Ditetapkan: Tanggal terbit: Direktur RSUD Sultan Thaha Saifuddin SPO Oktober 2019
Dr. Oktavienni, M. Ked. An. Sp.An
NIP: 19771001 200604 2 014 PENGERTIAN Perdarahan post partum adalah perdarahan pervaginam yang melebihi 500 ml. Jenis-jenis perdarahan post partum: Perdarahan postpartum primer adalah perdarahan setelah bayi baru lahir dan selama 24 jam pertama persalinan. Perdarahan pasca persalinan sekunder adalah perdarahan setelah 24 jam pertama persalinan. Etiologi A. Atonia Uteri B. Trauma dan laserasi C. Retensio Plasenta D. Kelainan pembekuan
TUJUAN Membantu pasien dalam menangani perdarahan pasca persalinan serta
mengurangi AKI.
KEBIJAKAN 1. Mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan
RI. 2. SK Direktur tentang Pemberlakuan SPO Tindakan Keperawatan RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo PROSEDUR Tata Laksana Uteri: 1. Masase fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta (maks 15 detik) 2. Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa apakah perineum, vagina dan serviks mengalami laserasi. Jika terdapat laserasi d ilakukan heacting. 3. Jika uterus tidak berkontraksi bersihkan bekuan darah dan atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks. Pastikan bahwa kandung kemih ibu kosong, jika penuh lakukan kateterisasi dengan teknik aseptik. Lakukan kompresi bimanual interna selama 5 menit. 4. Jika uterus berkontraksi teruskan KBI selama 2 menit. Keluarkan tangan perlahan-lahan. Pantau kala 4 dengan ketat. SPO PERDARAHAN POST PARTUM
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
00 2/2 RSUD SULTAN THAHA SAIFUDDIN KABUPATEN TEBO 5. Masase fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta (maks 15 detik) 6. Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa apakah perineum, vagina dan serviks mengalami laserasi. Jika terdapat laserasi d ilakukan heacting. 7. Jika uterus tidak berkontraksi bersihkan bekuan darah dan atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks. Pastikan bahwa kandung kemih ibu kosong, jika penuh lakukan kateterisasi dengan teknik aseptik. Lakukan kompresi bimanual interna selama 5 menit. 8. Jika uterus berkontraksi teruskan KBI selama 2 menit. Keluarkan tangan perlahan-lahan. Pantau kala 4 dengan ketat. 9. Jika uterus tidak berkontraksi anjurkan keluarga untuk membantu melakukan kompresi bimanual eksterna. Keluarkan tangan perlahan. Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 600 mg per rectal (ergometrin tidak untuk ibu hipertensi). Pasang infus dengan menggunakan jarum ukuran 16 atau18 dan berikan 500 RL+ 20 unit oksitosin. Habiskan 500cc pertama secepat mungkin. Ulangi KBI. 10. Jika setelah tindakan tersebut uterus berkontraksi pantau ibu dengan seksama selama persalinan kala 4. 11. Jika uterus tetap tidak berkontraksi konsul dokter Sp.OG, tetap lanjutkan drip oksitosin, siapkan tindakan menurut adice dokter.