PUSKESMAS NARMADA
Jln. Akhmad Yani Narmada
SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
bahhan pendingin.
Memutus perjalanan sel pra kanker leher rahim sebelum menjadi
kanker leher rahim.
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/langkahlangkah
PERSIAPAN
1. Memeriksa apakah alat dan bahan telah tersedia
2. Memastikan lampu/ senter tersedia dan siap digunakan.
3. Memeriksa apakah alat krioterapi siap digunakan, gas
(CO2/N2O) dalam tabung telah dihidupkan dan tekanan
minimal 40-70 kg/cm2. Pasang timer ke 0.
4. Memasukan cryotip yang telah di DTT kedalam sarung
pelindung (protective sleeve). Melepaskan penutup
5.
6.
7.
8.
9.
KRIOTERAPI
1. Memasang dan menyesuaikan speculum agar seluruh
serviks dapat terlihat.
2. Memasang cocr bebek speculum dalam posisi terbuka
sehingga tetap berada di tempat dan serviks dapat terlihat.
Jika menggunakan sarung tangan lapis dua, celupkan
tangan tersebut kedalam larutan clori 0,5% lalu melepas
sarung tangan dengan membalik sisi dalam keluar.
Jika sarung tangan akan dibuang, buang kedalam
kantung plastic.
Jika sarung tangan akan dipakai ulang,
dekontaaminasi dengan merendam sarung tangan
dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit.
3. Memindahkan lampu / senter sehingga serviks dapat
terlihat dengan jelas.
4. Menggunakan swab kapas yang bersih untuk
menghilangkan cairan, darah, atau mukosa dari serviks.
Membuang swab kapas yang telah dipakai kedalam
kantung lastik.
5. Mengidentifikasi cervica os, SSK serta lokasi dan ukuran
lesi. (bila perlu, mengoleskan asam asetat dengan swab
bersih sehingga lesi dapat terlhat. Buang swab yang telah
terpakai).
6. Arahkan probe keatas. Tekan tombol freeze selama 1 detik
lalu tekan tombol defrost selama 1 detik.
7. Kencangkan cryotip yang berpelindung pada ujung probe.
8. Menempelkan cryotip pada serviks dengan memastikan
ujungnya diletakan sama rata pada os. Memastikan cryotip
7.
Dokumen terkait
1. Bidan Puskesmas
2. Dokter Puskesmas
1. Form tindakan
2. Informed consent