Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu hal penting untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal

adalah dengan memperhatikan kesehatan wanita, khususnya kesehatan

reproduksi karena hal tersebut berdampak luas, menyangkut berbagai aspek

kehidupan, serta merupakan parameter kemampuan negara dalam

menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat (Pratiwi, 2013).

Menurut World Health Organisation (WHO), kesehatan reproduksi

merupakan suatu keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara utuh

bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang

berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya (Romauli,

2009). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organisation

(WHO) memperkirakan diseluruh dunia hanya 20%-50% penderita mioma

uteri. Medical Surveillance Monthly Report, Armed Force Amerika Serikat

pada tahun 2009-2013 melaporkan terdapat 11.931 kasus mioma uteri

(insidens rate 57,6 per 10.000 tiap tahun) pada wanita usia reproduksi aktif

(Benson, 2010).

Salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita adalah mioma uteri

dengan insiden yang terus meningkat. Jumlah kejadian di Indonesia

menempati urutan ke dua setelah kanker serviks (Pratiwi, 2013). Data di

Indonesia memperkirakan proporsi mioma uteri dari semua penderita

ginekologi yang dirawat di Rumah Sakit sebanyak 2,39-11,7%. Berdasarkan

1
data Dinkes Provensi Jawa Barat pada tahun 2013 di dapatkan kasus mioma

uteri pada reproduksi wanita terdapat 7.345 kasus terdiri dari mioma uteri

jinak atau mioma uteri 4.678 (68%) (Rustikayanti dkk, 2014).

Berdasarkan data Dinkes Provensi Sulawesi Selatan pada tahun 2011 di

dapatkan kasus mioma uteri sebanyak 149 penderita yaitu 5-14 tahun

sebanyak 7 penderita (4,69%), umur 15-24 tahun sebanyak 18 penderita

(12,08%), umur 25-44 tahun sebanyak 90 pederita (60,40%), umur 45-64

tahun sebanyak 33 penderita (22,15%) dan umur 65 tahun ke atas sebanyak 1

penderita (0,67%).

Menurut Medical Record di RSUD Lakipadada Tana Toraja pada tahun

2014 jumlah kasus Mioma Uteri yang dirawat inap sebanyak 25 pasien,

sedangkan pada tahun 2015 jumlah kasus Mioma Uteri yang dirawat inap

sebanyak 21 pasien.

Berdasarkan kasus di atas, maka penulis tertarik mengangkat kasus

dengan judul Asuhan Keperawatan pada Ny.“A” dengan gangguan sistem

reproduksi (Mioma Uteri) di ruang rawat Anggrek Rumah Sakit Umum

Daerah Lakipadada Tana Toraja.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh informasi dan pengalaman yang nyata tentang

pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem

reproduksi (Mioma Uteri) di ruang rawat Anggrek Rumah Sakit Umum

Daerah Lakipadada Tana Toraja.

2
2. Tujuan Khusus

a. Untuk memperoleh pengalaman yang nyata dalam melaksanakan

pengkajian keperawatan pada pasien Ny.”A” dengan gangguan

sistem reproduksi (Mioma Uteri).

b. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam merumuskan

diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny.”A” dengan gangguan

sistem reproduksi (Mioma Uteri).

c. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam membuat perencanaan

dan intervensi keperawatan pada Ny.”A” gangguan sistem

reproduksi (Mioma Uteri).

d. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan

implementasi atau tindakan keperawatan pada Ny.”A” dengan

gangguan sistem reproduksi (Mioma Uteri).

e. Untuk memperoleh pengalaman yang nyata dalam mengevaluasi

hasil tindakan keperawatan pada Ny.”A” dengan gangguan sistem

reproduksi (Mioma Uteri).

f. Mampu melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan pada

Ny.”A” dengan gangguan sistem reproduksi (Mioma Uteri).

C. Manfaat Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi:

3
1 Bagi Instansi Rumah Sakit

Untuk memberikan masukan dalam meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan sehingga dapat sehingga dapat meningkatkan mutu, serta

kualitas tenaga kesehatan khususnya mengenai kasus gangguan sistem

reproduksi dengan Mioma Uteri.

2 Institusi Pendidikan

Menambahkan kepustakaan dan bahan informasi mengenai masalah

gangguan sistem reproduksi dengan Mioma Uteri.

3. Pasien

Dapat memperoleh pengetahuan tentang cara pencegahan dan penanganan

dari Mioma Uteri serta komplikasi-komplikasi yang terjadi apabila

penyakit tersebut tidak ditangani.

4. Penulis

a. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Diploma III

Keperawatan.

b. Mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama

pendidikan, terutama dalam memberikan asuhan keperawatan pada

pasien dengan gangguan sistem reproduksi (Mioma Uteri).

D. Metode Penulisan

Karya tulis ilmiah ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan ilmiah

dengan menggunakan proses keperawatan guna menggumpulkan data,

sedangkan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

4
1. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah untuk memperoleh informasi-informasi terbaru

dari internet dengan berbagai situs, materi dari literatur-literatur

diperpustakaan dan toko buku mengenai isi dan karya tulis ini.

2. Pengamatan kasus

Dengan studi kasus menggunakan asuhan keperawatan yang komprehensif

meliputi pengkajian data, analisa data, penetapan diagnosa keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan adalah :

a. Wawancara

Dengan mengadakan atau melakukan tanya jawab kepada pasien,

keluarga, dan perawat setempat.

b. Observasi

Pengamatan langsung kondisi dengan mengikuti tindakan dalam

proses pelaksanaan asuhan keperawatan.

c. Data MRO

Data yang didapatkan berupa jumlah penderita gangguan reproduksi

(Mioma Uteri) yang terjadi dalam dua tahun terakhir.

d. Pemeriksaan Fisik

Dengan melakukan pemeriksaan langsung pada pasien melalui

inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.

5
e. Melalui Diskusi

Melalui diskusi dengan teman-teman, ataupun dengan perawat yang

ada di Rumah Sakit.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini disusun secara sistematika yang

dimulai dari penyusunan:

BAB I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis

Bab ini menguraikan tentang konsep-konsep atau teori yang

mendasari penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu konsep dasar

medik tentang konsep reproduksi yang meliputi pengertian,

etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, tes diagnostik,

penatalaksanaan dan komplikasi. Konsep dasar keperawatan

meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan rencana

tindakan keperawatan pelaksanaan tindakan keperawatan

pelaksanaan tindakan keperawatan pelaksanaan tindakan

keperawatan dan evaluasi.

BAB III : Tinjauan Kasus

Bab ini menguraikan tentang tinjauan kasus dilahan mulai dari

pengkajian data, nalisa data, diagnosa keperawatan, rencana

tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi.

6
BAB IV : Pembahasan Kasus

Bab ini menguraiakan secara singkat kesamaan atau kesenjangan

dan masalah yang muncul serta cara mengatasinya selama

melaksanakan asuhan keperawatan dengan teori-teori atau konsep-

konsep serta praktek. Mulai dari kesenjangan pada pengkajian,

analisa data, diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan,

implementasi dan evaluasi.

BAB V : Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang sesuai dengan masalah.

Anda mungkin juga menyukai