I. TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I. Identitas
1. Klien
Inisial klien : Tn. Z
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/bangsa : Manado/Indonesia
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln. G.Obos XIII No. 01
2. Penanggung Jawab
Nama : Geovanne
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
Pendidikan : SMP
Alamat : Jln. G.Obos XII No. 01
1|Page
Hubungan keluarga : Istri
DIAGNOSA MEDIS : Decompensasi Cordis
2|Page
2. Pola aktivitas latihan
Sebelum sakit klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri. Namun ketika sakit
klien tidak mampu melakukan aktivitasnya sendiri dan di bantu oleh keluarga atau
petugas kesehatan berhubung kondisinya yang lemah
4. Pola eliminasi
Klien mengatakan masih bisa BAB dan BAK dengan normal layaknya saat sehat
Klien BAK 4 x sehari dan BAB 1-2 x sehari
Produksi urin ± 1200 cc per hari
3|Page
9. Pola seksual-reproduktif
Klien sudah menikah, dan mempunyai tiga orang anak
2. Tanda-tanda vital
TD: 150/90mmHg RR:25 x / m HR: 78 x / m S: 360C
4|Page
5. Pemeriksaan dada
Bentuk dada simetris, bunyi napas tambahan ronkhi, tidak ada nyeri tekan pada dada
klien. Jantung teraba (kardiomegali)
6. Pemeriksaan abdomen
Tidak ada asites, tidak ada nyeri tekan
b. Neurologis
n I: klien dapat membedakan bau atau aroma
n II: lapang pandang klien baik
n III: klien dapat menggerakan mata ke atas, bawah, dan ke dalam
n IV: klien dapat menggerakan mata kebawah/dalam
n V: klien dapat menggerakan otot mata kebawah, kedalam
n VI : klien dapat mengunyah mampu mengontrol ekspresi wajah
n VII : klien dapat mengontrol ekspresi wajah seperti tersenyum
n VIII: kondisi udara baik
n IX : klien dapat menelan air liur dan minum,
n X : klien dapat mengatakan ohhh.... okula tampak simetris
n XI : klien dapat membalikan/menoleh kesisi berlawanan
n XII : klien dapat menggerakan/menjulurkan lidah
5|Page
d. Loukosit 11.310 (n : 4.00-100 x 10^3)
e. Eritrosit 6,100 (n : 3.50-5,50)
f. Hb 17,7gr/dl (n : 13,5-18 gr/dl)
g. GDS 129 (n : <200)
h. Cretinin 1,40 (n :0,17-1,5 gr/dl)
i. SGPT 66 (n : 370C = <4)
j. Kholesterol 244 (n : <200)
k. Trigliserit 127 (n :<200)
l. Urit acit 6,0 mg/dl (n : 3,4-7,0mg/dl)
2. Pemeriksaan diagnostic
Foto thorax rongent : kesan kardiomegali
VI. Terapi
1. Infus NaCl 0,9% (10 TPM)
2. Obat oral
a. Candesartan 2x1
b. Digoxin 1x1
Indikasi : payah jantung kronik, payah jantung penderita lansia dengan atau
tanpa payah ginjal, payah jantung akut, payah jantung pada anak.
c. Spironolacton 2x1
Indikasi : hipertensi esensial, edema pada payah jantung kongestif, edema yang
disertai peningkatan kadar aldosteron dalam darah, misalnya pada sindrom
nefrotik atau serosis hati, juga digunakan pada diagnosis maupun pengobatan
pada hiperaldosteronisme primer.
d. Laxadin syr 1x1
Indikasi : mengatasi buang air besar, persiapan menjelang tindakan radiologis
atau operasi.
e. Salbutamol 3x1
6|Page
Indikasi :
f. Simvastatin 1x1
Indikasi : mengurangi kadar kolesterol total dan LDL. Sebagai anti
hiperkolesterol primer maupun sekunder.
g. CPG 1x1
h. Aspilet 1x1
Indikasi : demam, sakit kepala, sakit gigi, rasa nyeri pada otot dan sendi.
3. Obat injeksi
a. Inj furosemid 1x2
b. Inj simextam 2x1
c. Inj ranitidin 2x1
d. Arixtra 2,5gr x1
B. Analisa Masalah
Data fokus
(subyektif & objektif) Masalah Kemungkinan penyebab
DS: klien mengatakan Pola napas tidak efektif Penurunan ekspansi paru
napasnya sesak
DO: klien tampak sesak
napas
TTV: TD: 150/90mmHg RR :
25x/m HR : 78x/m s: 360C
DS: klien mengatakan nafsu Nutrisi kurang dari Intake tidak adekuat
makan nya menurun. Kadang kebutuhan tubuh
mual, dan muntah
DO: klien tampak lemah
Klien hanya dapat
menghabiskan setengah porsi
makan yang disediakan
BB sebelum sakit 70 kg
7|Page
BB setelah sakit 66 kg
Ds : klien mengatakan tidak Gangguan pemenuhan sesak nafas
bisa tidur karena sesak yang istirahat dan tidur
dirasakan.
Do : klien tampak lemah
kelopak mata bawah
berkantung,
8|Page
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan pola tidur berhubungan dengan sesak
nafas
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
9|Page
D. Perencanaan
No Diagnose keperawatan Tujuan & kriteria hasil Intervensi keperawatan Rasionalisasi Nama &
paraf
1 Pola napas tak efektif Setelah dilakukan 1. Kaji fungsi 1. kecepatan biasanya
b/d penurunan ekspansi tindakan keperawatan pernapasan seperti meningkat, dispnue dn
paru selama 3 x 7 jam, frekuensi dan terjadi peningkatan
diharapkan pola napas kedalaman kerja napas
klien efektif, dengan pernapasan
kriteria hasil : 2. Auskultasi bunyi 2. bunyi napas biasanya
Pola nafas kllien napas dan catat menurun bila jalan
dengan frekuensi adanya bunyi napas napas obstruktif
dan kedalaman tambahan sekunder terhadap
yang normal perdarahan / bekuan
Klien 3. Observasi tanda – 3. mengetahui keadaan
menyatakan : tanda vital klien umum klien
sesak napasnya 4. Bantu klien pada 4. posisi semi fowler
berkurang / posisi semi fowler membantu
hilang memaksimalkan
5. Berikan terapi ekspansi paru
oksigen sesuai 5. memaksimalkan
indikasi pernapasan dan
menurunkan kerja
napas
10 | P a g e
meningkat kekurangan nutrisi
klien tidak klien
mengalami 5. anjurkan klien 5. agar masukan makan
kelemahan fisik makan dalam posisi lancar dan mengurangi
dan dapat duduk rangsang muntah
melakukan 6. berikan oral hygiene 6. menghilangkan krasa
aktivitasnya untuk klien tidak enak pada mulut
dan meningkatkatkan
nafsu makan.
7. kolaborasi dengan
ahli gizi pemberian 7. kebutuhan nutrisi klien
diet untuk klien dapat terpenuhi sesuai
diet
4. Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan 1. kaji pola tidur klien 1. Mengidentifikasi berapa
kebutuhan istirahat dan tindakan keperawatan lama tidur klien dalam
pola tidur berhubungan selama 3 x 7 jam, 2. Berikan oksigen sehari
dengan sesak nafas diharapkan kebutuhan tambahan dengan 2. Meningkatkan jumlah
istirahat dan pola tidur nasal kanul atau oksigen yang ada untuk
klien dapat terpenuhi masker sesuai pemakaian miokardium.
dengan kriteria hasil : dengan indikasi.
klien tampak 3. Ciptakan lingkungan 3. Meningkatkan rasa
segar yang nyaman dan nyaman klien
pola tidur klien tenang
7-8 jam 4. Berikan tempat tidur 4. Meningkatkan
klien tidak yang nyaman, ganti kenyaman tidur klien
mengalami laken yang sudah
kelemahan fisik kotor 5. Meningkatkan ekspansi
5. berikan posisi semi paru, mengurangi sesak
fowler
11 | P a g e
diharapkan klien 2. kebutuhan klien dapat
mampu melakukan 3. tingkatkan tirah terpenuhi
aktivitas sesuai baring 3. meningkatkan istirahat
kemampuannya, dengan untuk menurunkan
riteria hasil : kebutuhan o2 dan kerja
pasien dapat 4. anjurkan klien untuk jantung
beraktivitas menghentikan 4. regangan
sendiri aktivitas apabila kardiopulmonal
klien segar dan terjadi nyeri dada, berlebih / stress dapat
kelemahan napas pendek dan menimbulkan
berkurng / hilang kelemahan dekompensasi
E. Implementasi
No diagnosa Tanggal & Pelaksanaan Evaluasi tindakan / respon pasien Nama &
keperawatan jam paraf
12 | P a g e
I 6-2-2013 1. Mengkaji fungsi pernafasan seperti 1. Do : Kecepatan nafas klien 24 x / menit
10.00 WIB
frekuensi dan kedalamannya
2. Mengobservasi tanda – tanda vital 2. Do : TTV :
TD: 130/80 mmHg, S : 36 C, N : 80 x /
menit, RR : 24 x / menit
3. Membantu klien pada posisi semifowler 3. Ds : Pasien mengatakan lebih nyaman
dengan posisi semifowler
II 6-2-2013
4. memberikan terapi oksigen sesuai 4. Do : Oksigen sudah diberikan sebanyak
10.00 WIB
indikasi 2 liter via nasal kanul
13 | P a g e
6. berikan oral hygiene untuk klien 6. Oral hygiene sudah dilakukan oleh
keluarga klien
14 | P a g e
No Tanggal Catatan perkembangan (SOAP) Nama dan
. dan jam paraf
3. Meningkatkan tirah baring anjuran perawat
Dx
4. Menganjurkan klien untuk
I 7-2-2013 S : klien mengatakan sesak nafasnya sudah berkurang
menghentikan aktivitas bila terjadi nyeri
15.00 O : keadaan umum masih lemah
dada / nafas pendek
WIB TTV : TD : 130 / 90 mmHg, S : 36,5 0 C,
HR : 81 x/mnt, RR : 23 x / mnit.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
III 7-2-2013 S : klien mengatakan dapat tidur lebih lama dar F. Evaluasi
15.00 sebelumnya yaitu kurang lebih 3-5 jam, karena
WIB sesaknya telah berkurang
O : klien tampak lebih tenang, dan tidak gelisah seperti
sebelumnya
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi