Anda di halaman 1dari 13

PELAYANAN IVA

(INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT)

No. Dokumen : No. Revisi Halaman


UPT.
PUSKESMAS 01/Kespro/2015 01 1/1
NUSA PENIDA I
TanggalTerbit : Ditetapkan oleh
Kepala UPT. Puskesmas
SPO 02 Januari 2015 Nusa Penida I
PELAYANAN
Dr. I Ketut Rai Sutapa
NIP. 19790401 200604 1 012
Pengertian Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan untuk
mengetahui sel kanker servix secara dini melalui
metode dengan asam asetat

Tujuan 1. untuk mengetahui sel kanker servix secara


dini
2. untuk dapat memberikan intervensi secara
dini bila ditemukan prekanker
Kebijakan Sudah dibuka pelayanan IVA setia hari jumat

Persiapan 1. Kapas DTT 8. Larutan klorin


2. Kasa 9. Sarung tangan
3. Kain/selimut 10. Meja
4. Spekulum ginekologi
5. Tampon tang 11. Tempat
6. Asam asetat 3-5% sampah medis
7. Lidi kapas/wotten dan non medis
12. Lampu
sorot

Prosedur 1. Menyiapkan lingkungan


 Nyaman bagi pasien dan privacy
terjamin
2. Menyiapkan Lingkungan
 Menyiapkan pasien sesuai
kebutuhan (menanyakan syarat
IVA)
 Memberika penjelasan tentang
tujuan dab prosedur pemeriksaan
 Meminta persetujuan dari ibu
untuk melakukan pemeriksaan
 Menanyakan kesiapan untuk
diperiksa
 Mempersilakan ibu untuk kencing,
melepas pakaian dalam dan
menggunakan kain
 Membantu ibu dalam posisi
litotomi pada meja ginekologi
3. Mempersiapkan diri
 Mencuci tangan
 Mengeringkan tangan dengan
handuk
4. Melakukan pemeriksaan IVA
 Memakai sarung tangan
 Melaukan Vulva hyhiene
 Memasang spekulum dengan benar
 Buka spekulum pada tangkainya
secara perlahan dan atur sampai
portio terlihat dengan jelas (kunci
spekulum dengan mengencangkan
bautnya kemudian tangan kiri
memegang bagian bawah
speculum)
 Bersihkan portio ibu dengan
memakai tampon
5. Menyiapkan lingkungan
 Nyaman bagi pasien dan privacy
terjamin
6. Menyiapkan Lingkungan
 Menyiapkan pasien sesuai
kebutuhan (menanyakan syarat
IVA)
 Memberika penjelasan tentang
tujuan dab prosedur pemeriksaan
 Meminta persetujuan dari ibu
untuk melakukan pemeriksaan
 Menanyakan kesiapan untuk
diperiksa
 Mempersilakan ibu untuk kencing,
melepas pakaian dalam dan
menggunakan kain
 Membantu ibu dalam posisi
litotomi pada meja ginekologi
7. Mempersiapkan diri
 Mencuci tangan
 Mengeringkan tangan dengan
handuk
8. Melakukan pemeriksaan IVA
 Memakai sarung tangan
 Melaukan Vulva hyhiene
 Memasang spekulum dengan benar
 Buka spekulum pada tangkainya
secara perlahan dan atur sampai
portio terlihat dengan jelas (kunci
spekulum dengan mengencangkan
bautnya kemudian tangan kiri
memegang bagian bawah
speculum)
 Bersihkan portio ibu dengan
memakai tampon tang
 Buang kas pada bengkok, tampon
tang di masukan pada larutan
klorin
 Ambil lidi wotten dan celupkan ke
dalam asam asetat ( oleskan secara
memutar 3600 searah jarum jam)
 Buang lidi wotten pada bengkok
 Tunggu 30 detik hingga 1 menit
lihat perubahan pada portio
 Tutup kembali speculum dengan
mengendurkan bautnya, putar 450
kearah kanan, tarik speculum
secara perlahan dan masukan
kedalam larutan klorin
 Memberitahu ibu bahwa
pemeriksaan telah selesai,
mempersilakan ibu untuk
menggunakan pakaian bawah lagi
 Cuci handscoon dan lepas secara
terbalik dalam larutan klorin
 Matikan lampu sorot dan
kemaskan alat-alat
 Cuci tangan dengan air mengalir
dan keringkan
 Memberitahu ibu tentang hasil
pemeriksaan
- Jika terjadi perubahan warna
pada portio, minta ibu untuk
datang lagi untuk pemeriksaan
lebih lanjut
- Jika tidak ada perubahan,
menganjurkan ibu untuk
menjaga kebersihan alat
kelamin

PENERIMAAN KLIEN DENGAN PRE MENSTRUAL


SYNDROME

No. Dokumen: No. Revisi: Hal :


UPT. 02/Kespro/2015 01 1/1
PUSKESMAS
NUSA PENIDA I

Tanggal diterbitkan Ditetapkan oleh


02 Januari 2015 Kepala UPT. Puskesmas
Nusa Penida I

SPO
ADMINISTRASI

Dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 19790401 200604 1 012

1. Menerima pasien / klien remaja baru


Pengertian
berkunjung di UPT Puskesmas Nusa Penida I
untuk berobat atau konsultasi ( konseling )
terkait dengan keluhan pre menstrual
2. Pasien / klien remaja segera memperoleh
pelayanan atau informasi kesehatan sesuai
dengan kebutuhan.
1. Sebagai acuan untuk penerimaan pasien /
Tujuan
klien remaja.
2. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang
gejala-gejala sebelum mendapatkan menstruasi

Pedoman Penerapan konseling yang efektif untuk


Kebijakan konselor profesional

1. Pasien / klien dan keluarganya diterima


Persiapan dengan ramah.
2. Data pasien / klien dicatat dalam buku register

1. Anamnese Identitas
Prosedur
 Keluhan apa yang dirasakan dan sejak
kapan dirasakan
 Menggali pengetahuan remaja terkait
kesehatan reproduksi remaja
 Menggali masalah yang dihadapi remaja
2. Pemeriksaan fisik
3. Pelayanan konseling sesuai dengan kasus
dan kebutuhan klien
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

No. Dokumen: No. Revisi: Hal :


03/Kespro/2015 03 1/1
UPT.
PUSKESMAS
NUSA PENIDA I

Tanggal diterbitkan Ditetapkan oleh


02 Januari 2015 Kepala UPT. Puskesmas
Nusa Penida I

SPO
PELAYANAN
Dr. I Ketut Rai Sutapa
NIP. 19790401 200604 1 012
Sadari merupakan suatu upaya/ tindakan yang
dilakukan oleh pasien sendiri untuk mengetahui
Pengertian
keadaan payudara dalam rangka pmeriksaan dini
kanker payudara
Meningkatkan pengetahuan wanita untuk
Tujuan medeteksi dini tanda-tanda kelainan payudara

Kebijakan Pedoman penerapan Pemeriksaan Payudara Sendiri

1. Pasien / klien dan keluarganya diterima


Persiapan dengan ramah.
2. Data pasien / klien dicatat dalam buku
register
3. Menyiapakan alat dan bahan (cermin)
4. Menyiapkan lingkungan ( Nyaman bagi
pasien dan privacy terjamin)
5. Menyiapkan wanita
 Menyiapkan klien sesuai kebutuhan
(menanyakan syarat SADARI)
 Memberikan penjelasan tentang
tujuan dan prosedur pemeriksaan
 Meminta persetujuan dari klien untuk
melakukan pemeriksaan
 Menanyakan kesiapan kle untuk
diperiksa
 Mempersiapkan klien untuk melepas
pakaian atas dan menggunakan kain

1. Mencuci tangan
Prosedur 2. Mengeringkan tangan dengan handuk
3. Melakukan emeriksaan SADARI
a. Langkah pertama
 Berdirilah di depan cermib
 Periksa payudara terhadap sesuatu yang
tidak lazim
 Perhatikan adanya rabas dari puting
susu, keriput, dimpling, atau kulit yang
mengelupas
b. Langkah kedua
 Angkat kedua tangan dan perhatikan
setiap perubahan kontur dari payudara
c. Langkah ketiga
 Tangan ditekan dengan kuat pada
pinggang dan agak membungkuk ke arah
depan.
 Perhatikan setiap perubahan ada kontur
payudara
d. Langkah keempat
 Angkat lengan kiri
 Gunakan 3 atau 4 jari tangan kanan
untuk meraba payudara kiri dengan
kuat, hati-hati dan menyeluruh
 Mulailah pada tepi terluar, raba secara
perlahan naik turun sampai tepi teralam
 Pastikanlah untuk melakukannya pada
seluruh payudara
 Beri perhatian khusus pada area di
antara payudara dan di bawah lengan itu
sendiri
 Rasakan adanya benjolan atau masa
yang tidak lazim di bawah kulit
 Lakukan pada kedua payudara
e. Langkah kelima
 Angkat lengan kiri
 Gunakan 3 atau 4 jari tangan kanan
untuk meraba payudara kiri dengan kuat
, hati-hati dan menyeluruh
 Mulai pada tepi terluar, tekan bagian
datar dan jari tangan dalam lingkaran
kecil, bergerak melingkar dengan lambat
di sekitar payudara
 Secara bertahap lakukan ke arah puting
susu
 Pastikanlah untuk melakukan pada
seluruh payudara
 Beri perhatian khusus pada area diantara
payudara dan dibawah lengan, termasuk
di bawah lengan itu sendiri
 Rasakan adanya benjolan atau massa
yang tidak lazim di bawah kulit
 Lakukan pada kedua payudara
f. Langkah keenam
 Dengan perlahan remas puting susu dan
perhatikan terhadapa adanya rabas
(cairan)
 Jika rabas di keluarkandari puting susu
selama sebulan yang terjadi ketika
sedang atau tidak melakukan SADARI
temuilah dokter
 Ulangi pemeriksaan pada payudara
kanan
g. Langkah ketujuh
 Langkah 4,5, dan 6 harus diulangi
dengan posisi berbaring
 Berbaringlah mendatar terlentang dengan
tangan kiri di bawah kepala dan sebuah
bantal atau handuk yang dilipat dibawah
bahu kiri (posisi ini akan mendataknan
payudara dan memusdahkan untuk
memeriksa)
 Gunakan gerakan sirkuler yang sama
seperti di uraikan di atas
 Ulangi pada payudara kanan
4. Memberitahu ibu bahwa pemeriksaan telah
selesai, mempersilakan ibu untuk
menggunakan pakaian atas lagi
5. Cuci tangan dengan air mengalir dan
keringkan
6. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

MENJAGA KEBERSIHAN PADA MASA


MENSTRUASI

No. Dokumen: No. Revisi: Hal :


UPT. 04/Kespro/2015 01 1/1
PUSKESMAS
NUSA PENIDA I

Tanggal diterbitkan Ditetapkan oleh


02 Januari 2015 Kepala UPT. Puskesmas Nusa
Penida I

SPO
PELAYANAN
Dr. I Ketut Rai Sutapa
NIP. 19790401 200604 1 012
Menjaga kebersihan organ intim ketika masa
Pengertian menstruasi
Menjaga organ intim agar tetap bersih selama masa
Tujuan menstruasi sehinga tidak mengganggu kenyamanan
1.
Setiap remaja dapat menjaga kebersihan organ intim
Kebijakan selama masa kehamilan

1. Pasien / klien dan keluarganya diterima


Persiapan dengan ramah
2. Data pasien / klien dicatat dalam buku
register
3. Menyiapakan alat dan bahan
4. Menyiapkan lingkungan
5. Menyiapkan klien

1. Secara teratur membasuh bagian di antara


Prosedur vulva (bibir vagina) dengan hati-hati
menggunakan air bersih setiap habis buang air
kecil, buang air besar, ketika mandi, dan saat
menganti pembalut atau pantyliner, tujuannya
adalah membersihkan bekas keringat dan
bakteri yang ada disekitar vulva di luar vagina.
Bagian dalam vagina biasanya akan mampu
menjaga kebersihannya sendiri.
2. Dianjurkan saat membasuh vagina dengan cara
yang benar yakni dari arah depan (vagina) ke
belakang (anus), jangan terbalik, karena akan
menyebabkan bakteri yang ada di sekitar anus
terbawa masuk ke vagina. Setelah itu, sebelum
pakai celana lagi, keringkan dulu dengan
menggunakan handuk atau tisu yang tidak
berparfum.
3. Gantilah sesegera mungkin pembalut atau
pantyliner jika sudah merasakan tidak nyaman
atau lembab terutama di saat darah menstruasi
sedang banyak-banyaknya (hari ke 1-3
menstruasi) dengan frekuensi pergantian yang
dianjurkan yakni tiap 1-2 jam sekali. Jika
sudah dirasakan berkurang darah menstruasi
yang keluar, frekuensi mengganti pembalut
yang dianjurkan bisa tiap 3-4 jam sekali namun
semua itu tergantung dari jumlah darah
menstruasi dan seberapa sering kamu buang air
atau padat tidaknya akifitas disaat itu. Jika
frekuensi mengganti pembalut terlalu lama dan
darah menstruasi lagi banyak-banyaknya, maka
“tampungan” darah didalam pembalut akan
menjadi sumber penyakit (bakteri) dan
meningkatkan suasana “lembab” di daerah
vagina yang akhirnya sering terasa gatal di saat
menstruasi, kemudian di garuk dan lecet –
infeksi.
4. Pilihlah jenis pembalut atau pantyliner yang
menurut kamu nyaman dan tidak menimbulkan
iritasi pada daerah kulit sekitar vagina.
5. Gunakanlah celana dalam dari bahan katun
agar tidak menambah lembab daerah intim
disaat menstruasi, gantilah celana dalam jika
sudah merasa tidak nyaman.
6. Sebisa mungkin batasi dulu menggunakan
celana jeans yang terlalu ketat di saat
menstruasi.
7. Minumlah air putih yang cukup serta konsumsi
makanan yang sehat dan berserat untuk
membantu tubuh agar tetap sehat setiap hari.

PELAYANAN KESEHATAN UNTUK KLIEN


DENGAN KEPUTIHAN (FLOUR ALBUS)
No. Dokumen: No. Revisi: Hal :
05/Kespro/2015 03 1/1

UPT
PUSKESMAS
NUSA PENIDA I

Tanggal diterbitkan Ditetapkan oleh


02 Januari 2015 Kepala UPT. Puskesmas
Nusa Penida I

SPO
PELAYANAN
Dr. I Ketut Rai Sutapa
NIP. 19790401 200604 1 012
Keluarnya cairan yang berlebihan dari dalam vagina
Pengertian disertai dengan gatal/ rasa terbakar pada vulva
Penatalaksanaan kasus keputihan sesuai standar
Tujuan terapi

Kebijakan Penerapan standar terapi keputihan di Puskesmas

1. Pasien / klien dan keluarganya diterima


Persiapan dengan ramah.
2. Data pasien / klien dicatat dalam buku
register
3. Menyiapakan alat dan bahan
4. Menyiapkan lingkungan
5. Menyiapkan klien

1. Pengobatan dilakukan berdasarkangejala


Prosedur yang timbul dan penyebabnya
2. Pengobatan gonore tanpa komplikasi
Tiamfenikol 3,5 g per oral, dosis tunggal atau
Ofloksasin 400 mg per oral, dosis tunggal atau
Kanamisin 2 g injeksi IM dosis tunggal atau
Spektinomisin 2 g per oral dosis tunggal
Siprofloksasin 500 mg per oral, dosis tunggal
atau Seftriaxon 250 mg injeksi IM,dosis tunggal
atau Sefiksim 400 mg per oral, dosis tunggal.
3. Pengobatan Klamidiasis
Doksisiklin 100 mg per oral 2 x sehari
selama 7 hari atau Azitromicin 1 grper oral,
dosis tunggal
Tetrasiklin 500 mg 4 x sehari per oral
selama 7 hari atau Eritromicin 500 mg 4 x
sehari selama 7 hari ( bila ada
kontraindikasi tetrasiklin)

4. Pengobatan Trikomoniasis
Metronidazol 2 gr per oral, dosis tunggal atau
Tinidazol 2 gr per oral dosis tunggal
Metronidazol 400 mg atau 500 mg per oral 2
x sehari selama 7 hari atau Tinidazol 500 mg
per oral 2 x sehari selama 5 hari

5. Bakterial Vaginosis ( Bukan IMS)


Metronidazol 400 mg atau 500 mg 2 x sehari
selama 7 hari
Metronidazol 2 gr per oral dosis tunggal
atau Klindamisin 300 mg peroral, 2 x sehari
selama 7 hari atau metronidazol gel 0,75 %,
5 g, 2 x sehari intra vagina, selama 5 hari
atau Klindamisin krim Vagina 2%, 5 g, inta
vagina sebelum tidur selama 7 hari ( belum
tersedia di Indonesia)

6. Kandidosis vagina ( Bukan IMS)


Mikonazol atau klotrimazol200 mg intra
vagina selama 3 hari, atau klotrimazol 500
mg, intra vagina dosis tunggal, Flukonazol
150 mg per oral dosis tunggal atau
Trakonazol 200 mg per oral 2 x sehari dosis
tunggal
Nistatin 100.000 IU intra vagina setiap hari
selama 14 hari

Anda mungkin juga menyukai