Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Prodi Profesi Ners Stase
Keperawatan Gawat Darurat
Disusun Oleh:
2021030026
2022
LEMBAR PENGESAHAN
2021030026
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Gagal nafas adalah ketidakmampuan system pernafasan untuk
mempertahankan oksigenasi drah normal, eliminasi karbondioksida, dan
PH yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi difusi dan perfusi
( Susan martin, 2010).
Gagal nafas adalah kegagalan system pernafasan untuk
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam jumlah
yang dapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan (Susilo, 2010).
Gagal nafas terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap
karbondioksida dalam paru tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen
dan pembentukan karbondioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga
menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmhg(hipoksemia) dan
peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar dari 45 mmhg
(hiperkapnia) (Brunner, 2011).
B. Etiologi
1. Depresi system saraf pusat
Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak adekuat, pusat
pernafasan yang mengendalikan pernafasan, terletak dibawah batang
otak (pons dan medulla) sehingga pernafasan lambat dan dangkal.
2. Kelainan neurologis primer
Akan mempengaruhi fungsi pernapasan. Impuls yang timbul dalam
pusat pernafasan menjalar melalui saraf yang membentang dari barang
otak terus ke syaraf spinal ke reseptor pada otot-otot pernafasan.
3. Efusi pleura, hemothoraks, dan pneumothoraks
Merupakan kondisi yang mengganggu ventilasi mulai penghambatan
ekspansi paru. Kondisi ini biasanya diakibatkan penyakit paru yang
mendasari, penyakit pleura atau trauma dan cedera dan dapat
mengakibatkan gagal nafas
4. Trauma
Disebabkan oleh kendaraan bermotor dapat menjadi penyebab gagal
nafas, kecelakaan yang menyebabkan cedera kepala, ketidaksadaran
dan perdarahan dari hidung dan mulut dapat mengarah pada obstruksi
jalan nafas dan depresi pernapasan.
5. Penyakit akut paru
Pneumonia disebabkan oleh bakteri dan virus. Pneumonia kimiawi
atau pneumonia diakibatkan oleh mengaspirasi uap yang mengiritasi
dan materi lambung yang bersifat asam. Asma bronkial, atelektesis,
embolosme paru dan edema paru adalah beberapa kondisi yang
menyebabkan gagal nafas.
C. Manifestasi klinik
Gagal nafas total
1.Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat di dengar/dirasakan
2.Pada gerakan nafas sepontan terlihat retraksi supra klafikula dan sela iga
serta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi
3.Adanya kesulitan dalam inflasi paru dalam usaha memberikan ventilasi
Gagal nafas parsial
1.Terdengar suara nafas tambahan
2.Ada retraksi dinding dada
Gejala
1.Hiperkapnia penurunan kesadaran
2.Hipoksemia yaitu takikardi,gelisah,berkringat atau sianosin
D. Patofisiologi
Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik
dimana masing masing mempunyai pengertian yang berbeda beda ,gagal
nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien parunya normal
secara structural maupun fungsional sebelum awitan penyakit
timbul.sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadinya pada pasien paru
kronik seperti bronchitis kronik,emfisema,dan penyakit paru hitam.pasien
mengalami toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang memburuk
secara bertahap.
Indikator gagal nafas adalah telah verekunsi pernafasan dan kapasitas
vital,frekuensi pernafasan normal 16-20 x/m .Bila lebih dari 20x/m
tindakan yang di lakukan memberi bantuan ventilator karena kerja
pernafasan.
Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi adekuat dimana terjadi
obstruksi jalan nafas atas.Pusat pernafasan yang mengendalikan
pernafasan terletak di bawah batang otak.Pada kasus pasien dengan
anastesi ,cidra otak,tumor,hipoksia dan hiperkapnia mampu menekan pusat
pernafasan.sehinga pernafasan penjadi lambat dan dangkal.
D. Komplikasi
1. Paru : emboli paru, fibrosis dan komplikasi sekunder penggunaan
ventilator (seperti, emfisema kutis dan pneumothoraks)
2. Jantung : cor pulmonale, hipotensi, penurunan cardiac output, aritmia,
pericarditis dan infark miokard
3. Gastrointestinal : perdarahan, distensi lambung, ileus paralitik, diare
dan pneumoperitoneum, stress ulcer sering timbul pada gagal napas
4. Polisitemia (dikarenakan hipoksemia yang lama sehingga sumsum
tulang memproduksi eritrosit, dan terjadilah peningkatan eritrosit yang
usianya kurang dari normal)
5. Infeksi nosocomial : pneumonia, infeksi nsaluran kemih, sepsis
6. Ginjal : gagal ginjal akut dan ketidaknormalan elektrolit asam basa
7. Nutrisi : malnutrisi dan komplikasi yang berhubungan dengan
pemberian nutrisi enteral dan parenteral
E. Data penunjang
a. Laboratorium
1. Analisa gas darah
2. Pemeriksaan darah lengkap
3. Fungsi ginjal dan hati
4. Serum kreatinin kinase dan troponin
b. Radiologi
1. Rontgen toraks
2. Ekg dan echocardiografi
3. Uji faal paru
BAB III
PEMBAHASAN
Acute Lung Oedema yang dialami Tn.F dapat dianalisa diawali dari
adanyasclerotic pada segemen inferior jantung yang kemudian berkembang
menjadi iskemia pada jantung. Jantung yang kekurangan pasokan O2 semakin
lama akan mengalami penurunan kontraktilitasnya. Hal ini mengakibatkan
gangguan sirkulasi darah di paru dan terjadi peningkatan tekanan hidrostatik di
paru. Peristiwa ini yang akhirnya berkembang menjadi odema paru.