DISUSUN OLEH:
DENNY SUCI SARASWATI (D1023002)
1.1 Defisini
Thermoregulasi adalah pengaturan system suhu tubuh. Suhu tubuh diatur agar
suhu dalam tubuh ini tidak terjadi overheat ataupun lowerheat. Suhu tubuh
manusia diatur sekitar 36,5℃ - 37,5℃ secara axila (Asmadi, 2012).
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang dihasilkan tubuh
dengan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Panas yang dihasilkan
dikurangi panas yang hilang ke lingkungan luar. Panas yang dihasilkan
dikurangi panas yang hilang adalah suhu tubuh (Potter & Perry, 2010).
Suhu tubuh bersifat konstan, suhu tubuh terendah terdapat pada pagi hari dan
meningkat pada siang hari atau malam hari, semakin rendah jika semakin
dekat dengan permukaan tubuh itulah yang diukur, suhu di pusat tubuh (body
care) lebih tinggi daripada permukaan suhu tubuh, suhu tubuh pada orang
yang sama mempunyai perbedaan jika diukur di area tubuh yang berbeda.
Penting untuk mengetahui suhu normal seseorang karena suhu normal dapat
bervariasi dari satu orang ke orang lain (Ernawati,2012).
Hipertermi merupakan keadaan dimana suhu tubuh meningkat diatas rentang
normal tubuh (SDKI, 2017)
1.2 Tujuan
Tujuan mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan
menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan memodifikasi lingkungan (Potter
& Perry, 2010).
Tabel 4
Gejala dan Tanda Minor Hipertermia
Subjektif Objektif
Tidak tersedia Kulit merah
Kejang
Takikardi
Takipnea
Kulit terasa hangat
2.3 Intervensi
Berdasarkan buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI, 2018),
intervensi keperawatan yang muncul:
Hipertermia b.d proses infeksi
Intervensi :
a. Manajemen Hipertermia (I.15506)
Observasi
1. Identifikasi penyebab hipertermia
Rasionalisasi: Untuk mengetahui penyebab terjadinya hipertermia
2. Monitor suhu tubuh
Rasionalisasi: Untuk mengetahui kenaikan ataupun penurunan suhu
tubuh
3. Monitor kadar elektrolit
Rasionalisasi: Untuk mengetahui kadar elektrolit
4. Monitor haluaran urine
Rasionalisasi: Untuk mengetahui volume urine yang keluar
5. Monitor komplikasi akibat hipertemia
Rasionalisasi: Untuk mengetahui adanya komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
Rasionalisasi: Untuk memberikan lingkungan yang nyaman bagi
pasien hipertermia
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
Rasionalisasi: Untuk membantu proses penurunan suhu tubuh
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
Rasionalisasi: Untuk menurunkan suhu tubuh
4. Berikan cairan oral
Rasionalisasi: Agar kebutuhan cairan pasien tetap terjaga
5. Lakukan peninginan eksternal (selimut hipotermia atau kompres pada
dahi, aksila)
Rasionalisasi: Agar suhu permukaan tubuh tetap hangat maupun dingin
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Rasionalisasi: Untuk menghindari komplikasi seperti pendarahan atau
perforasi
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Rasionalisasi: Untuk menghindari kehilangan cairan dan elektrolit yang
berlebih
b. Regulasi Temperatur (I.14578)
Observasi:
1. Monitor suhu tubuh tiap dua jam jika perlu
Rasionalisasi: Untuk mengetahui terjadinya kenaikan suhu yang
berlebih
2. Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan, dan nadi
Rasionalisasi: Untuk mengetahui terjadinya penurunan perfusi jaringan
3. Monitor warna dan suhu kulit
Rasionalisasi: Untuk mengetahui suhu dan menghindari panas yang
berkaitan dengan penyakit
4. Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia atau hipertermia
Rasionalisasi: Untk mengetahui tanda dan gejala dari penyakit
Terapeutik:
1. Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu
Rasionalisasi: Untuk membantu memantau suhu tubuh
2. Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
Rasionalisasi: Untuk menjaga nutrisi dan cairan dalam tubuh
3. Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
Rasionalisasi: Untuk menghindari terjadinya demam
Edukasi:
1. Jelaskan cara pencegahan heat exhaustion dan heat stroke
Rasionalisasi: Untuk mencegah terjadinya kenaikan suhu yang
berlebihan
2. Jelaskan cara pencegahan hipotermi karena terpapar udara dingin
Rasionalisasi: Untuk menghindari terjadinya hipotermi
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
Rasionalisasi: Untuk menurunkan suhu tubuh
DAFTAR PUSTAKA
N
Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur dengan
menggunakan
termometer. Di dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu suhu inti dan suhu
kulit.
Suhu inti adalah suhu dari tubuh bagian dalam dan besarnya selalu
dipertahankan
konstan dari hari ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam. Sedangkan
suhu
kulit berbeda dengan suhu inti, dapat naik dan turun sesuai dengan suhu
lingkungan.
Bila dibentuk panas yang berlebihan di dalam tubuh, suhu kulit akan
meningkat.
Sebaliknya, apabila tubuh mengalami kehilangan panas yang besar maka suhu
kulit
akan menurun (Guyton & Hall, 2012).