Anda di halaman 1dari 4

PENERIMAAN PASIEN BARU DIKAMAR BERSALIN

Nomor :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :
Klinik Wede Ar
Rachman
Dasa Susilawati, S. ST
1. Pengertian Penerimaan pasien baru dikamar bersalin adalah kegiatan yang dilakukan oleh
seorang bidan dalam melakukan proses penerimaan pasien baru di Instalasi Kamar
Bersalin.
2. Tujuan 1. Pasien mendapat penanganan sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam penanganan pasien baru dikamar bersalin.
3. Terciptanya kinerja efektif dan efisien
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Nomor : tentang

4. Referensi DepKes RI 2008. Penyelian Asuhan Persalinan

5. Prosedur/ 1. Siapkan alat-alat dalam mempersiapkan pasien baru di Kamar Bersalin,


Langkah- yaitu :

Langkah a. Status kebidanan g. Handscoen


b. Alat tulis h. Kapas desinfektan
c. Dopler i. Bengkok
d. CTG j. Jelly
e. Tensimeter k. Metlin
f. Stetoskop l. Tisu
2. Ucapkan salam pada pasien dan keluarga.
3. Baringkan pasien di tempat tidur dan anjur keluarga untuk menunggu di
ruang tunggu.
4. Lakukan serah terima dengan bidan yang mengantar pasien, meliputi
administrasi (surat
pengantar / rujukan, buku medik pasien dan hasil pemeriksaan penunjang
selama kehamilan),
kondisi pasien dan tindakan apa saja yang telah dilakukan.
5. Nilai kondisi pasien lebih lanjut dengan melakukan asesmen,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan
khusus kebidanan dan pemeriksaan CTG / pemeriksaan penunjang lain.
Bila terdapat kondisi kegawatdaruratan seperti pembukaan lengkap, syok,
perdarahan dan
kejang, maka :
a. Tunda pemeriksaan CTG dan laporkan segera ke DPJP tentang
kegawatdaruratan yang
ditemukan hingga mendapatkan petunjuk dari DPJP.
b. Jika DPJP tidak dapat dihubungi, segera hubungi dokter lain yang
terdekat atau yang
sedang berada di RSIA Anugerah Medika.
c. Lakukan pemeriksaan CTG (untuk usia kehamilan ≥ 30 minggu) selama
30 menit.
6. Laporkan hasil pemeriksaan fisik dan hasil CTG kepada DPJP meliputi
frekuensi dasar Denyut
Jantung Janin (DJJ), akselerasi DJJ, variabilitas DJJ, deselerasi DJJ,
gerakan janin dan kontraksi
uterus (jika diperlukan fasilitasi pasien dan keluarga untuk berbicara
dengan dokter yang dituju /
dokter jaga kebidanan)
7. Catat semua instruksi dokter dalam catatan perkembangan pasien
terintegrasi (CPPT)
8. Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang rencana tindakan
yang akan dilakukan :
a. Jika tindakan operasi :
1) Berikan formulir tindakan (Surat Izin Operasi / SIO, Surat Persetujuan
Tindakan
Anasthesi).
2) Informasikan pada perawat Kamar Operasi tentang rencana tindakan
operasi yang akan
dilakukan untuk disiapkan tim operasi dan peralatannya.
3) Lakukan serah terima pasien dengan perawat Kamar Operasi.
b. Jika tindakan observasi inpartu (tidak operasi) :
1) Anjurkan kepada pasien untuk mengganti pakaian dengan pakaian
kamar bersalin.
2/2
2) Lakukan observasi oleh bidan di Kamar Bersalin sesuai perencanaan
asuhan yang
dibuat.
c. Jika pasien hanya observasi sementara dan tidak memerlukan rawat
inap, pastikan kondisi
pasien sebelum dipulangkan dalam keadaan baik dan laporkan kondisi
pasien kepada DPJP
sebelum dipulangkan.
9. Anjurkan kepada keluarga pasien untuk melakukan registrasi rawat
inap ke Bagian bidan jaga
10. Pasang gelang identitas oleh Bidan dan jelaskan tujuan dari
pemasangan gelang identitas.
11. Hubungi petugas laboratorium untuk pemeriksaan penunjang (sesuai
instruksi DPJP).
12. Laporkan diet pasien ke Bagian Pantry dan pastikan pasien
mendapatkan makan dan minum sesuai diet pasien

6. Diagram Alir

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait KLINIK WEDE ARRACHMAN

9. Dokumen Terkait
10. Rekaman historis NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan

2/2
2/2

Anda mungkin juga menyukai