Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN IVA

No. :
Dokumen
SOP No.Revisi :
Tanggalterbit :
Halaman :

PENGERTIAN Krioterapi adalah tindakan mencakup pembekuan serviks, baik


menggunakan karbon dioksida terkompresi maupun gas nitroksida
sebagai bahan pendingin
TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan Krioterapi di Poli IVA
KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Nomor......
REFERENSI Buku acuan pencegahan kanker payudara dan kanker leher rahim
tahun 2010

PERSIAPAN ALAT 1. Meja gynekologi


2. Selimut
3. Meja dan alat tulis
4. Kursi
5. Troli
6. Status Pasien
7. Spekulum cocor bebek
8. Lidi kapas
9. Lampu sorot
10. Sarung tangan steril
11. Larutan klorin 0,5 %
12. Alat cryosurgery N2o

PROSEDUR
A. Prosedur :
1. Isi Format Catatan Medis Diteksi Dini Kanker Leher Rahim
2. Mengisi Persetujuan Medis
3. Krioterapi
a. Memasang dan menyesuaikan spekulum agar seluruh
serviks dapat terlihat.
b. Memasang cocor bebek spekulum dalam posisi terbuka
sehingga tetap berada di tempat dan serviks dapat dilihat.
Jika menggunakan sarung tangan lapis dua, celupkan
tangan tersebut ke dalam larutan klorin 0,5% lalu melepas
sarung tangan dengan membalikan sisi dalam keluar.
 Jika sarung tangan akan dibuang,buang ke dalam
kantung plastic.
 Jika sarung tangan akan dipakai
ulang,dekontaminasi dengan merendam sarung
tangan dalam larutan 0,5% selam 10 menit.
c. Memindahkan lampu/senter sehingga serviks dapat
terlihat dengan jelas.
d. Menggunakan swab kapas yang bersih untuk
menghilangkan cairan, darah, atau mukosa dari serviks.
Membuang swab kapas yang telah dipakai ke dalam
kantung plastic.
e. Mengidentifikasi cervital os, SSK serta lokasi dan ukuran
lesi. (bila perlu, atau mengoleskan asam asetat dengan
swab bersih sehingga lesi dapat terlihat.buang swab yang
telah dipakai.)
f. Arahkan probe ke atas. Tekan tombol freeza selama 1
detik lalu tekan tombol defrost selama 1 detik.
g. Kencangkan cryotip yang berpelindung pada ujung probe.
h. Menempelkan cryotip pada serviks dengan memastikan
ujungnya diletakan sama rata pada os. Memastikan
cryotip tidak menyentuh dinding vagina.
i. Mengatur timer untuk 3 menit. Menekan tombol freeze.
Menekan serviks saat gas mulai mengalir ke cryoprobe.
Perhatikan saat bola es terbentuk.
j. Menggunakan teknik “freeza-clear-freeze,” dan
membekukan serviks selama 3 menit.
k. Menunggu sampai kriotip terlepas dari serviks.
Mengeluarkan krioprob dari vagina dan meletakannya di
wadah peralatan yang bersih.
l. Menunggu sampai 5 menit lalu mengurangi prosedur
(langkah 8,9 dan 10) sampai bola es lebih 4mm dari tepi
kriotip.
m. Memeriksa serviks dengan teliti untuk memastikan
adanya bola es putih yang keras dan benar-benar beku.
n. Menutup katup tabung utama.
o. Memeriksa apakah serviks berdarah. Jika berdarah, tekan
daerah yang berdarah dengan swab kapas bersih. Buang
swab ke dalam kantung plastic.
p. Mencabut speculum dan meletakkannya dalam larutan
0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi.
B. Langkah Pasca Krioterapi
a. Bersihkan lampu/senter dengan larutan klorin 0,5% atau
dengan alcohol.
b. Merendam sarung tangan dalam keadaan dipakai ke
dalam larutan klorin 0,5%. Melepas sarung tangan dengan
membalikan sisi dalam keluar.
 Jika sarung tangan akan dibuang, buang ke dalam
kantung plastic.
 Jika sarung tangan akan dipakai ulang,
dekontaminasi dengan merendam sarung tangan
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
c. Mencuci kedua tangan dengan air dan sabun sampai
bener-bener bersih lalu dikeringkan dengan kain kering
dan bersih atau dianginkan.
d. Memastikan agar ibu tidak mengalami kram berlebih
sebelum ibu duduk, turun dari meja dan berpakaian.
e. Member nasihat mengenai asuhan pasca-pengobatan,
tanda-tanda peringatan dan tindak lanjut.
f. Mencatat hasil pengobatan dan jadwal tindak lanjut pada
catatan medis ibu.
C. Mengamati ibu minimal selama 15 menit. Menanyakan
keadaannya sebelum membolehkan ibu pulang.
UNIT TERKAIT Poli IVA

Anda mungkin juga menyukai