagonis Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respon klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual
maupun potensial. Masalah kesehatan yang muncul pada pasien demam thypoid antara
lain :
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (SDKI D.0130 hal 284)
2. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrisi.
(SDKI D. 0019 hal 56)
3. Konstipasi berhubungan dengan ketidak cukupan asupan cairan. (SDKI D. 0049
hal 113)

Anda mungkin juga menyukai