Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN SADANIS

No. Dokumen : 800.1/ /SOP.KIA/PKM- SDR/2017


No. Revisi :
SOP Tanggal
: JANUARI 2017
Terbit
Halaman :1

PUSKESMAS Ns. HERDIZAL, S.Kep


NIP. 19750907 200604 1 010
SIULAK DERAS

Pengertian Pap Smear merupakan cara yang digunakan untuk pemeriksaan dini atau
deteksi dini terhadap adanya indikasi keganasan pada sistem reproduksi
yaitu organ serviks (mulut rahim) wanita.

Tujuan Untuk mengetahui ada atau tidaknya sel abnormal pada mulut rahim
(serviks)

Kebijakan SK KEPALA PUSKESMAS SIULAK DERAS NO. 800 / / /PKM -


SDR /2017
D. Referensi 1.
Prosedur Persiapan alat :
- Hanscoon steril
- Handscoon bersih
- Underpad
- Objek glass
- Pot 200 cc
- Alkohol 96%
- Spatula Wooden
- Brush
- Spekulum (Cocor Bebek)
- Korentang
- Kapas Cebok
- Kassa
- Gel
- Selimut
- Lampu Sorot
- Kom Bersih
Prosedur Tindakan :
- Berikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan dan manfaat
dilakukannya tindakan pap smear
- Pastikan pasien mellakukan persyaratan yang harus dilakukan
sebelum pemeriksaan pap smear, seperti : tidak melakukan coitus
selama 3 hari dan tidak sedang dalam kondisi infeksi atau keputihan
- Lakukan persetujuan dilakukannya tindakan pap smear dengan
inform concern yang tersedia di instansi RS
- Setelah itu, arahkan pasien untuk membuka pakaian dalam bagian
bawah kemudian berikan selimut agar menutupi area vitalnya.
Anjurkan pasien untuk berbaring di meja Gyn
PEMERIKSAAN SADANIS
No. Dokumen : No.800.1/ /SOP.KIA/PKM-SDR/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : januari 2017
Halaman :1

PUSKESMAS
SIULAK DERAS
Ns. HERDIZAL, S.Kep
NIP. 19750907 200604 1 010
1. Pengertian Deteksi dini kanker payudarah adalah pemeriksaan payudara untuk
mengedentifikasi kelainan payudara yang dapat mengarah ke arah
keganasan (kanker) sehingga dapat segera mendapat pengobatan dapat
lebih tuntas dan angka kesembuhan lebih tinggi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan payudara
3. Kebijakan Surat keputusan No. ........./.........../ Puskesmas Siulak Deras Tanggal,
....................... 2017 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
.....................
4. Referensi Buku acuan Pencegahan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim
diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak Menular Tahun 2010
5. Alat & Bahan a. Baby oil / minyak zaitun
b. Tissue
6. Langkah - PENILAIAN KIJEN
Langkah a. Menyapa ibu dengan sopan dan ramah
b. Memastikan bahwa ibu sudah memahami mengapa dianjurkan
menjalani pemeriksaan sadanis dan memastikan bahwa ibu tidak
hamil dan menyusui lebih dari 6 bulan
c. Memastikan bahwa ibu sudah memahmi kemungkinan temuan seperti
apa yang dihasilkan dan tidak lanjut atau pengobatan apa yang
mungkin perlu dilakukan
PERSIAPAN
a. Memeriksa apakah peralatan dan bahan sudah tersedia
b. Meminta ibu untuk melepas bra dan meminta ibu menggunakan kain
c. Mencuci tangan
PEMERIKSAAN SADANIS
a. Pada saat melakukan pemeriksaan harus diingat untuk selalu
mengajarkan cara melakukan SADARI
b. Melihat payudara dan memperhatikan apakah ada perubahan :
- Bentuk
- Ukuran
- Puting atau kulit berlipat
- Kulit cekung
c. Memeriksa apakah terjadi pembengkakan, suhu tubuh yang
meningkat atau rasa nyeri pada salah satu atau kedua payudara
d. Melihat puting payudara dan perhatikan ukuran, bentuk dan arahnya
memeriksa apakah ada ruam atau luka dan keluar cairan dari puting
payudara
e. Meminta ibu mengangkat kedua lengannya keatas kepada dan lihat
kedua payudara. Memperhatikan apakah ada perbedaan. Melihat ibu
untuk meletakkan kedua tangan di pinggang dan memperhatikan
kembali payudaranya.
PEMERIKSAAN SADANIS
No. Dokumen : : No.800.1/ /SOP.KIA/PKM-SDR/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : januari 2017
Halaman :1/2

PUSKESMAS
SIULAK DERAS
Ns. HERDIZAL, S.Kep
NIP. 19750907 200604 1 010
PENGERTIAN 1. IVA (Insveksi visual dengan asam asetat) adalah pemeriksaan deteksi
dini kanker leher rahim dengan cara mengoleskan larutan asam asesat
3-5 % pada serviks dan seluruh SSK untuk Melihat Apakah terjadi
perubahan sel sel abnormal (lesi pra kanker / lesi acetowhite)
2. SSK (Sambungan Skuamo Kolummar adalah garis pertemuan sel
sel skuamosa dan sel sel kolummar tipis yang ada pada permukaan
serviks pertemuan ini merupakan zona transformasi yaitu area paling
rentan terhadap perubahan abnormal sel.
3. Acetowhite adalah daerah dalam zonatransformasi yang berubahan
menjadi putih ketika diolesi larutan asam asetata 3-5 %
TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan IVA di unit KIA
KEBIJAKAN Sk Kepala Puskesmas Nomor : ........................................
REFERENSI 1. Tapan Erik, 2005, Kanker, Antioksidan, Terapi, Elex Media
Komputindo, Jakarta
2. Departemen Kesehatan RI 2007, Buku Pegangan Peserta Pelatihan
Kanker leher rahim dan kanker Payudara JNPK KR, Jakarta
3. Departemen Kesehatan RI, Buku Acuan, Pencegahan Kanker, leher
rahim dan kanker Payudara, JNPK KR, Jakarta
PERSIAPAN a. Meja gyrekologi
b. Selimut
c. Meja dan alat tulis
d. Kursi
e. Troli
f. Status Pasien
g. Spekulum cocr bebek
h. Asam Asetat
i. Lidi Kapas
j. Lampu sorot
k. Sarung tangan steril
l. Larutan klorin 0, 5 %
PROSEDUR 1. Petugas menyamput pasien dengan ramah
2. Petugas menjalankan prosedur pemeriksaan dan menjelaskan hal yang
mungkin terjadi selama pemeriksaan rasa kurang nyaman, sedikit
nyeri, sedikit mengganggu prifasi pasien
3. Petugas membuat persetujuan tindakan yang akan dilakukan
4. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih ,
membersihkan genetalia dan melepas pakaian dalam
5. Petugas menanggapi reaksi pasien
6. Petugas mempersiapkan pasien sesuai dengan prosedur pemeriksaan
7. Petugas menjaga privasi pasien

PENATA 1. Petugas mempersiapkan litotomi pasien di meja ginikologi kemudian


LAKSANAAN pakaikan selimut
2. Pasien menghidupkan lampu sorot, arahkan pada bagian yang akan
diperiksa
3. Petugas mencuci tangan di air mengalir dan mengeringkan dengan
handuk
4. Petugas memakai sarung tangan steril
5. Petugas memasang spekulum dan menyesuaikannya sehingga seluruh
leher rahim dapat terlihat
6. Petugas memeriksa leher rahim apakah curiga akan kanker servik,
sertifitis, ada luka / ada kelainan lainnya
7. Petugas membersihkan cairan darah / mukosa menggunakan lidi
kapas dari leher rahim, kemudian membuang lidi kapas ketempat
sampah medis
8. Petugas mengidentifikasi osteom uteri, SSK dan zona transformasi
9. Petugas mencelupkan lidi kapas kedalam larutan asam asetat, lalu
mengoleskan pada leher rahim kemudian membuang lidi kapas ke
tempat sampah medis
10. Putas menugu minimal 1 menit agar asetat terserap dan tampak
perubahan warna putih yang disebut lesi withe
11. Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memeriksa apakah leher rahim
mudah berdarah, mencari apakah terdapat flek putih yang tebal dan
meninggi / lesi withe
12. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat / usap leher
rahim dengan lidi kapas untuk menghilangkaan mukosa, darah / detris
membuang lidi kapas ketempat sampah medis
13. Bila pemeriksaan fisual telah selesai petugas membersihkan sisa
cairan asetat dari leher rahim dan vagina menggunakan lidi kapas
baru untuk, dan kemudian membuang lidi kapas ketempat sampah
medis
14. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan dekontaminasi dengan
merendam spekulum dan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit
15. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja periksa dan
berpakaian
16. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan mengeringkan
dengan handuk
17. Petugas mencatat hasil tes ipa dan temuan lain dalam rekam medis
pasien .
UNIT UNIT KIA
TERKAIT
18.

Rekaman Historis Perubahan


Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai