KARENA ATONIA UTERI Pratama Bunda Dara Medika No. : /BDM/SGT Dokumen /SPO /I/2023 No. Revisi :0 SPO Tanggal : 02 Januari 2023 Terbit dr.Sarmadedi Saragih, M.Kes. Halaman : 1/3 1. Pengertian Perdardahan pasca persalinan (≥ 500ml)Primer yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan, sementara perdarahan pasca persalinan sekunder adalah Perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari normal antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam melaksanakan PPH karena Atonia Uteri di Klinik Pratama Bunda Dara Medika. 3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Klinik Bunda Dara Medika Nomor /BDM/SGT/SK/I/2023 Tentang Kebijakan Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Penunjang 4. Referensi Modul Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat di Fasyankes Primer Direktorat Kesehatan Keluarga, Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan Tahun 2021 5. Prosedur 1. Petugas menyapa dan melakukan identifikasi Pasien dengan menanyakan nama dan tanggal lahir 2. Memberikan Informed Consent pada ibu dan keluarga 3. Mencuci tangan dengan alcohol rub sebelum menyentuh pasien 4. Penerimaan pasien dan persetujuan Tindakan medis, Beritahu kepada Keluarga Tindakan yang akan dilakukan, Beri inform consent 5. Tindakan penatalaksanaan PPH karena Atonia Uteri - Teriak minta tolong - Nilai sirkulasi, jalan nafas, dan pernafasan pasien bila ibu tidak bernafas lakukan resusitasi - Orang kedua respon awal emergensi mendekatkan troli emergensi ke tempat kejadian - Bidan PJ menyampaikan kepada orang pertama tentang kondisi ibu saat ini dan kondisi lain yang dapat mempengaruhi (usia ibu, GPA, UK, Proses persalinan yang baru dialami termasuk Riwayat induksi kelahiran, menggunakan alat, persalinan lama atau terlalu cepat, Riwayat ketuban pecah, kelahiran plasenta, jumlah perdarahan yang terjadi, berat bayi, TTV selama ini, Kadadr HB saat hamil, Riwayat HPP atonie pada kehamilan sebelumnya jika ada) - Berikan oksigen 4-6 LPM melalui sungkup atau kanula - Orang kedua dibantu orang ketiga secara simultan melakukan pemeriksaan TTV dan pemeriksaan fisik, KU, Kesadaran, N, R, TD - Bila ada tanda syok orang pertama segera mengambil alih situasi dan melakukan tatalaksana syok yang sesuai - Sementara orang kedua dan ketiga melakukan pemijatan uterus maksimal 15 detik, pastikan kandung kemih kosong dan plasenta lahir lengkap, nilai kontraksi uterus jika tidak baik maka diagnosis atonia uteri segera lakukan KBI (bisa dilakukan oleh dokter atau bidan) ganti sarung tangan Panjang steril hingga siku pastikan kandung kemih kosong, masukkan tangan secara obstetric ke introitus vagina, kepalkan tangan dan letakkan dataran punggung jari dan kepalkan menekan forniks anterior, dorong korpus depan uteri ke arah kranio-anterior, telapak tangan kiri menekan bagian belakang korpus uteri, lakukan kompresi pertemukan kepalan dengan telapak tangan kiri. ►Lakukan selama 5 menit, nilai perdarahan - Bila perdarahan berhenti pertahankan 2 menit kompresi hingga , keluarkan tangan, - pasang infus (ambil sampel darah untuk periksa HB dan Golongan darah) - infus Nacl drip 10-20 IU oksitosin, lanjutkan infus RL drip 10 IU oksitosin 40 tpm hingga perdarahan berhenti - beri misoprostol 800-1000 µg per rektal/ sublingual - jika perdarahan berlanjut berikan 1000 mg asam traneksamat IV bolus selama 1 menit - jika kontraksi tidak baik dan bila perdarahan masih berlangsung rujuk ke faskes yang memadai sambil lakukan KBI dibantu petugas lain untuk menyiapkan rujukan - melakukan pencatatan yang baik dan lengkap 6. Perawatan pasca Tindakan jika atonia teratasi - Berikan antibiotic profilaksis dosis Tunggal , skin test dahulu, ampisilin 2 gram dan metronidazole 5oo mg IV - Lakukan pengawasan dan pencatatan kala IV , setiap 15 menit jam pertama , 30 menit jam ke dua, dan setiap jam hingga pasien stabil - Pasang kateter menetap untuk mengawasi jumlah urine yang keluar, ukur volume urin setiap 3-4 jam - Cek kadar HB pasca Tindakan - Mencatat laporan dan instruksi pengobatan lanjutan hal- hal penting, Tindakan dan kondisi pasien pada RM - Beritahu pada pasien dan keluarga bahwa Tindakan telah selesai dan pasien memerlukan perawatan 7. Persiapan dan proses rujukan - Surat, transportasi, pertahankan cairan sesuai kondisi pasien, lanjutkan stabilisasi pasien, pemberian uterotonika selama perjalanan, menghubungi faskes rujukan, mendampingi pasien 8. Dokumentasi dan pencegahan infeksi pasca Tindakan - Letakkan semua peralatan yang digunakan dalam Tindakan ke dalam bak Klorin 0.5 % untuk dekontaminasi - Buang semua sampah sesuai tempatnya - Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. 6. Hal-hal yang - perlu diperhatikan 7. Unit Terkait 1. Ruang UGD 2. Runag bersalin 3. Ruang nifas 4. Ruang Rawat inap 8. Dokumen 1. Buku catatan register ruang bersalin Terkait 2. Form pendaftaran pasien kebidanan 9. Rekaman Historis Perubahan No. Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai diberlakukan - - -